Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 6: 5-6
6:5. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitamdan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan angguritu."
Perikop: keenam meterai pertama dibuka.
Pembukaan meterai sama dengan penghukuman Allah Roh Kudus atas dunia; ada tujuh kali penghukuman Allah Roh Kudus.
Di sini merupakan pembukaan
METERAI KETIGA--penghukuman yang ketiga dari Allah Roh Kudus--atas dunia ini, yaitu
kegerakan kuda hitam, yang menimbulkan
KELAPARANsecara dobel: secara jasmani dan rohani terutama kelaparan akan firman Allah--dinubuatkan dalam kitab Amos 8: 11.
Akibatnya: banyak manusia, termasuk hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi, artinya: berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan,
enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa; tidak bisa bertobat, dan binasa selamanya (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Mei 2017).
Kalau manusia pada umumnya memang mengalami kelaparan, tetapi
mengapa hamba Tuhan/pelayan Tuhan bisa masuk kelaparan akan firman juga?Karena
mempunyai timbangan palsu/neraca yang curang; yang lebih berat adalah perkara jasmani. Banyak hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang timbangannya palsu; dia mengutamakan perkara jasmani sehingga tidak ada kesempatan untuk mendengarkan firman Tuhan.
Berada di dalam rumah Tuhan tetapi tidak mau mendengar firman Tuhan; maunya yang enak-enak saja. Ini yang akan masuk dalam kelaparan.
Jalan keluaruntuk menghadapi kelaparan dobel yang akan datang: (ayat 6) (diterangkan mulai dari
Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017):
- Yang pertama: 'Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar')= kita harus memilikisatu dinar(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 29 Mei 2017).
Pengertian satu dinar:
- Satu dinar adalah upah bekerja/melayani di kebun anggur/ladang Tuhan (diterangkan pada Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017).
- Satu dinar adalah kehidupan yang kembali pada gambar Allah Tritunggal (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 28 Mei 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 29 Mei 2017).
- Jalan keluar yang kedua: 'janganlah rusakkan minyakdan anggur itu'= kita harus punya minyak urapan Roh Kudus(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Juni 2017sampai Ibadah Raya Surabaya, 11 Juni 2017).
- Jalan keluar yang ketiga: 'janganlah rusakkan minyak dan angguritu'= kita harus memiliki anggur (darah Yesus)(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Juni 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 21 Juni 2017).
Minyak dan anggur ini ada kaitan dengan tahbisan/seorang imam.
Keluaran 29: 2129:21.Haruslah kauambil sedikit dari darahyang ada di atas mezbah dan dari minyak urapanitu dan kaupercikkanlah kepada Harun dan kepada pakaiannya, dan juga kepada anak-anaknya dan pada pakaian anak-anaknya; maka ia akan kudus, ia dan pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya.
Di sini ada
DARAH (ANGGUR) DAN MINYAK URAPAN.
Harun gambaran dari Yesus sebagai Imam Besar; yang memiliki minyak dan anggur (darah). Tetapi anak-anak Harun--sekarang artinya imam-imam--juga dipercik minyak dan darah.
Minyak urapan dan darah ada kaitan dengan tahbisan/imam-imam/ibadah pelayanan kepada Tuhan.
'
jangan rusakkan minyak dan anggur!'=
jangan rusakkan tahbisan/ibadah pelayanan, supaya tidak masuk dalam kelaparan.
Jadi, melayani itu sungguh-sungguh, bukan sembarangan! Sembarang orang bisa berkhotbah, tidak tahu siapa dia, hidupnya bagaimana, pemain musik sembarang saja, bahkan yang berbuat dosa. Ini namanya merusak minyak dan anggur; merusak tahbisan/ibadah pelayanan.
Ini yang kita jaga, jangan sampai merusak tahbisan/ibadah pelayanan.
Kalau minyak dan anggur
rusak, bukan berkat Tuhan yang turun, tetapi
penghukuman(kelaparan rohani dan kebinasaan), dan semuanya menanggung.
"
Saya sebagai gembala bertanggung jawab nomor satu. Mari sungguh-sungguh!"
