Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 22: 5, 3
22:5. Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
22:3. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan
hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

Ayat 5: 'memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya'= raja.
Ayat 3: 'hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya'= imam.
Artinya: kita menjadi imam-imam dan raja-raja di Yerusalem baru selamanya.

Jadi, penghuni kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru adalah imam-imam dan raja-raja.
Tubuh Kristus adalah iman dan raja. Semuanya berguna dari ujung rambut sampai telapak kaki.

Oleh sebab itu kita harus menjadi imam dan raja mulai sekarang di dunia sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali, bahkan kekal selamanya di Yerusalem baru. Tidak boleh pensiun atau berhenti di tengah jalan!

Yang belum menjadi imam-imam mari dengarkan firman, supaya Tuhan mengangkat menjadi imam dan raja.

Tugas imam dan raja:

  1. 1 Petrus 2: 9
    2:9. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

    Yang pertama: bersaksi bagaimana Tuhan memindahkan kita dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib= bersaksi tentang terang keubahan hidup dari manusia daging yang berdosa menjadi manusia rohani yang sempurna seperti Yesus. Mulai dari benar, suci, sampai sempurna.

    Kita juga bersaksi tentang pertolongan Tuhan secara ajaib, apapun bentuknya dalam studi, ekonomi, kesehatan dan sebagainya.

    Kalau tidak bersaksi, satu waktu pasti akan menyangkal Tuhan.

  2. 1 Petrus 2: 5
    2:5.Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohaniyang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

    Yang kedua: mempersembahkan persembahan rohani yang berkenan pada Allah, yaitu persembahan rohani yang ditandai dengan kesucian dan urapan Roh Kudus. Ini yang membedakan pelayanan duniawi dan sorgawi.
    Kalau duniawi ditekankan pada kemampuan atau kehebatannya. Kalau yang rohani ditekankan pada kesuciannya dan urapan Roh Kudus. Dalam urapan ada karunia Roh Kudus yaitu kemampuan ajaib dari Roh Kudus, sehingga kita bisa melakukan pekerjaan Tuhan.
    Kalau suci, pasti akan ada urapan dan karunia, sehingga pelayanan kita berkenan kepada Tuhan.

  3. 1 Petrus 2: 5
    2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

    Yang ketiga: dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kemudian masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru. Kita menjadi imam dan raja untuk selamanya.

    Mari berdoa untuk diri sendiri, tetapi juga berdoa untuk keluarga kita masing-masing. Jangan sampai kita terpisah!

Keluaran 29: 1-7
29:1. "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
29:2. roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
29:3. Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.
29:4. Lalu kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan haruslah engkau membasuh mereka dengan air.
29:5. Kemudian kauambillah pakaian itu, lalu kaukenakanlah kepada Harun kemeja, gamis baju efod, dan baju efod serta tutup dada; kaukebatkanlah sabuk baju efod kepadanya;
29:6. kautaruhlah serban di kepalanya dan jamang yang kudus kaububuh pada serban itu.
29:7. Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia.

Ada tiga bagian dasar dari tahbisan yang benar:

  1. Ayat 1= korban binatang.
  2. Ayat 2-3= korban makanan.
  3. Ayat 4-7= minyak urapan Roh Kudus.

AD. 1
Keluaran 29: 1
29:1. "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan mudadan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

Syarat menjadi imam: hidup dalam kesucian.
Dulu, kesucian diperoleh lewat mempersembahkan tiga macam korban binatang--lembu jantan dan dua ekor domba jantan.

Di perjanjian baru, semua sudah digenapkan oleh kurban Kristus. Jadi kesucian kita dapatkan dari kurban Kristus di kayu salib.

Ada tiga macam korban binatang:

  1. Korban lembu jantan muda= korban pendamaian atau penghapus dosa.
    Mengapaharus ada korban pendamaian? Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa, maka semua manusia di dunia sudah berbuat dosa --menjadi hamba dosa--dan tidak bisa kembali pada Tuhan.
    Buktinya: Adam dipanggil oleh Tuhan, malah bersembunyi. Karena itu harus ada korban pendamaian.

