Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 9: => sangkakala kelima dan keenam.
Penghukuman sangkakala adalah penghukuman dari Anak Allah atas dunia yang hidup dalam dosa; menolak bunyi sangkakala; firman yang keras, yang diulang-ulang untuk menyucikan hidup kita sampai sempurna.
Dalam susunan Tabernakel,
Wahyu 9 terkena pada pada
dua loh batu.
Dua loh batu terbagi menjadi dua bagian:
- Loh batu pertama: berisi empat hukum, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap tubuh, jiwa, dan roh; mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Yohanes 14: 15
14:15."Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Praktik mengasihi Tuhan: taat dengar-dengaran pada perintah Tuhan--firman pengajaran yang diulang-ulang; bunyi sangkakala.
- Loh batu kedua: berisi enam hukum, yaitu mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Matius 24: 1224:12.Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Kita harus waspada, pada akhir zaman terjadi musim dingin rohani; kasih menjadi dingin, dan kedurhakaan/dosa bertambah-tambah. Musim dingin jasmani sudah dahsyat, apalagi musim dingin rohani.
Praktiknya--tanpa dua loh batu--:
- Tidak mengasihi Tuhan= tidak taat dengar-dengaran; menolak bunyi sangkakala; menolak penyucian; melawan Tuhan; senang hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (dosa percabulan dengan berbagai ragamnya).
- Tidak mengasihi sesama= timbul kebencian tanpa alasan, penganiayaan, sampai pembunuhan.
Kasih menjadi dingin juga melanda gereja Tuhan, salah satu contoh: hamba Tuhan yang merasa melayani Tuhan tetapi ia membenci, menganiaya, dan membunuh--melayani Tuhan tanpa kasih--, itulah
Saulus.
Merasa melayani Tuhan tetapi kalau tanpa kasih--mulai ada iri hati, rasa tidak suka, kebencian, akhirnya akan mengucilkan, menganiaya, bahkan membunuh, sampai pembunuhan besar-besaran pada zaman antikris selama tiga setengah tahun.
Cikal bakalnya dari tanpa kasih--tidak disadari kalau tidak ada kasih.
Kisah Rasul 9: 19:1.Sementara itu berkobar-kobar hati Saulusuntuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
'
mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan'= kebencian; tanpa kasih. Kalau dilanjutkan,
akibatnya: mengalami penghukuman sangkakala atas dunia, sampai hukuman neraka selamanya.
Tetapi bersyukur, Saulus menerima kasih karunia Tuhan yang besar--dua loh batu--dan hidup dalam kasih karunia Tuhan, sehingga berubah menjadi rasul Paulus yang dipakai Tuhan.
Kasih karunia adalah pemberian Tuhan kepada orang yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya.
1 Timotius 1: 12-151:12.Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--
1:13.aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
1:14.Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnyakepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:15.Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
Sebenarnya krisis kasih melanda dunia, tetapi kita harus hati-hati karena juga melanda gereja Tuhan--berkobar-kobar untuk melayani tetapi membunuh karena tanpa kasih. Ini yang bahaya! Seringkali tidak sadar, merasa sudah melayani, tetapi sebenarnya menghancurkan tubuh Kristus karena tanpa kasih.
Manusia daging memang tidak punya kasih tetapi hanya keinginan, ambisi, emosi, dan hawa nafsu daging.
Kasih hanya bisa kita terima dari Tuhan, tidak ada yang lain--'
Allah adalah kasih'.
Praktik menerima kasih karunia dan hidup di dalamnya:
- 1 Timotius 1: 15
1:15.Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
Praktik pertamamenerima kasih karunia dan hidup di dalamnya: menerima keselamatan dari Tuhan sekalipun kita manusia paling berdosa. Jadi tidak ada alasan untuk tidak diselamatkan.
Prosesmenerima keselamatan:
- Percaya Yesuslewat mendengarkan firman Kristus--firman yang diurapi Roh Kudus.