Minyak urapan dan darah dipercikkan pada Harun dan pakaiannya (gambaran dari Yesus sebagai Imam Besar), tetapi juga pada anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya (gambaran dari imam-imam). Luar biasa! Jangan rusakkan minyak dan anggur!
Kalau pada seorang imam dipercikkan minyak urapan dan darah (tahbisan ditandai dengan minyak dan darah), dan dia menjaga itu--
tidak merusak minyak dan anggur--, dia akan
mendapatkan:
- Perlindungan dan pembelaan Tuhan.
Dunia ini sedang binasa/rusak, tetapi kita mengalami perlindungan Tuhan. Kita dilindungi dari tiga kali tujuh penghukuman, kiamat, sampai neraka.
- Kekekalan.
Tidak main-main!
Istilah 'jangan rusakkan' berarti tidak rusak, tetapi kekal, artinya: tahbisan itu tidak bisa dihalangi oleh apapun, sampai masuk kerajaan Seribu Tahun Damai dan kerajaan Sorga yang kekal; bahkan mautpun tidak bisa menghalangi.
Jangan berhenti melayani! Kalau ada minyak dan darah, kita tidak akan bisa dihalangi, sehingga kita bisa beribadah melayani sampai masuk kerajaan sorga yang kekal selamanya.
Wahyu 20: 6
Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasalagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
'seribu tahun lamanya'= kerajaan Seribu Tahun Damai;Wahyu 22: kerajaan sorga.
Kalau seorang imam diizinkan meninggal dunia sekalipun, tetapi kalau dia tetap memiliki tanda minyak dan darah dalam hidup dan pakaian pelayanannya, maka maut tidak bisa menahan dia. Jangankan hanya halangan waktu, tenaga, uang dan lain-lain, sampai mautpun tidak bisa menghalangi dia. Seandainya dia meninggal dunia, dia akan dibangkitkan dan tetap menjadi imam dan raja di dalam kerajaan Seribu Tahun Damai, sampai Yerusalem baru/kerajaan sorga.
Jadi, jangan main-main dengan imamat/ibadah pelayanan kepada Tuhan! Benar-benar dibela oleh Tuhan. Tetapi kalau tidak mau dibela--merusakkan minyak dan anggur--, akan benar-benar dihukum dengan tiga kali tujuh penghukuman, kiamat, sampai neraka.
Tetapi kalau dibela, kita benar-benar dibela oleh Tuhan, sampai mautpun tidak bisa menguasai kita.
Wahyu 22: 3, 5
22:3.Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:5. Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai rajasampai selama-lamanya.
'hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya'= imam-imam beribadah sampai di takhta sorga.
'memerintah sebagai raja'= tadi, kehidupan yang melayani adalah imam dan raja--'mereka akan menjadi imam-imamAllah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai rajabersama-sama dengan Dia'.
'sampai selama-lamanya'= kita menjadi imam dan raja/pelayan Tuhan sampai selama-lamanya; sampai di takhta Yerusalem baru.
Karena itu, harus jaga percikan minyak urapan dan darah di dalam kehidupan kita!
Prosesuntuk mendapatkan percikan minyak urapan dan darah:
- Keluaran 29: 19=> tentang korban tahbisan
29:19.Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantanitu.
Kita pernah belajar mulai ayat 10: tentang pendamaian (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 30 April 2017sampai Ibadah Doa Surabaya, 01 Mei 2017), sekarang tentang tahbisan, di sana ada minyak dan darah.
Korban tahbisan adalah lembu dan dua ekor domba jantan; sekarang sudah digenapkan oleh kurban Kristus.
Proses pertamamenerima percikan minyak urapan dan darah: kita harus bersekutu--ada kontak--dengan kurban Kristus--dipegang, jangan dilepas.
Kepala menunjuk pada penghargaan, artinya: selain bersekutu, kita juga harus selalu menghargai kurban Kristus.
Praktik bersekutu dan menghargai kurban Kristus adalah selalu berdamai dengan Tuhan dan sesama, mulai dari sesama dalam rumah tangga.
