Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah bahagia dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.
Wahyu 5: 15:1. Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnyadan dimeterai dengan tujuh meterai.
Kita masih mempelajari tentang '
gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya', dalam perjanjian baru artinya adalah
firman Allah yang tertulis di dalam alkitab atau Kitab Suci.
Di dalam perjanjian lama, kitab Keluaran 20-23,
firman Allah ditulis pada dua tempat: (diterangkan mulai dari
Ibadah Doa Surabaya, 21 September 2016)
- Yang pertama: Keluaran 20: 1-17 => firman Allah ditulis pada dua loh batu.
Sekarang artinya firman Allah ditulis pada loh hati kita--hati dan pikiran kita(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 25 September 2016).
- Yang kedua: Keluaran 20: 22 sampai Keluaran 23 => firman Allah ditulis pada gulungan atau lembaran surat-surat--merupakan penjelasan dari kesepuluh hukum Allah.
Sekarang artinya firman Allah ditulis dalam lembaran hidup kita, yaitu perbuatan dan perkataan/mulut kita.
AD.1. FIRMAN ALLAH DITULIS PADA DUA LOH BATU--HATI DAN PIKIRAN KITAKita sudah membaca Keluaran 20: 1-17 (diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 25 September 2016).
sekarang kita membaca lanjutannya.
Sepuluh hukum Allah adalah kasih Allah. Kalau hati dan pikiran kita ditulisi firman Allah, berarti kita mengalami kasih Allah.
Keluaran 20: 18-2120:18. Seluruh bangsa itu menyaksikanguruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyidan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
20:19. Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati."
20:20. Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."
20:21. Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.
Ini tentang
suasana turunnya dua loh batu, sekarang menunjuk pada
suasana penulisan firman Allah di dalam hati dan pikiran kita, yaitu:
- Suasana penulisan firman Allah di dalam hati dan pikiran kita yang pertama: kilat sabung-menyabung.
Artinya pemberitaan firman Allah disampaikan secara terus-menerus--seperti batu keras yang ditukik terus-menerus--dan berkesinambungan untuk MENYATAKAN YANG GELAP/SALAH, yaitu dosa-dosa yang tersembunyi dalam sidang jemaat--kilat ini terang, jadi yang gelap ditunjukkan--supaya sidang jemaat dapat menyadari, menyesali, dan mengaku dosakepada TUHAN--vertikal--dan sesama--horisontal--dan diampuni oleh darah Yesus, sehingga bebas dari hukuman.
"Firman Allah disampaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan seperti kilat sabung-menyabung, supaya terukir di dalam hati. Kalau ditulis kemudian berhenti, tidak akan bisa jadi, harus terus diukir sampai selesai."
Inilah mengapa pemberitaan firman harus disampaikan terus-menerus dan berkesinambungan. Seperti alat meja roti sajian di dalam Tabernakel, rotinya disusun dengan teratur; diatur rapi, bukan berserakan atau sembarangan. Pemberitaan firman juga teratur, supaya firman sampai ditulis di dalam hati.
Jadi, kilat ini untuk menyatakan dosa, sehingga jemaat bisa mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama, diampuni oleh darah Yesus dan bebas hari hukuman.
Kalau menyembunyikan dosa, maka hukuman Allah akan dinyatakan terang-terangan. Percuma menyembunyikan dosa, sebab bagi TUHAN tidak ada yang tersembunyi, nanti akan dihukum secara terang-terangan oleh TUHAN.
"Tetapi syukur kepada TUHAN kalau kita masih bisa mendengar firman/ditulisi firman. Bukti kalau kita ditulisi firman adalah sampai bisa menyadari dosa. Mungkin satu kali diberitakan, masih belum; yang kedua dan ketiga kali masih belum, mungkin yang kesekian kali, baru sadar akan dosa, menyesal dan mengaku dosa, dan tidak berbuat dosa lagi."
2 Samuel 12: 11-13
12:11. Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
12:12. Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
12:13. Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
'Aku sudah berdosa kepada TUHAN' = Daud menyadari, menyesali dan mengaku dosa.
Daud melakukan dosa secara tersembunyi, yaitu:
- Berzinah dengan Batsyeba (isterinya Uria)--dosa kenajisan, tidka ada yang tahu.
- Membunuh suami Batsyeba--Uria--; Daud mengirim surat kepada panglimanya, Yoab, supaya menempatkan Uria di barisan terdepan, sesudah itu menarik mundur pasukannya sehingga Uria mati. Tersembunyi juga, tentara-tentara tidak mengerti, hanya dia dan Yoab yang tahu.
Daudmelakukan dosa secara tersembunyi, tetapi TUHAN tahu.