    Manusia tidak ada kemampuan untuk kembali pada Tuhan.
    2 Korintus 5: 18
    5:18. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nyadan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

    Menerima korban pendamaian--korban Kristus di kayu salib--artinya sebelum melayani Tuhan/menjadi imam dan raja, kita harus berdamai dengan Tuhan dan sesama.
    Berdamai dengan Tuhan yaitu kita mengaku dosa kepada Tuhan, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
    Berdamai dengan sesama yaitu kita saling mengaku dan mengampuni. Kalau salah kita mengaku dosa, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kalau benar kita mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.

    Maka, darah Yesus membasuh segala dosa kita, sehingga kita bisa dibenarkan dan hidup dalam kebenaran. Kita menjadi hamba kebenaran, bukan lagi hamba dosa.
    Kita mengalami damai sejahtera, sehingga semua jadi enak dan ringan.

    Hamba kebenaran= diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja yang dipercayakan pelayanan pendamaian.
    Ini adalah tugas dari imam. Imam berdiri antara Tuhan dan sidang jemaat--ikut serta dalam pelayanan pendamaian.
    Jadi, seorang imam bukan tukang adu domba, tetapi ikut dalam pelayanan pendamaian. Karena itu harus hidup benar dan memiliki hati damai sejahtera.

    Setelah diangkat jadi imam dan raja, kita harus menjaga supaya tetap menjadi imam dan raja sampai kekal selamanya.
    Kalau hati damai sejahtera, semua enak dan ringan, pasti akan bisa melayani sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali, bahkan selamanya. Tidak akan mau berhenti di tengah jalan--tidak pensiun.

    Tetapi kalau ada dosa, akan berhenti di tengah jalan, karena dosa adalah beban. Kalau melayani sambil menggendong beban, lama-lama tidak kuat, pingsan, rubuh, sehingga banyak yang pensiun dari pelayanan.
    Dosa di sini bisa berupa dosa sandungan atau dosa sendiri: kejahatan, kenajisan, atau kepahitan--iri, benci dan sebagainya.

  2. Korban domba jantan I= korban penyerahan diri sepenuh= taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi--Yesus taat sampai mati di kayu salib.
    Kalau hati sudah damai, dosa diselesaikan, maka kita bisa menyerah. Jika sudah mengaku dosa, berarti sudah menyerah.

    Filipi 2: 8
    2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

    Dulu dengan korban domba jantan I, tetapi sekarang oleh kurban Kristus. Kalau kita sudah hidup benar, damai sejahtera, diangkat menjadi imam, dipercayakan pelayanan pendamaian, maka kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Inilah kurban penyerahan diri seorang imam.

    Contoh: Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya kepada Tuhan.
    Kita mungkin diminta korban waktu, tenaga dan sebagainya, kalau ada penyerahan diri, akan bisa.

    Kalau taat pada firman, pasti akan hidup dalam kesucian dan saling mengasihi.
    1 Petrus 1: 22
    1:22. Karena kamu telah menyucikan dirimuoleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihidengan segenap hatimu.

    Kita mengalami penyucian hati, perbuatan, dan perkataan, sehingga hidup dalam kesucian dan saling mengasihi, sehingga tidak sulit untuk dipakai oleh Tuhan. Pasti dipakai oleh Tuhan.

    Kalau tidak taat, akan susah untuk dipakai. Biarpun hebat, tidak akan bisa dipakai.
    Tetapi kalau taat, sekalipun sederhana, pasti akan dipakai Tuhan.

  3. Korban domba jantan II= korban tahbisan.
    Kalau manusia berdosa sudah diperdamaikan oleh darah Yesus--dibenarkan dan hidup dalam kebenaran sehingga hidup damai sejahtera--, menyerahkan diri sepenuh pada Tuhan--taat sampai daging tidak bersuara lagi, hidup dalam kesucian dan saling mengasihi--, kita akan dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Ini sama dengan kita ditahbiskan.

    Kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai. Kita dipakai sampai kekal di Yerusalem baru.

Masih banyak orang berdosa yang harus diselamatkan, mari ikut dalam pelayanan pendamaian. Imam-imam jangan malah bertengkar sendiri.

Kemudian taat dengar-dengaran. Kita hidup suci dan saling mengasihi, kita pasti dipakai Tuhan.

Terakhir, kita ditahbiskan untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru. Kita menjadi imam dan raja untuk selamanya. Berdoa untuk keluarga kita! Berdoa juga untuk sidang jemaat, jangan sampai ada yang ketinggalan.

Pelayanan pendamaian mulai dari kakak-adik, anak-orang tua, menantu-mertua dan sebagainya. Lalu sesama imam-imam di gereja berdamai, lalu antar gereja juga berdamai. Sampai terjadi pendamaian antara Israel dan kafir; Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

Lukas 15: 11-17
15:11. Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
15:12. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
15:13. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
15:14. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
15:15. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya
ke ladang untuk menjaga babinya.
15:16. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
15:17. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.

Ayat 12 = kalau orang tua masih hidup, jangan sampai meminta warisan. Itu sama dengan menyuruh orang tua untuk meninggal dunia.

Ayat 15 = kalau pensiun dari pelayanan, cepat atau lambat pasti akan sampai di ladang babi. Ini bahayanya!

Pelayanan si bungsu adalah pelayanan tanpa kurban Kristus; melayani tetapi tanpa kurban Kristus, sehingga merusak tubuh Kristus.
Akibatnya: diri sendiri juga menjadi rusak, hancur, dan binasa. Termasuk nikahnya juga rusak sampai binasa. Ia bukan dipakai Tuhan tetapi Setan.

Tadi kalau mau menjadi imam diawali dengan membawa korban binatang dahulu, sekarang dengan kurban Kristus; harus ada pendamaian, penyerahan dan kurban tahbisan.

Tanda pelayanan tanpa kurban Kristus--pelayanan si bungsu--:

  1. Melayani hanya untuk mencari atau menuntut berkat jasmani--'minta warisan jasmani'.
    Berkat jasmani= keuangan, kedudukan, jodoh.

    Kalau sudah dapat berkat jasmani, akan pergi.

  2. Tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhansetelah mendapatkan perkara jasmani yang ia cari--'pergi ke negeri jauh'; sama dengan jauh dari sorga.

    Apa itu kerajaan sorga? 'carilah kerajaan sorga dan kebenarannya,' 'di sorga itu kudus.'
    Jauh dari sorga berarti jauh dari kebenaran, kesucian, dan kebahagiaan sorga.
    Hidupnya benar-benar hancur dan rusak.
    Tidak setia sama dengan rusak.
    Meninggalkan pelayanan sama dengan hancur dan menuju kebinasaan.

    Sungguh-sungguh! Apapun yang terjadi, harus dilawan untuk tetap setia. Tetap perjuangkan ibadah pelayanan supaya hidup kita tidak rusak. Kalau tidak setia, yang baik akan mulai rusak, dan yang sudah rusak akan hancur binasa.

    "Saya ingat perkataan guru saya (pdt Pong): Kesetiaan menutupi segala kekurangan termasuk menutupi segala yang rusak. Biarpun ekonomi kita rusak, kesetiaan mampu menutupi segala kekurangan-kerusakan dan satu waktu akan jadi baik. Karena itu harus jadi hamba setia yang baik. Satu waktu akan menjadi baik"

  3. Melarat=

    • Tidak bisa menikmati berkat apa yang dicari atau dituntut selama ini. Habis semua. Yang dia tuntut mungkin didapatkan--uang, jodoh, kedudukan--, tetapi habis semua.

    • Tidak terpelihara secara jasmani--lapar--dan rohani--tidak puas--= kering jasmani dan rohani, sehingga ia mengejar kepuasan di dunia sampai jatuh dalam dosa Babel, yaitu dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba--dan kawin mengawinkan--dosa percabulan.