Berdamai= saling mengaku dan mengampuni. Kalau mengaku dan kita diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kalau mengampuni, kita harus melupakan dosa yang diakui. Hasilnya: dosa diselesaikan oleh darah Yesus sehingga kita merasakan damai sejahtera.
Antara suami-isteri dalam rumah tangga, antar imam, mari saling mengaku dan mengampuni. Di sini KITA SUDAH MENERIMA TANDA DARAH.
- Keluaran 29: 20
29:20.Haruslah kausembelih domba jantan itu, kauambillah sedikit dari darahnya dan kaububuh pada cuping telinga kanan Harun dan pada cuping telinga kanan anak-anaknya, pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanan mereka, dan darah selebihnya kausiramkanlah pada mezbah sekelilingnya.
'darah selebihnya'= darah yang banyak.
Dulu, pada pelajaran pendamaian, darah dicurahkan di bawah mezbah/tanah. Kalau ini lain, di sini darah dicurahkan dengan mengelilingi mezbah--membentuk bendungan/benteng. Sekarang sudah tidak perlu lagi, karena sudah ada kurban Kristus--dalam arti rohaninya.
Proses keduamenerima percikan minyak urapan dan darah: darah yang banyakdisiramkan pada sekeliling mezbah.
Artinya: jika seorang imam berdamai dengan Tuhan dan sesama, maka:
- Darah Yesus mengampuni dan menghapus segala dosa sampai tidak ada bekasnya lagi; seperti tadinya tidak pernah berbuat dosa itu.
Ini kekuatan darah Yesus.
Jadi kalau pernah mencuri, tetapi setelah mengaku, ia seperti tidak pernah mencuri. Ini kekuatan darah pendamaian.
- Darah disiramkan di sekeliling mezbah= darah Yesus membendung dosa yang akan datang; dosa yang menjerat.
Jangan lupa, setelah kita mengaku dosa, dosa lain bisa datang atau dosa itu menyerang lagi. Bisa terjadi. Karena itu perlu dibendung.
Setan memasang dosa di depan. Tadi dosa di belakang sudah selesai, tetapi setan tidak membiarkan, dan ia memasang jerat di depan. Tetapi kalau ada darah Yesus, semua dosa dibendung sehingga kita bisa hidup benar dan suci. Itulah seorang imam; ada tanda darah/percikan darah dan minyak urapan.
Inilah proses seorang imam dipercik darah sampai kekal; Tuhan membela jangan rusak, siapapun tidak bisa merusak termasuk setan. Inilah perlindungan dan kekekalan seorang imam.
Di sini mulainya, yaitu berdamai--bersekutu dan menghargai kurban Kristus sehingga mendorong kita untuk berdamai. Sesudah itu darah yang banyak disiramkan mengelilingi mezbah--kita bisa hidup benar dan suci.
- Keluaran 29: 20
29:20.Haruslah kausembelih domba jantan itu, kauambillah sedikit dari darahnyadan kaububuh pada cuping telinga kananHarun dan pada cuping telinga kanan anak-anaknya, pada ibu jari tangan kanandan pada ibu jari kaki kananmereka, dan darah selebihnya kausiramkanlah pada mezbah sekelilingnya.
Proses ketigamenerima percikan minyak urapan dan darah: darah yang sedikitdigunakan untuk kelengkapan pribadi:
- Darah dioleskan pada cuping telinga kanandari imam besar--sekarang menunjuk pada Yesus--dan imam-imam--sekarang menunjuk pada kita semua.
Artinya:
- Seorang imam harus TAATdengar-dengaran pada Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa/firman pengajaran yang benar; bukan mau mendengar suaranya sendiri atau suara orang. Di mulut Yesus ada sebilah pedang tajam, itulah firman pengajaran yang benar.
Ini sama dengan melakukan kehendak Tuhan.
Namanya hamba Tuhan, berarti kita melakukan kehendak Tuhan; itulah taat dengar-dengaran. Kehendak Tuhan adalah firman pengajaran yang benar. Kalau firman katakan: boleh, kita lakukan, kalau: tidak boleh, jangan lakukan.