Akibatnya: TUHAN menghukum secara terang-terangan.
Tetapi bersyukur, nabi Natan menyampaikan firman TUHAN bagaikan kilat sabung-menyabung dan terangnya menembusi dosa-dosa yang tersembunyi, sehingga Daud menyadari, menyesali dan mengakui dosa kepada TUHAN dan sesama, sehingga dia mengalami pengampunan dosadan tidak dihukum.
Tetapi ada raja yang menolak, yaitu raja Herodes; ketika mengambil isteri Filipus, saudaranya, lalu ditegor oleh nabi Yohanes Pembaptis: 'Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu,' tetapi raja Herodes marahsehingga dosanya tidak terampunkan. Untunglah Daud, sekalipun raja tetapi ia bisa merendahkan diri.
"Mari, biarlah siang hari ini ada kilat sabung-menyabung, itulah firman Allah yang dituliskan di dalam hati kita; firman yang disampaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan--kita seperti dikejar. Sekarang Wahyu 5: 1, besok diulang Wahyu 5: 1 lagi; ini merupakan ujian untuk bisa merendahkan diri, supaya kita bisa ditulisi firman."
Seperti raja Daud yang bisa menerima firman, sedangkan raja Herodes menolak firman. Ini karena hati; rendah hati atau sombong.
Kita juga, firman yang diulang-ulang berguna untuk menguji kerendahan hati kita. Kalau bisa menerima dan mengaku dosa, kita akan diampuni, TUHAN tidak menghukum kita; kita dibebaskan dari hukuman api neraka. Daud tidak mati/tidak binasa, bebas dari hukuman dosa.
Dalam perjanjian baru, Yudas Iskariotjuga melakukan dosa secara tersembunyi, yaitu mencuri milik TUHAN--dosa kejahatan. Dia sebagai bendahara, tetapi mencuri milik TUHAN.
Lalu datang tegoran firman seperti kilat sabung-menyabung. Berapa kali Yudas ditegor oleh TUHAN--dosa-dosanya diterangi oleh firman--, sampai tegoran terakhir yaitu: 'Siapa yang mencelupkan roti bersama Aku ke dalam pinggan ini, dialah itu'. Tetapi Yudas menjawab: 'Bukan aku.'
Saat firman diberitakan, Yudas Iskariot tetap mempertahankan dosa/menyembunyikan dosa, akhirnya dosanya dinyatakan terang-terangan--perut Yudas pecah dan isi perutnya terburai keluar--dan hukuman TUHAN dinyatakan terang-terangan--tidak ada pengampunan dosa lagi, Yudas binasa selamanya.
Bersyukur kalau kita masih mendengar firman yang sabung-menyabung--kita seperti dikejar firman TUHAN terus. Kalau seperti raja Daud, bisa mengaku dan bebas dari hukuman. Yudas tidak bebas, tetapi binasa selamanya.
- Suasana penulisan firman Allah di dalam hati dan pikiran kita yang kedua: guruh yang mengguntur.
Keluaran 20: 18
20:18. Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
Guruh yang mengguntur artinya suara yang keras.
Ini menunjuk pada penyampaian firman Allah yang MENEGORdengan keras--kalau firman mau ditulis dalam hati--, supaya kita bertobat--berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.
Tadi, firman seperti kilat untuk menerangi dosa-dosa yang tersembunyi. Mungkin tidak ada yang tahu, tetapi TUHAN tahu. Karena itu firman terus mengejar kita sampai dosa diakui. Kalau tidak mau, akan jadi seperti Yudas, terang-terangan dipermalukan dan dihukum oleh TUHAN.
Sekarang, firman disampaikan dengan tegoran yang keras, supaya ssetelah mengaku, kita tidak berbuat dosa lagi (bertobat)--seringkali sesudah mengaku dosa, kita masih berbuat lagi.
Inilah tegoran. Orang yang sudah mengaku dosa dan diampuni oleh TUHAN tetapi kembali berbuat dosa lagi--mempertahankan dosa--, ia adalah orang yang keras hati. Kalau terus mempertahankan dosa, hatinya akan semakin keras.
Oleh sebab itu, perlu firman Allah yang keras--tegoran--, bagaikan palu godam untuk menghancurkan hati yang keras--bagaikan batu.
Kalau sudah mendengar firman Allah yang keras, yang bagaikan guruh mengguntur, tetapi masih tetap mempertahankan dosa, satu waktu ia tidak akan tahan lagi mendengar firman pengajaran yang keras.
Kalau ia mau melembut, setelah dipukul beberapa kali, ia bisa mengaku dan ia mau berhenti berbuat dosa--bertobat.
