Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Tema Ibadah Persekutuan di Medan: "Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba".

Wahyu 19: 9
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Perjamuan kawin Anak Domba adalah:

  1. Arti yang pertama yaitu pertemuan antara Yesusyang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan--bukan lagi bayi, tidak lagi mati di kayu salib--sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga, dengan sidang jemaat yang sempurna--tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga di awan-awan yang permai.

    Mempelai Pria Sorga = suami/kepala.
    Mempelai wanita Sorga = isteri/tubuh.

    Sesudah itu--Wahyu 20--kita masuk dalam Kerajaan 1000 Tahun Damai--Firdaus yang akan datang. Dulu, manusia dibuang dari Firdaus, tetapi nanti kita akan kembali lagi ke Firdaus.

    Sesudah itu--Wahyu 21-22--kita masuk dalam Kerajaan Sorga yang kekal--Yerusalem baru. Kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta Sorga selama-lamanya.

    Ini tujuan kita mengikut Yesus; bukan hanya diberkati, dan lain-lain, tetapi sampai terangkat, bertemu dengan Dia di awan-awan, sampai masuk perjamuan kawin Anak Domba, masuk Firdaus, sampai masuk sorga yang kekal.

    Jika kehidupan Kristen tidak sempurna--ada cacat cela--sehingga tertinggal saat Yesus datang kedua kali, maka kehidupan itu akan masuk dalam kehancuran bersama dunia--kiamat--, sampai kebinasaan selama-lamanya di neraka.
    Semua tidak ada gunanya jika tertinggal saat Yesus datang kedua kali.

    Kita yang punya cita-cita di dunia ini, mungkin ada yang mau jadi dokter, pedagang sukes dan lain-lain, silakan. Tetapi cita-cita tertinggi kita adalah menjadi mempelai--manusia sempurna seperti Yesus--yang siap menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan permai.

  2. Arti yang kedua, perjamuan kawin Anak Domba adalah nikah yang sempurna--nikah yang rohani--antara Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat sebagai mempelai wanita Sorga.

    Jadi, nikah Kristen bukan hanya di dunia, tetapi sampai mencapai nikah yang rohani--nikah yang sempurna.
    Oleh sebab itu, kita harus menjaga nikah kita secara jasmanidi dunia dalam kebenaran, kesuciandan kesatuan.

    Mulai dari awal nikah, yaitu masa perkenalan, masa pacaran, masa pertunangan; harus dijaga. Harus satu iman, satu baptisan; yang benar, yang suci--jangan jatuh dalam dosa, tetapi dalam satu kesatuan.

    Jangan baru satu bulan pacaran, sudah putus. Nanti dengan yang lain lagi. Putus lagi, pacaran lagi dengan yang lain. Atau ada yang belum putus, tapi sudah pacaran dengan yang lain. Ini gawat.

    Pacaran bukan untuk bersenang-senang!Tujuan pacaran adalah untuk menikah, supaya satu terus. Jangan hanya untuk main-main!

    Makanya saya selalu mengajarkan, kalau mau pacaran harus bertanya dahulu kepada TUHAN, lalu bertanya kepada kedua orang tua. Kalau disetujui, ok. Kalau tidak, jangan.

    Perjalanan nikah juga dijaga--kita semua yang sudah menikah harus dijaga, sampai akhir nikah harus dijaga; sampai kita mencapai nikah yang sempurna--nikah yang rohani.

    Nikah yang jasmani merupakan pintu masukkita ke dalam dunia. Tetapi, perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang rohani--merupakan pintu untuk keluardari dunia menuju ke Sorga.

Hubungan nikah adalah hubungan kepala dengan tubuh = hubungan kasih yang kekal, yang tidak bisa dipisahkan oleh apapun juga; seperti kasih itu kekal, maka nikah kita juga kekal.
Suami = kepala--Yesus Mempelai Pria Sorga.
Isteri = tubuh--kita sebagai Mempelai Wanita Sorga.

Oleh sebab itu, kita mutlak memiliki kasih Allah, supaya kita bisa menjadi mempelai wanita Sorga yang sempurna--tubuh Kristus yang sempurna--, untuk masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan permai; sesudah itu masuk Firdaus yang akan datang dan kerajaan Sorga yang kekal.

