Bersamaan dengan Penataran Calon Imam Dan Imam-Imam ISalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita kembali pada kitab Wahyu 6: 1-2 (diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Maret 2017); kita masih titik beratkan di ayat 2 (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 19 Maret 2017).
Wahyu 6: 1-2
6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:2. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putihdan orang yang menungganginyamemegang sebuah panahdan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.Masih tentang kuda putih. Dalam arti negatif, kuda menunjuk pada daging dengan segala kekuatannya yang diandalkan, yaitu kepandaian, kekayaan dan lain-lain--ini tidak memberi harapan dan sia-sia--; dan daging dengan segala hawa nafsunya yang membuat kita berbuat dosa sampai binasa selamanya.
Dalam arti positif, kuda menunjuk pada kuasa Roh Kudus (2 Raja-raja 2: 11); Elia naik ke sorga dengan kereta berapi dan kuda berapi.
Kemudian ada penunggang kuda, itulah TUHAN Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga (kitab Habakuk dan Wahyu 19).
Penunggang kuda membawa busur dan anak panah. Busur menunjuk alkitab. Anak panah menunjuk ayat-ayat dalam alkitab. Anak panah yang dipanahkan menunjuk pada pembukaan rahasia firman Allah, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Itu adalah firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua/cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/kabar mepelai.
Jadi,
kuda putihadalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna yaitu kegerakan dalam kabar mempelai--pedang firman/anak panah--yang dipimpin oleh TUHAN Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, untuk mempersiapkan gereja TUHAN di akhir zaman menjadi tubuh Kristus yang sempurna seperti Dia--mempelai wanita sorga--, yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Masuk Firdaus yang akan datang--kerajaan 1000 tahun damai--, sesudah itu masuk Yerusalem baru, kerajaan sorga yang kekal.
"
Oleh karena itu, jika kita memberitakan kabar mempelai, bagaikan naik kuda putih, kita tidak perlu takut sebab yang memimpin adalah TUHAN Yesus sendiri. Bukan dipimpin oleh manusia, manusia hanya dipakai TUHAN."
'
Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan'= kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah
kegerakan kemenangan.
2 Raja-raja 13 : 14-1713:14. Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya, datanglah Yoas, raja Israel, kepadanya dan menangis oleh karena dia, katanya: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!"
13:15. Berkatalah Elisa kepadanya: "Ambillah busur dan anak-anak panah!" Lalu diambillah busur dan anak-anak panah.
13:16. Berkatalah ia kepada raja Israel: "Tariklah busurmu!" Lalu ia menarik busurnya, tetapi Elisa menaruh tangannya di atas tangan raja,
13:17. serta berkata: "Bukalah jendela yang di sebelah timur!" Dan ketika dibukanya, berkatalah Elisa: "Panahlah!" Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: "Itulah anak panah kemenangandari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap." '
anak panah kemenangan'= kegerakan Roh Kudus hujan akhir--kegerakan kabar mempelai--adalah
kegerakan kemenangan yang terus menerus, sampai puncaknya kemenangan terakhir yaitu duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selamanya.
Bukan kalah tetapi menang terus. Mari, kita dalam kegerakan hujan akhir jangan sampai ada yang kalah, tetapi kita harus terus menang! Jangan seperti Yudas Iskariot yang kalah di tengah jalan, tidak ada artinya pengikutan kepada TUHAN selama ini! Biarlah kita terus menang sampai kemenangan terakhir, duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selamanya.
Janji untuk duduk di takhta sorga adalah kepada jemaat Laodikia. Laodikia adalah jemaat yang paling terpuruk, hanya seperti muntah--suam-suam kuku--, najis, kotor, tidak berguna dan binasa, tetapi kalau mendengar firman TUHAN, masih bisa menang. Jadi, kemenangan itu mutlak bagi kita semua. Semua/siapapun bisa menang bersama TUHAN, tinggal kita mau atau tidak. Tidak ada alasan: '
Saya terlalu lemah,' '
Saya terlalu najis, tidak ada harapan.' Asalkan kita tetap mendengar kabar mempelai, pasti satu waktu kita bisa menang dan duduk bersanding dengan TUHAN di takhta sorga.