      Ini sama dengan meninggalkan kandang penggembalaan dan masuk kandang babi. Hidupnya membabi buta, dan dipakai dalam pembangunan Babel, mempelai wanita Setan, gereja palsu yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan, yang akan dibinasakan dalam satu jam saja.
      Jangan tinggalkan penggembalaan yang benar!

      Penggembalaan yang benar ditandai dengan makanannya benar.

Yang benar, melayani adalah memberi, bukan mencari atau menuntut.

Lukas 15: 17-20
15:17. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
15:18. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya:
Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
15:19. aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
15:20. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.
Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Bersyukur kalau sudah ditahbiskan jadi seorang imam. Apapun keadaan kita, Tuhan masih mengejar kita.
Artinya: Tuhan memperhatikan dan mempedulikan kita--dulu si bungsu--yang semakin hari semakin jauh dari sorga--semakin merosot hidupnya baik jasmani dan rohani. Bahkan sudah sampai di kandang babi masih diperhatikan oleh Tuhan.
Jangan ragu!

Tuhan memperhatikan dan mempedulikan kita untuk mengangkat kembali pada tahbisan yang benar. kembali jadi imam!

Yang belum menjadi imam, Tuhan mengejar supaya menjadi imam-imam. Yang sudah menjadi imam, sudah berhenti bahkan sudah jauh, Tuhan lebih mengejar lagi supaya kembali kepada tahbisan yang benar.

Cara Tuhan menolong:

  1. 'makanan di rumah bapa yang melimpah-limpah'= korban makanan, yaitu roti yang tidak beragi yang diolesi dengan minyak.
    Keluaran 29: 2-3
    29:2. roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
    29:3. Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.

    Roti menunjuk firman Allah.
    Tidak beragi artinya murni; benar.
    Minyak menunjuk Roh Kudus.

    Roti tidak beragi yang diolah dengan minyak= firman Allah yang murni/benar dalam urapan Roh Kudus; sama dengan firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Berlimpah-limpah artinya firman penggembalaan yang diulang-ulang, yaitu firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan dengan setia, berkesinambungan--berurutan--, dan diulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat, sehingga sidang jemaat disucikan diubahkan.

    Diubahkan jadi bundar--roti bundar--= taat dengar-dengaran.
    Diubahkan jadi tipis--roti bundar tipis--= rendah hati. Artinya: membenarkan dan mengakui firman pengajaran yang benar.
    Orang demikian akan bisa mengakui dosa-dosanya.

    Tetapi kalau tidak mengaku firman pengajaran yang benar, ia tidak akan bisa mengakui dosanya.

    Kalau sudah rendah hati, pasti akan taat, sehingga hidup kekal selamanya.

    Kalau sudah ada makanan di rumah bapa, jangan cari makanan di luar, nanti akan sampai pada ampas makanan babi.
    Semua makanan rohani di luar penggembalaan yang benar adalah makanan babi, yaitu ajaran palsu yang menumbuhkan/menyuburkan dosa-dosa dan puncaknya dosa. Dari domba malah jadi babi.

  2. Hajaran di segala bidang.
    Kalau nasihat firman diabaikan, satu waktu akan jadi cambuk/hajaran. Firman penggembalaan bagaikan tali kasih Tuhan. Kalau Firman ditolak, maka tali kasih Allah dipintal menjadi cambuk hajaran. Itulah penggembalaan. Hajaran adalah kemurahan Tuhan supaya kita kembali pada yang benar.

    Hajaran di segala bidang--ekonomi, kesehatan dan sebagainya--supaya kita bisa mengingat firman penggembalaan yang benar, sehingga kita bisa kembali pada pelayanan yang benar.
    Dulu, si bungsu langsung ingat pada ladang bapa.

    Lukas 15: 18
    15:18. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosaterhadap sorga dan terhadap bapa,

    Tujuan hajaran:

    1. Pengajaran yang benar mengajarkan untuk menjadi imam dan raja harus membawa korban pendamaian. Datang dulu pada kurban Kristus.

