Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 8: 6-13= keempat sangkakala yang pertama.
8:6. Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.
8:7. Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumidan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
8:8. Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari lautitu menjadi darah,
8:9. dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
8:10. Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
8:11. Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
8:12. Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari mataharidan sepertiga dari bulandan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
8:13. Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."
EMPAT SANGKAKALAyang pertama sama dengan hukuman Anak Allah atas dunia. Empat sangkakala ditandai dengan 'sepertiga': sepertiga bumi terbakar, sepertiga laut jadi darah, sepertiga sungai--mata air; air tawar--jadi pahit, sepertiga matahari, bulan, dan bintang menjadi gelap. Inilah hukuman Anak Allah atas dunia.
Ayat 6: '
ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala' = setiap malaikat dipercaya sangkakala.
Malaikat menunjuk pada gembala--'
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus.....'.
Sangkakala yang dipercayakan kepada malaikat (seorang gembala) menunjuk pada
firman penggembalaan--suara gembala--, artinya firman pengajaran yang benar dan keras, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berkesinambungan, teratur, dan diulang-ulang, sehingga menjadi:
- Komandountuk membawa sidang jemaat masuk dalam kandang penggembalaan. Ini adalah komando yang utama.
Kandang penggembalaan= ruangan suci. Ada tiga macam alat dalam ruangan suci, sekarang menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal (tidak bisa diterkam oleh serigala); kita benar-benar dilindungi.
Kalau di luar kandang, pasti diterkam serigala. Semakin hebat (kalau dombanya gemuk, tidak akan bisa lari), semakin diterkam serigala.
- Firman penggembalaan juga merupakan makanan rohanibagi sidang jemaat sehingga sidang jemaat mengalami pertumbuhan rohani ke arah kedewasaan rohani; mengalami penyucian dan pembaharuan sampai sempurna seperti Yesus (menjadi mempelai wanita sorga yang sempurna). Karena itu firman penggembalaan harus teratur (tidak boleh asal ambil), dan diulang-ulang.
Biarlah hari-hari ini kita bisa tergembala dengan benar dan baik; mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala--ikuti komando dan makan--sehingga kita mengalami
perlindungan dan pemeliharaan Tuhan secara dobel:
- Secara jasmani: kita dilindungi dan dipelihara di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun.
- Secara rohani: kita dilindungi dan dipelihara saat menghadapi kejahatan dan kenajisan, sehingga kita tetap hidup benar dan suci; ada damai sejahtera, hidup kita menjadi enak dan ringan, sampai satu waktu 'takkan kekurangan aku'; kita menjadi sempurna seperti Yesus.
Hari-hari ini kita mutlak berada dalam kandang penggembalaan.
Zakharia 13: 7-913:7. "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.
13:8. Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.
13:9. Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"
'
Mereka akan memanggil nama-Ku' = memanggil nama Yesus.
'
gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku'= gembala adalah orang yang paling karib dengan Tuhan. Sebab itu gembala harus sungguh-sungguh membawa domba-domba supaya bisa karib juga dengan Tuhan.
Di mana kita bisa karib (bergaul erat) dengan Tuhan?Di dalam kandang penggembalaan. Inilah tugas utama; tugas pokok seorang gembala.
Tetapi kenyataan yang ada adalah gembala dibunuh dan domba tercerai-berai. Hal ini menubuatkan tentang Yesus--yang ditulis dalam kitab Zakharia, ini menubuatkan tentang Yesus.
Matius 26: 3126:31. Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
Setelah Yesus mengatakan hal ini, Petrus menjawab:
Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak,tetapi Yesus menjawab:
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.Inilah goncangan; karena itu tadi dalam kitab Zakharia timbul angka sepertiga dan dua pertiga--terjadi pemisahan.
Nubuat ini (Zakharia 13) sudah digenapkan dalam Matius 26:31 yaitu Yesus sebagai Gembala harus mati di kayu salib, dan murid-murid tercerai-berai--Petrus menyangkal, ada juga murid yang lari telanjang.
Sekarang menubuatkan bagi kita di akhir zaman yaitu
akan terjadi kegoncangan-kegoncangan dalam penggembalaan:
- Secara jasmani: pencobaan-pencobaan di segala bidang; krisis di segala bidang.