Sebagai contoh adalah Yesus sebagai Imam Besar--tadi Harun juga diberi darah pada cuping telinga kanannya.
Filipi 2: 8-10
2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9.Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit(setan)dan yang ada di atas bumi(nabi palsu)dan yang ada di bawah bumi(antikris),
Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib sehingga Ia mendapatkan nama di atas segala nama; nama yang berkuasa untuk mengalahkan setan tritunggal dan Ia duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
Kita juga, kalau seorang imam taat sampai daging tidak bersuara lagi, kita akan mendapatkan kuasa nama Yesusuntuk mengalahkan setan tritunggal:
- Setan tritunggal adalah pemicu dosa: setan di udara dengan roh jahat dan najis (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), antikris dengan roh jual beli yang membuat kikir dan serakah, dan nabi palsu dengan roh dusta.
Kalau menang kita bisa hidup benar dan suci.
- Setan sumbernya masalah; kalau ada dosa, akan ada masalah, kalau dosa selesai, masalah selesai.
Kalau menang, semua masalah yang mustahil diselesaikanoleh kuasa nama Yesus.
- Penyucian panca indera. Tadi taat; kalau taat pasti suci, kalau tidak taat pasti berdosa seperti Hawa.
Panca indera ini juga pintu masuknya dosa.
Kalau panca indera disucikan, maka lima tiang pintu kemah terbuka--pintu kemah menunjuk pada kepenuhan Roh Kudus. Artinya: KITA MENGALAMI MINYAK URAPAN ROH KUDUS.
Ada percikan darah, tentu ada percikan minyak Roh Kudus.
Jadi, kalau seorang imam taat--sama dengan suci--, di situ ada minyak urapan Roh Kudus. Itu rumusnya.
Inilah proses bagaimana kita menerima percikan darah dan minyak urapan Roh Kudus, yaitu sampai pada ketaatan, yang sama dengan kesucian, juga sama dengan minyak urapan Roh Kudus.
Ketaatan dan kesucian adalah salah satu bukti ada percikan darah dan minyak urapan. Dulu Harun dan anak-anaknya, sekarang kita semuanya.
- Darah dibubuhkan pada ibu jari tangan kanan.
Artinya:
- Tanganmenunjuk pada:
- Perbuatan= seorang imam harus memiliki perbuatan-perbuatan yang berkenan pada Yesus Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, itulah perbuatan benar dan baik, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Itulah seorang imam, terlebih gembala. Kalau ada jemaat yang jahat, jangan didoakan supaya jemaatnya celaka. Kejahatan harus dibalas dengan kebaikan. Menghadapi apapun di luar yang jahat, kita balas dengan kebaikan. Jangan ikut-ikut jahat! Itu bukan imam; minyak dan anggur akan rusak; hidupnya akan rusak juga dan dihukum.
- Tangan juga menunjuk pada pelayanan.
Jadi pelayanan harus berkenan pada Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, yaitu setia, berkobar-kobar dan tanggung jawab dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, bukan kepada gembala.
Ini sudah termasuk dalam ketaatan.
- Darah dibubuhkan pada ibu jari tangan kanan--kalau anaknya hebat, bapaknya akan angkat ibu jari tangan dan berkata: hebat kau.
Artinya: penyucian dari tabiat kebanggaan termasuk kekecewaan.
Ayub berkata: Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? Buruk ini pada pandangan Ayub, padahal sebenarnya baik juga di mata Tuhan.
Tidak boleh bangga atau kecewa, tetapi seorang imam harus selalu mengucap syukur pada Tuhan. Bisa melayani saja, sudah mengucap syukur; kalau tidak dapat upah, tidak masalah karena upahnya nanti di sorga, kalau dapat upah, kita terima. Tuhan tidak menipu kita semua. Belum waktunya, masih diproses.
Ini semua termasuk ketaatan. Taat, setia, perbuatan benar mengucap syukur, itu semua dalam ketaatan--dipercik minyak dan darah. Kalau tidak taat, tidak akan bisa mengucap syukur. Seperti Hawa, kalau ia benar-benar taat, saat setan datang ia tidak akan mau mendengar.