Tetapi kenyataan yang ada, manusia darah daging tidakmempunyai kasih Allah. Yang ada hanyalah emosi, ambisi, keinginan dan hawa nafsu daging; yang mendorong kita untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa, dan binasa selamanya.
Puncaknya dosayaitu:

  • Dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.

    Nanti dalam pergaulan, yang dibangkitkan adalah keinginan. Dulu saya juga. Apalagi yang dari desa ke kota. Hati-hati! Saya dari desa, harus bersekolah ke kota. Dalam pergaulan, yang dibangkitkan adalah keinginan. Ada teman yang merokok, ingin. 'Siapa yang jantan? Kalau jantan, harus merokok'. Kadang dihina-hina, asapnya dihembus-hembuskan, disuruh merokok. Akhirnya saya coba-coba juga. Tapi saya memang tidak merokok, jadi hanya coba-coba saja. Tapi itu tidak boleh juga.

  • Dosa kawin-mengawinkan: dosa percabulan dengan berbagai ragamnya--lewat pandangan, pikiran, perbuatan dan perkataan--, sampai penyimpangan seks--homoseks, lesbian, seks pada diri sendiri--, sampai pada nikah yang salah--kawin campur, kawin cerai, dan kawin-mengawinkan.

Di atas sudah dijelaskan, supaya kita bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba, maka kita mutlak memiliki kasih Allah; karena nikah merupakan hubungan kasih.

Dari mana kita mendapatkan kasih Allah, supaya bisa masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba?
1 Yohanes 4: 7-8
4:7. Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
4:8. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah,
sebab Allah adalah kasih.

Kasih berasal dari Allah sendiri, sebab Allah adalah kasih.

Banyak kita mengenal Yesus sebagai tabib yang ajaib. Waktu sakit, kita butuh, kalau kita sehat, kita tidak membutuhkan Yesus lagi. Tidak ada pasien yang ikut dokternya terus; kecuali isterinya.
Karena itu, kita membutuhkan Yesus sebagai kepala--Mempelai Pria Sorga/suami, dan kita menjadi tubuh/isteri--mempelai wanita Sorga. Kepala dengan tubuh tidak bisa terpisah; baik dalam keadaan sakit atau sehat, kaya atau miskin. Inilah hubungan kasih yang harus kita miliki.

Saya sering mengatakan: kalau memberi uang--seperti kepada anak saya--itu mudah. Tetapi bagaimana memberi kasih? Bagaimana menerima kasih Allah? Ada caranya.

Bagaimana cara Allah memberikan kasih-Nya kepada kita?:
1 Yohanes 4: 9-10
4:9. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah
mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Allah memberikan kasih-Nya lewat mengutus anak-Nya yang tunggal ke dunia, untuk mati di kayu salib sebagai kurban penebus/kurban pendamaian--menebus kita dari dosa-dosa, supaya kita selamat.
Jadi, Allah memberikan kasih-Nya lewat kurban Kristus di kayu salib.

Bagaimana cara kita menerima kasih Allah?:

  1. Cara yang pertama untuk menerima kasih Allah: berdamai.
    Artinya:

    • Arti pertama: kita mengaku dosakepada TUHAN--vertikal--dan sesama--horisontal--dengan sejujur-jujurnya dan dengan hancur hati--rasa penyesalan atau dengan linangan air mata.

      Banyak orang mengaku dengan marah: 'Ini gara-gara kamu, makanya saya mengaku'. Atau mengaku: 'Ya sudah saya mengaku, mau apa? Mau dipecat? Terserah'. Itu bukan mengaku, tetapi marah-marah. Tetapi kalau mengaku: 'Memang saya yang salah, saya minta ampun.'

      Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi--menerima kasih Allah lewat berdamai. Kalau mengulangi dosa, maka pengampunan batal.

    • Arti kedua: kalau ada orang yang mengaku pada kita, maka kita harus mengampuni dosa orang laindengan setulus-tulusnya dan dengan hancur hati--linangan air mata atau terharu--dan melupakannya. Jangan diingat-ingat lagi!