Syarat untuk menang:
- Mazmur 118 : 15
118:15. Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
Syarat yang pertama untuk menang: 'orang-orang benar'= harus menjadi orang benar.
"Bukan orang pandai atau bodoh, orang kaya atau miskin, tua atau muda. Bukan itu. Jadi, jangan bangga kalau pandai! Jangan pesimis jika kurang pandai! Jangan sombong jika kaya! Jangan putus asa jika miskin! Itu tidak menentukan kemenangan. Yang menentukan adalah harus menjadi orang benar."
Di dalam Tabernakel, kebenaran menunjuk pada HALAMAN TABERNAKEL. Dulu Musa naik ke gunung Sinai dan TUHAN perlihatkan kerajaan sorga kepada Musa, kemudian TUHAN perintahkan Musa membuat kerajaan sorga di bumi; itulah Tabernakel supaya kita yang hidup di bumi seperti di sorga. Karena nanti tujuan kita duduk bersanding dengan TUHAN di takhta sorga, maka hidup kita sekarang harus mulai diatur supaya sama dengan sorga. Kalau tidak sama dengan sorga, berarti sama dengan neraka. Kalau sama dengan neraka, berarti nanti akan berada di neraka. Tetapi kalau sama dengan sorga, berarti akan berada di sorga.
Tabernakel terdiri dari tiga ruangan:
- Halaman.
- Ruangan suci.
- Ruangan maha suci.
Jadi, kita harus menjadi orang benar, sama dengan masuk halaman Tabernakel.
Roma 3 : 10-18
3:10. seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
3:11. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
3:12. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
3:13. Kerongkonganmereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
3:14. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
3:15. kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
3:16. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
3:17. dan jalan damai tidak mereka kenal;
3:18. rasa takut kepada Allah tidak adapada orang itu."
'Tidak ada seorangpun yang berakal budi'= ujung rambut tidak benar; tidak mencari TUHAN.
'Kerongkongan'= mulut tidak benar.
'kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah'= telapak kaki tidak benar.
'rasa takut kepada Allah tidak ada'= sampai kedalaman hati; perasaan terdalam--ginjal--juga tidak benar.
Tadi, harus menjadi orang benar supaya menang bersama TUHAN dan bisa duduk bersanding dengan TUHAN di takhta sorga. Tetapi kenyataan yang ada, tidak ada seorangpun yang benar di dunia; sejak Adam dan Hawa berbuat dosa dan dibuang ke dunia, maka semua manusia di dunia telah berbuat dosa, sehingga dari ujung ramut, telapak kaki, bahkan sampai kepada hati dan pikiran tidak ada yang benar.
Segala sesuatu yang ada di dunia--kekayaan, kepandaian, kedudukan--tidak ada yang bisa menyelamatkan orang berdosa, malah seringkali kebalikannya; sebelum kaya bisa rendah hati, tetapi begitu kaya menjadi sombong. Sebelum pandai rendah hati, begitu pandai menjadi sombong. Segala sesuatu di dunia lebih banyak ke arah negatifnya daripada ke arah positifnya.
Bahkan tidak ada seorang manusia pun yang bisa menyelamatkan manusia dari dosa, termasuk rasul, nabi, rohaniawan; tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, apalagi menyelamatkan manusia berdosa.
Roma 3 : 23-24
3:23. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24. dan oleh kasih karunia telah dibenarkandengan cuma-cuma karena penebusandalam Kristus Yesus.
Oleh sebab itu, jalan keluarnya harus dari sorga. Yesus harus datang ke dunia sebagai satu-satunya manusia tidak berdosa, tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa--membenarkan manusia berdosa--sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran; menjadi orang benar.
Jadi, untuk menang kita harus menjadi orang benar. Oleh kurban Kristus, kita menjadi orang benar.