- Darah dibubuhkan pada ibu jari kaki kanan.
Kaki ini terutama untuk berdiri dulu.
Kalau berdirinya benar, nanti berjalannya bisa benar.
Artinya: seorang imam harus punya pendirian yang teguh yaitu hanya memandang kepada Yesus Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
Hari Rabu, pelajaran tentang tiang, kalau tiang terpengaruh kiri kanan, tidak akan bisa berdiri, tetapi kalau lihat Yesus, akan tegak terus. Pendirian teguh itu bukan melihat manusia, tetapi hanya memandang Yesus.
Efesus 2: 20
2:20.yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Pendirian teguh seorang imam adalah harus berdiri di atas dua hal:
- Kristus sebagai batu penjuru. Ini menunjuk pada berdiri di atas kurban Kristusdi kayu salib.
Kalau imam tidak mau salib, ia akan goyah. Hanya diajarkan: Yesus kaya, luar biasa.Setelah dia tidak kaya, akan rebah.
Karena itu salib imbang: Dia Anak Allah yang mulia, tetapi Dia juga manusia yang sengsara--saat mulia dan sengsara Dia luar biasa--; Dia raja, tetapi Dia juga hamba. Ada imbangannya.
- Dasar para rasul--perjanjian baru--dan para nabi--perjanjian lama= berdiri teguh di atas alkitab; firman pengajaran yang benar; firman yang tertulis dalam alkitab; firman yang diwahyukan oleh Tuhan; firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
"Hamba Tuhan kalau bicara tanpa ayat, itu ngawur. Kalau dari ayat, tidak akan bisa berubah seumur hidup; itu namanya pengajaran."
Inilah dasar kita yaitu salib Kristus dan alkitab.
Buktikita berdiri di atas kurban Kristus dan pengajaran yang benar: JUJURdalam segala hal; ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, selebihnya dari si jahat.
Begitu tidak jujur, kita sudah jatuh, dasarnya hancur; minyak dan anggur rusak.
Begitu Hawa tidak jujur, langsung hancur; dasarnya rusak.
Jadi, imam yang dipercik darah dan minyak urapan--minyak dan anggurnya tidak rusak--adalah seorang imam yang JUJUR DAN TAATdengar-dengaran.
Itu saja untuk menghadapi kelaparan atau penghukuman di akhir zaman. Itu bukti kalau minyak dan darah tidak rusak; percikan darah dan minyak masih ada dalam hidup dan pakaian pelayanan kita.
Begitu berdusta, akan rusak; begitu tidak taat--kalau kaum muda soal jodoh--, akan rusak. Tidak ada lagi perlindungan dan kekekalan. Hancur dia!
Tetapi selama ada ketaatan, di situ ada perlindungan dan kekekalan; tidak bisa hancur.
Jujur dan taat sama dengan mengangkat tangan kepada Tuhan; semua menjadi tanggung jawab Yesus Imam Besar.
Kita mengangkat tangan pada Yesus
untuk menghadapi tiga hal yang dikuasai oleh maut:
- Yohanes 21: 3, 7
21:3.Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:7. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Yang pertama: kita mengangkat tangan pada Yesus untuk menghadapi kegagalan dan ketelanjangan. Ini merupakan kuasa maut.
Kegagalan dan ketelanjangan secara jasmani: ekonomi, sekolah gagal dan lain-lain; secara rohani: pelayanan merosot dan lain-lain. Harus jaga minyak dan darah! Harus jujur dan taat!
Sudah gagal dan telanjang, apa yang dilakukan?
Yohanes 21: 5-6
21:5.Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:6. Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannyadan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Ayat 5: 'tidak ada'= jujur, bukan marah. Biasanya marah kalau ditanya saat dalam kegagalan, tetapi di sini Petrus jujur. Dia nelayan sudah bertahun-tahun tetapi dia jujur mengakui kegagalannya.
Ayat 6: 'mereka menebarkannya'= taat.
Sampai detik ini--sampai mendengar firman ini--, biar kita gagal dan telanjang, yang penting taat.