- Secara rohani: dosa-dosa dan puncaknya dosa--dosa kejahatan, kenajisan, kepahitan (kebencian, iri hati)--, sampai ajaran palsu.
Tujuan dari setan adalah supaya kita tercerai-berai. Tetapi
Tuhan mengizinkan ada kegoncangan supaya terjadi pemisahan antara yang sungguh-sungguh dengan yang tidak sungguh-sungguh--domba dengan kambing (Matius 25):
- 'dua pertigabagian'= kehidupan yang menolak bunyi sangkakala/suara gembala/firman penggembalaan, dan mempertahankan dosa (tidak mau disucikan dan diubahkan). Ini yang bahaya!
Akibatnya: mengalami hukuman sangkakala, sampai kebinasaan.
- 'sepertiga bagian'= kehidupan yang tetap hidup karena mau mendengar dan dengar-dengaran pada bunyi sangkakala/firman penggembalaan, sehingga tidak mengalami hukuman sangkakala--terutama empat sangkakala yang memuat 'sepertiga': bumi hangus, laut menjadi darah, sungai dan mata air menjadi pahit, sampai matahari, bulan, dan bintang menjadi gelap.
Zakharia 13: 913:9. Aku akan menaruh yang sepertigaitu dalam apidan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"
Sepertiga yang hidup--terpelihara dan bebas dari hukuman--
masih harus ditaruh dalam api. Mengapa?
Supaya tampil seperti perak dan emas yang murni. Inilah penggembalaan. Sekalipun kita sudah mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala; sudah hidup, terpelihara secara jasmani dan rohani, tetapi kita harus dimasukkan dalam api, supaya kita tampil seperti perak dan emas yang murni, bukan supaya hancur.
Ada dua macam api:
- Api penyucian.
Kita sudah tergembala, tetapi masih mengalami api, jangan putus asa!
Api penyucian= api firman--meja roti sajian--, api Roh Kudus--pelita emas--, dan api kasih Allah--mezbah dupa emas--untuk menyucikan tubuh, jiwa, dan roh kita, sehingga kita bisa dipakai oleh Tuhan bagi kemuliaan nama-Nya.
Contoh--dari perjanjian lama sampai perjanjian baru harus kena api dulu baru bisa melayani--:
- Musa.
Sebelum terkena api, Musa anak raja, hebat, pandai, tetapi tidak bisa melayani dua orang, malah menjadi pembunuh.
Dua orang menunjuk pada nikah. Jadi jangan coba-coba melayani nikah dengan kepandaian! Tidak bisa, malah jadi pembunuh dalam nikah!
Harus kena api, baru bisa melayani.
Keluaran 3: 1-5
3:1. Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2. Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3. Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebatitu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4. Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5. Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmudari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
'Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro' = api ada di dalam penggembalaan.
Gunung Horeb= gunung kesucian.
'semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api'= semak durinya dari bumi, kalau apinya dari bumi pasti terbakar. Kalau tidak terbakar berarti apinya dari sorga.
'berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah.'= ada panggilan dulu, baru dipakai.
Musa hebat tetapi gagal dalam melayani--gagal dalam nikah. Sehancur apapun nikah kita, mari mohon pada Tuhan supaya dipulihkan. Kalau bisa melayani nikah, baru bisa melayani dalam penggembalaan dan seterusnya.
Seringkali kita salah, sebagai suami kita bentak-bentak isteri, tetapi di gereja dan di kantor baik dengan orang lain. Itu bisa munafik atau lainnya. Mulai dari nikah Tuhan tolong kita.
Musa harus masuk penggembalaan sehingga ia mengalami penyucian oleh api firman, sampai menanggalkan dua kasut dari kakinya. Artinya benar-benar mengalami penebusan dosa-dosa--perjalanan hidup, perbuatan, dan perkataan dosa--, termasuk menanggalkan kebanggaan-kebanggaan--bisa juga kekecewaan.
Melepas dua kasut= kembali seperti bayi yang baru lahir.
Setelah mengalami penyucian, barulah Musa mengalami panggilan secara pribadi--'Musa, Musa!'--yaitu:
- Mulai dari keselamatan/kebenaran--tidak dihukum. Musa dibenarkan dan disucikan dulu, baru bisa dipakai. Musa menjadi pembunuh, tetapi tidak dihukum.