Proses untuk menjadi orang benar:
- Harus percaya/imankepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, lewat mendengar firman Kristus--firman yang diurapi Roh Kudus--sehingga kita bisa sungguh-sungguh mendengar firman.
Saat-saat mendengar firman adalah saat yang menentukan kita menjadi orang benar atau tidak. Kalau seperti Herodes yang marah saat mendengar firman, akibatnya tidak pernah menjadi orang benar; atau sebaliknya kita mengantuk, sms, bergurau saat mendengar firman, akibatnya juga sama seperti Herodes, tidak akan pernah menjadi orang benar. Sekalipun sudah ada di gereja selama puluhan tahun, tidak akan pernah menjadi orang benar.
Kalau sungguh-sungguh mendengar firman sampai menjadi iman, sama dengan masuk pintu gerbang. Kalau mendengar firman sungguh-sungguh, pasti bisa bertobat.
- Bertobat(mezbah korban bakaran)= salib Kristus.
Dulu binatang korban dibakar pada mezbah korban bakaran. Tetapi sekarang tidak perlu lagi, sebab Yesus sudah mati di kayu salib.
Bertobat artinya berhenti berbuat dosa, kembali pada TUHAN; dosa-dosa dibakar oleh api kurban Kristus sehingga tidak berkuasa lagi--tidak diulangi lagi--dan kita mendapat pengampunan dosa.
Kalau dosa yang sudah diampuni lalu diulangi lagi, maka:
- Pengampunan batal.
- Dosanya akan berkembang bahkan memuncak pada puncaknya dosa--dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.
- Penghukuman tetap berlaku.
- Baptisan air(kolam pembasuhan)= orang yang sudah bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga keluar dari air bersama Yesus untuk mendapat hidup baru, yaitu mengalami kelepasan dari dosa--membenci dosa sampai membenci dusta. Ini orang yang takut akan TUHAN.
Amsal 8 : 13
8:13. Takut akan TUHAN ialah membencikejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
'kesombongan, kecongkakan'= tidak mengandalkan TUHAN lagi, tetapi mengandalkan sesuatu di dunia. Tidak mengutamakan TUHAN lagi, tetapi mengutamakan sesuatu di dunia.
Mungkin sesuatu itu bisa kepandaian; lebih baik ambil kuliah dari pada beribadah. Silakan, tetapi jangan sampai mengganggu/mengorbankan ibadah!
Kalau mengutamakan sesuatu di dunia sampai tidak bisa mengutamakan TUHAN/mengutamakan ibadah, itu berarti sudah masuk ke dalam kesombongan/kecongkakan. Hati-hati! Biarlah kita tetap ingat baptisan air, tetap merendahkan diri dan mengutamakan/mengandalkan TUHAN; mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di dunia.
- Baptisan Roh Kudus(pintu kemah)= kepenuhan Roh Kudus; urapan Roh Kudus yang membuat kita hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran.
Roh Kudus adalah roh kebenaran.
Baptisan Roh Kudus menghasilkan hidup baru; hidup sorga--langit terbuka--yaitu hidup dalam kebenaran.
Dari pihak TUHAN sudah dilakukan. Dia sudah turun dari sorga ke dunia, untuk mati di kayu salib, menyelamatkan manusia berdosa; membenarkan supaya kita menang.
Dari pihak kita, mari kita membuka pintu sorga lewat percaya, bertobat, baptis air dan baptis Roh Kudus. Saat-saat mendengar firman adalah permulaan membuka pintu sorga.
"Jadi, jangan main-main saat mendengarkan firman! Dimanapun saudara mendengar siaran ini, kita harus sungguh-sungguh. Sebab ini permulaan membuka pintu sorga. Harus adil. TUHAN sudah membuka pintu sorga dan Dia turun ke dunia; kita sekarang juga membuka pintu sorga untuk naik ke sorga."
Roma 6 : 13
6:13. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Sesudah dilepaskan dari dosa-dosa dan hidup benar, harus dilanjutkan menjadi senjata kebenaran. Dulu, ketika hidup dalam dosa, berarti menjadi senjatanya setan. Tetapi setelah kita percaya Yesus, bertobat, baptis air dan Roh Kudus, kita hidup benar dan menjadi senjata kebenaran.