      Si bungsu sadar, menyesal, dan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Setelah diampuni tidak berbuat dosa lagi.

      Kemudian, si bungsu mengaku bahwa imam dan raja dipelihara langsung oleh Tuhan. Dulu ia ragu, mencari yang jasmani sampai tinggalkan ladang bapa/kandang penggembalaan.

      Kita punya gaji dan sebagainya, tetapi itu hanya sarana. Sesungguhnya yang memberikan pemeliharaan adalah Bapa di sorga--'Bapa-Kulah pengusahanya.' Yang penting ranting melekat pada pokok anggur yang benar.

      "Satu orang marah saat disampaikan ini, karena gajinya besar. Dia merasa hidup dari gajinya. Akhirnya Tuhan izinkan ia berhutang sampai beberapa bulan, dan akhirnya minus. Untung dia datang pada saya dan mengaku kalau ia sudah menghina firman. Ia pegawai tinggi, tetapi sampai berjualan pisang goreng naik sepeda. Untung dia sadar. Saya bantu, sekarang sudah mulai dipulihkan oleh Tuhan."

    2. Kembali pada korban penyerahan diri sepenuh. Kita kembali pada kedudukan imam yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.


    3. Kita kembali pada tahbisan yang benar, yang berkenan pada Tuhan, yaitu kita beribadah melayani Tuhan dengansuci dan setia berkobar-kobar sampai garis akhir.

      Lukas 15: 19
      15:19. aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Kalau sudah kembali pada tahbisan yang benar, Tuhan akan berbelas kasih untuk memberikan tiga hal:
Lukas 15: 22
15:22. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinyadan sepatu pada kakinya.

  1. Jubah indah= kita dikembalikan pada jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus yang dipercayakan Tuhan. Kita semakin dipakai Tuhan, dan hidup kita semakin indah.

  2. Kasut= kerelaan hati untuk berkorban--waktu, tenaga, pikiran dan sebagainya--dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

    Efesus 6: 15
    6:15. kakimu berkasutkan kerelaanuntuk memberitakan Injil damai sejahtera;

    Semua kita korbankan dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sehingga kita tidak pernah bersungut-sungut; tidak tersandung oleh apapun juga. Kita melayani sampai garis akhir. Kita bisa mengucap syukur pada Tuhan.

    Kalau lemah, pandang kurban Kristus! Kita akan dapat kekuatan dari Tuhan.

  3. Cincin meterai= kasih Yesus yang sekuat maut.
    Kidung Agung 8: 5-6
    8:5. Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? --Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
    8:6. --Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu,
    karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

    (terjemahan lama)
    8:6. Taruhlah akan daku dalam hatimu bagaikan meterai, bagaikan meterai pada lenganmu;
    karena kuat kasih itu seperti kuat maut, dan cemburuan itu hebat seperti alam barzakh, nyalanya seperti nyala api, seperti halilintar Tuhan.

    Kita menerima kasih sekuat maut dari Tuhan, sehingga posisi kita adalah seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan--meterai di dada dan lengan.

    Tugas kita hanya menangis kepada Tuhan; berseru dan berserah pada Tuhan; menyerahkan semua kekurangan, kelemahan secara rohani dan jasmani. Serahkan dosa-dosa dan kelemahan secara jasmani kepada Tuhan! Kita mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia mengulurkan tangan kasih sekuat maut kepada kita.

Hasilnya:

  1. Lukas 15: 24
    15:24. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.

    Yang pertama: yang hilang ditemukan kembali. Tangan kasih sekuat maut sanggup menciptakan dari tidak ada menjadi ada untuk memelihara kehidupan kita yang tidak berdaya seperti bayi di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi. Kita disingkirkan ke padang gurun dengan sayap burung nasar. Kita dipelihara oleh Tuhan secara langsung dengan firman pengajaran dan perjamuan suci.

  2. Yang mati dibangkitkan. Artinya: tangan kasih sekuat maut sanggup mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari jujur dan tulus.