Tetapi, ada yang terus berbuat dosa sekalipun sudah dipukul--sudah mengaku, tetapi berbuat lagi, begitu terus--sekalipun ia sudah mendnegar firman yang keras. Dipukul lebih keras lagi, akhirnya sampai puncaknya, yaitu hatinya bertambah keras--sekeras batu kilangan (Babel); sekeras hati Firaun. Dia tidak bisa bertobat lagi.
Jadi, ada dua alternatif:
- Firman yang keras bisa menghancurkan batu, kalau kita mau. Kita bisa mengakui dosa dan bertobat.
- Hati bisa semakin keras, sampai tidak mau lagi mendengar firman yang benar, dan yang keras.
Ini sama dengan mengundurkan diri, tidak lagi mengikut Yesus.
Yohanes 6: 60, 66
6:60. Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:66. Mulai dari waktu itu banyakmurid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
"Murid-murid Yesus saja--gurunya langsung Yesus--banyak yang keras, tidak mampu mendengar firman yang keras dan tetap mempertahankan dosa; apalagi muridnya Widjaja. Lempin-El, perhatikan! Kita sungguh-sungguh berhati-hati!"
Akibatnya: mengundurkan diri dari firman pengajaran yang benar, yang keras; tidak lagi mengikut Yesus, tetapi mengikuti ajaran palsu dan keinginan diri sendiri sampai kebinasaan. Dia murtad dan tersesat!
"Tadinya senang mendengar firman, tetapi kalau mempertahankan dosa--termasuk kami para hamba TUHAN, sekalipun hanya satu saja yang disembunyikan--, akhirnya menolak firman. Yang benar jadi salah. Itu cirinya. Hati-hati!"
1 Timotius 4: 1
4:1. Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtadlalu mengikuti roh-roh penyesatdan ajaran setan-setan
Inilah suasana tuurunya dua loh batu, sekarang suasana penulisan firman Allah di dalam hati dan pikiran kita.
Yang pertama: harus ada kilat sabung-menyabung. Kemudian guruh mengguntur. Jangan menolak!
- Suasana penulisan firman Allah di dalam hati dan pikiran kita yang ketiga: sangkakala berbunyi.
Keluaran 20: 18
20:18. Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
Dulu, sangkakala mengatur geraknya bangsa Israel; sekarang artinya penyampaian firman yang merupakan NASIHATuntuk menunjukkan apa yang harus kita lakukandan apa yang tidak boleh kita lakukan.
Nasihat merupakan tuntunan tangan TUHAN bagi kita:
- Supaya kita tetap hidup benar--ada di dalam rel rencana dan kehendak TUHAN. Mau miring seidkit, jangan, akan jatuh! Itulah nasihat firman.
Ini yang penting dalam hidup kita. Kalau kita selalu berada dalam rel rencana dan kehendak TUHAN, kita akan sampai di 'stasiun' tujuan. 'Stasiun' terakhir kita adalah Yerusalem baru. 'Stasiun' yang sekarang di dunia yaitu masa depan yang indah dan berhasil.
"Kaum muda, harus selalu berada dalam rel rencana dan kehendak TUHAN--nasihat firman; tuntunan tangan TUHAN! Apa yang harus kita lakukan, akukan! Apa yang tidak boleh dilakukan, jangan coba-coba untuk dilakukan! Seringkali kita berkata: 'Ya sudahlah, satu kali ini saja.' Jangan! Kalau satu kali saja dan saat itu jatuh, habislah sudah, tidak bisa kembali lagi. Jangan! Yang TUHAN suruh lakukan, lakukan! Yang TUHAN katakan: jangan, jangan dilakukan!"
Mazmur 73: 24
73:24. Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
Nasihat merupakan tuntungan tangan TUHAN, supaya kita tetap hidup dalam rel rencana dan kehendak TUHAN yaitu mengarah kepada kemuliaan, keberhasilan, dan keindahan, sampai nanti ke Yerusalem baru--kemuliaan kekal. Jangan ragu-ragu!
Sekalipun mungkin tidak enak bagi daging--daging ini sering berteriak karena tidak cocok dengan daging--, tetapi kalau itu kehendak TUHAN, ikuti! Jangan ikuti kehendak daging, supaya jangan hancur!
Kaum muda, perhatikan! Dalam hal apapun, ikuti rencana dan kehendak TUHAN--tuntunan tangan TUHAN. Itu menuju kepada kemuliaan--berhasil, indah dan bahagia--sampai kemuliaan kekal di Yerusalem baru.
- Nasihat adalah tuntunan tangan TUHAN untuk memberikan jalan keluar dari segala masalah sampai yang mustahil.
