Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdm. Dadang Hadi Santoso

Selamat sore. Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Kiranya damai sejahtera kasih karunia dan rahmat dari Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa dilimpahkan ditengah kita akan selalu melimpah agar kelak saat kedatangan Yesus kedua kali, kitapun juga bisa berbahagia bersama dengan Dia, kita masuk dalam kehidupan kekal selama-lamanya.

Matius 10: 38
10:38. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

Siapa yang layak untuk mengikut Yesus, menyambut kedatangan Yesus kedua kali sampai masuk kerajaan Surga selama-lamanya?
Yaitu orang yang mau memikul salib(bukan orang yang pandai, kaya, atau berkoban banyak untuk Tuhan).
Artinya: mau menanggung penderitaan karena kehendak Tuhan.

Kita mau menanggung salib dalam kehidupan kita sehari-hari, wujudnya adalah beribadah kepada Tuhan Yesus Kristus. Mengapa kita harus beribadah kepada Tuhan Yesus Kristus? sebab, dalam Alkitab dituliskan juga bentuk-bentuk ibadah yang lain. Sepertinya ibadah itu tertuju pada Pribadi Yesus, tetapi sebenarnya bukan beribadah kepada Yesus (ibadahnya ke arah yang lain).
Wujud memikul salib bukan berarti membuat salib secara jasmani (membentuk salib yang terbuat dari kayu lalu kita pikul dan sebagainya). Jika secara jasmani, kita harus membuat salib dengan jenis kayu, ukuran dan berat yang sama dengan salib yang dipikul oleh Yesus. Kalau hanya mengikuti yang jasmani, nanti dicocokkan dengan dagingnya.
Misalnya: orang yang kurus memiliki kemampuan memikul salib yang beratnya 20 kg, akhirnya ia mencari kayu yang ringan. Jika demikian, ini tidak adil. Oleh sebab itu kita memikul salib secara rohani (beribadah kepada Tuhan Yesus Kristus) supaya semuanya adil.

2 Timoitus 3: 12
3:12. Memang setiap orang yang mau hidup beribadahdi dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

menderita aniaya” = menderita sengsara = mengalami salib.
Ada aniaya yang datangnya dari luar, tetapi ada juga yang datang dari dalam.
Dari luar: kita mengalami hinaan karena kita beribadah, ibadah kita kepada Tuhan dipersulit, kita dikucilkan karena beribadah kepada Tuhan dan lain-lain.
Dari dalam: pintu sempit/pintu perobekan daging.

3 hal yang Tuhan nyatakan dalam ibadah:

  1. 1 Timotius 4: 8
    4:8. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadahitu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

    Perkara pertama yang Tuhan nyatakan dalam ibadah: Tuhan memberikan janjiyang dobel dalam ibadah, yaitu untuk hidup kita sekarang di dunia yang serba sulit (semuanya goncang), sampai hidup kekal dalam kerajaan Surga.

    Kekuatan atau perusahaan mana di dunia ini yang sanggup memberikan janji untuk hidup di dunia ini sampai hidup kekal? Hanya dalam ibadah saja, Tuhan memberikan janji yang dobel. Oleh sebab itu, kita jangan ragu-ragu untuk beribadah kepada Tuhan.

    Kalau hidup kita masih sulit, koreksi bagaimana ibadah kita kepada Tuhan. Jangan hanya protes kepada Tuhan, tetapi kita tidak beribadah kepada Tuhan.

  2. 1 TImotius 6: 6
    6:6. Memang ibadahitu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

    Perkara kedua yang Tuhan nyatakan dalam ibadah: Tuhan memberikan keuntungan besardalam ibadah.

    Keuntungan yang besarbukan berarti uang yang banyak, tetapi:

    • pakaian putih dari lenan halus yang berkilau-kilauan = pakaian mempelai (Wahyu 19). Pakaian ini tidak bisa kita dapatkan di manapun di dunia ini.
    • 2 sayap burung nazar yang besar.