Kalau bisa mendengar firman, itu adalah kasih Tuhan yang membuat kita gemar mendengar firman. Kalau tidak suka mendengar firman, berarti ia sudah dingin biarpun ia suka menyanyi atau main musik.
- 'dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengakudan diselamatkan '= bertobat--mati terhadap dosa--, artinya:
- Berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan= mengaku dosakepada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Siapapun kita, sekalipun manusia paling berdosa, tidak masalah, yang penting dengar firman.
Bukan berarti saya setuju orang berdosa, tetapi sampai detik ini, yang penting dengar firman, Tuhan mau memberikan kasih karunia-Nya, supaya kita hidup di dalamnya; kita menerima keselamatan dan bertobat.
- Kalau sudah merasa paling berdosa, berarti kita tidak bisa menghakimi orang lain, malah mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
- Baptisan air.
Kisah Rasul 9: 17-18
9:17.Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."
9:18.Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.
Saulus juga menerima baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Ini adalah pengecualian--prosedur yang wajar adalah percaya Yesus, bertobat, baptisan air, baru menerima baptisan Roh Kudus.
Ada juga yang seperti rasul Paulus, yaitu ditumpangi tangan atau ikut berdoa lalu kepenuhan Roh Kudus lebih dulu. Kalau terjadi seperti itu, gembala harus membawa dia masuk baptisan air.
Roma 6: 2, 4
6:2.Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4.Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisandalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Syaratbaptisan air yang benar: percaya dan bertobat; mati terhadap dosa--tidak mengulangi dosa sendiri, ditambah dengan mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Pelaksanaanbaptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu mengalami baptisan Roh Kudus--setelah Yesus dibaptis, Roh Kudus turun ke atas-Nya--, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran.
Hidup benar sama dengan selamat dan diberkati Tuhan, bukan dikutuk lagi; tidak ada hukuman lagi.
Tidak benar sama dengan tidak selamat.
Setelah selamat dan diberkati Tuhan, kita harus menjadi berkat bagi orang lain.
1 Timotius 1: 16
1:16.Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi merekayang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
'aku menjadi contoh'= menjadi berkat; sama dengan menjadi teladanbagi yang lain.
Sesudah baptisan, tugas kita adalah hidup benar; menjadi teladan mulai dari teladan iman--kebenaran adalah iman.
Ibrani 13: 7-9
13:7.Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
13:8.Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
13:9.Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.
'pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu'= gembala.
Tugas pokok gembala adalah menyampaikan firman dengan sungguh-sungguh, setelah itu baru pelayanan lainnya yaitu doa penyahutan termasuk ibadah kunjungan. Kalau tidak mau menyampaikan firman, dia bukan gembala.
Teladan iman berasal dari Yesus.
Menjadi teladan iman bagi yang lain, artinya:
- Segala aspek hidup kita harus benar.
Kalau perkara kecil saja tidak bisa benar, tidak mungkin bisa benar pada perkara yang besar.
Tuhan berkata: Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya.Kerajaan sorga adalah kebenaran, kalau tidak benar, tidak mungkin masuk sorga.
- Hanya percaya dan berharap Yesus saat menghadapi pencobaan. Jangan jauh dari Tuhan! Kalau jauh dari Tuhan mau berharap siapa? Manusia terbatas untuk menolong, tetapi Tuhan tidak terbatas.
- 'Yesus Kristus tetap sama; janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing'= Yesus tidak berubah-ubah dalam pengajaran yang benar. Jangan merubah alkitab, artinya tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran.
Dulu manusia diciptakan menurut gambar dan teladan Allah. Tetapi karena berbuat dosa, gambar dan teladan Allah hilang. Sekarang lewat kasih karunia Tuhan, kalau kita hidup benar, hanya percaya dan berharap Tuhan saat menghadapi pencobaan, dan berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, kita akan dikembalikan pada gambar dan teladan Allah Tritunggal. Karena itu, teladan iman adalah Yesus.