      Sering kali kami sebagai gembala, kalau ada sidang jemaat mengaku dosa, belum tuntas saya sudah menangis duluan. Saya juga terharu, ada orang yang berani mengaku dosa. Itu betul-betul dia mengalami kasih Allah. Kalau tidak mengalami kasih Allah dari kayu salib, jarang orang mengaku dosa. Malah sudah salah, menyalahkan pendeta/gembala. Itu sudah rumus. Tetapi kalau sampai dia berani mengaku dosa, itu sungguh-sungguh merupakan dorongan kasih Allah dari kayu salib.

    Jadi, berdamai adalah menangis--hancur hati--untuk menyelesaikan dosa-dosa; sehingga darah Yesus menghapus dosa-dosa kita dan membenarkan kita--kita hidup dalam kebenaran/hidup di dalam kasih. Tidak benar sama dengan tanpa kasih.

    Bukti kita menerima kasih Allahadalah membuang dosa-dosa dan hidup dalam kebenaran. Semua dosa sudah ditanggung oleh Yesus di kayu salib, dan kita hidup dalam kasih Allah.

    Biarlah malam ini kita periksa, apakah dalam hidup kita sudah ada kasih Allah?

    Mari berdamai, selesaikan dosa-dosa. Memang untuk menyelesaikan dosa, kita menangis--baik mengaku dosa, maupun yang mengampuni.

    Hati-hati!Jangan tertawa di dalam dosa! Tertawa di dalam dosa sama dengan menangis di dalam neraka. Tetapi kalau kita menangis untuk menyelesaikan dosa, maka kita akan tertawa di sorga.

    Kalau sudah hidup benar, maka kita bisa masuk dalam rumus nikah.
    Efesus 5: 31
    5:31. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

    Rumus nikah yaitu 1+1 = 1; 1 suami yang benar + 1 isteri yang benar = 1.
    Kalau suami benar, tetapi isteri tidak benar; atau suami tidak benar, tetapi isteri benar. maka tidak bisa menjadi satu.

    Banyak masalah dalam nikah, tetapi masalah terbesar dalam nikahadalah jika nikah--suami dan isteri--tidak bisa lagi menjadi satu.
    Kalau nikah tidak bisa menjadi satu, apalagi bercerai--kepala dan tubuh terpisah--, sama dengan mati. Kalau kawin dengan yang lain berarti busuk, berulat dan binasa. Hati-hati!

    Mengapa nikah tidak bisa menjadi satu bahkan terjadi perceraian?
    Nikah yang benar, yaitu di antara suami dan isteri hanya ada salib.



    Jadi, nikah tidak bisa menjadi satu, karena di antara suami dan isteri bukan salib lagi, tetapi:

    • diganti dengan orang ketiga--orang tua, anak, mertua; apalagi kalau diganti dengan PIL/WIL (pria idaman lain/wanita idaman lain).

    • diganti dengan kebenaran diri sendiri; yaitu menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain.
      Isteri salah, tidak mau mengaku malah menyalahkan suami. Suami salah, tidak mau mengaku malah salahkan isteri. Anak salah, tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang tua. Orang tua salah, tidak mau mengaku, malah menyalahkan anak.
      Akibatnya, terjadi perceraian.

    Di antara suami dengan isteri hanya boleh ada salib, baru nikah itu bisa menjadi satu.
    Selama ada salib--ada kasih Allah--kita bisa hidup benar, sehingga nikah bisa menjadi satu daging (Efesus 5:31).

    Kalau nikah sudah menjadi satu daging, maka nikah akan mencapai kesatuan yang lebih besaryaitu perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang rohani.
    Efesus 5: 32
    5:32. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

    'hubungan Kristus dengan jemaat' = perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang rohani.
    Kristus = Mempelai Pria Sorga.
    Jemaat = mempelai wanita Sorga.

    Allah sudah memberikan kasih-Nya di kayu salib, dan kita menerimanya lewat berdamai. Jangan menambah dosa!Kita harus banyak menangis untuk menyelesaikan dosa, supaya kita bisa hidup dalam kasih Allah--hidup dalam kebenaran dan kesucian--dan kita bisa menjadi satu di dalam nikah, sampai mencapai kesatuan yang lebih besar yaitu perjamuan kawin Anak Domba.