  3. Wahyu 22: 3-4
    22:3. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadahkepada-Nya,
    22:4. dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan
    nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

    Perkara ketiga yang Tuhan nyatakan dalam ibadah: Tuhan menyatakan bahwa dalam ibadah, Tuhan sedang menuliskan namaNya di dahi kita, sehingga kita bisa menjadi milik Tuhan dan siang malam kita beribadah kepadaNya dalam kerajaan Surga untuk selama-lamanya.

    Kalau dahi kita sudah ditulisi nama Tuhan, setan tidak bisa mengganggu gugat, sebab kita menjadi biji mata Tuhan (Alkitab menuliskan 'jangan singgung orang yang ada huruf T').
    Sebaliknya, jika di dahi kita tidak tertulis nama Tuhan, maka nama lain yang akan dituliis di dahi kita, yaitu nama setan. Setan akan menulisi dahi kita dengan cap 666, sehingga kita menjadi milik antikris dan menyembah antikris, sampai binasa selama-lamanya bersama dengan antikris.

    Perhatikan ibadah kita!Kita sedang ditulisi dengan nama Tuhan atau setan.
    Kalau dalam ibadah, kita main-main, tidak sungguh-sungguh, justru nama setan yang tertulis di dahi kita.

Sikap kita terhadap ibadah:
Ibrani 12: 28
12:28. Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadahkepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Sikap kita adalah beribadah dengan hormat dan takut akan Tuhan.
Jangan sampai kita datang ibadah tetapi seperti mau datang ke tempat lain. Misalnya: pakaian yang digunakan dari sawah, lalu dipakai untuk ibadah. Jika demikian, ini sama dengan beribadah secara sembarangan.

Beribadah dengan hormat dan takut akan Tuhan secara jasmani:
Kita datang beribadah dengan sopan sebagaimana layaknya kita beribadah.
Misalnya: kita datang beribadah dengan penampilan yang sopan. Kalau laki-laki, berpenampilan sebagai seorang laki-laki, begitu juga yang perempuan harus berpenampilan sebagaimana seorang perempuan. Ada juga dituliskan, kalau laki-laki rambutnya pendek sedangkan perempuan rambutnya panjang. Pakaian juga harus sopan saat beribadah.

Kalau penampilan kita selayaknya orang beribadah, orang bisa mengetahui bahwa kita akan ibadah.

Kesaksian:
"Saya bersaksi. Dulu waktu saya masih tinggal di kampung (di Banyuwangi), ada orang pergi beribadah dengan memakai baju tidur. Sebenarnya, saya tidak mengerti orang itu mau kemana, tetapi kok membawa tas Alkitab. Kemudian Ibu saya bertanya kepada orang tersebut, “mau kemana?” Jawabnya “mau ke gereja”. Jadi, orang itu pergi ke gereja memakai baju tidur."

Kita sebagai pelayan-pelayan Tuhan harus memakai pakaian tahbisan untuk melayani Tuhan (sebagai seorang yang beribadah dan melayani). Pakaian tahbisan jangan dipakai dengan sembarangan. Kita harus bisa membedakan mana pakaian untuk beribadah, pesta dan lain-lain.

Beribadah dengan hormat dan takut secara rohani adalah:

  1. Imamat 26: 2
    26:2. Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.

    Beribadah melayani Tuhan dengan hormat dan takut yang pertama: ada di tempat kudus.
    Tempat kudus adalah ruangan suci. Dalam ruangan suci terdapat 3 macam alat, sekarang menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

    • Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya.
    • Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
    • Medzbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

    Jadi, kalau kita hormat dan takut akan Tuhan, tandanya adalah kita berada dalam ruangan suci (tekun dalam 3 macam ibadah pokok) = tergembala.

    Kalau kita tergembala, tempatnya tidak boleh sembarangan (‘hormatilah tempat kudus’).
    Misalnya: berpindah-pindah gereja karena keinginan sendiri (beredar-edar).

    Matius 7: 13-14
    7:13. Masuklah melalui pintu yang sesakitu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
    7:14. karena
    sesaklah pintudan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikitorang yang mendapatinya."