Kejadian 1: 26
1:26.Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut(di kitab wahyu sudah menjadi binatang buas dari laut)dan burung-burung di udara(di kitab wahyu sudah menjadi naga di udara)dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi(di kitab wahyu sudah menjadi binatang buas di bumi)."
(terjemahan lama)
1:26. Maka firman Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia atas peta dan atas teladan Kita, supaya diperintahkannya segala ikan yang di dalam laut dan segala unggas yang di udara dan segala binatang yang jinak dan seisi bumi dan segala binatang pelata yang menjalar di tanah.
'ikan-ikan di laut(di kitab wahyu sudah menjadi binatang buas dari laut)dan burung-burung di udara(di kitab wahyu sudah menjadi naga di udara)dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi(di kitab wahyu sudah menjadi binatang buas di bumi)'= setan tritunggal.
Dulu manusia sama dengan Tuhan bisa menaklukkan binatang-binatang ini, tetapi karena berbuat dosa, manusia kehilangan teladan Allah, sehingga hari-hari ini manusia ditaklukkan oleh setan tritunggal..
Oleh karena itu kita harus kembali pada gambar dan teladan Allah Tritunggal lewat hidup benar--selamat, diberkati, dan menjadi berkat--, kemudian menjadi teladan iman, sehingga kita menerima kuasa Yesusyang tidak berubah dari dulu, sekarang, sampai selamanya. Manusia memang bertambah pintar, tetapi tidak mampu menghadapi setan tritunggal. Harus kembali pada teladan iman, baru bisa menang atas setan tritunggal!
Kalau setan tritunggal dikalahkan, berarti kita kembali pada suasana Firdaus.
Mari, kembali pada keselamatan--hidup benar, selamat, diberkati, dan menjadi berkat, kemudian menjadi teladan iman. Kita menaklukkan setan tritunggal, dan kita kembali pada suasana Firdaus.
Mengapa hidup pahit getir?Periksa, teladan siapa yang kita contoh! Kalau teladannya setan, hidup kita akan pahit getir. Jangan percaya setan! Dia bilang: enak,tetapi di balik itu hanya pahit getir, susah payah, dan kehancuran.
Kalau memilih teladan Tuhan: kebenaran dan menjadi teladan iman, kita akan mengalami suasana Firdaus.
- 1 Timotius 1: 12
1:12.Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setiadan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--
Praktik keduamenerima kasih karunia dan hidup di dalamnya: menjadi hamba/pelayan Tuhan yang setia dan dapat dipercaya; hamba/pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan dengan setia dan dapat dipercaya.
Efesus 4: 8-12
4:8.Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naikke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberiankepada manusia."
4:9.Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
4:10.Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
4:11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12.untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ayat 11= jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
Kasih karunia Tuhan adalah:
- Yesus turunke bagian bumi paling bawah--alam maut; mati di kayu salib--untuk melepaskan tawanan dosa, bahkan orang yang paling berdosa, supaya diselamatkan dan menjadi teladan iman--diberkati dan menjadi berkat.
- Yesus bangkit dan naikke sorga untuk memberikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus kepada kita yang sudah selamat; sama dengan mengangkat kita menjadi imam dan raja yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Sebelum menerima kasih karunia--tanpa kasih--, pelayanan Saulus masih seperti dalam kisah rasul 9.
Kisah Rasul 9: 1-2, 4-5
9:1.Sementara itu berkobar-kobar hati Saulusuntuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
9:2.dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.
9:4.Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
9:5.Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
'berkobar-kobar hati Saulus'= hati-hati, sekarang semangat karena dapat uang di mana-mana--tanpa kasih--, apalagi ada iri hati, kebencian, mengancam, sampai membunuh.