Kalau kita sudah berada dalam rel rencana dan kehendak TUHAN, setan tidak bisa menjamah kita sehingga semua masalah diselesaikan.
Mari, sungguh-sungguh hari-hari ini!
Inilah penulisan firman Alalh di hati dan pikiran kita--dulu penulisan Allah pada dua loh batu.
Benar-benar disertai sangkakala yang berbunyi, guruh, ddan kilat sabung-menyabung.
Didoakan, supaya pemberitaan firman untuk ditulskan pada hati dan pikiran kita, sama dengan saat firman Allah ditulis pada dua loh batu.
Dulu secara jasmani, sekarang secara rohani, supaya firman ditulis pada hati dan pikiran kita.
Buktinya: bisa sadar akan dosa dan mengaku--kena kilat--, bisa bertobat--kena guntur--, dan selalu mengikuti jalan TUHAN (rel kehendak TUHAN)--kena sangkakala.
Ikuti rel kehendak TUHAN, sekalipun bertentangan dan sakit bagi daging, tetapi pasti menuju kemuliaan--di dunia berhasil, indah, dan bahagia--ampai kemuliaan kekal--Yerusalem baru.
Tuntunan tangan TUHAN juga memberikan jalan keluar dari segala masalah sampai yang mustahil.
Tadi, kalau firman menunjuk dosa, akui!; kalau ditegor, kita berhenti berbuat dosa, dan firman menjadi nasihat. Sudah enak.
Tetapi kalau masih terus di dalam dosa--mengaku, lalu berbuat lagi--, firman akan sulit menjadi nasihat. Kita masih terus digempur--firman masih terus berupa kilat yang menyilaukan.
"Seperti saat ada kilat, kita takut: 'Darah Yesus.' Jangan-jangan saat mendengar firman juga: 'Oh, ini pasti soal merokok, membunuh, mencuri, pasti soal berzinah, aku terus yang kena; darah Yesus.' Jangan! Biarlah kilat itu bekerja untuk menerangi kita! Syukur kepada TUHAN, kalau masih ada kilat berarti masih ada kesempatan untuk kita ditolong TUHAN."
Setelah kita sadar dan mengaku dosa, kalau masih berbuat dosa lagi, maka guntur yang datang. Kita ditegor sampai berhenti berbuat dosa. Setelah itu, barulah firman menjadi nasihat dan kita dituntun oleh TUHAN.
Orang yang sudah bertobat mudah mengikuti nasihat. Di situ kita merasa makin bahagia dan berhasil. Yang tadinya jalan buntu sekarang terbuka. Pasti!
Kalau dosa diselesaikan oleh darah Yesus, semua masalah diselesaikan oleh Dia. Siapa manusia yang bisa menyelesaikan dosa di dunia? Tidak ada! Hanya Yesus satu-satunya. Jangan ragu! Kaum muda, sekalipun tidak enak bagi daging, tetap ikuti tuntunan tangan TUHAN! TUHAN akan menolong kita.
1 Korintus 14: 3
14:3. Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
Kalau firman Allah sudah menjadi nasihat dalam kehidupan kita--selain membawa pada kemuliaan dan memberi jalan keluar--, maka:
- Yang pertama: kalau firman sudah menunjukkan dosa, firman menegor dan kita mau menerima--berhenti berbuat dosa--, kemudian firman menasihati dan kita mau ikut di jalan yang benar (kehendak TUHAN)--hidup benar dan suci, maka hidup kita akan semakin indah sampai memberi jalan keluar. Tetapi firman yang menjadi nasihat juga menghibur kita, artinya memberi kekuatan ekstrakepada kita, supaya kita tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan TUHAN mengadapi apapun juga; sampai dukacita yang paling besar--kalau kita ditinggal oleh kekasih-kekasih kita--meninggal dunia--, kita tetap terhibur. Itu semua karena kekuatan firman--firman yang menunjuk dosa dan menyucikan; firman yang membuat kita bertobat sungguh-sungguh, hidup benar, dan berada dalam tangan/rencana TUHAN.
1 Tesalonika 4: 13, 15-18
4:13. Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
4:15. Ini kami katakan kepadamu dengan firman TUHAN: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan TUHAN, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
4:16. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka TUHAN sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17. sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong TUHAN di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan TUHAN.
4:18. Karena itu hiburkanlahseorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
'kami katakan kepadamu dengan firman TUHAN'= firman TUHAN yang bisa menghibur kita.
'mereka yang meninggal' = dukacita yang tertinggi di dunia, yaitu kehilangan orang yang dikasihi.--lebih dari kehilangan mobil, toko dan lain-lain.