    Untuk masuk penggembalaan, kita seperti masuk pintu yang sempit (sakit bagi daging = aniaya dari dalam).

    ay. 13 = banyak yang memilih pintu yang luas (gembala dan jemaat tidak mau tergembala).
    ay. 14 = hanya sedikitorang Kristen yang mau masuk dalam penggembalaan (masuk pintu sempit). Lebih banyak orang kristen yang tidak mau tergembala dan memilih untuk beredar-edar.

    Kita jangan mengikuti kehidupan tidak mau tergembala yang hanya menuju kebinasaan. Jika memilih pintu yang sempit, sekalipun hanya sedikit, tetapi menuju kepada kehidupan.

    Tergembala bukan hanya sekedar datang beribadah, melainkan sampai bisa mantap (tidak mau beralih kepada yang lain) = tergembala pada satuFirman pengajaran yang benar, seperti carang yang melekat pada pokok anggur yang benar.

    Imamat 26: 11-12, 3-6
    26:11. Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muakmelihat kamu.
    26:12. Tetapi
    Aku akan hadir di tengah-tengahmudan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.
    26:3. Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya,
    26:4. maka Aku akan
    memberi kamu hujanpada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya.
    26:5. Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur. Kamu akan makan makananmu sampai kenyang dan diam di negerimu dengan aman tenteram.
    26:6. Dan Aku akan
    memberi damai sejahteradi dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkanoleh apapun; Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas di negerimu.

    Kalau kita ada di tempat kudus (sungguh-sungguh tergembala pada satu Firman pengajaran yang benar), hasilnya: Tuhan tidak muak dan Tuhan hadir di tengah-tengah ibadah kita sebagai Imam Besar dan Gembala Agung untuk:

    • ay. 3-5= mencurahkan hujan berkatsecara jasmani dan rohani, sehingga kita bisa hidup dalam berkelimpahan.

      Di balik pintu sempit ada hidup dalam segala kelimpahan(Yohanes 10: 9-10).
      Artinya: kita diberkati sampai kita bisa mengucap syukur kepada Tuhan.
      Kalau kita mengalami hujan berkat, kita juga bisa menjadi berkatbagi orang lain.

    • ay. 6 = untuk memberi damai sejahtera/perlindungan kepada kita sampai tidak ada rasa terkejut.

      Kalau orang terkejut, detak jantungnya berdegup cepat dan ini berbahaya!
      Kalau jantung tidak gampang terkejut (detak jantung normal), maka:

      1. wajah kita berseri-seri dan awet muda.
      2. kita bahagia di dalam Tuhan.

      Ini bedanya. Dari wajah kita bisa dilihat apakah kita sungguh-sungguh tergembala dalam sistem penggembalaan yang benar atau tidak.

      Bagi kita yang masih punya orang tua, jangan sampai kita membuat orang tua sering 'jantungan' dengan tingkah laku kita. Jemaat jangan membuat ‘jantungan’ gembala, supaya gembala bisa terus membimbing kita dengan Firman pengajaran yang benar.

    • untuk menyucikan kita secara intensiflewat Firman pengajaran yang benar. Jika carang melekat pada Pokok anggur yang benar, carang pasti dibersihkan.
      Kita disucikan secara intensif supaya cepat berbuah.
      Kita disucikan terutama dari:

      1. keinginan najis= dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
      2. keinginan jahat= cinta akan uang, yang membuat kita menjadi:

        • kikir: tidak bisa memberi.
        • serakah: merampas/mengambil apa yang bukan menjadi hak kita = mengambil milik Tuhan dan milik sesama.

      Inilah yang menghambat ranting untuk berbuah.

    Kalau orang kristen masih sembarangan dalam ibadah (beribadah tanpa ada rasa takut kepada Tuhan), Tuhan justru muak dan tidak ada pribadi Tuhan. Jika tidak ada pribadi Tuhan, maka pribadi lain yang ada.