'mengapakah engkau menganiaya Aku?'= yang dianiaya adalah orang yang percaya Yesus, tetapi Yesus berkata: mengapakah engkau menganiaya Aku?
"Ini bukan bertentangan. Hati-hati! Saya pernah diberitahu seseorang, ada seorang Doktor yang pindah dari agama kristen karena membaca kitab kisah para rasul. Ini bukan bertentangan, tetapi ayat harus dibukakan, bukan ditafsirkan. Kalau dibukakan, pasti cocok semuanya. Di sini, Yesus mengatakan: mengapakah engkau menganiaya Aku?, artinya menganiaya tubuh Kristus. Dia adalah Kepala, dan kita tubuh-Nya."
Tanpa kasih, pelayanan Saulus ditandai dengan kebencian, iri dan lain-lain, sekalipun terlihat berkobar-kobar. Ia bukan membangun tetapi merusak tubuh Kristus, dan ia sendiri akan dibinasakan oleh Tuhan--'Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia.'
Hati-hati! Sekalipun kita kelihatan semangat melayani, tetapi kalau ada iri, kebencian, rasa tidak suka, kita sedang merusak tubuh Kristus, dan kita sedang dibinasakan.
Hati-hati! Pelayanan pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah. Kalau ada kebencian dalam nikah, justru merusak. Kemudian dalam penggembalaan.
Syarat melayani: setia dan dapat dipercaya, artinya:
- Setia dan benar.
kalau tidak benar, tidak akan bisa dipercaya.
"Saya punya pengalaman waktu dulu masih pengerja. Saya disuruh menerima telepon oleh om Pong. Setelah itu mulai disuruh membuat surat. Pertama kali surat dicek terus, lama-lama beliau tahu saya tidak pernah salah--saya periksa sendiri dibantu tante-tante di jalan Johor, tidak ada salahnya, baru dikirim--, sudah tidak diperiksa lagi. Itulah setia dan benar. seperti tangan kita, dari dulu setia dan benar. saya mau minum, saya percaya, tidak pikir-pikir lagi: Tangan ini bisa tidak ya?, tetapi langsung minum. Itulah gambaran dari setia dan dapat dipercaya."
Suami, isteri, dan anak-anak harus setia dan benar, baru dapat dipercaya.
- Setia dan baik.
Sudah setia tetapi tidak baik, tidak ada gunanya. Jangan jahat! Suami jangan bentak-bentak isteri! Yang baik-baik semuanya.
- Setia berkobar-kobar. Jangan lamban!
"Misalnya saya percaya tangan bisa mengambil air minum, tetapi gerak tangannya lamban, sehingga lama untuk minum. Tidak kuat juga kita."
Tidak benar tetapi semangat, bahaya, akhirnya malah membunuh seperti Saulus.
Inilah pelayanan kita, mulai dari dalam nikah, yaitu setia dan dapat dipercaya.
"Misalnya suami berkata kepada isteri: Tolong buatkan kopi karena sudah hampir terlambat ke kantor. Jam dua belas baru dibuatkan. Terlambat! Lama-lama digantikan orang di kantor. Mari berkobar selalu!
Dulu waktu saya jadi guru di Petra, salah satu guru wanita yang jauh lebih tua dari saya, selalu menasihati: Wanita tidak boleh kelihatan sakit di depan suami, tetapi harus semangat terus. Begitu juga kita dengan Tuhan. Tuhan adalah Mempelai Pria dan kita mempelai wanita-Nya. Jadi kita harus terus semangat--berkobar-kobar yang benar, bukan seperti Saulus."
Perbaiki semuanya termasuk pelayanan!
1 Petrus 2: 5
2:5.Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
'rumah rohani'= tubuh Kristus.
Kalau kita melayani sungguh-sungguh kita akan menjadi batu hidup.
Seorang iman--hamba/pelayan Tuhan--yang dipakai dalam pelayanan tubuh Kristus dengan setia dan dapat dipercaya--setia benar, setia baik, dan setia berkobar--, akan menjadi batu hidup.
