Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Tema ibadah persekutuan di Square Ballroom Surabaya: Wahyu 22: 20
22:20.Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

'Ya, Aku datang segera!'= Tuhan Yesus sudah siap sedia untuk segeradatang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai. Istilah 'segera' berarti waktu sudah singkat.
'Amin, datanglah, Tuhan Yesus!'= sidang jemaat juga sudah harussiap sedia untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Ada tiga macam persiapan dalam waktu yang singkat:

  1. Wahyu 22: 7
    22:7."Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuatkitab ini!"

    Wahyu 1: 3
    1:3.Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuatini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

    Persiapan pertama: dikaitkan dengan firman nubuat; kembali pada firman nubuat--'pada mulanya adalah firman'.

    Ada dua macam pemberitaan firman:

    • Injil keselamatan; susu; kabar baik; firman penginjilan= firman yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa tetapi harus mati di kayu salib dan menyelamatkan manusia berdosa.
      Efesus 1: 13
      1:13.Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

      Kita harus menerima Injil keselamatan, artinya menerima keselamatandari Tuhan--tidak dihukum, kalau dihukum tidak mungkin bisa masuk sorga.
      Prosesnya:

      1. Percaya Yesus.
      2. Bertobat; mati terhadap dosa.
      3. Baptisan air dan Roh Kudus= lahir baru dari air dan Roh sehingga kita memiliki hidup baru/hidup sorgawi, yaitu hidup dalam kebenaran. Ini harus sudah mantap; hidup dalam kebenaran sama dengan selamat.

      Mari kita bertekad pada persiapan pertama ini.
      Sebelum menerima firman nubuat, terima dulu Injil keselamatan yang sekarang sudah ada, memberitakan Yesus yang sudah datang; sudah nyata. Mari pegang dulu keselamatan dengan proses-proses di atas, sampai hidup dalam kebenaran.

      Segala sesuatu yang tidak benar harus disingkirkan. Jangan netralmengenai kebenaran--ini boleh, itu boleh. Kebenaran hanya satu yaitu alkitab--kebenaran dari Tuhan. harus pilih kebenaran dari Tuhan; berpihak kepada Tuhan.
      Dan jangan bebal!Kalau tahu ada yang salah--sekalipun sedikit--, jangan sampai tidak mau mengaku, apalagi menyalahkan orang lain. Atau sudah tahu yang benar, tetapi ditolak. Orang semacam ini tidak akan bisa selamat apalagi sempurna!

    • Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; makanan keras; firman nubuat; kabar mempelai= firman Allah yang menubuatkan/mengungkapkan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga, untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna seperti Yesus--tubuh Kristus; mempelai wanita sorga yang sempurna, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
      Istilah 'menubuatkan' berarti belum terjadi. Kalau penginjilan sudah terjadi--Yesus sudah datang--, karena itu kita harus sudah mantap dalam kebenaran. Jangan netral atau bebal lagi! Pertahankan keselamatan, kita tidak dihukum, tetapi diberkati dan diselamatkan.

      2 Korintus 4: 3-4
      4:3.Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
      4:4.yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.


    Jadi persiapan kita adalah menerima firman penginjilan--selamat dan hidup benar--, dan firman pengajaran-disucikan dan dibaharui sampai benar-benar sempurna; layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

    Sikapkita terhadap firman mempelai/firman nubuat: harus gemar membaca, mendengar, sampai menuruti firman nubuat(Wahyu 1: 3), sehingga firman pengajaran yang benar mendarah dagingdalam hidup kita.
    Wahyu 1: 3
    1:3.Berbahagialah ia yang membacakandan mereka yang mendengarkankata-kata nubuatini, dan yang menurutiapa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

    Harus gemar membaca, apalagi di dalam ibadah, karena nanti di dalam kita Wahyu 22: 7 tidak ada lagi kesempatan mendengar dan membaca firman nubuat.
    Wahyu 22: 7
    22:7."Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menurutiperkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

    Sekarang adalah saat yang terbaik, terutama dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kalau dalam ibadah tidak mau baca ayat, di rumah juga tidak baca, lalu kapan membacanya? Dalam ibadah jangan buru-buru pulang.
    Gunakan waktu sekarang untuk mendengar dan membaca firman, sampai berbahagia--'Berbahagialahia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya'.