    Hati jujur dan tulus adalah landasan yang kuat untuk membangkitkan apa yang sudah mati; menghapuskan segala kemustahilan dalam hidup kita; apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
    Dan ada sukacita; ada masa depan berhasil dan indah.

  3. Tidak ada anggur menjadi ada anggur; kita mengalami sukacita sorga.
    Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya. Kita menjadi imam dan raja untuk selamanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 September 2023 (Sabtu Sore)
    ... sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Nama Yesus sama dengan janji Yesus yaitu firman pengajaran yang benar. Jadi keluarga membuang dan orang lain membenci kita karena firman pengajaran yang benar berarti kita tinggal sendirian. Ini ...
  • Ibadah Raya Malang, 02 Juni 2024 (Minggu Pagi)
    ... siapa yang tidak mempunyai dari padanya akan diambil juga apa yang ia anggap ada padanya. Cara menjadi batu permata harta kesayangan Tuhan Memperhatikan dengan sungguh-sungguh cara mendengar firman harus dengan kebutuhan dan apa yang didengar hanya firman pengajaran benar . Ini menentukan menjadi batu keras atau batu permata. Berpegang teguh pada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Oktober 2014 (Kamis Sore)
    ... kekurangan kita sampai kita tidak bercacat cela dan sempurna seperti Dia. Penyucian terakhir bagi sidang jemaat Efesus kita semua adalah sidang jemaat Efesus kita telah kehilangan kasih mula-mula. Kasih mula-mula adalah kasih Allah lewat korban Kristus salib Kristus. Kehilangan kasih mula-mula sama dengan tanpa kasih. Semua yang kita lakukan tanpa ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 November 2016 (Selasa Sore)
    ... - Berkatalah Elia Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian dan jika tidak tidak akan terjadi. Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya lalu naiklah Elia ke sorga dalam ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 Januari 2017 (Sabtu Sore)
    ... kebimbangan tidak dijawab oleh Tuhan. Yakobus - Hendaklah ia memintanya dalam iman dan sama sekali jangan bimbang sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Kita sering berdoa untuk memenuhi keinginan daging. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 April 2012 (Minggu Sore)
    ... Ia adalah Raja diatas segala raja. Wahyu . Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat katanya Haleluya Karena Tuhan Allah kita Yang Mahakuasa telah menjadi raja. . Lalu aku melihat sorga terbuka sesungguhnya ada seekor kuda putih dan Ia ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 Agustus 2018 (Sabtu Sore)
    ... oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya . Aku berkata kepadamu Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Hasil kedua diangkat menjadi pengawas milik Tuhan. Ada tiga milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat Persepuluhan dan persembahan khusus. sudah diterangkan pada Ibadah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Oktober 2019 (Rabu Sore)
    ... gelap. Kalau dia benar tetapi kita tidak menyatu dengan dia bahaya juga berarti kita yang gelap. Tuhan tolong kita semua. Bukan berarti di sini yang terang di sana gelap tetapi periksa bagaimana hidup nikah dan pelayanannya bagaimana keuangan milik Tuhan dan keuangan miliki sesama jika ditinjau dari firman bukan kata orang. ...
  • Ibadah Kunjungan di Jakarta III, 18 Januari 2018 (Kamis Sore)
    ... Kunjungan Jakarta II November -Rabu Pagi . Wahyu - suasana kepuasan kebahagiaan sorga--tidak ada haus-- diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta III November -Rabu Sore . Kalau haus bahaya akan seperti perempuan Samaria yang kawin cerai lima kali. Wahyu suasana kemenangan diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta IV November -Kamis Pagi dan ...
  • Ibadah Persekutuan Jakarta I, 09 Agustus 2016 (Selasa Sore)
    ... haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. . Barangsiapa menang ia akan memperoleh semuanya ini dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. . Tetapi orang-orang penakut orang-orang yang tidak percaya orang-orang keji orang-orang pembunuh orang-orang sundal tukang-tukang sihir penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta mereka ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.