Batu hidup= hidup dari kasih Allah, sehingga kita bisa hidup di manapun, kapanpun, situasi apapun, bahkan sampai hidup kekal--masa depan indah (batu hidup sama dengan batu indah).
Nanti di sorga pekerjaan kita adalah beribadah melayani. Kalau sekarang tidak mau, bagaimana bisa tahan di sorga?
Mari layani Tuhan! Jangan ragu-ragu, tetapi kita meningkat. Ikan meningkat jadi binatang buas di laut, burung jadi naga di udara. Kalau kita tidak mau meningkat, malah turun, gawat. Kita juga harus meningkat! Dulunya jemaat biasa, sekarang tergembala, setelah itu diangkat menjadi imam dan raja yang setia dan dapat dipercaya. Itu urusan kita, selanjutnya kasih Tuhan yang menolong; kita hidup dari kasih Tuhan.
Kita hanya berusaha, selanjutnya tangan kasih karunia Tuhan yang besar, yang menentukan semuanya. Apa yang tidak bisa kita jangkau, bisa Tuhan jangkau tepat pada waktunya.
Terima keselamatan--percaya, bertobat, dan baptis air (hidup benar dan jadi teladan iman), kita akan mengalami suasana Firdaus--, kemudian menjadi imam dan raja yang setia dan dapat dipercaya--batu hidup dan batu indah. Kita hanya berkata: Kok bisa, ya? Tangan Tuhan yang menentukan sampai semua menjadi indah pada waktunya.
Sebaliknya, Yudas Iskariot tidak bisa dipercaya soal uang, tidak ada indahnya--perutnya pecah dan isi perutnya terburai ke luar.
Yudas adalah seorang bendahara. Menjadi bendahara adalah kepercayaan besar, tetapi yang diurus adalah perkara kecil--di dalam alkitab uang adalah perkara kecil. Karena itu kalau gereja sampai ribut karena masalah uang, salah besar, tidak ada firman di sana karena firman adalah perkara besar.
Kalau ada firman--perkara besar--uang akan tambah kecil; tambah tak berarti.
Yudas salah, sehingga tidak ada keindahan padanya.
Hati-hati, dahuluia termasuk bilangan rasul-rasul.
"Mari kita saling menasihati. Ingat anak, suami, isteri! Dahulumelayani, sekarang mari aktif kembali."
- 1 Timotius 1: 17
1:17.Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
Praktik ketigamenerima kasih karunia dan hidup di dalamnya: menyembah Yesusdalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga yang segera datang kembali kedua kali--puncak ibadah pelayanan.
Tadinya penghujat dan pemfitnah, tetapi bisa jadi penyembah.
Wahyu 19: 6
19:6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Penyembahan kepada Yesus adalah penyembahan dengan kata: Haleluya.
Dia yang memiliki segala kuasa, kekuatan, dan segala-galanya. Kita menyembah Dia--mata memandang Dia, mulut berkata-kata (berseru), dan tangan diangkat kepada-Nya (berserah).
Berseru dan berserah= menyerahkan segala kekurangan dan kelemahan kita baik jasmani maupun rohani kepada Dia.
Yang penting jangan salah langkah, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam kebenaran, menjadi teladan iman--jangan salah menggunakan berkat--, kemudian layani Dia sungguh-sungguh--Dia yang menjamin semuanya--, dan terakhir sembah Dia. Kesempatan! Sementara Dia tampil dengan segala kekuatan, kekuasaan, kekayaan, dan apapun yang kita butuhkan, mari kita memandang Dia, berseru dan berserah kepada-Nya; tunjukkanlah kelemahan secara jasmani--ekonomi, sekolah, dan secara rohani--tidak kuat menghadapi dosa, nikah dan sebagainya.
Tuhan akan mengulurkan tangan kepada kita.