    Pertanyaan: setiap ibadah apa yang membuat kita bahagia? Kalau musiknya, belum tentu dari sorga. Buktinya nanti masuk ke mall, ada musiknya, kita juga senang. Tetapi kalau bahagia saat mendengar firman, itu pasti dari sorga, karena firman berasal dari sorga. Saat main musik semangat, saat firman loyo, pasti bukan dari sorga.
    Ukurannya adalah saat mendengar firman sampai bahagia.

    Prosesfirman nubuat mendarah daging dalam hidup kita:

    • Mendengar dengan sungguh-sungguh dalam urapan Roh Kudus.
    • Mengerti dengan sungguh-sungguh--firman pengajaran dimeteraikan/diukir di dahi. Namanya diukir harus sungguh-sungguh, kalau tidak, tidak bisa masuk.
    • Percaya pada firman; firman menjadi iman di dalam hati--dimeteraikan di hati.
    • Praktik firman--firman dimeteraikan di tangan.

    Jadi seluruh hidup kita mulai dari pikiran, hati, tangan, perkataan ditulisi oleh firman pengajaran, artinya firman pengajaran yang benar mendarah dagingdalam hidup kita.
    Kalau ada perjamuansuci, akan mempercepatfirman mendarah daging dalam hidup kita. Karena itu perlu ada ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.

    Ini persiapan pertama untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali, yaitu menyangkut firman: firman penginjilan dan meningkat pada firman pengajaran, sampai firman mendarah daging dalam hidup kita.

    Hasilnya:

    • 1 Petrus 1: 22
      1:22.Karena kamu telah menyucikandirimu oleh ketaatankepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraanyang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

      'ketaatan'= praktik firman.

      Hasil pertama: penyucian. Kita mengalami penyucian mulai dari hati nurani--pusat kehidupan kita.

      Hatidisucikan dari keinginan jahat--keinginan akan uang yang membuat kikir dan serakah--, keinginan najis--makan-minum dan kawin-mengawinkan--, dan kepahitan--iri hati, benci.
      Kalau hati termasuk pikiran sudah disucikan, perbuatan, perkataan, dan seluruh hidup kita akan disucikan.

      Jadi, kesucian berasal dari firman yaitu firman penginjilan dan ditingkatkan pada firman pengajaran.

      Kalau sudah suci kita bisa saling mengasihi; mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita--bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Tidak sulit untuk menjadi satu kesatuan mulai dari dalam nikah; tidak terpecah belah.

      Kalau tidak ada kesucian, itulah yang membuat terpecah belah. Tanpa firman, tidak akan ada kesucian, dan tidak akan ada kasih. Jangan berkata: Firman tidak penting, tetapi yang penting kasih.Dari mana kasihnya? Kasih dari dunia bukan kasih yang tulus ikhlas, tetapi ada pamrihnya. Kalau di dalam kesucian, ada kasih yang tulus ikhlas.

      Jadi firman, Roh Kudus, dan kasih Allah tidak bisa dipisahkan--'pada mulanya adalah firman'.

    • Pengkhotbah 10: 10
      10:10.Jika besi menjadi tumpuldan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

      'tumpul'= krisis.
      'hikmat'= hikmat sorga, bukan hikmat dunia.

      Hasil kedua: kita menerima hikmat sorga, yang menjamin keberhasilan kita di tengah krisis dunia. Firman yang mendarah daging akan menjadi hikmat sorga.

      Dunia diciptakan oleh firman, berarti manusia juga hidup dari firman. Karena itu dalam ibadah kejar firman, mau cari apa lagi?
      Jangan pernah berkata: Firman salah sedikit tidak apa-apa.Tidak bisa!

      "Coba kalau Tuhan berfirman: Jadilah terang tering. Tidak akan pernah jadi. Firman harus mantap. Bukan berarti hanya di sini yang benar. Bukan! Yang benar adalah alkitab. Tidak boleh ragu pada firman. Coba kalau Tuhan ragu, dunia akan tetap gelap."

      Itu sebabnya kita harus kembali pada alkitab, selisih sedikit saja sudah tidak akan ada artinya. Tidak bisa kita bilang: Hanya beda sedikit.Tidak boleh! Ukurannya bukan gereja, tetapi firman Tuhan.

