Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 21: 1-8
terbagi dalam tiga bagian:
- Ayat 1= langit yang baru dan bumi yang baru (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Oktober 2023sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 November 2023). Ini menunjuk pada pembaharuan perhatian. Kalau hanya memperhatikan perkara daging, kita akan lenyap. Tetapi kita harus memperhatikan kerajaan sorga yang kekal selamanya.
- Ayat 2-3= manusia baru (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 19 November 2023) sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Desember 2023), yaitu mempelai wanita yang berdandan untuk suaminya dan Tabernakel yang permanen di sorga.
Ini menunjuk pada pembaharuan hati sampai pembaharuan seluruh hidup.
- Ayat 4-8= suasana baru (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 10 Desember 2023).
Kalau kita sudah mengalami ini semua, kita akan mencapai Yerusalem baru selamanya.
AD. 3Suasana baru adalah:
- Ayat 4= suasana tanpa maut (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 10 Desember 2023) sampai Ibadah Doa Surabaya, 20 Desember 2023).
- Ayat 5-6= suasana kepuasan sorga, sehingga tidak perlu mencari kepuasan di dunia--tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa--(diterangkan pada Ibadah Natal Malang, 24 Desember 2023).
- Ayat 7= suasana kemenangan (diterangkan pada Ibadah Tutup Buka Tahun, 31 Desember 2023sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Medan, 04 Januari 2024). Tahun ini adalah tahun kemenangan. Biar kita terus menang sampai kemenangan terakhir, yaitu duduk bersanding bersama dengan Yesus di takhta sorga selamanya.
- Ayat 8= suasana kebenaran, kesucian, dan kesempurnaan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 07 Januari 2024).
AD. 4Wahyu 21: 821:8. Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7) dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Ada delapan dosa yang membawa manusia masuk/tenggelam ke dalam lautan api dan belerang; binasa selamanya di neraka--melawan suasana baru--:
- Penakut dan tidak percaya--bimbang--= melawan kebenaran--halaman Tabernakel--, berarti tidak masuk halaman (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 07 Januari 2024sampai Ibadah Raya Surabaya, 14 Januari 2024).
Kalau bimbang dan takut, tidak akan mungkin hidup benar.
- Keji, pembunuh, sundal, tukang sihir, penyembah berhala= melawan kesucian--ruangan suci--, berarti tidak masuk ruangan suci--tidak tergembala--(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 21 Januari 2024).
- Dusta= melawan kesempurnaan--ruangan maha suci--, berarti tidak masuk ruangan maha suci. Salah satu tanda kesempurnaan yaitu mulut tidak salah dalam perkataan. Selama ada dusta tidak mungkin sempurna.
BAGIAN 2Kita belajar tentang
tukang sihir/ahli sihir.
Keluaran 7: 10-137:10.Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular.
7:11.Kemudian Firaunpun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan merekapun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.
7:12.Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.
7:13.Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN.
Pada waktu Israel mau keluar dari Mesir, tampil ahli-ahli sihir untuk melawan tongkat Harun, tetapi tongkat-tongkat mereka dimakan--dikalahkan--oleh tongkat Harun.
Demikian juga pada akhir zaman, menjelang gereja Tuhan keluar dari dunia untuk bertemu Tuhan di awan-awan yang permai, ahli-ahli sihir juga tampil, yaitu
nabi palsu yang mengajarkan ajaran-ajaran palsu.
Tongkat--kayu--menunjuk pada salib. Dulu ahli sihir melawan tongkat Harun, sekarang
ajaran palsu melawan salib Kristus.
Matius 16: 21-2316:21.Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22.Tetapi Petrus menarik Yesus ke sampingdan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23.Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Ayat 21= Tuhan bicara soal salib-Nya.
Ayat 22= Petrus menolak/melawan salib.
Petrus, hamba Tuhan yang hebat tetapi bisa terkena nabi palsu dengan ajaran palsu yang melawan salib, sehingga ia menolak salib Kristus.
Mengapa demikian?Karena Petrus mengikut dan melayani Tuhan dengan pikiran manusia--logika; pikiran daging--, sehingga selalu mencari yang enak bagi daging--'
apa yang dipikirkan manusia'.
Petrus mengikut dan melayani Yesus bukan dengan iman.
Akibatnya: Petrus jadi sama seperti Iblis, dan harus binasa selamanya.
Pada akhir zaman, menjelang kedatangan Tuhan kedua kali,
nabi palsu dengan ajaran palsu mulai menyerang pelayan Tuhan yang mengikut dan melayani Tuhan dengan pikiran daging. Yang penting enak bagi daging meskipun tidak ada nilai rohani, sehingga banyak pelayan Tuhan yang menolak salib Kristus dan berakhir dengan kebinasaan di neraka.