'sangkakala Allah berbunyi' = ini yang penting, selama kita masih hidup di dunia ini, mari, dorong semua untuk bisa mendengar firman. Bukan sekedar firman biasa--pidato dan lain-lain--, tetapi seperti dulu firman ditulis pada dua loh batu--sekarang ditulis di hati dan pikiran kita.
Firman apa itu? Yang ada kilat, guntur dan sangkakalanya.
Sebab nanti sangkakala ini yang membangkitkan orang-orang mati. Sangkakala ini merupakan nasihat.
Firman Allah itu menghibur. Kita tidak akan kecewa, putus asq dan meninggalkan TUHAN menghadapi apapun juga, sampaipun harus ditinggalkan oleh seorang yang kita kasihi, tetap ada penghiburan. Kita tetap setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan.
Ini penghiburan dari TUHAN.
Belum lagi menghadapi penderitaan dan aniaya di dunia. Kita juga dihiburkan; dikuatkan oleh firman.
- 1 Korintus 14: 3
14:3. Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihatidan menghibur.
Yang kedua: kalau firman sudah menjadi nasihat, firman Allah juga bisa membangun kehidupan rohani kita.
Artinya firman Allah mendorong kita untuk aktifdalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Mendorong kita untuk aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, artinya firman Allah menyucikan kita, supaya kita diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita.
"Dorongan harus dari firman, jangan dari manusia! Kalau dari manusia, satu waktu pasti macet. Tetapi kalau didorong oleh firman, kita akan terus melayani, karena firman itu kekal. Firman yang menyucikan, itulah dorongannya."
Efesus 4: 11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ayat 11= lima jabatan pokok yang bisa dijabarkan menjadi jabatan lainnya: koor, pemain musik dan lain-lain.
Ayat 12= 'memperlengkapi orang-orang kudus=orang suci dberi jabatan dan dipakai oleh TUHAN, itulah imam dan raja; kalau sudah suci, akan diberi jabatan pelayanan.
Mari, sungguh-sungguh pada kesempatan ini. Kita bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus kalalu firman sudah menjadi nasihat. Hidup kita sudah enak. Ktia tidak akan hidup seperti dulu lagi, yaitu hidup dalam dosa. Kita sudah berubah, benar-benar menjadi imam dan raja yang dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
Imam dan raja adalah batu hidup. Dulu kita batu keras--bangsa kafir--yang hidup dalam kubangan dosa, tetapi diambil oleh TUHAN, disinari dengan kilat--dosa kita ditunjukkan--; sudah mengaku dan diampuni tetapi masih berkubang lagi dalam dosa. Masih ada bunyi guruh yang keras, sampai kita betul-betul bertobat. Setelah itu kita berada di dalam tangan TUHAN. Di situ ada nasihat--tuntunan tangan TUHAN. Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--batu keras sudah berubah menjadi batu hidup/batu indah. Hidup itu benar-benar menjadi indah.
1 Petrus 2: 5
2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
'imamat kudus'= imamat rajani= imam dan raja.
'pembangunan suatu rumah rohani'= pembangunan tubuh Kristus.
Mari, batu keras--bangsa kafir yang hidup di kubangan dosa--saat ini juga TUHAN mau tulisi hati dna pikiran kita yang keras. Firman seperti kilat untuk menerangi dosa; seperti guntur supaya kita bertobat; seperti sangkakala, supaya kita ada di dalam tangan TUHAN. Kita dituntun oleh TUHAN untuk masuk pembangunan tubuh Kristus.
Batu keras sudah berubah menjadi batu hidup.
Batu hidup artinya:
- Kita hidup dari kemurahan TUHAN, sehingga di mana saja, kapan saja, situasi dan kondisi apa saja, kita bisa hidup sampai hidup kekal.
- Batu hidup sama dengan batu indah; artinya hidup ini menjadi berhasil dan indah.
Kaum muda, jangan ragu! Jangan kembali lagi ke kubangan! Mari, kita harus setia dan berkobar-kobar!
Semakin kita setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, kita akan betul-betul merasakan anugerah TUHAN yang semakin besar dan hidup kita semakin indah.
2 Timotius 1: 6
1:6. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkankarunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Sikap kita setelah diangkat menjadi imam dan raja adalah harus mengobarkan karunia Allah--bukan mengorbankan.
Artinya: kita selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, sesuai dengan jabatan pelayanan dari TUHAN sampai garis akhir. Kita akan merasakan anugerah TUHAN yang semakin besar untuk menghadapi keadaan dunia yang semakin sulit, jahat, dan najis. Sampai zaman antikris berkuasa di bumi; kita tetap terpelihara. Semakin kita berkobar-kobar, semakin besar anugerah TUHAN.