      "Seperti anak sekolah saja, kalau gurumu mengajar selisih sedikit saja, sudah bingung, apalagi yang jurusan IPA. a2+b2=c2, gurunya lupa, lalu diajarkan: a2+b=c2. Tidak lulus semua."

      mari kembali ke alkitab, di situ ada jaminan hikmat dari sorga yang menentukan keberhasilan kita di tengah krisis dunia.

    • Wahyu 13: 16-18
      13:16.Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tandapada tangan kanannya atau pada dahinya,
      13:17.dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
      13:18.Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

      'diberi tandapada tangan kanannya atau pada dahinya'= antikris juga punya meterai, karena itu kita harus dimeteraikan dengan firman.

      Hasil ketiga: perlindungan.
      Kalau dahi, tangan, dan hati kita sudah dimeteraikan dengan firman, antikris tidak akan bisa memeterai hidup kita dengan cap 666. Itu yang penting! Kita dilindungi oleh Tuhan.

      Hikmat Tuhan--firman yang dituliskan dalam hidup kita--akan menjadi dua sayap burung nasar yang besaruntuk menyingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, dan satu waktu sayap ini akan mengangkat kita ke awan-awan saat Yesus datang kembali.

    Inilah persiapan kita yaitu firman. Sayang sekali kalau datang ibadah bukan untuk mencari firman. Lalu mau apa? Firman menciptakan dunia, berarti firman bisa mengatasi semuanya. Apa yang terjadi di dunia, bawa pada firman. Tuhan tolong kita semua.

  2. Wahyu 22: 12
    22:12."Sesungguhnya Aku datang segeradan Aku membawa upah-Kuuntuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

    Persiapan kedua: dikaitkan dengan upah yang rohani.
    Kita mendapatkan upah dari Tuhan lewat bekerja di ladang Tuhan; kita harus bekerja di ladang Tuhan.

    Inilah persiapan kita untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali yaitu firman dulu--sampai kita gemar dan bahagia saat mendengar firman, bahkan sampai praktik firman. Kita sudah ditulisi firman, dan benar-benar ada hikmat dari sorga yang memberikan kesucian, kesatuan, perlindungan, pemeliharaan, sampai dua sayap burung nasar yang tidak bisa ditandingi dengan apapun.
    Nanti deposito dan sebagainya tidak laku pada zaman antikris. Bukan berarti tidak boleh punya, tetapi jangan bergantung itu semua. Dua sayap burung nasar, itu satu-satunya yang dibutuhkan.

    Yohanes 4: 35-36
    4:35.Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
    4:36.Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penaburdan penuaisama-sama bersukacita.

    Dua kegiatan di ladang Tuhan--sama dengan dua pemberitaan firman Tuhan--:

    • Menabur= kegerakan dalam Injil keselamatan; kegerakan Roh Kudus hujan awal, untuk memenuhi jumlah/kuantitasanggota tubuh Kristus.
      Contoh: jari ada lima, tidak boleh empat atau tiga.
      Jadi jangan iri kalau orang baru buka gereja sudah dapat ribuan jiwa. Tidak apa-apa, dia sedang menabur. Menabur memang cepat, tetapi untuk menuai harus menunggu.

      Sekarang waktunya menabur--penginjilan--, kita dukung, jangan dihina. Dipakai Tuhan di dalam penginjilan, silakan, tetapi kalau tidak menuai apa gunanya. Satu waktu semua harus ke arah penuaian. Kita tinggal menunggu.

    • Menuai= kegerakan dalam firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--sabit; menuai kalau tidak ada pedangnya mau pakai apa?--; kegerakan Roh Kudus hujan akhir, untuk memenuhi kualitastubuh Kristus sampai sempurna seperti Yesus.
      Contoh: sudah lengkap lima jari tetapi tidak boleh ada yang cacat.

      Jangan iri kalau orang dipakai mendatangkan ribuan jemaat. Kita juga berusaha, dia memang pemakaiannya di situ, kita doakan. Tetapi satu waktu dia akan mencari penuaian. Gandum harus matang; anak harus dewasa, kalau anak diberi susu terus tidak akan bisa dewasa. Satu waktu dia akan mencari makanan keras.

    Kuantitas memenuhi, kualitas memenuhi, itulah mempelai wanita sorga yang sempurna, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

    Syarat
    untuk menabur dan menuai: harus ada cucuran air mata--di ladang semua mencucurkan air mata.
    Artinya:

    • Kesungguhan hati; setia dan tanggung jawab dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Tanggung jawab kepada Tuhan, bukan manusia.
      Setia dan tanggung jawab= bagaikan tiang penopang.