Senjata kebenaran sama dengan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja.
"Yang belum melayani, mari, ada pengangkatan. Lewat mendengar firman saja. Percaya, bertobat, harus baptis air dan baptis Roh Kudus sampai hidup benar, baru bisa menjadi senjata kebenaran. Imam dan raja adalah orang benar. Yang sudah menjadi imam dan raja, mari perbaiki; bagaimana cara mendengar firmannya, bertobatnya, sampai bagaimana hidup benarnya. Seluruh aspek kehidupan harus benar, tidak boleh ada yang tidak benar. Berusaha hidup benar mulai dari yang kecil-kecil, baru bisa menjadi senjata kebenaran."
Amsal 11 : 4, 8
11:4. Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.
11:8. Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik menggantikannya.
Hasil menjadi orang benar:
- Menang atau lepas atas maut/kebinasaan/dosa.
- Menang atau lepas atas kesukaran/kesulitan di padang gurun dunia; kita dipelihara dan diberkati oleh TUHAN. Orang benar tidak pernah ditinggalkan. Kita diberkati sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain.
"Imam-imam harus menjadi berkat bagi orang lain, sebab kita sudah diberkati. Dalam Keluaran 29 (pasal tahbisan), sebelum ditahbiskan: 'penuhilah tangan Harun dan anak-anaknya.' Kita menjadi pelayan TUHAN dan hamba TUHAN bukan mencari-cari berkat atau meminta-minta, tetapi sudah diberkati oleh TUHAN dan menjadi berkat bagi orang lain."
Inilah syarat yang pertama untuk menang bersama TUHAN sampai duduk di takhta sorga bersama TUHAN; yaitu harus menjadi orang benar. Kita mau menjadi orang pandai, orang kaya, berkedudukan tinggi, silakan; tetapi harus ditambah: harus menjadi orang benar. Benar dahulu baru berguna. Kalau tidak benar, sekalipun hebat tidak ada gunanya, akan hancur ditelan maut.
- Mazmur 20 : 7
20:7. Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nyadan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
Syarat yang kedua untuk menang: harus menjadi orang yang selalu diurapi Roh Kudus.
Jangan kering rohani! Kalau kering, berarti kalah. Kalau menjadi hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang kering rohani, akan seperti pohon ara tidak berbuah yang dikutuk; kering sampai ke akar-akarnya, tidak bisa diharapkan lagi.
Bagaimana caranya supaya selalu diurapi Roh Kudus?:
Imamat 21 : 12
21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Harus selalu berada di RUANGAN SUCI, sekarang menunjuk kandang penggembalaan. Dulu di ruangan suci ada tiga macam alat, sekarang menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Ini terus diulangi, supaya kita mantap; mulai dari seorang gembala harus mantap dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok, baru domba-domba juga bisa ikut tekun dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas: ketekunan dalam kebaktian umum= persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karunia-Nya= domba-domba diberi minumsupaya selalu segar; tidak dehidrasi.
- Meja roti sajian: ketekunan dalam kebaktian pendalaman alkitab dan perjamuan suci= persekutuan dengan Allah Anak di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus= domba-domba diberi makansupaya kuat dan sehat rohani kita; tidak sakit--tidak berbuat dosa--dan tidak loyo atau tidak terjatuh--tidak setia--dan supaya bertumbuh rohani ke arah kedewasaan rohani.
Tidak setia berarti sudah jatuh.
- Mezbah dupa emas: ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan= persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya= domba-domba bernafasuntuk kehidupan.
Kalau tidak ada kasih Allah, semua sia-sia, tidak berguna dan binasa; seperti orang tidak bernafas. Kasih Allah yang membuat semua berguna bahkan bisa hidup kekal selamanya. Sekalipun kita kecil dan tak berdaya, tetapi kalau ada kasih, itu akan membuat kita berguna sampai hidup kekal selamanya.