Keselamatan adalah urusan pribadi; tidak bisa bergantung pada orang lain.
- Menerima pemakaian Tuhan. Panggilan Tuhan juga secara pribadi--tidak bisa dipengaruhi. Gembala bisa mengarahkan, tetapi Tuhan yang menentukan.
Akhirnya Musa dipakai Tuhan untuk membawa Israel keluar dari Mesir menuju ke Kanaan.
Harus terkena api dulu, sampai menjadi bayi. Tanggalkan dosa perkataan, perbuatan, dan angan-angan, tanggalkan segala kebanggaan, dan kita akan mendapat panggilan Tuhan secara pribadi yaitu keselamatan--tidak dihukum--, dan kita dipakai Tuhan.
Inilah Musa, ia mengalami penyucian oleh firman Allah.
- Nabi Yesaya. Kalau Tuhan memanggil, ia tahu ada kekurangan-kekurangan, kelemahan-kelemahan, karena itu harus kena api lebih dulu--disucikan.
Kita belajar kitab Kejadian, mengapa Adam dan Hawa dipanggil? Karena telanjang; ada kelemahan.
Yesaya 6: 5-8
6: 5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6. Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
6:8. Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Ayat 5 = Yesaya mempunyai kelemahan.
'mezbah'= mezbah korban bakaran; mezbah dupa--kasih Allah.
Yesaya seorang yang najis bibir, dan ia harus mengalami api penyucian dari mezbah--api kasih Allah.
Perkataan dusta dan sebagainya disucikan menjadi perkataan benar dan baik, sehingga Yesaya diutus dan dipakai Tuhan.
Karena itu kita harus berada di dalam penggembalaan. Tetapi masih ada pemisahan: ada yang dengar-dengaran, dan ada yang tidak dengar-dengaran. Yudas tidak mau dengar-dengaran pada suara gembala, malah mendengar ajaran tua-tua dan ahli Taurat yang bertentangan dengan Yesus. Bahaya besar! Satu kali tidak sadar, lama-lama ia sudah berbelok. Semakin merasa kuat, sebenarnya ia sudah semakin terjerat dan tidak bisa terlepas. Bahaya besar! Jangan dengar suara lain!
- Rasul-rasul hujan awaljuga ada kelemahan--Petrus menyangkal, dan lain-lain--, karena itu harus kena api.
Kisah Rasul 2: 1-4
2:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3. dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Ayat 2-3= Roh Kudus seperti tiupan angin keras dan seperti lidah nyala api.
Rasul-rasul hujan awal mengalami penyucian oleh api Roh Kudus.
Prosesmengalami penyucian oleh api Roh Kudus:
- Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.
- Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan (mati terhadap dosa).
- Baptisan air.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus, sehingga langit terbuka--Roh Kudus dicurahkan--dan kita mengalami baptisan Roh Kudus.
Roh Kudus juga seperti nyala api yang menyucikan kehidupan kita. Contoh: dulu Petrus takut pada sesuatu sampai menyangkal Tuhan--tidak takut akan Tuhan; melawan Tuhan. Tetapi setelah disucikan oleh api Roh Kudus, ia tidak takut lagi untuk berkhotbah (bersaksi tentang Yesus) di hadapan tiga ribu orang, apapun resikonya.
Dulu Tomas bimbang, setelah menerima Roh Kudus, ia tidak bimbang lagi--percaya kepada Tuhan--, sampai rela mati untuk Yesus.
Kita perlu penyucian: seperti Musa--penyucian oleh api firman--, sehingga dosa dan kebanggaan disucikan sampai menjadi bayi yang baru lahir--, seperti Yesaya--lidah yang najis disucikan menjadi perkataan benar dan baik, sehingga dipakai/diutus oleh Tuhan--, dan seperti rasul-rasul--tabiat daging (Petrus penakut, Tomas bimbang)--disucikan, sampai dipakai oleh Tuhan.
Kisah Rasul 1: 8
1:8. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalemdan di seluruh Yudea dan Samariadan sampai ke ujung bumi."
Setelah segala tabiat dagingnya dibakar oleh Roh Kudus, rasul-rasul hujan awal dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil keselamatan bagi Israel, tetapi ditolak, akhirnya ke Yudea, ditolak, ke Samaria--percampuran Israel dan kafir--, negara barat, sampai kepada bangsa kafir--ke ujung bumi; negara timur.