      Jadi kita merasa sebagai tiang penopang--bukan merasa sombong--, misalnya kita ikut koor: Kalau saya tidak masuk--seperti tiang bergeser--, bagaimana nanti?Ada rasa tanggung jawab, sehingga terus berusaha sungguh-sungguh. Kalau sampai tidak masuk ibadah, harus ada pertanggungjawaban kepada Tuhan.

      "Gembala hanya membantu lewat daftar hadir: sakit, izin, alpa. Kalau tidak sakit jangan isi sakit, nanti sakit sungguh. Mau izin silakan, tetapi jangan tulis alpa. Saya bukan urus itunya, tetapi yang penting tanggung jawab."

    • Penuh pengorbanan, yaitu rela mengorbankan perkara jasmani untuk dapat yang rohani. Jangan dibalik seperti Esau, ia mengorbankan yang rohani untuk dapat yang jasmani, dan akhirnya ia mencucurkan air mata, artinya sekarang: sengsara di neraka selamanya.
      Kalau mengorbankan yang jasmani untuk dapat yang rohani, akan diakhiri dengan sukacita, tidak ada setetespun air mata--'penabur dan penuaisama-sama bersukacita'.

      "Ada anak SMU sedang menghadapi ujian, saat itu ada ibadah persekutuan. Hari rabu dia ujian. Dia tidak mau pulang, dia mau ikut penuh selasa dan rabu. Dia berdoa lalu menghadap gurunya, ternyata bisa, hari senin dia ujian sendiri tiga mata pelajaran. Selasa dan rabu bebas. Bisa terjadi; ada pengorbanan-pengorbanan dan Tuhan beserta."

      Jangan berkata: Tidak bisa..tidak bisa.Harus gigih berjuang! Tuhan tolong.

    • Memuliakan Tuhan, jangan memalukan atau memilukan Tuhan.
      Yesaya 49: 3-4
      49:3.Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
      49:4.Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

      'olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku'= memuliakan Tuhan. jangan memalukan Tuhan! Kita harus hati-hati dalam berkata, berpikir, dan bergerak di dunia nyata dan maya, apakah itu memuliakan Tuhan atau tidak. Harus selalu hati-hati! Firman Tuhan selalu mengarahkan kita.

      "Ada kesaksian di Malang dari seorang yang baru mendengar firman dari jarak jauh. Saudaranya sudah digembalakan di Malang, kalau pulang bawa rekaman dan dia mendengarkan. Baru satu kali mendengar, dia sudah menyimpulkan: Kalau mendengar firman ini, aku jadi sangat hati-hati dalam hidupku, aku harus hati-hati. Bagaimana kita yang sudah bertahun-tahun mendengar firman? Mau sembarangan; mau loncat pagar? Bahaya! Apalagi kalau gembala yang loncat pagar (Yohanes 10), bahaya, itu bukan gembala tetapi pencuri dan perampok. Harus hati-hati! Jangan mendobrak pagar!"

      'aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna'= melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh memang ada penderitaan, cucuran air mata, dan pengorbanan untuk memuliakan Tuhan sampai berhati-hati dalam berkata-kata.

      'hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku'= Tuhan tidak pernah menipu kita.

    Tugas kita hanya melayani Tuhan dengan mencucurkan air mata, artinya setia tanggung jawab sungguh-sungguh, berkorban, dan memuliakan Tuhan.

    Hasilnya: hak dan upah kita ada di dalam tangan Tuhan: hak dan upah untuk hidup sekarang di dunia sampai hidup kekal selamanya. Tuhan tidak pernah menipu kita semua.

    Tadi persiapan pertama: dikaitkan dengan firman--suci dan saling mengasihi. Hasilnya: hikmat yang luar biasa untuk menghadapi krisis dunia dan antikris, sampai mendapat dua sayap burung nasar yang besar.
    Kemudian: dikaitkan dengan upah rohani. Perhatikan pelayanan dengan sungguh-sungguh! Hasilnya: hak dan upah kita ada di dalam tangan Tuhan.

  3. Wahyu 22: 20-21
    22:20.Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
    22:21.Kasih karunia TuhanYesus menyertai kamu sekalian! Amin.