Hasilberada di kandang penggembalaan:
- Hasil yang pertama: dalam kandang penggembalaan kita mengalami penyucian secara terus-menerusdari dosa-dosa yang melanda imam-imam/pelayan TUHAN/hamba TUHAN yaitu:
- Kain: dosa iri hati, kebencian tanpa alasan, dendam.
Dulu Kain membunuh Habel secara fisik, tetapi sekarang membunuh lewat perkataan yaitu dusta, gosip, fitnah dan lain-lain.
- Imam Eli: tidak tegas dalam firman pengajaran benar, terutama terhadap keluarga.
Ketika Israel menyembah berhala, Musa berkata: 'siapa memihak TUHAN, hendaklah menyandang pedang dan membunuh keluarganya.' Seringkali soal keluarga, kita tidak tegas dalam firman pengajaran benar. Soal keluarga, kita harus tetap menjaga hubungan yang baik, tetapi soal pengajaran, ibadah pelayanan dan penyembahan kita harus memihak TUHAN, bukan memihak keluarga.
Imam Eli tidak tegas karena takut/kuatir; akibatnya terjadi ikabot--kering rohani, tidak ada kemuliaan TUHAN.
- Hofni dan Pinehas: perselingkuhan, dosa kenajisan; termasuk dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.
Kalau tidak tegas dalam firman pengajaran benar, akan menghasilkan Hofni dan Pinehas. Ini akan meraja-lela dalam gereja TUHAN, antar sesama pelayan TUHAN jika tidak ada pedang. Malah serigala dan burung yang menguasai gereja.
- Yudas Iskariot: dosa kejahatan; cinta akan uang yang membuat menjadi kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi untuk sesama yang membutuhkan (waktu, tenaga, pikiran, uang).
Serakah= malah mencuri.
Ini dosa yang melekat dalam rumah TUHAN, terutama mencuri milik TUHAN yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
Perlu penggembalaan untuk menyucikan dosa-dosa ini, sebab ini adalah dosa yang melekat. Kita mau melekat kepada siapa? Mau melekat pada pokok anggur benar--tergembala--atau melekat pada dosa? Tinggal pilih. Di kandang penggembalaan, seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar sehingga dibersihkan. Tetapi kalau tidak mau tergembala, akan melekat pada dosa-dosa tadi.
Kita dilepaskan dari dosa-dosa yang melekat. Semakin kita disucikan, semakin diurapi sehingga tidak pernah kering dan selalu menang. Begitu kesucian merosot, urapan merosot, berarti kita sudah kalah. Salah satu bentuk kalah adalah tidak setia.
- Roma 12 : 11
12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah TUHAN.
Hasil yang kedua: minyak urapan selalu di kepala artinya urapan Roh Kudus membuat kita selalu setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN; sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita.
Ibrani 1 : 7
1:7. Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
Imam-imam yang suci, setia dan berkobar-kobar= pelayan bagaikan nyala api.
Wahyu 1 : 14
1:14. Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
Mata TUHAN= nyala api.
Jadi, hamba TUHAN yang suci, setia dan berkobar-kobar sama dengan biji mata TUHAN sendiri; ini kehidupan yang dikhususkan oleh TUHAN.
Mazmur 17 : 8
17:8. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Dikhususkan artinya dipelihara dan dilindungi secara langsung oleh TUHANdi tengah padang gurun yang sulit, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun. TUHAN menganugerahkan dua sayap burung nasar yang besar kepada kita untuk menyingkirkan kita ke padang gurun selama 3,5 tahun, jauh dari mata antikris.
Mulai sekarang kita harus bergantung pada dua sayap burung nasar yang besar--uluran tangan TUHAN. Sekarang kita boleh punya gaji, deposito dan lain-lain, tetapi satu waktu akan terhenti. Paling maksimal adalah saat antikris berkuasa; saat itu gaji dan deposito sudah tidak bisa lagi, kita hanya bergantung pada dua sayap burung nasar yang besar.