  2. Yohanes 14: 15
    14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

    Cara yang kedua untuk menerima kasih Allah: taat dengar-dengaran kepada perintah TUHAN; mempraktikkan firman pengajaran.

    Bagaimana prosesuntuk bisa taat/melakukan firman?:

    • Proses pertama: kita mendengar firman dalam urapan Roh Kudus, sehingga kita bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh, sampai mengerti firman.

      Seperti pelajaran di sekolah. Kita mendengar dengan sungguh-sungguh, sampai mengerti. Pelan-pelan kita belajar. Kita mohon bantuan Roh Kudus, supaya bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh, sampai mengerti firman.

    • Proses kedua: Roh Kudus menolong kita untuk percaya pada firman, sehingga firman Allah menjadi imandi dalam hati.
      Kalau firman Allah menjadi iman, maka firman Allah memeriksa kita--pedang tajam menusuk hati kita--, menunjukkan dosa-dosa, sehingga hati kita terharu.

      Hati terharu artinya kita sadar akan dosa, menyesal dan mengaku dosa--firman Allah sampai ke dalam hati kita.
      Kisah Para Rasul 2: 37
      2:37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

      Kita harus berdoa,supaya firman Allah yang kita dengar--bagaikan pedang tajam bermata dua--bisa menusuk hati kita, membuat kita menyadari, menyesali sampai mengaku dosa. Jika diampuni, jangan berbuat lagi!
      Hasilnya, kita diselamatkan.

      Betapa indahnya, jika setiap kita datang beribadah, firman menusuk hati kita, lalu kita mengaku dosa. Kita diselamatkan dan tidak dihukum.

      Jangan seperti Yudas Iskariot, yang selalu berkata: 'bukan aku'--hatinya tidak pernah ditusuk. Akibatnya, dosanya tertimbun sampai satu waktu perutnya meledak; semua isi perutnya--kotorannya--keluar dan dia binasa selamanya.

      Hati-hati!Sekarang banyak orang yang memilih untuk mendengarkan firman yang membuat tertawa; bukan yang membuat terharu. Ini salah! Kalau kita mendengar firman yang 'tertawa-tawa'--tanpa urapan Roh Kudus--, berarti tertawa dalam dosa--dosanya tetap dan binasa selamanya.

      Kalau terharu, berarti kita menyesali dosa, 'Saya ada dosa, ampuni saya TUHAN', maka kita ditolong.

      Jadi, harus dibedakan antara mendengar firman dengan mendengar lawak. Kalau mendengar lawak di rumah, boleh, menonton TV sampai tertawa terpingkal-pingkal. Tidak apa-apa, karena tidak ada hubungannya dengan ibadah. Tetapi di gereja, harus mendengar firman. Jangan mendengar lawak! Apa gunanya ke gereja kalau tidak menyelesaikan dosa?

      Nanti akan ada bedanya antara tertawa dan terharu. Kalau kita terharu, maka kita diselamatkan. Tetapi kalau tertawa, maka akan dibinasakan.
      Demikian juga dalam mendengar firman. Kalau kita terharu, maka kita diselamatkan. Tetapi kalau tertawa-tawa dalam mendengar firman, maka akan menangis selama-lamanya.

    • Proses ketiga: mempraktikkan firman= mengasihi TUHAN.
      1 Petrus 1: 22
      1:22. Karena kamu telah menyucikan dirimuoleh ketaatankepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

      Kalau sudah praktik firman, maka hasilnya:

      1. Hasil yang pertama: kita hidup dalam kesucian; nikah rumah tangga juga dalam kesucian.

        Hati-hati!Jika nikah tidak suci, maka ada 2 macam kegelapan di dalam nikah, yaitu kegelapan gantangdan tempat tidur. Tetapi kalau nikah suci, maka kita tidak bisa dihancurkan oleh kegelapan gantang dan kegelapan tempat tidur.

        Kegelapan gantang = kegelapan ekonomi dan dosa makan-minum.
        Kegelapan tempat tidur = dosa kawin-mengawinkan.