    Persiapan ketiga: dikaitkan dengan kasih karunia Tuhan.
    Artinya: kita harus hidup dalam kasih karunia Tuhan.

    Jangan tukar kasih karunia dengan apapun di dunia.
    Boleh punya harta dan semuanya, tetapi jangan untuk menukar kasih karunia.

    Praktikhidup dalam kasih karunia: memikul salib; penderitaan daging tanpa dosa bersama Yesus.
    1 Petrus 2: 19-20
    2:19.Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
    2:20. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu
    menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

    Kalau sengsara daging karena dosa, itu adalah pukulan dari setan--seperti orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho, ia dipukul sampai setengah mati. Hati-hati jangan merosot!Berbuat dosa bukan hanya mencuri, berzinah, membunuh dan lain-lain, tetapi merosot dalam pelayanan (tidak setia) juga termasuk berbuat dosa--'hai hamba yang jahat dan malas....', dan akan dipukul oleh setan. Hati-hati!

    "Banyak kita berkata: Yang penting aku baik, tidak mencuri. Bagus, tetapi pelajaran dari Yerusalem ke Yerikho adalah ketidaksetiaan, sehingga ia juga dipukul oleh setan sampai setengah mati; dibiarkan begitu saja. Setan mengajak, ia mau ikut, setelah itu dipukul oleh setan dan ditinggalkan setengah mati. Seperti yang sekarang terjadi. Kenalan di internet, diajak, setelah itu dipukuli dan sebagainya, lalu ditinggalkan setengah mati. Hati-hati! Karena itu dengar suara firman yang benar, supaya tidak ada kesempatan mendengar yang aneh-aneh. Kaum muda juga, bisa mendengar yang aneh-aneh, lalu hilang. Orang kristen juga hilang gara-gara internet. Kalau mendengar firman lewat internet dibilang: sesat, kalau mendengar yang aneh-aneh di internet dibilang: bagus. Itulah, seringkali kita bebal. Banyak yang hilang juga. Chating, lalu hilang. Seorang datang pada saya, minta doa karena hilang gara-gara kenalan di internet. Itu sama seperti diseret oleh setan, setelah itu diperdaya, dipukuli, dan kemudian ditinggal setengah mati. Sungguh-sungguh!"

    Setialah, terutama pada jam-jam ibadah! Banyak kejatuhan terjadi pada jam-jam ibadah yang tidak digunakan untuk beribadah tetapi lainnya.

    "Karena itu ada daftar absen, bukan untuk macam-macam tetapi supaya bisa didoakan dan dinasihati kalau izinnya jelas."

    Jangan ragu sengsara daging karena Yesus/pelayanan!Memang itu persiapannya. Kalau tidak berani sengsara karena Yesus, kita tidak akan bisa mulia.
    Banyak ajaran: Yesus yang disalib, kita tinggal enaknya. Salah! Kepala disalib, tubuhnya tidak merasa, mana bisa? Kita juga harus sengsara, tetapi bentuknya beda. Yesus memang disalib, tetapi kita sengsara untuk tidak berbuat dosa. Harus memikul salib, itulah kasih karunia Tuhan.

    1 Petrus 2: 21
    2:21.Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

    Rela memikul salib sama dengan mengikuti jejak Yesus dengan tanda darah yang tidak bisa dijamah oleh setan. Jejak Yesus dengan tanda darah adalah jejak penggembalaan.
    Artinya: kita menjadi kehidupan yang tergembala; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Penting! Masuk penggembalaan sama dengan masuk pintu sempit, tetapi pintu sempit adalah pintu sorga yang dijaga oleh malaikat. Malaikat menunjuk pada gembala, karena itu gembala harus benar-benar menjaga penggembalaan.

    Hasil berada di dalam kandang penggembalaan:

    • Kita mantap dalam keselamatan dan kebenaran, tidak bisa dijatuhkan dalam dosa dan disesatkan.
    • Kita mengalami penyucian dan pembaharuansecara terus menerus.
      Apa yang harus dibaharui? Di waktu yang singkat ini kita belajar pada pohon ara; sama dengan belajar pada Yesus di kayu salib.
      Markus 13: 28
      13:28.Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembutdan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

      Melembut!Jangan keras hati! Tuhan berkata: Belajarlah kepada-Ku, karena Aku rendah hati dan lemah lembut.
      Hari-hari ini mari melembut.