Semestinya injil keselamatan hanya untuk bangsa Israel--diberitakan ke Yerusalem. Karena ditolak, akhirnya diberitakan sampai kepada bangsa kafir.
Jadi kalau kita bisa menerima injil keselamatan (menerima penebusan dari Tuhan), itu adalah kemurahan dan kepercayaan Tuhanyang harus kita pegang teguh sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali. Jangan sia-siakan!
Inilah api yang pertama yaitu api penyucian--api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah.
- Nyala api siksaan; percikan darah.
Kita sudah disucikan dan dipakai Tuhan bahkan memuliakan Tuhan--disucikan oleh api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah--, tetapi masih disucikan lagi, supaya bisa ditampilkan sebagai perak dan emas yang murni, sehingga saat ada goncangan kita tetap tenang.
Mengapaharus ada api yang kedua--nyala api siksaan--? Supaya menjadi emas dan perak murni. Sebab kalau ada api goncangan lagi: rumput terbakar dan tanah hancur, hanya emas dan perak murni yang bertahan sampai Tuhan datang.
1 Petrus 4: 12-14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Nyala api siksaan= sengsara daging tanpa dosa/salib/percikan darah/ujian/sengsara daging karena Yesus: pelayanan, pengajaran, kebenaran.
"Tadi malam saya baru besuk. Saya tidak sadar juga, sudah beberapa tahun, ada orang berkata: 'Om doakan saya mau buka perusahaan.' Satu waktu tidak boleh lagi perusahaan itu. Ternyata dia takut, setelah empat hari, dia tutup, padahal dia sudah bayar pajaknya 120 juta. Akhirnya diganggu lagi, orang Malaysia datang bawa sekian miliar Dia gemetar, tetapi tetap tidak mau. Sekarang dia punya perusahaan kecil-kecilan, sudah jalan. Inilah sengsara tanpa dosa."
Mengapaharus terjadi percikan darah? Supaya ada Roh kemuliaanyang menampilkan kita seperti perak dan emas; menyucikan dan mengubahkan kita sampai menjadi emas dan perak yang murni, yang tidak tergoncangkan lagi oleh apapun; tidak akan hancur oleh apapun.
Memang harus kita alami! Satu waktu kita akan diperhadapkan pada saat ada kesempatan. Ada dua kesempatan: mungkin mendapat sesuatu tetapi hancur bersama dunia, atau seperti tidak dapat tetapi satu waktu kita jadi emas dan perak yang murni--emas dan perak adalah kepunyaan Tuhan (kitab Hagai).
Amsal 10: 25
10:20. Lidahorang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Perak murni= lidah orang benar; tidak ada dusta, gosip, fitnah, tetapi perkataan yang benar dan baik--menjadi berkat bagi orang lain, kesaksian untuk menguatkan iman orang lain--, dan perkataan jujur--ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar. Jujur juga berarti mengakui apa adanya.
Amsal 25: 12
25:12. Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emasdan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
(terjemahan lama)
25:12. Seperti anting-anting keemasanberpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.
Emas murni=
- Iman yang murni= kuat teguh hati. Artinya: tegas untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar, dan tegas menolak ajaran yang salah.
- Taat dengar-dengaranpada pengajaran yang benar apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi.
Kejujuran dan ketaatan(ketegasan), itulah perak dan emas yang murni.
Zakharia 13: 8-9
13:8. Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.
13:9. Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan merekaseperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"
Kalau sudah tampil sebagai emas dan perak yang murni, maka kita bisa menyeru nama Tuhan. Yesus mendapatkan nama di atas segala nama lewat taat sampai mati di kayu salib, sehingga Ia mendapatkan nama di atas segala nama.
Tujuh anak Skewa menyeru nama Yesus malah ditelanjangi oleh setan karena tidak dalam kesucian--bukan emas dan perak. Tetapi kita sebagai emas dan perak kita bisa memanggil nama Yesus.