        Dua macam kegelapan ini terus menghantam siapa saja. Suami, isteri, anak-anak; dihantam terus.

        Sekarang, banyak nikah yang hancur oleh kegelapan gantang dan tempat tidur; baik di negara maju, negara berkembang, maupun negara miskin. Dari rumah presiden, istana sampai kolong jembatan; dari tua sampai bayi, semua dihantam.

        Perhatikan anak-anak kecil!
        Ini bukan untuk orang dewasa saja. Mendengar firman adalah untuk segala umur. Sebab kegelapan gantang dan tempat tidur menghantam segala umur.

        Maaf, saudaraku. Sampai bayi-bayipun, sekarang juga menjadi sasaran dari pelecehan gantang dan tempat tidur. Bagaimana kita mau selamat, kalau tidak ada pedang firman?Kesalahan kita, setiap mau ibadah, hanya mau mendengar lawak. Akibatnya, pasti dihantam oleh kegelapan gantang dan tempat tidur. Tetapi kalau kita mendengar pedang firman yang membuat hati terharu, maka pedang firman menjaga kita dari kehancuran gantang dan tempat tidur.
        Apalagi kita orang desa yang ada di kota. Hati-hati! Istilahnya: 'dimakan kota'. Maaf, ini bukan bermaksud menghina, Karena sayakjuga orang desa--di tempat kami dahulu tidak ada listrik. Tahu bahaya pergaulan di kota, oleh sebab itu harus pegang pedang firman.


      2. 1 Petrus 1: 22
        1:22. Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

        Hasil yang kedua, saling mengasihi dengan kasih yang tulus ikhlas, bahkan sampai mengasihi orang yang memusuhi atau merugikan kita.

        Mungkin kita diizinkan menghadapi isteri yang merugikan kita. Mari, kalau kita satu tubuh, kita harus belajar. Saya sering memberi contoh, kalau gigi saya menggigit bibir saya sanpai berdarah, tidak mungkin ambil tang lalu mencabut giginya.

        Ini namanya kasih yang tulus ikhlas, yaitu bisa mengasihi orang-orang yang merugikan dan orang yang berbuat jahat kepada kita.

        Kalau kita mengasihi orang yang baik, itu belum tentu tulus. Itu rumus dunia, orang yang di luar Yesus juga berbuat demikian.

        Kalau di desa kami, namanya antar-antar, biasanya waktu hari raya. Mengantar kue atau apa saja. Jadi, namanya bukan saling mengasihi, tetapi saling mengantar.

        Saling mengasihi dengan kasih yang tulus ikhlas, artinya tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan.

        Kita harus belajar. Sering kali tidak kuat menghadapi orang yang merugikan kita. Tetapi dengan pelajaran ini, biar kesucian meningkat. Kalau kesucian meningkat, maka kasih juga meningkat. Kita bisa mengasihi, bukan hanya kepada orang yang baik kepada kita, tetapi juga kepada orang yang merugikan kita--membalas kejahatan dengan kebaikan.

      3. Hasil ketiga: kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan, untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
        Efesus 4: 11-12
        4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasulmaupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injilmaupun gembala-gembaladan pengajar-pengajar,
        4:12.
        untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

        Diperlengkapi jabatan pelayanan = kita diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja.
        Syaratuntuk melayani TUHAN adalah kesucian; tinggal kita mau atau tidak. Itu keadilan TUHAN. Kalau syaratnya kekayaan, kepandaian, maka ada yang tidak boleh melayani.

        1 Petrus 2: 5
        2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

        Imam dan raja adalah batu hidup, artinya kita hidup dari kemurahan TUHAN; kita bisa hidup di mana saja, kapan saja, situasi dan kondisi apa saja, sampai hidup kekal selamanya.

        Kekuatan dunia dengan kekuatan TUHAN itu beda. Kalau dunia, menjanjikan yang jasmani saja sering kali sudah ingkar, apalagi untuk hidup kekal. Tidak bisa. Tetapi kalau kita menjadi batu hidup, maka kita sungguh-sungguh hidup dari kemurahan TUHAN.