Dua sayap burung nasar yang besar adalah kesuciandan urapan--firman dan Roh Kudus.
Semakin kita disucikan, semakin kita diurapi, semakin besar sayap yang kita miliki. Berarti semakin besar/nyata perlindungan dan pemeliharaan TUHAN yang kita alamidi tengah dunia semakin yang sulit, jahat dan najis; hidup kita semakin enak dan ringan sebab sayapnya makin besar. Semoga ini menjadi pengalaman hidup kita.
Jadi, imam yang suci, setia dan berkobar-kobar sama dengan menang atas antikris/binatang buas--daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Kita tidak dijajah.
Kalau hidup ini semakin berat, kita tidak bisa terbang ke padang gurun. Kalau hidup ini semakin berat, periksa! Dimana tempat saya, apakah ada urapan atau kering? Kalau kering, mari kembali ke kandang. Biar kita lebih disucikan, lebih diurapi, lebih setia berkobar-kobar, sayap lebih bertumbuh. Mungkin kita tidak kaya, tetapi hidup ini enak dan ringan.
- Kejadian 32 : 24, 28
32:24. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
32:28. Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumulmelawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
Syarat yang ketiga untuk menang: harus bergumul sampai menang, sampai fajar menyingsing--kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Bergumul= sengsara daging bersama Yesus/mengalami percikan darah= RUANGAN MAHA SUCI. Bentuknya bisa lewat doa puasa, doa semalam suntuk; ini sakit bagi daging.
Dulu imam besar Harun satu tahun sekali membawa dupa dan darah yang dipercikkan di ruangan maha suci, sehingga terjadi shekinah glory. Kita semua harus mengalami percikan darah.
"Mungkin bapak/ibu berkata: 'Lho, saya sudah berusaha benar, sudah hidup suci, hidup benar, sudah setia dan berkobar-kobar. Tetapi kenapa banyak pergumulan?' Jangan salah! Itu berarti kita sudah naik kepada suasana ruangan maha suci. Dekat dengan kesempurnaan."
Hosea 12 : 4-7
12:4. Di dalam kandungan ia menipu saudaranya, dan dalam kegagahannya ia bergumul dengan Allah.
12:5. Ia bergumul dengan Malaikat dan menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel ia bertemu dengan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya:
12:6. --yakni TUHAN, Allah semesta alam, TUHAN nama-Nya--
12:7. "Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa."
Ada dua macam pergumulan Yakub:
- Yang pertama: bergumul untuk bertemu Esau, kakaknya. Yakub takut dibunuh Esau, karena Esau dendam terhadap Yakub.
Ini disebut masa pra aniaya antikris. Sebelum kedatangan Yesus kedua kali, antikris datang lebih dulu. Sebelum antikris datang, ada masa pra aniaya antikris. Ini harus kita hadapi, seperti Yakub bertemu dengan Esau. Tetapi tepat saat antikris berkuasa di bumi, kita langsung disingkirkan.
Masa pra aniaya ini harus dihadapi, juga disebut masa Getsemani--pemerasan daging sampai menghasilkan titik-titik darah.
"Mungkin nanti kita beribadah tidak akan semudah ini. Mungkin harus lapor dahulu, saya tidak tahu apa bentuknya. Mau bekerja, kalau KTP nya orang Kristen, mungkin harus ada syaratnya dan lain-lain. Bisa saja terjadi."
- Yang kedua: bergumul untuk bisa menantikan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Ini yang harus selalu kita pergumulkan.
"Seperti Opa Totaijs. Setiap pagi membuka jendela, dia berkata: 'Ingatlah akan aku, kalau Engkau datang kedua kali.' Seperti penjahat yang disalib di sebelah Yesus: 'Ingatlah akan aku, jika Engkau datang kembali sebagai Raja.'"
Mazmur 27 : 14
27:14. Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Apa yang dibutuhkan untuk menanti kedatangan TUHAN? Harus kuat dan teguh hatidalam pergumulan.
Artinya:
- Tetap pegang teguh pengajaran benar dan taat dengar-dengaran.