      Melembut dimulai dari jujur ada adanya di hadapan Tuhan dan percaya. Kalau sudah melembut, keledai akan ditunggangi Raja yang lemah lembut; kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
      Matius 21: 4-5
      21:4.Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
      21:5. "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat,
      Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembutdan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."

      Kalau keras hati tidak akan bisa dipakai. Murid-murid keras hati, disuruh menangkap manusia, tetapi kembali menangkap ikan--kembali ke hidup lama--, dan semalaman tidak menangkap ikan. Siang hari Tuhan tanya: Adakah lauk pauk?: Tidak ada--jujur. Kemudian Tuhan suruh menebarkan jala, mereka percaya dan taat, sehingga mereka menangkap seratus lima puluh tiga ekor ikan..

      Apapun keadaan kita, yang penting hari-hari ini adalah melembut--jujur, percaya, dan taat--, sehingga kita bisa ditunggangi Yesus--dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--mulai dari dalam nikah. Yang kasar dalam nikah, mulai melembutlah. Jujur mengaku dan percaya kalau Yesus bisa menolong sekalipun nikah belum baik. Isteri, suami, anak-anak jujur dan percaya dalam nikah. Kembali melembut! Jangan bertahan pada kekerasan! Kalau tetap keras akan ditunggangi oleh Bileam, hancur dan binasa. Sudah tahu bersalah tetapi tidak mau mengaku, itu artinya kehancuran dan ditunggangi Bileam.
      Mari melembut--jujur soal pengajaran, jujur dalam mengaku dosa, jujur dalam segala hal--dan percaya kepada Tuhan.

      Kita ditunggangi Tuhan artinya kita menjadi takhta Tuhan di bumi.

      "Saya merasa berkat dari akhir khotbah di Malang: tentang takhta Tuhan. Dari takhta Tuhan mengalir sungai air kehidupan."

      Jangan kering, gagal, dan hancur lagi! Melembut hari-hari ini! Kita melembut di segala bidang, terutama dalam pengajaran, kalau tidak benar, jangan datang, termasuk di sini. Cari yang benar! Kalau mau ditolong, jujur.

      Masakan mau kering terus? Kering sama dengan rapuh dan hancur. Melembut, biar sungai air kehidupan dicurahkandi tengah-tengah kita.
      Wahyu 22: 1
      22:1.Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernihbagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

      'jernih'= jujur dan percaya--iman yang tulus ikhlas.
      Kalau jujur dan percaya, kita akan menjadi takhta Tuhan; kita ditunggangi Yesus. Tidak usah takut! Kita dipakai di dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan. Betapa indahnya. Yang belum melayani, berdoa.

      "Waktu peserta ibadah persekutuan di Square Ballroom datang hari senin di tempat ini, saya sudah merasa senang sekali dengan fellowship. Karena itu isteri saya katakan: 'Nanti ibadah persekutuan di Malang, hari senin adakan ibadah doa juga. Enak.' Senang sekali dipakai dalam pelayanan antar penggembalaan. Apalagi kalau nanti Israel dan kafir menjadi satu di awan-awan, betapa indahnya."

      Yang penting melembut, tidak peduli kaya, miskin, pandai, bodoh. Jujur apa adanya dan percaya, Tuhan sanggup memulihkan kita; air kehidupan mengalir dalam hidup kita. Jangan sampai kita kering.

      Hasilnya:

      1. Yesaya 44: 3
        44:3.Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

        Hasil pertama: hujan Roh Kudus membasahi tempat yang kering.

        Tempat yang kering:

        1. Kering secara jasmani= hidup jasmani yang sulit di dunia: ekonomi, pelajaran. Mungkin sudah gagal, sudah usaha ini itu tidak bisa, tinggal satu yaitu jadilah takhta Tuhan--jujur dan percaya--, Roh kudus akan dicurahkan kepada kita.

          Roh Kudus sanggup memberkati kitasampai anak cucu, bahkan sampai zaman antikris berkuasa di bumi--kekeringan yang paling dahsyat.
          Serahkan semua yang kering kepada Tuhan, Roh Kudus menolong kita.

        2. Kering secara rohani=

          • Tidak ada kepuasan dan kebahagiaan; banyak bersungut, bertengkar, tidak bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati. Takhta sorga yang bisa menolong kita semua sampai bisa hancur hati.