  2. Maleakhi 1: 6-8, 14
    1:6. Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormatyang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takutyang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
    1:7. Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"
    1:8. Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
    1:14. Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang
    dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.

    hai para imam yang menghina nama-Ku’ = orang yang menyelenggarakan ibadah kepada Tuhan, malah menghina Tuhan.
    Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"=banyak kali sudah menghina Tuhan, tetapi tidak merasa kalau dirinya sudah menghina Tuhan.

    Beribadah melayani Tuhan dengan hormat dan takut yang kedua: membawa persembahan yang berkenan pada Tuhan.
    Jadi, setiap datang beribadah, kita harus membawa persembahan yang berkenan kepada Tuhan, tidak boleh dengan tangan kosong = datang dengan tangan yang berisi persembahan untuk dipersembahkan kepada Tuhan.

    Syarat persembahan yang berkenan pada Tuhanadalah tidak boleh cacat (‘tidak timpang dan sakit).
    Artinya:

    • tidak ada cela atau rusak secara fisik = normal.
      Misalnya: jika binatang yang dipersembahkan adalah kambing, kaki kambing harus normal ada 4, tidak boleh kakinya 3 dan sebagainya.

      Banyak kali kita memberikan persembahan kepada Tuhan berupa sesuatu yang sudah rusak. Ini justru menghina Tuhan. Kita harus memberi yang terbaik kalau kita mau memberi untuk Tuhan.

    • dari hasil yang benar, bukan dari binatang tangkapan (korupsi, menipu dan lain-lain).
      Kalau ada sesuatu yang tidak benar dari hidup kita dan kita mempersembahkannya kepada Tuhan, itu juga jahat di hadapan Tuhan.
      Jadi, segala sesuatu yang diperoleh dari hasil yang tidak benar, jangan coba-coba dipersembahkan kepada Tuhan.

    • tidak sedang dalam masalah (harus benar-benar milik kita yang akan dipersembahkan, bukan milik orang lain yang dipersembahkan).
      Misalnya: karena ada sesuatu yang dalam sengketa dan daripada tidak selesai-selesai dalam sengketa, lalu dipersembahkan kepada Tuhan. Setelah dibangun gereja, kemudian dihadapkan ke pengadilan, akhirnya gerejanya digugat dan dibongkar. Ini memalukan Tuhan.

    • ay. 14 = sesuai dengan nazar/janji yang pernah kita ucapkan kepada Tuhan.

      Misalnya: kita pernah janji kepada Tuhan ‘kalau sudah mendapatkan pekerjaan, gaji pertama 100% untuk Tuhan’, tetapi setelah Tuhan memberikan pekerjaan, yang dipersembahkan untuk Tuhan tidak sesuai dengan janjinya = ‘nazarnya binatang jantan, tetapi yang dipersembahkan malah yang lain’. Ini tidak sesuai dengan nazar.

      Kalau tidak sesuai dengan nazar kita, kita juga menghina Tuhan.
      Jadi, apa yang sudah pernah kita janjikan kepada Tuhan, jangan pernah dikurangi.

      Kesaksian:
      "Ini seperti pengalaman saya pada tahun 2002. Saya sudah sekarat, lalu saya berjanji kepada Tuhan ‘kalau saya masih hidup, saya mau menjadi hamba Tuhan’. Akhirnya Tuhan menghidupkan saya. Saya masih bisa hidup, tetapi saya lari dan bekerja. Pada tahun 2004, saya jatuh bangun terus, lalu saya sadar bahwa saya pernah bernazar kepada Tuhan, untuk menjadi hamba Tuhan. Kemudian saya menyerahkan diri kepada Tuhan, masuk Lempin-El di Malang dan semuanya menjadi selesai, tidak goncang lagi."

      Mungkin secara tidak sadar, di dalam hati, kita sudah pernah bernazar kepada Tuhan dan kita harus membayar nazar kita kepada Tuhan. Oleh sebab itu, jangan main-main kepada Tuhan! Kalau tidak membayar nazar, itu jahat dihadapan Tuhan.
      Sama jahatnya jika kita membayar nazar dengan mengganti/mengalihkan dengan yang lain (tidak sesuai dengan apa yang kita janjikan).