Praktik menolak salib Kristus:
- Keluaran 7: 13
7:13.Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN.
Praktik pertama: menjadi keras hati, sehingga:
- Tidak bisa bertobat.
1 Petrus 4: 1-2
4:1.Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
4:2.supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
'karena Kristus telah menderita penderitaan badani' = salib.
'pikiran demikian'= pikiran salib, bukan pikiran daging. Kalau pikiran daging, menolak salib.
Salib adalah penderitaan daging untuk berhenti berbuat dosa dan melakukan kehendak Tuhan; sama dengan bertobat.
Kalau menerima salib, kita akan bisa bertobat--berhenti berbuat dosa dan kembali pada kehendak Tuhan.
Pelayan Tuhan yang menolak salib tidak akan bisa bertobat.
Contoh: Petrus yang menyangkal Yesus--berdusta--, berarti tidak mau bertobat.
Yeremia 9: 5
9:5.Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
Orang berdusta sama dengan tidak mau bertobat.
Kalau tidak mau bertobat, satu waktu tidak akan bisa bertobat.
Berdusta sama dengan menambah masalah, dan tidak akan pernah diselesaikan.
- Tidak bisa berubah.
2 Korintus 4: 16-17
4:16.Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharuidari sehari ke sehari.
4:17.Sebab penderitaan ringanyang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Salib adalah penderitaan daging bersama Yesus untuk mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
'penderitaan ringan'= penderitaan ringan dan seketika adalah masuk baptisan air yang benar. Inilah salib pertama yang harus kita alami.
Yang belum dibaptis mari berdoa, supaya bisa dibaptis dengan benar.
Roma 6: 4
6:4.Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisandalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka--yaitu tidak berdusta lagi.
Efesus 4: 24-25
4:24.dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25.Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Manusia baru yaitu tidak boleh berdusta.
Selama masih berdusta, berarti masih manusia daging yang menolak salib, sehingga tidak mengalami pembaharuan.
Jadi, pelayan Tuhan yang berdusta sama dengan tidak bisa bertobat dan tidak bisa berubah hidupnya.
Akibatnya:
- Menjadi batu sandungan.
Matius 16: 23
16:23.Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandunganbagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Matius 18: 6
18:6."Tetapi barangsiapa menyesatkansalah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernyalalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
'menyesatkan'= menjadi sandungan.
Batu sandungan= gampang tersandung, tersinggung, dan menjadi sandungan bagi orang lain.
Akibatnya:
- Leher diikat dengan batu kilangan dan ditenggelamkan ke dalam laut. Artinya: tidak bisa menyembah Tuhan--leher adalah hubungan paling dekat dengan Tuhan.
Kalau tidak bisa menyembah, hidup akan letih lesu, beban berat, susah payah, air mata, dan hidupnya tidak indah.
- Dipakai Babel.
Wahyu 18: 21
18:21.Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Orang berdusta--menjadi batu sandungan--akan dipakai dalam pembangunan Babel, gereja palsu yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan--tidak bisa suci.
Hidupnya juga merosot secara jasmani dan rohani--tenggelam ke dalam lautan dunia. Orang berdusta bukan tambah naik, tetapi tambah turun, sampai tenggelam di lautan api dan belerang; binasa selamanya di neraka.
- Menjadi sama dengan Iblisuntuk dibinasakan selamanya.
Inilah pikiran daging, yang selalu memikirkan/mencari yang enak bagi daging, sehingga menolak salib Tuhan.
Contoh:
- Kita sudah bekerja selama enam hari, lalu masuk ke gereja untuk belajar salib. Kapan enaknya? Sebab itu sekarang banyak diajarkan tidak perlu salib--yang enak-enak saja. Memang banyak yang datang beribadah ke gereja, tetapi tidak bertobat, tidak berubah hidupnya, sehingga dipakai dalam pembangunan Babel dan menjadi sama dengan Iblis.
- Berpuasa tetapi boleh minum--berpuasa tetapi mengenakkan daging.
- Yohanes 21: 3
21:3.Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Tuhan sudah perintahkan Petrus untuk menjadi penjala manusia. Tetapi setelah Yesus mati, pikiran daging kembali muncul, sehingga Petrus kembali menjadi penjala ikan.
Praktik kedua: beribadah melayani tetapi tidak sesuai dengan kehendak Tuhan/firman pengajaran yang benar.