Hasilnya: didapatkan seratus lima puluh tiga ekor ikan--1+5+3= 9. Angka 9 menunjuk pada kasih karunia yang besar.
Biar gagal dan telanjang, siang ini masih ada kesempatan untuk mengulurkan tangan kepada Tuhan--jujur dan taat--; berseru pada Imam Besar dan Dia akan mengulurkan tangan anugerah yang besar untuk membuat berhasil dan indah pada waktunya.
- Markus 7: 24-30
7:24. Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.
7:25. Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
7:26. Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
7:27. Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
7:28. Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
7:29. Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
7:30. Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Ini adalah cerita perempuan bangsa kafir yang anaknya dirasuk setan, sampai anaknya tidak bisa tidur, tetapi akhirnya bisa tidur.
Yang kedua: kita mengangkat tangan pada Yesus untuk menghadapi kehancuran nikah dan buah nikahyang membuat tidak ada damai sejahtera di dalam rumah tangga--tidak bisa tidur, anaknya dirasuk setan, suaminya tidak tahu di mana.
'benar, Tuhan'= jujur dan taat; ibu ini mengaku bahwa dia anjing; terlalu banyak salah pada lidahnya--anjing menjilat muntah--sehingga anaknya yang kena. Dia mengaku dia yang salah.
Mari perbaiki perkataan jadi perkataan yang baik dan benar--jujur--, ditambah taat, sehingga kehancuran nikah dan buah nikah bisa dipulihkanoleh Tuhan menjadi nikah yang bahagia dan damai sejahtera, semua enak dan ringan.
- Yohanes 11:39-40
11:39.Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percayaengkau akan melihat kemuliaan Allah?"
'Angkat batu itu!'= jujur; tunjukkan apa yang ada di kubur itu; tunjukkan segala kebusukan!
'Jikalau engkau percaya'= 'jikalau engkau taat'.
Yang ketiga: kita mengangkat tangan pada Yesus untuk menghadapi kebusukan dan kebinasaan.
Hadapi dengan jujur--akui apa yang busuk di dalam hati--dan taat! Hasilnya, tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup untuk menyucikan dan mengubahkan kita. Yang busuk jadi baik, benar dan suci, sampai satu waktu jadi sempurna kalau Yesus datang kembali, untuk layak menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali di awan=awan--'jangan rusakkan minyak dan anggur!'; minyak dan anggur tidak akan pernah rusak.
Bukan menantang, tetapi kita akan menghadapi tiga hal ini. Kekayaan, kepandaian tidak akan kuat.
Hadapi dengan darah dan minyak--jujur dan taat!
Kegagalan dan ketelanjangan jasmani dan rohani, kehancuran nikah dan buah nikah, kebusukan--kejahatan dan kenajisan--dan kebinasaan, hadapi dengan jujur dan taat. Tuhan akan tolong kita semua, sampai sempurna--'
jangan rusakkan minyak dan anggur!' berarti kekal selamanya.
Besar/kecil, tua/muda, apapun yang kita hadapi, mungkin tidak bisa berpikir lagi, angkat tangan pada Tuhan. Yang sudah berhasil jangan sombong! Mendadak tiga hal di atas bisa datang.
Tuhan tidak lihat besarnya pencobaan, kegagalan, kehancuran, kebusukan, kebinasaan dan ketelanjangan kita sampai detik ini, tetapi Dia lihat minyak dan darah--jujur dan taat. Ada kesulitan, gagal terus, mungkin di hati kecil berkata:
Saya tidak bahagia di rumah tangga, mungkin ada yang busuk, tidak ada masa depan, terlalu sulit dan mustahil, Tuhan tidak lihat itu. Siang ini Tuhan hanya lihat minyak dan darah! Jujur mengaku dan kembali taat pada Tuhan, mulai dari saya!
Yang sudah berhasil jangan sombong, tetapi tetap dalam tangan Tuhan.
Yakinlah, kita akan melihat kemuliaan Tuhan. Imam Besar sudah diperciki darah dan minyak lebih dulu, Dia tidak menipu kita. Pandang Dia, berseru kepada Dia!
Tuhan memberkati.