"Jangan lupa, dunia ini semakin dikuasai antikris, semakin kecil kemungkinan kita. Saya sudah memberi persentasenya; sekarang seumpama antikris masih berkuasa 30%, kita masih 70%. Kita masih bisa menggunakan gaji, anak-anak muda yang orang tuanya diberkati, masih lancar. Tetapi kalau antikris sudah berkuasa 50%, kita sudah semakin berkurang, kita tinggal 50% juga. Kalau antikris berkuasa 70%, kita tinggal 30%. Apa yang bisa kita lakukan? Kita harus semakin setia dan berkobar-kobar, supaya semakin besar anugerah TUHAN yang kita alami. Kalau saudara merasa makin sulit: 'Dulu saya melakukan pekerjaan A ini mudah sekali, sekarang saingan makin banyak.' Apa yang mau dilakukan? 'Saya mau tambah modal.' Silakan, itu urusan saudara, tetapi yang saya katakan: harus semakin setia dan berkobar-kobar, lebih sungguh-sungguh lagi supaya anugerah TUHAN semakin besar untuk menghadapi keadaan yang semakin sulit. Itu rumusnya.
Kami hamba TUHAN juga, kalau semakin loyo, pelayanan makin merosot, kami juga harus semakin setia dan berkobar-kobar supaya semakin besar anugerah TUHAN yang kita terima."
Semakin kita setia dan berkobar-kobar, semakin besar anugerah TUHAN dan hidup kita semakin indah, semakin berbahagia, semakin mulia sampai garis akhir nanti, yaitu saat kedatangan Yesus kedua kali, kita betul-betul sama mulia dengan TUHAN.
Hanya dua alternatif. Kalau kita loyo, semakin merosot, kita akan jatuh lagi dalam kubangan dosa. Tidak mungkin ke mana-mana.
Batu keras yang dulunya berada dalam kubangan dosa, sudah diambil oleh TUHAN lewat pemberitaan firman. Kalau kita merosot lagi, kita akan jatuh lagi dalam kubangan dosa dan sudah tidak ada kesempatan lagi, binasa untuk selamanya. Ini yang ngeri, yang terdahulu menjadi yang terkemudian; yang terkemudian menjadi terdahulu.
Yang masih berada dalam kubangan dosa--belum pernah dengar pengajaran--, baru satu kali mendengar firman, langsung tergairah. Kita yang sudah lama, jatuh lagi dan tidak ada kesempatan lagi. Hati-hati!
Inilah pemberitaan firman yang ditulis dalam hati dan pikiran kita--suasana penulisan firman Allah di dalam hati dan pikiran kita:
- Kilat yang sabung menyabung= untuk menyatakan dosa.
- Guruh yang mengguntur= tegoran.
- Bunyi sangkakala= nasihat.
Jika digabung, inilah FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR, yang dituliskan dalam hati dan pikiran kita.
2 Timotius 4: 2
4:2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilahdengan segala kesabarandan pengajaran.
'nyatakanlah apa yang salah' = kilat sabung-menyabung.
'tegorlah' = guruh yang mengguntur.
'nasihatilah' = bunyi sangkakala.
Jadi, firman Allah yang dituliskan oleh TUHAN dalam hati dan pikiran kita adalah firman pengajaran yang benar, yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Ini yang harus kita dengarkan hari-hari ini.
Kita sudah mendengar firman penginjilan--percaya Yesus--, sekarang harus ditingkatkan menjadi firman pengajaran benar. Kita benar-benar menjadi ibatu hdiup--imam-imam dan raja-raja.
"Yang belum menjadi imam, berdoa! Entah kapan waktunya ada baptisan air dan penataran calon imam. Memang harus sabar. Menyampaikan firman Allah harus dengan kesabaran. Masih ada yang jatuh-bangun, sabar, firman terus disampaikan, sampai semuanya menjadi imam dan raja. Saya percaya tubuh Kristus 100% iman dan raja. Semua punya jabatan pelayanan. Coba lihat dari ujung rambut sampai ujung kaki, semua punya jabatan/kegunaan. Tidak ada yang menganggur. Kalau menganggur, akan dipotong."
- Suasana penulisan firman Allah di dalam hati dan pikiran kita yang keempat: gunung berasap.
Keluaran 20: 18
20:18. Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyidan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
Asap/awan menunjuk URAPAN ROH KUDUS.