            Roh Kudus memberikan kepuasan sorga, sehingga kita bisa mengucap syukur, bersaksi--tidak bergosip, bersungut, atau bertengkar lagi--,dan kita bisa menyembahdengan hancur hati. Nikmat sekali.

            "Dulu tahun 1970an, saat saya masih SMP, pendeta saya di daerah mengatakan: 'Kalau dipenuhi Roh Kudus, lebih dari dua ratus juta.' Tahun 1977 dua ratus juga sangat banyak. Orang desa, uangnya masih satu ringgit--dua setengah rupiah. Tabungan saya tiap hari satu ringgit, untuk beli seragam. Tetapi benar, Roh kudus tidak bisa dibandingkan dengan apapun di dunia."

          • Mencari kepuasan di dunia, sampai ibadahpun tidak mau berhenti main handphone. Ini yang saya sesalkan. Coba di pesawat berani menyalakan demi keselamatan jasmani? Di rumah Tuhan demi keselamatan jasmani dan rohani, masakan tidak berani? Janganlah.

            Kaum muda, janganlah. Bahaya besar, nanti akan kering, lalu mencari kepuasan di dunia sampai jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa. Masih menonton bioskop, berhentilah. Minta Roh kudus.

            Biar Roh Kudus memuaskan kita sehingga kita tidak usah mencari kepuasan di dunia lagi; kita bisa hidup benar dan suci, dan ada kepuasan.

            Bangsa kafir lima kali kawin cerai tidak puas. Memang begitu. Hanya Roh Kudus yang bisa memuaskan.

          • Letih lesu, beban berat, dan susah payah. Rasanya capek, bahkan beberapa kali saya mendengar rasanya capek di dalam nikah padahal masih muda. Jangan! Kalau capek dalam nikah arahnya pada perceraian. Jangan!

            Biar Roh Kudus yang memberi kekuatan, mungkin suami atau isteri belum sadar. Letih lesu dan beban berat jadi damai sejahtera, semua enak dan ringan. Kita hidup dalam suasana Taman Sorga.

            Yehezkiel 34: 29
            34:29.Aku akan mendirikan bagi mereka suatu taman kebahagiaan, sehingga di tanah itu tidak seorangpun akan mati kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa.

            Inilah air sungai kehidupan yang menciptakan Taman Firdaus/Taman Sorga sekalipun dunia kering. Suasana Firdaus bisa kita alami.

      2. Titus 3: 5
        3:5.pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

        Hasil kedua: Roh Kudus memandikan--mengubahkankita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--mujizat terjadi.

        Jujur dan percaya, ditambah dengan taat dengar-dengaran. Itu saja.
        Lakukan apapun yang Tuhan katakan! Sekalipun berkorban, lakukan, Tuhan yang bertanggung jawab.

        Mujizat jasmanijuga akan terjadi:

        1. Janda Sarfat mengaku hanya memiliki segenggam tepung dan sedikit minyak--jujur--, tetapi ia taat untuk membuat bagi Tuhan dulu
          Jujur, percaya, dan taat, maka mujizat jasmani akan terjadi: dia dipelihara selama tiga setengah tahun; dari tidak ada menjadi ada.

        2. Di dalam Markus 5: seorang kepala rumah ibadat yang anaknya sakit di rumah tetapi orang banyak berbondong-bondong dan berdesak-desakkan di dekat Tuhan, dan seorang perempuan sakit pendarahan menjamah ujung jubah-Nya. Akhirnya anak perempuan kepala rumah ibadat itu mati. Tetapi Yesus berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Anak yang mati dibangkitkan.

          Artinya: masalah nikah dan buah nikah; kematian rumah tangga, bawa kepada Tuhan, ada air Roh Kudus dicurahkan pada kita. Masalah yang mustahil bisa Tuhan selesaikan tepat pada waktunya; semua indah pada waktunya.

        Sampai kalau Tuhan datang kembali kita akan diubahkan jadi sempurna seperti Dia untuk siap menyambut kedatangan-Nya kembali--'Amin, datanglah Tuhan Yesus.'

Jangan kering! Kita hanya merendahkan diri. Jujur dan percaya. Tidak usah yang aneh-aneh. Kita kering selama ini, buka hati dan suara, biar Roh Kudus mengalir.
Jangan ada dosa yang tersembunyi! Jujur! Jangan kering! Jangan kecewa dan putus asa, tetapi serahkan semua kepada Tuhan.