    • sesuai dengan dorongan Firman dan Roh Kudus, bukan karena dorongan yang lainnya (dengan paksaan, intimidasi dan sebagainya).

      Jangan sekali-kali kita menolaksaat Firman dan Roh Kudus sudah menggerakan/mendorong kita. Ketika kita menolak Firman dan Roh Kudus yang sudah menggerakan kita, kesempatan itu bisa dialihkan pada orang lain. Dan kalau sudah dialihkan, kita tidak punya kesempatan lagi, bahkan tidak pernah merasa terdorong lagi oleh Firman.
      Saat yang lain merasa terdorong oleh Firman dan Roh Kudus, tetapi kita sudah merasa biasa saja (tidak ada rasa lagi). Itu berarti sudah tidak ada dorongan lagi. Ikutilah dorongan dari Firman dan Roh Kudus (bukan dari emosi)!


    Kalau sudah ada di penggembalaan (point 1), Tuhan hadir di situ untuk menyucikan kita dan kita bisa berbuah, kita bisa mempersembahkan sesuatu yang berkenan pada Tuhan = buah yang manis (buah yang menyukakan hatinya Tuhan).

    Yang Tuhan utamakan bukan pemberiannya (jumlahnya), tetapi buahnya.
    Filipi 4: 17
    4:17. Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.

    Hasilnya: kita mendapatkan keuntungan yang semakin besar (‘yang makin memperbesar keuntunganmu’).
    Ini seperti pakaian yang disulam, semakin lama akan bertambah besar. Pakaian lenan halus akan semakin putih dan berkilau, apalagi kalau kita bisa memberi persembahan yang berkenan kepada Tuhan saat kita dalam kekurangan/penderitaan. Itulah yang membuat pakaian semakin putih berkilau dan sayap semakin besar.

  3. Yosua 24: 14
    24:14. Oleh sebab itu, takutlahakan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.

    Beribadah melayani Tuhan dengan hormat dan takut yang ketiga: beribadah dengan hati yang tulus ikhlas dan setia = beribadah dengan kerelaan hati, bukan dengan paksaan atau terpaksa.
    Artinya:

    • hanya menjalankan kewajiban dengan baik dan setia, benar dan setia, tanggung jawab dan setia.
    • beribadah hanya karena mengasihi Tuhan. Hatinya betul-betul mengasihi Tuhan, bukan karena yang lain.
    • hanya karena kebutuhan untuk ibadah, bukan karena takut kepada manusia.
      Kalau sudah ada kebutuhan, pasti akan berusaha sendiri untuk bisa beribadah, bukan karena takut kepada manusia, tetapi karena takut kepada Tuhan.

    Kerelaan hati = kasut. Dalam Efesus 6, dituliskan, ‘kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.

    Kalau kita ada kerelaan (memakai kasut), kita ingat di mana Israel berjalan di padang gurun 40 tahun dan kasutnya tidak rusak serta kakinya tidak bengkak. Ini dikarenakan ada kerelaan. Mereka berjalan di padang gurun, tetapi serasa naik burung rajawali.
    Kalau kita ada kerelaan hati, sekalipun kita berjalan di padang gurun, tetapi serasa naik burung rajawali.
    Kalau tidak ada kerelaan, belum jalan, tetapi sudah berteriak-teriak mengeluh. Berjalan di padang gurun kalau siang panas, kalau malam dingin, banyak halangan, ada binatang buas, ancaman, keadaan yang menakutkan dan kegelapan. Tetapi kalau ada kerelaan, bukan batu besar lagi yang dilihat, tetapi kita seperti naik sayap burung rajawali.

    Hasilnya jika ada sayap burung rajawali atau kegunaan sayap burung rajawali:

    • Keluaran 19: 4
      19:4. Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawalidanmembawa kamu kepada-Ku.