Jadi, setiap penyampaian firmanpengajaran yang benar, yang keras dan lebih tajam dari pedang bermata dua, selalu dalam urapan Roh Kudus. Kalau tidak ada urapan--hanya emosi dan lain-lain--, akan menjadi pedang tumpul sehingga menyakitkan dan orang tidak mau mendengar. Harus dalam urapan!
Kalau hati dan pikiran--pusat kehidupan--kita ditulisi dengan firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, maka:
- Kita menyanyi dengan benar, main musik dengan benar, yaitu dalam urapan; bukan seperti di dunia.
- Kesaksiannya benar, tidak berdusta.
- Kegiatannya benar.
- Sampai seluruh hidupnya benar.
Mari, terutama kita imam-imam. Kalau hati dan pikiran kita ditulisi dengan firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, pelayanan dan hidup kita akan benar menurut firman--berkenan pada TUHAN--, sehingga hadirat TUHAN benar-benar ada di dalam sidang jemaat; ada urapan Roh Kudus di tengah sidang jemaat.
Ini yang penting, yaitu dalam setiap ibadah harus ada urapan Roh Kudus dan hadirat TUHAN di tengah-tengah kita semua.
Keluaran 20: 21
20:21. Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelamdi mana Allah ada.
Musa menerima dua loh batu, sekarang artinya kita mau ditulisi firman dalam hati danpikiran kita. Yang lain berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada. Embun yang kelam menunjuk pada urapan Roh Kudus. Artinya, di mana TUHAN hadir, di situ ada urapan Roh Kudus--hadirat TUHAN dan urapan Roh Kudus ada di tengah-tengah kita.
Kegunaan urapan Roh Kudus:
- Keluaran 20: 20
20:20. Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Diaada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."
Kegunaan urapan Roh Kudus yang pertama: memberikan kemampuan ekstrakepada kita, untuk bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya, sampai melakukan firman pengajaran yang benar, sehingga kita menjadi kehidupan yang takut akan TUHAN. Jangan takut! Dengar sungguh-sungguh sampai mengerti, percaya, dan praktik firman.
"Mungkin pendidikan kita kurang, usia kurang, pengalaman kurang, kita masih baru pertama kali mendengar firman pengajaran. Tidak apa-apa, urapan Roh Kudus yang menolong kita."
Roh kudus yang menolong. Tadinya takut mau dengar firman--takut mendekati embun yang kelam--: 'Nanti aku kena lagi, nanti begini...terlalu sulit...' tetapi kalau ada urapan, kita bisa mendengar dengan dengan sungguh-sungguh sampai praktik firman, sehingga kita menjadi kehidupan yang takut akan TUHAN, artinya menjauhi dan membenci dosa, bukan menjauhi TUHAN, sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
Jadi, ada pemberitaan firman ada urapan, supaya kita benar-benar takut akan TUHAN--hidup benar dan suci.
- Keluaran 20: 21
20:21. Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.
Kegunaan urapan Roh Kudus yang kedua: membawa kita semakin dekat dengan TUHAN.
"Jangan menjauh! Tadi khotbah di Malang, tentang Petrus yang mengikut TUHAN dari jauh, saat Yesus ditangkap. Hati-hati! Kalau menjauh dari TUHAN, akan menuju ke api dunia sampai menyangkal TUHAN--menyangkal pengajaran. Hati-hati! Kalau menjauh dari ladang TUHAN, akan sampai ke ladang babi. Jangan!"
Urapan Roh Kudus membawa kita dekat pada TUHAN, sampai mana kedekatan kita dengan TUHAN? Sampai bisa menyembah TUHAN dengan hancur hati. Kita mengulurkan tangan kepada TUHAN, menyerah--berserah dan berseru kepada TUHAN--dan Dia akan mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar untuk memegang dan memeluk kita semua.
Itulah kedekatan kita dengan TUHAN. Enak sekali. Ada apa-apa, kita tinggal menyembah TUHAN.
Kita memang terlalu kecil--seperti perahu di tengah lautan dunia--; modal kecil, semua kecil, tetapi kita da di dalam tangan anugerah TUHAN yang besar, yang tidak terbatas oleh apapun. Itu yang penting!
Kalau berada dalam pelukan tangan anugerah TUHAN yang besar, hasilnya:
- Mazmur 62: 2
62:2. Hanya dekatAllah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
Hasil yang pertama: kita mengalami ketenangan dan damai sejahtera, di tengah lautan dunia yang bergelombang--seperti Yesus tidur di perahu, di tengah lautan bergelombang.
Seringkali kita di tempat tidur saja tidak bisa tidur, apalagi di lautan bergelombang.
Tenang artinya
- Hidup benar lebih dulu--'di mana ada kebenaran, di situ ada damai sejahtera' (Yesaya 32).