Kalau keras, mau tunggu sampai kapan kita tetap kering, susah, mustahil, tidak bahagia? Melembut hari-hari ini! Buang segala yang tidak benar! Jangan kering dan keras lagi! Roh Kudus adalah kebahagiaan, pertolongan, dan penghiburan kita; Roh Kudus adalah segala-galanya bagi kita, sudah cukup kehancuran dan kekerasan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 09 Juni 2009 (Selasa Sore)
    ... . Pohon ara di sini sudah berdaun tapi tidak berbuah. Ini menunjuk kehidupan yang melayani tapi tidak berbuah. Ini berarti tidak memuaskan Tuhan dan akibatnya hidupnya juga tidak puas kering rohani. Yang belum melayani harus ditingkatkan melayani tetapi yang sudah melayani juga harus sampai berbuah Praktek kering rohani adalah lidah kering. Praktek lidah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 April 2017 (Sabtu Sore)
    ... Rabi lihatlah pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering. Kehidupan Kristen yang kering bagaikan pohon ara yang kering sampai ke akar-akarnya. Manusia yang kering sampai ke akar-akarnya artinya hatinya kering dan seluruh hidupnya kering. Manusia yang kering sampai ke akar-akarnya bisa dideteksi dari lidahnya yang kering. Yakobus - Demikian juga ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Januari 2012 (Minggu Pagi)
    ... sama dengan antikris. Waspada Yudas lebih lebat dari kita ia seorang rasul dan bendahara namun kalau tidak berjaga dan berdoa serta tidak tergembala Yudas akhirnya menjadi antikris. Matius terjemahan lama Maka kata Yesus kepadanya Hai Sahabat lakukanlah maksud engkau datang ini. Kemudian mereka itu pun menghampiri Dia sambil mendatangkan tangan ke atas-Nya ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 April 2021 (Kamis Sore)
    ... pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang umpamanya hal mencuci cawan kendi dan perkakas-perkakas tembaga. . Yesus berkata pula kepada mereka Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Praktik Kristen sekam adalah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 27 Mei 2009 (Rabu Sore)
    ... akan diangkat dari dunia ini dan masuk dalam pesta nikah Anak Domba sampai ke kerajaan Surga yang kekal. Jadi Firman penggembalaan mengandung kuasa pengangkatan untuk mengangkat kita dari segala pengaruh dunia ini baik kesukaan dunia maupun penderitaan dalam dunia. Pengangkatan ke Surga ini pernah terjadi pada Henokh Musa Elia dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Juli 2015 (Rabu Sore)
    ... diabaikan maka TUHAN menghajar atau mencambuk jemaat Laodikia--kita semua--lewat ekonomi kesehatan dan sebagainya supaya membeli harta kekayaan Sorga. Ini yang penting hari-hari ini. Ada kekayaan Sorga yang harus dibeli--dimiliki--oleh jemaat Laodikia--sekarang kita semua emas yang dimurnikan dalam api sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Juli sampai Ibadah Doa Surabaya Juli ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 November 2015 (Minggu Sore)
    ... kita hadapi. Tetap hidup dalam kebenaran apapun yang sedang kita hadapi. Ada yang saat menghadapi pencobaan lalu tidak benar lagi. Tidak punya uang lalu korupsi. Ini tidak punya iman lagi sudah goyah dan roboh. Iman adalah kebenaran. Saat menghadapi keuntungan kita seringkali tidak benar. Tadi dalam kesaksian sampai pun mengendarai sepeda motor ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 Januari 2015 (Minggu Pagi)
    ... hendak menangkapnya tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang. Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus Engkau ini pasti salah seorang dari mereka apalagi engkau seorang Galilea Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 Desember 2013 (Minggu Pagi)
    ... dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib supaya kita yang telah mati terhadap dosa hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Mati terhadap dosa yaitu tidak berbuat dosa lagi tidak ada dusta tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Hidup untuk kebenaran. Roma Kamu telah dimerdekakan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Mei 2020 (Sabtu Sore)
    ... yang tersembunyi di hadapan-Nya sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Ayat 'firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun' firman penyucian Tumim. Ayat 'tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya' terang Roh Kudus Urim. Jadi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.