      Kegunaan pertama: untuk membawa kita dekat pada Tuhan.
      Mazmur 62: 1-2
      62:1. Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud.
      62:2.
      Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.

      Kalau dekat dengan Tuhan, kita bisa mengalami ketenangan.
      Kalau tenang, kita bisa berdoa menyembah Tuhan = menjalin hubungan hati ke hati dengan Tuhan (bertatap muka secara langsung dengan Tuhan). Kita bisa mencurahkan seluruh isi hati kita kepada Tuhan. Tuhan juga mau mendengar dan menerima segala curahan hati kita.

      Seperti Maria yang menghadapi Lazarus yang sakit. Maria sudah berdoa kepada Tuhan, tetapi Tuhan tidak datang-datang dan Lazarus mati sampai 4 hari. Tetapi Maria tetap tenang (tidak meratap), sehingga dia bisa tersungkur di bawah kaki Yesus (bisa menyembah Tuhan).

      Yohanes 11: 31-35
      11:31. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
      11:32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia,
      tersungkurlah ia di depan kaki-Nyadan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
      11:33. Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
      11:34. "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
      11:35. Maka
      menangislah Yesus.

      'Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati' = Maria mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan = kita mengutarakan segala ketidak mampuan dan keterbatasan kita kepada Tuhan. Kalau sudah menghadapi kematian, berarti menghadapi kemustahilan.

      Inilah keterbatasan, sebab kekuatan, harta dan pengalaman tidak bisa mengalahkan kematian. Yang bisa kita lakukan hanyalah mencurahkan semuanya kepada Tuhan.

      Apa yang bisa dilakukan oleh Tuhan Yesus? Dalam ayat 33-35.
      Yesus juga ikut menangis (ay. 35). Ini berarti Yesus juga ikut merasakan, memperhatikan dan mendengar doa Maria dan Ia menolong Maria (kehidupan kita). Ini satu bukti bahwa Tuhan menerima curahan hati Maria (‘dari hati ke hati’).

      Kalau kita menghadapi masalah yang tidak selesai-selesai (kemustahilan), KUNCINYAadalah biarlah kita kembali untuk dekat pada Tuhan. Bagaimana kita bisa dekat kepada Tuhan? perhatikan tempat kudus, membawa persembahan yang berkenan kepada Tuhan dan hati yang rela sampai kita bisa menyembah Tuhan.
      dari hati ke hati”=Tuhan akan memperhatikan kehidupan kita.

    • Wahyu 12: 14
      12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

      Kegunaan kedua: untuk menyingkirkan kita ke padang belantara selama 3,5 tahun, jauh dari mata antikris (jauh dari mata ular).
      Semakin kita tenang dan bisa berdoa menyembah Tuhan, semakin kita menjalin hubungan dari hati ke hati dengan Tuhan= kita semakin jauh dari mata antikris.

      Sebaliknya, kalau kita sulit menyembah Tuhan, berarti posisi kita jauh dari Tuhan dan dekat dengan antikris. Akibatnya adalah masalah bermunculan, air mata berderai sampai kemustahilan, bahkan jatuh dalam dosa.

      Semakin dekat dengan Tuhan, kita semakin tenang, kita semakin jauh dari mata antikris, berartimasalah semakin kecil, sampai betul-betul tidak ada masalah lagi = tidak ada lagi air mata (di Yerusalem baru tidak ada lagi air mata) dan kita layak bersama-sama dengan Yesus sampai masuk ke Yerusalem Baru.

    • Yesaya 40: 29-31
      40:29. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
      40:30. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
      40:31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang
      naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

      Ayat 30 = kalau yang muda (yang kuat) bisa menjadi lelah, lesu dan jatuh, berarti orang Yang tua bisa sampai terkapar. Sebab itu kita membutuhkan kegunaan sayap burung rajawali yang ketiga.

      Kegunaan ketiga: untuk memberikan kekuatan extra kepada kita, terutama kekuatan untuk bisa tetap menanti kedatangan Yesus yang kedua kali.