Benar dulu, baru bisa tenang. Biarpun lautan ini bergelora, kita tetap hidup benar.
- Damai sejahtera--tidak ada lagi ketakutan, sakit hati, kenajisan, kepahitan dan lain-lain, tetapi yang ada hanya mengasihi TUHAN.
Inilah orang yang dipeluk tangan TUHAN.
Tenang= hidup benar= selamat, seklaipun ombak menghantam kita.
Tidka benar= tidak selamat; tenggelam.
Tenang= damai sejahtera= semua menjadi enak dan ringan; tidak merasakan apa-apa lagi--takut, sakit hati, najis, pahit dan lain-lain--, tetapi hanya mengasihi TUHAN. Biar laut bergelombang, tetapi tetap enak dan ringan--seperti Yesus tidur di perahu, di tengah gelombang.
- Mazmur 34: 19
34:19. TUHAN itu dekatkepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Hasil yang kedua: kita bisa menyembah dengan hancur hati, seperti bayi yang menangis. Hanya itu saja! Ada apa-apa, kita hanya menangis pada TUHAN dan tangan-Nya menolong kita.
Sesudah hidup benar dan tenang, mari, menangis kepada TUHAN. Biar tangan anugerah yang besar menolong kita.
Salah satu contoh adalah raja Hizkia. Ia seorang raja, tetapi bisa menangis seperti bayi.
Yesaya 38: 1-6
38:1. Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
38:2. Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
38:3. Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
38:4. Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya:
38:5. "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmulima belas tahun lagi,
38:6. dan Aku akan melepaskan engkaudan kota ini dari tangan raja Asyur dan Aku akan memagari kota ini.
'menangislah Hizkia dengan sangat' = raja Hizkia menangis seperti bayi. Raja, tetapi jadi seperti bayi. Siapa kita? Seringkali ktia sombong.
Diizinkan TUHAN. TUHAN sendiri yang mengatakan--bukan dokter--: engkau mati!Dan Hizkia menangis seperti bayi. Sudah mustahil karena TUHAN sendiri yang mengatakannya, tetapi karena Hizkia menangis, masih ada tangan anugerah yang besar untuk mengadakan mujizat.
Masih ada kesempatan. Hancur hati, merasa tidak bisa apa-apa, tidak layak, dan hanya mohon tangan anugerah TUHAN yang besar.
Mujizat jasmani terjadi: sakit menjadi sembuh, mati jadi hidup, mustahil menjadi tidak mustahil.
Mujizat rohani juga terjadi: setelah dikatakan ia hidup 15 tahun lagi, yang terjadi pertama adalah wajah berseri.
"Sama seperti murid sekolah menunggu pengumuman, gurunya sudah memberi tahu: 'Bahaya, kamu bisa tidak naik kelas,' tapi saat pengumuman ternyata naik kelas. Yang pertama, pasti senang; wajah berseri."
Mari, siang hari ini, wajah kita menjadi berseri--pembaharuan wajah.
Ada wajah yang pucat--takut--menjadi berseri, wajah yang muram menjadi berseri, wajah yang buruk--najis dan jahat--menjadi berseri sebab sudah diampuni oleh TUHAN. Serahkan semua kepada TUHAN! Kalau hati damai, ada wajah berseri.
Segar dan berseri-seri semua hari-hari ini!
Dan jika TUHAN datang kedua kali, kita diubahkan menjadi wajah yang mulia, bagaikan matahari yang bersinar--sempurna seperti Dia. Kita layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
Ada masalah apa, kita hanya menangis kepada TUHAN seperti bayi.
Sekalipun TUHAN sendiri yang mengatakan:
tidak bisa, tetapi kalau kita menangis seperti bayi, bisa. Apalagi cuma manusia dan setan yang bilang:
mati kau, tidak bisa kau, TUHAN bisa berbuat semua.
Apa yang mati--pekerjaan yang mati, apapun yang mati-- hari-hari ini, TUHAN bisa menolong kita semua.
Kaum muda, mungkin hari-hari ini hati gelisah atau kuatir, wajah jadi pucat, buruk, muram dan lain-lain, TUHAN tolong. Ada anugerah yang besar bagi kita. Kita hanya bayi-bayi. TUHAN sayang dan membela bayi-bayi. Mari, kita menangis kepada Dia.
Kaum muda, untuk masa depan dan sebagainya, normor satu: tenang dan damai. Jangan urus yang lain! Menangis kepada TUHAN. Semakin sulit yang kita hadapi, semakin besar anugerah TUHAN bagi kita. Yang sudah berhasil, jangan sombong!
TUHAN memberkati.