        Batu hidup = batu indah(terjemahan lain). Artinya, ada masa depan yang indahbagi kita dan semua indah pada waktunya.

        Jika kita dipanggil untuk melayani TUHAN, kita bukan dipersulit/disiksa, tetapi hidup kita sedang diperindah oleh TUHAN.

  3. Yohanes 11: 31-32
    11:31. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
    11:32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia,
    tersungkurlah ia di depan kaki-Nyadan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

    Cara yang ketiga untuk menerima kasih Allah: tersungkur di bawah kaki TUHAN; menyembah Yesus dengan hancur hati/tangisan/linangan air mata--bergumul bersama Yesus, menyerahkan semua kepada TUHAN.

    Mengapa? Sebab Maria dan Marta menghadapi Lazarus yang sudah mati selama 4 hari, artinya:

    • Arti pertama: menghadapi kerusakan moral, yaitu dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Sekarang sudah menghantam di mana-mana, bahkan menghantam gereja TUHAN dan hamba-hamba TUHAN. Banyak anak TUHAN, hamba TUHAN, pelayan TUHAN bahkan semua manusia sudah jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.

      Hati-hati! Dosa-dosa sampai puncaknya dosa datangnya sekonyong-konyong!


    • Arti kedua: kehancuran nikah dan buah nikah.
      Lazarus mati selama 4 hari, berarti tubuhnya sudah hancur/busuk.
    • Arti ketiga: kehancuran ekonomi, studi, dan masa depan yang membuat putus asa.
    • Arti keempat: Kemustahilan.

    Empat hal ini yang digunakan setan sebagai senjata, untuk membinasakan hamba TUHAN, pelayan TUHAN dan anak-anak TUHAN.
    2 kesalahan yang sering dilakukan:

    • Meratap, artinya menyalahkan orang lain dan menyalahkan TUHAN saat dalam keadaan terjepit.
      Kalau meratap, maka tidak akan tertolong.

      Sering saya peragakan. Kalau ke kuburan akan berkata, 'Lazarus, kamu tega sekali meninggalkan kami. Kamu tidak tanggung jawab'--menyalahkan orang yang mati. Belum lagi menyalahkan TUHAN, 'TUHAN, tetangga kami kemarin sembuh, tapi kenapa ini malah mati? TUHAN tidak adil.' Itu namanya meratap.

    • Menertawakan kuasa TUHAN.
      Markus 5: 39-40
      5:39. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
      5:40.
      Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.

      Ayat 39 = TUHAN mau menunjukkan kuasa-Nya, yaitu membangkitkan orang mati seperti membangunkan orang tidur. Tetapi orang-orang malah menertawakan Yesus.


    Yang benar, kita hanya tersungkur di bawah kaki TUHAN--menyembah TUHAN dengan hancur hati/linangan air mata. Kita mengaku: 'saya hanya tanah liat':

    • tidak layak untuk ditolong sebab banyak kesalahan,
    • tidak mampu berbuat apa-apa; mungkin dalam studi atau pekerjaan kita.
    • tidak berharga apa-apa; hanya diinjak-injak.

    Kita hanya mengaku, bahwa kita hanya membutuhkan kasih dan kemurahan TUHAN. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada TUHAN.

    Yohanes 11: 33-35
    11:33. Ketika Yesus melihat Maria menangisdan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
    11:34. "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
    11:35.
    Maka menangislah Yesus.

    TUHAN paling tidak tahan jika melihat setetes air mata. Senajis dan sejahat apapun kita, semustahil apapun yang kita hadapi; tetapi kalau kita bisa menangis--hancur hati--, masih ada harapan. Bukan hanya harapan saja, tetapi ada kepastian untuk ditolong. TUHAN ulurkan tangan kasih-Nya kepada kita dan terjadi mujizat.

    Apapun keadaan kita, kalau kita bisa menangis dan TUHAN juga menangis--artinya TUHAN memperhatikan dan mempedulikan kita, TUHAN mengerti keadaan kita, TUHAN bergumul untuk kita--, maka Dia akan mengulurkan tangan kasih dan kemurahan-Nya kepada kita. Dia mengambil tanah liat, sehingga terjadi mujizat.