Hasilnya:
- Yesaya 43: 15-16
43:15.Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16. Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui lautdan melalui air yang hebat,
Musa pemimpin yang hebat, tetapi tidak bisa menghadapi laut Kolsom--Musa menghadapi kelemahan dan kekurangan secara jasmani. Hanya satu kata: Mati!Tetapi untunglah ia mengulurkan tangan sesuai dengan perintah Tuhan.
Mungkin selama ini kita gengsi untuk mengulurkan tangan karena kita seorang pemimpin, tetapi mari kita mencontoh Musa.
Hasil pertama: laut terbelah, artinya yang mustahil menjadi tidak mustahil; ada masa depan yang berhasil dan indah. Ada jaminan dari Tuhan.
- Yesaya 6: 5-8
6:5.Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6.Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7.Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
6:8. Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Kalau hati dan mulut najis, berarti semua najis--cemar.
Nabi Yesaya sebenarnya orang yang najis bibir--kelemahan dan kekurangan secara rohani--tetapi untung ia bisa melihat Sang Raja.
Bagaimana bisa melihat Raja? Selamat dulu--hidup benar dan menjadi teladan iman--, kemudian layani Tuhan sebagai imam dan raja, baru bisa melihat Sang Raja. Itulah urutannya.
Hasil kedua: Tuhan menyucikan bahkan memakai kita-- '"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"'.
- Lukas 23: 40-43
23:40.Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41.Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42.Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43. Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Penjahat ini gambaran dari kehidupan yang menghadapi kelemahan dan kekurangan secara jasmani dan rohani--sudah tidak ada harapan lagi.
'Kita memang selayaknya dihukum; Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja'= mengaku dosa sama dengan memandang Yesus sebagai Raja.
Untuk melihat Raja memang harus menerima keselamatan--hidup benar dan menjadi teladan iman--, kemudian menjadi imam dan raja--melayani dengan setia dan dapat dipercaya--, baru bisa menyembah Sang Raja.
Tetapi jalur khusus seperti penjahat ini, ia percaya dan mengaku, sekalipun tidak dibaptis. Mungkin kita bukan imam atau siapapun tetapi hanya seperti penjahat, tidak ada harapan, jasmani dan rohani hancur-hancuran, nikah dan buah nikah juga hancur-hancuran. Masih bisa! Kita tinggal mengaku dosa kepada Tuhan, dan mohon kuasa-Nya yang tak terbatas.
Hasil ketiga: kita merasa suasana Firdaus; pintu Firdaus terbuka bagi kita.
Serahkan segala kelemahan dan kekurangan kepada Tuhan!
Kita menerima kasih karunia-Nya. Kasihi Dia lewat selamat, menjadi teladan iman--hidup benar--, menjadi imam-imam, dan menyembah Dia.
Adakah kasih Tuhan dalam kita? Adakah dua loh batu--kasih karunia--? Tetapkah kita bertahan atau masuk musim dingin? Kalau butuh kasih-Nya, mohon kepada Tuhan. Ini kuncinya. Saulus, penjahat paling berdosa tetapi bisa menjadi Paulus yang bisa menyembah Tuhan karena ia disentuh oleh kasih karunia.
Tadinya dia membunuh orang-orang, tetapi akhirnya ia rela dibunuh untuk Tuhan.
Rasakan kasih itu dicurahkan! Apapun keadaan kita, kita bisa mengucap syukur karena kasih-Nya besar. Kembali hidup benar dan menjadi teladan iman, kemudian menjadi imam yang setia dan dapat dipercaya, dan hanya menyembah Sang Raja--berseru dan berserah hanya kepada Dia, bukan pada yang lain.
Kalau tidak ada yang tahu, sudah tepat, kesempatan hanya Tuhan yang tahu. Semua yang ada di dunia terbatas, tetapi kasih Tuhan tidak terbatas.
Tuhan memberkati.