      Masa penantian adalahmasa-masa yang menentukan, karena banyak yang tidak kuat, goyah dan roboh (‘lesu dan jatuh).
      Dan sayap yang sama juga akan menerbangkan kita ke awan-awan yang permai untuk masuk pesta nikah Anak Domba, kerajaan 1000 tahun damai, sampai masuk Yerusalem Baru untuk selama-lamanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Februari 2020 (Minggu Siang)
    ... hanya menerima firman penginjilan kehidupan yang lamban dalam pertumbuhan rohani. Ibrani - . Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan tetapi yang sukar untuk dijelaskan karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. . Sebab sekalipun kamu ditinjau dari sudut waktu sudah seharusnya menjadi pengajar kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Desember 2013 (Minggu Pagi)
    ... mengerti firman pengajaran yang benar. Percaya dan yakin pada firman pengajaran yang benar sama dengan firman pengajaran yang benar menjadi iman di dalam hati. Menuruti mempraktekkan firman pengajaran yang benar sama dengan taat dengar-dengaran sama dengan makan firman pengajaran yang benar sampai mendarah daging dalam kehidupan kita. Petrus - Karena ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 14 Juli 2017 (Jumat Sore)
    ... mereka Kamu sesat sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah . Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Di sini ada dua macam nikah yang sangat bertentangan Matius - . Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 Juni 2018 (Kamis Sore)
    ... sesama. Maka kita akan mendapat pengampunan dan setelah diampuni tidak berbuat dosa lagi. Kita bisa hidup dalam kebenaran. Pujian dan syukur kepada Tuhan akan bernilai rohani jika dinaikkan oleh orang benar yaitu orang yang menyadari dosa-dosanya dan bertobat. Hasil memuji dan bersyukur kepada Tuhan dengan nilai rohani adalah hati damai ...
  • Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 21 Mei 2013 (Selasa Siang)
    ... menjadi berkat bagi sesama. Kesaksian juga menjadi keyakinan pasti bagi diri kita sendiri sehingga tidak bisa diombang-ambing oleh apa pun juga pencobaan ajaran palsu dll . Kesaksian adalah seperti sinar pelita yang menerangi kegelapan. Artinya kesaksian yang benar mengalahkan setan. Wahyu - Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Februari 2016 (Minggu Pagi)
    ... halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka Ada tertulis Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun. Tanda menjadi rumah doa adalah gemar untuk bersaksi gemar untuk berdoa dan menyembah Tuhan. Kemungkinan negatif jika keras hati dan menolak firman ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Juli 2013 (Minggu Pagi)
    ... rohani. Markus Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka. ad. . Menjadi bayi secara rohani. Markus Ketika Yesus melihat hal itu Ia marah dan berkata kepada mereka Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku jangan menghalang-halangi mereka sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Bayi rohani ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Juni 2024 (Rabu Sore)
    ... kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening. Dasar dari tembok Yerusalem baru dihiasi dengan dua belas batu permata. Wahyu . Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu. Di atas batu permata ditulis nama kedua belas rasul Anak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 Oktober 2022 (Minggu Siang)
    ... firman pengajaran yang benar dan firman itu kita praktikkan dalam hidup kita. Kalau firman dipraktikkan kita akan memiliki pengalaman pribadi dalam firman Allah--Injil firman pengajaran-- kasih dan roh-Nya--pengalaman pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga. Saat Izebel datang dengan Injil yang lain roh yang lain dan Yesus yang lain ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 20 Juli 2010 (Selasa Pagi)
    ... bisa menjadi hamba Tuhan. Harus lepas dari dosa lebih dahulu. Korban domba jantan I korban penyerahan diri sepenuh. Kalau dosa sudah dilepaskan pasti bisa menyerah. Kalau orang keras hati tidak akan bisa taat. Korban domba jantan II korban tahbisan. Kita bisa dipakai untuk melayani Tuhan. Kalau sudah taat tidak sulit untuk dipakai oleh ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.