Jujur dan taat kita bisa menyeru nama Yesus, dan kita akan mengalami kuasa nama Yesus. Mungkin sekarang kita dalam lumpur dosa, saat mendengar firman, mengaku, kita bisa tampil sebagai emas dan perak. Bukan menunggu besok atau lusa, hari ini juga kita bisa tampil sebagai emas dan perak. Akui semua, tinggalkan yang salah! Masalah apapun yang dihadapi, serukan nama Yesus saat ini.
Hasilnya:
- Filipi 2: 8-10
2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langitdan yang ada di atas bumidan yang ada di bawah bumi,
'segala yang ada di langit'= setan,
'yang ada di atas bumi'= nabi palsu,
'yang ada di bawah bumi'--laut--=antikris.
Hasil pertama: kuasa nama Yesus mampu mengalahkan setan tritunggal:
- Setan tritunggal adalah sumbernya dosa. Kita menang sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
Mungkin kita sudah terjerat dosa-dosa--pikiran, perbuatan, perkataan--, serukan nama Yesus. Jujur dan taat! Kita bisa hidup benar dan suci. Dosa apa saja, mungkin rasanya tidak bisa terlepas, berseru nama Yesus.
- Setan tritunggal adalah sumber masalah yang mustahil. Sebut nama Yesus, kuasa nama Yesus mampu menyelesaikan semua masalah yang mustahil. Jangan putus asa!
- Mazmur 135: 3
135:3. Pujilah TUHAN, sebab TUHAN itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama itu indah!
Hasil kedua: kalau kita menyeru nama Yesus, maka semua akan menjadi indah pada waktunya.
Justru yang sepertiga ini; sudah disucikan seperti Musa, Yesaya, dan rasul-rasul lewat api firman, kasih Allah, dan Roh Kudus. Kita dipakai Tuhan, tetapi masih ada nyala api siksaan, supaya kita menjadi emas dan perak murni yang tidak goyah lagi---tidak terbakar lagi.
Dalam kitab 2 Timotius ada hamba Tuhan seperti perak-emas dan ada hamba Tuhan seperti kayu--kedagingan--dan tanah--perkara dunia. Jika seperti kayu-tanah, nanti saat zaman pra aniaya antikris/zaman Getsemani, ia sudah susah.
Kalau zaman antikris benar-benar datang, ia sudah menyembah antikris dan terbakar. Tetap menyeru nama Yesus (tidak menyembah antikris, tetap menyembah Tuhan) dan semuanya akan indah pada waktunya.
Jalani dalam penggembalaan ada api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah. Sampai kita diutus dan dipakai Tuhan. Harus setia dan berkobar terhadap pelayanan yang Tuhan percayakan.
Jangan heran sebab masih ada nyala api siksaan! Di situlah kita sedang ditampilkan menjadi perak dan emas, sehingga bisa menyeru nama Yesus.
- Kidung Agung 1: 3
1:3. harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!
Nama adalah minyak. Saat menyeru nama Yesus, Roh Kudus akan turun.
Kuasa nama Yesus= kuasa Roh Kudus.
Hasil ketiga: nama Yesus adalah nama yang harum--kuasa nama Yesus; kuasa Roh Kudus adalah kuasa pembaharuan--mujizat rohani. Serukan nama Yesus, yang bau akan menjadi harum dan berkenan pada Tuhan; yang hancur jadi baik; gagal jadi berhasil; memilukan Tuhan dan memedihkan rumah tangga jadi memuliakan Tuhan dan membahagiakan rumah tangga.
Banyak kali kita menghakimi orang berdosa. Kalau dia bertobat--berubah--, kita sudah jadi pendakwa, dan dosanya pindah ke kita. Jangan-jangan kita lebih busuk dari pada dia. Biar Roh Kudus bekerja saat ini untuk membaharui kita.
Tadi, sumber dosa selesai, sehingga masalah selesai, semuanya jadi indah pada waktunya, dan ada mujizat rohani--pembaharuan--, yang bau jadi harum; hancur jadi baik, susah jadi bahagia.
Sampai kalau Tuhan datang kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya, kita bersorak sorai: 'Yesus Haleluya,' di awan-awan yang permai. Kita bersama dengan Dia selamanya, tidak usah masuk penghukuman.
Apa yang kita hadapi, hanya nama Yesus yang menolong kita. Gunakan kesempatan untuk menyeru nama Yesus! Yang sudah berhasil jangan sombong!
Tuhan memberkati.