- Tetap hidup benar dan suci apapun resikonya.
- Tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
- Tetap menyembah TUHAN--Yakub menyembah dengan cucuran air mata, seperti bayi hanya menangis kepada TUHAN. Dalam pergumulan, kita tidak bisa apa-apa lagi.
Kalau kita kuat dan teguh hati, TUHAN akan selalu menyertai kita.
Yosua 1 : 5-6
1:5. Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
1:6. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
Dalam Keluaran 32, bangsa Israel menyembah berhala. Lalu dalam Keluaran 33, TUHAN berkata: 'Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu.' TUHAN tidak mau menyertai bangsa Israel lagi, tetapi digantikan oleh malaikat. Kalau TUHAN menyertai, TUHAN bisa membinasakan orang Israel sebab mereka keras hati. Tetapi Musa berkata: 'Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.' Lebih baik di padang gurun tetapi bersama TUHAN, daripada di tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madu tetapi tanpa TUHAN. Kanaan adalah gambaran sorga; sorga pun tanpa Yesus tidak ada artinya.
Ini yang penting, penyertaan TUHAN. Kita menyembah TUHAN; hubungan kepala dengan tubuh--TUHAN menyertai kita sekalian. TUHAN menggendong kita dengan tangan anugerah-Nya yang besar. Penyertaan TUHAN jangan ditukar dengan apapun!Ditukar dengan sorga pun, jika tanpa TUHAN tidak ada artinya. Apalagi hanya ditukar dengan jodoh, anak, harta, ijazah. Jangan! Sebab tanpa penyertaan TUHAN, kita habis binasa selamanya. Biarlah kita tetap disertai dan digendong oleh TUHAN.
Justru saat kita ditinggal sendiri, di situlah penyertaan TUHAN terasa makin nyata. Pelukan dan gendongan tangan anugerah TUHAN yang besar makin erat dalam kehidupan kita.
Contoh: Yusuf.
Kejadian 39 : 21
39:21. Tetapi TUHAN menyertai Yusufdan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
Yusuf di liang tutupan, dia dijual oleh kakak-kakaknya, ditinggalkan seorang diri, tidak ada yang bisa menolong; justru saat itulah dia merasakan penyertaan TUHAN yang makin nyata dalam hidupnya. Kita hanya menyembah Dia, kita seperti bayi menangis. Dia akan memeluk kita dengan tangan kasih setia yang besar, tangan anugerah TUHAN yang besar semakin erat, makin kita rasakan.
"Kaum muda, bapak/ibu; kalau kita merasa tidak ada yang menolong, jangan marah! Yusuf di liang tutupan, justru dia merasa penyertaan TUHAN yang semakin nyata dalam hidupnya. Kita hanya bayi yang menangis, menyembah TUHAN."
Hasilnya:
- Tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup memberkati kitadalam keadaan yang mustahil--di tengah suasana penjara--, dan menjadi berkat bagi orang lain.
Yusuf bisa menolong orang lain; menolong juru minuman dan lain-lain.
- Tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup untuk menyelesaikan masalah yang mustahil--Yusuf keluar dari penjara.
- Tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup untuk memberikan masa depan yang berhasil dan indah--Yusuf diangkat menjadi mangkubumi.
- Tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup untuk memandikan kita; menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia.
Tadi, Yakub bergumul sampai mendapat nama baru--lahir baru menjadi manusia rohani seperti Yesus. Yakub (penipu) menjadi Israel (pemenang).
Jika Yesus datang kedua kali, kita bersama dengan Dia. Kita terangkat ke awan-awan permai, keluar dari dunia;
menang atas dunia dengan segala ikatan dan pengaruhnya. Kita terangkat sampai duduk di takhta bersama dengan Dia selamanya.
Mari, kuat teguh hati. Serahkan semua kepada TUHAN. Hidup benar, tergembala sungguh-sungguh, hidup suci, ada dua sayap burung nasar dan kita harus bergumul. TUHAN juga bergumul menggendong kita.
TUHAN memberkati.