"Saya punya murid di Lempin-El. Saya ajarkan: Wanita tidak boleh mengajar laki-laki (ada ayatnya dalam 1 Timotius). Tetapi dia tidak terima. Lalu saya suruh baca, dan saya suruh terangkan ayat tersebut. Akhirnya dia sadar. Jadi tidak bersilat kata, tetapi dibukakan rahasianya. Contoh: Yesus mengangkat murid-murid, semuanya laki-laki (12 orang). Setelah Yudas berkhianat, juga digantikan oleh laki-laki juga. Ini buktinya wanita tidak mengajar laki-laki. Jadi tidak bersilat kata."
Tidak sesuai dengan kehendak Tuhan= tidak taat pada firman pengajaran yang benar.
Kalau tidak taat pasti tidak setia dalam ibadah pelayanan.
Kalau dibiarkan, satu waktu akan meninggalkan pelayanan.
Akibatnya:
- 'tidak menangkap apa-apa'.
Artinya: tidak berbuah apa-apa, dan tidak bisa berbuat apa-apa(Yohanes 15: 5); sama dengan gagal total.
Kalau sampai garis akhir hidupnya masih gagal total, mau bagaimana bertanggung jawab?
- Tidak mengenal Yesus.
Yohanes 21: 4
21:4.Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
Ayat 4= tidak mengenal Yesus yang sudah mati dan bangkit menjadi Raja dan Imam Besar.
Tidak mengenal Yesus sebagai Imam Besar, artinya: tidak pernah dijamah oleh Yesus, Imam Besar, sehingga kering rohani dan jasmaninya. Dimulai dari perkataannya kering--perkataan sia-sia; dusta, gosip dan sebagainya--, maka jasmaninya juga kering. Kelihatan hebat padahal kering.
Yohanes 15: 6
15:6.Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkanorang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Kalau rohani kering, akan masuk persekutuan carang kering--tanpa firman pengajaran yang benar--, dan untuk dibakar.
Mau persekutuan, cari sponsor dulu. Sorga disponsori oleh dunia, apa tidak terbalik? Persekutuannya kering, sehingga yang nanti dibicarakan juga kering.
- Telanjang--tidak berpakaian.
Yohanes 21: 7
21:7.Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Kalau telanjang, akan diusir dari dunia ke neraka--dulu Adam dan Hawa telanjang sehingga diusir dari taman Eden ke dalam dunia. Kalau dalam dunia ini masih telanjang, akan diusir ke neraka.
Tetapi untung Petrus langsung sadar dan memakai baju setelah tahu ada Yesus, Imam Besar yang dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua.
Jika kita melayani dengan pakaian compang-camping, tambal sulam--belum telanjang--, mari mengenal Yesus Imam Besar lewat firman pengajaran yang benar, sehingga kita dijamah--diubahkan--oleh Tuhan. Jika sampai garis akhir kita kering dan telanjang terus, kita akan diusir ke neraka.
Dalam ibadah kaum muda, Yesus Imam Besar yang setia dan berbelas kasih bukan menghukum, tetapi mengampuni dan memberikan pakaian kepada kita.
Mari kita semuanya berdoa, supaya dalam ibadah pelayanan ada pemberitaan firman pengajaran yang benar--pribadi Yesus Imam Besar--, sehingga segala kekurangan dan kelemahan kita ditolong oleh Tuhan.
2 Petrus 1: 10-11
1:10.Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11.Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Kalau ibadah pelayanan kita berdasarkan pengajaran yang benar--ada Imam Besar--kita akan berusaha sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan dan tetap teguh dalam panggilan dan pilihan.
Artinya: kita beribadah melayani dengan ketaatan dan kesetiaan yang sungguh-sungguh sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.
Kalau kita melayani dengan sepenuhnya, hasilnya: kita menerima hak penuh untuk masuk kerajaan sorga selamanya.
Jangan sampai ada pikiran daging--yang enak-enak bagi daging--, akhirnya tidak taat dan tidak setia. Mari kita sungguh-sungguh berusaha untuk taat dan setia sampai mempunyai hak penuh untuk masuk kerajaan sorga kekal selamanya.
- Yohanes 21: 15-17
21:15.Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16.Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17.Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petruskarena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlahdomba-domba-Ku.
Tadi praktik pertama: keras hati--tidak bertobat dan tidak berubah. Praktik kedua: beribadah melayani tetapi tanpa firman pengajaran yang benar--tidak mengenal Yesus Imam Besar--, sehingga kering, telanjang, dan binasa.
Yesus bertanya tiga kali karena Petrus tidak tergembala.
Praktik ketiga: tidaktergembala dengan benar dan baik; sama dengan hati sombong.
Orang yang tidak tergembala adalah sombong--merasa kuat. Sebab itu Yesus bertanya tiga kali kepada Petrus.
Hati sombong= kosong dari kasih Allah, berarti beribadah melayani Tuhan tanpa kasih Allah.
Jika kita beribadah melayani tanpa sistem penggembalaan, sama dengan beribadah melayani tanpa kasih.
Di luar kasih, semua akan sia-sia dan binasa.
Satu-satunya ibadah pelayanan yang benar adalah sistem penggembalaan. Mulai dari kitab Kejadian, Matius--Yesus datang ke dunia di kandang penggembalaan--, sampai Wahyu, Tuhan menuntun kita ke kandang penggembalaan terakhir.
Oleh sebab itu Tuhan menyampaikan firman penggembalaan yang diulang-ulang di dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--, sehingga bisa menyucikan hati kita. Dulu hati Petrus yang disucikan, sehingga sedih hatinya, karena ia ingat pernah menyangkal Tuhan--tidak mengasihi Tuhan; bahkan tidak punya kasih.
Jika firman diulang-ulang, pedang akan menusuk semakin dalam untuk menyucikan hati kita.
Setelah menyesal dan mengaku dosanya, Tuhan mencurahkan kasih-Nya kepada Petrus, sehingga ia bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan sepenuhnya.
Sebenarnya, tiga kali Petrus mengulurkan tangan kepada Tuhan:
- Matius 16: 22
16:22.Tetapi Petrus menarik Yesus ke sampingdan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
Yang pertama: Petrus mengulurkan tangan untuk menarik Yesus ke samping; sama dengan menolak salib; berarti tidak ada kasih.
- Matius 14: 29-32
14:29.Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30.Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31.Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32.Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Yang kedua: Petrus mengulurkan tangan kepada Tuhan sekalipun belum ada kasih; Petrus mengulurkan tangan karena terdesak dan kebutuhan. Dan Tuhan mengulurkan tangan kasih-Nya untuk menolong.
Kita percaya dan berharap Tuhan karena terdesak, kebutuhan, kesulitan, atau kemustahilan, boleh, dan Tuhan akan menjawab doa kita.
Tetapi kalau hanya berhenti sampai di sini, nanti akan menyangkal Tuhan saat menghadapi ujian--di pasal 16 Petrus menyangkal Tuhan.
Ada keperluan, Tuhan siap menolong. Tetapi harus ditingkatkan.
- Yohanes 21: 18-19
21:18.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkaudan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19.Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Yang ketiga: sesudah digembalakan dan disucikan, Petrus menerima kasih Allah--kasih agape--, sehingga ia bisa mengulurkan tangan kasihnya kepada Tuhan; menyerah sepenuh pada Tuhan. Ia tetap taat dengar-dengaran sekalipun harus berkorban nyawa.
Kita juga. Kita bisa berkorban apapun sampai daging tidak bersuara. Kita banyak menyembah Tuhan.
1 Petrus 5: 5-6
5:5.Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6.Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Ini pengalaman Petrus dalam penggembalaan, sampai diangkat tepat pada waktunya.
Hasilnya:
- Tuhan menolong kita dalam badai gelombang.
- Tangan kasih Tuhan sanggup meninggikan kita pada waktunya.
Artinya: mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani, yaitu jujur. Petrus tidak pernah menyangkal Tuhan lagi, sampai mati disalib dengan kepala di bawah.
Kita dipakai Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Tuhan memberi masa depan berhasil dan indah. Tuhan tidak pernah menipu kita. Yang penting tergembala dengan benar dan baik, taat, setia, dan mengulurkan tangan kepada Tuhan.
"Beberapa tahun yang lalu, ada jemaat yang bersaksi (dia sekolah di depan gereja Malang). Ini membuat saya terperanjat dan menangis. Saat firman menekankan tiga macam ibadah, dia mengata-ngatai saya: 'Supaya pendetanya kaya, kolektenya banyak dan jemaatnya miskin (padahal saya tidak menggunakan kolekte untuk keperluan pribadi, tetapi untuk semuanya), tetapi sekarang, betul ucapan om: Tuhan tidak pernah menipu kita.' Dia yang semula jago menyontek, tetapi bisa menjadi juara sungguh di sekolah depan gereja. Tuhan tidak pernah menipu, Dia memberikan masa depan yang berhasil dan indah tepat pada waktunya."
Yang penting kita bertobat dan berubah, melayani Tuhan sesuai dengan kehendak Tuhan--taat dan setia--, dan tergembala dengan benar dan baik.
Mungkin yang ada keperluan--ekonomi, sakit, keluarga--silakan ulurkan tangan kepada Tuhan, sampai kita mengasihi Tuhan--menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersorak: Haleluya. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.
Ulurkan tangan setelah menerima kasih Allah! Tuhan akan menolong kita.
Di tengah gelombang dunia kita tidak bisa apa-apa, tetapi hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan. Jangan ragu-ragu! Tuhan tidak pernah menipu kita.
Tuhan memberkati.