    Yohanes 11: 39-40
    11:39. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "TUHAN, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
    11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"


    Dimulai dengan mujizat yang terbesar, yaitu keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia baru.
    Apa yang harus diubahkan?Yaitu hati yang keras seperti batu, yaitu

    • hati yang tidak percayadiubahkan menjadi hati yang percaya.
    • menyembunyikan sesuatu yang busuk. Seperti waktu Yesus menyuruh untuk mengangkat batu kubur Lazarus. Marta tidak mau, sebab Marta tahu, jika dibuka, akan malu sekeluarga, sebab Lazarus sudah mati selama 4 hari dan berbau busuk.

      Mari, akui di hadapan TUHAN. Jujur!Jangan menyembunyikan sesuatu di hadapan TUHAN!

    Jadi, hati yang tidak percaya dan menyembunyikan sesuatu, diubahkan menjadi jujur dan percaya.
    Ini mujizat rohani yang tidak bisa ditiru oleh setan. Setan selalu berdusta--tidak bisa jujur--dan selalu menyembunyikan sesuatu.

    Tetapi biarlah malam ini, kita dijamah oleh TUHAN, sehingga bisa menjadi jujur dan percaya.

    Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi. Lazarus bangkit, artinya yang mustahil menjadi tidak mustahil; yang busuk menjadi harum; yang hancur menjadi baik. Semuanya tertolong oleh kuasa TUHAN.

    Selama kita jujur dan percaya, maka mujizat rohani terus terjadi dan kita terus diubahkan; mujizat jasmani juga terjadi. Setiap langkah kita adalah langkah mujizatbaik secara jasmani maupun rohani.

    Jika Yesus datang kedua kali, maka kita diubahkan dalam sekejap mata, menjadi sempurna, sama mulia seperti Yesus. Kita menjadi mempelai wanita TUHAN yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
    Kita masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba, sampai masuk Firdaus yang akan datang.

Jangan berpikir: kita sudah dibiarkan oleh TUHAN seperti keluarga di Betania--Lazarus sudah mati 4 hari. Tidak! Selama masih ada setetes air mata, maka TUHAN juga menangis untuk memperhatikan, mempedulikan, menjangkau kehidupan kita, dan bergumul untuk kita sampai semua masalah selesai.

TUHAN mencurahkan kasih-Nya lewat kayu salib dan kita menerima kasih Allah lewat:

  1. Berdamai.
    Kita bisa hancur hati, mengaku dosa dan diampuni; kita hidup benar dan hidup suci, sehingga nikah kita juga menjadi satu.

  2. Taat dengar-dengaran pada firman.
    Kita mendengar firman, mengerti, percaya pada firman sampai terharu. Kita mengaku dosa dan praktik firman.
    Hasilnya, kita hidup suci, memiliki kasih, sampai dipakai oleh TUHAN.

  3. Banyak tersungkur di bawah kaki TUHAN--menyembah TUHAN.
    Kalau kita tidak bisa apa-apa lagi, kita hanya tersungkur di bawah kaki TUHAN dengan hancur hati. Maka Dia juga hancur hati untuk memperhatikan, mempedulikan, dan menjamah kita, sehingga mujizat terjadi.

    Kita menjadi jujur dan percaya, mujizat terus terjadi, sampai kita menjadi sempurna sama seperti Dia.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 03 Januari 2010 (Minggu Pagi)
    ... ayat menerangkan ayat. Berani mengungkapkan tentang nikah yang benar. Berpegang teguh juga berarti taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Di dalam kasih Allah. Kasih Allah ini adalah dari penyucian firman. Kasih tanpa penyucian adalah kasih gombal kasih daging. Kasih Allah dipercayakan pada kehidupan yang suci dan kepada nikah yang suci. Anak yang diserahkan ini membutuhkan ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 Januari 2017 (Minggu Pagi)
    ... malas. Bilangan Kemudian berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji Ruben menurut pasukan mereka yang mengepalai laskar itu ialah Elizur bin Syedeur Kegiatan administrasi surat-menyurat. Ini ditunjukkan oleh mahkluk ketiga yang seperti manusia. Kegiatan ini di bawah panji-panji suku Efraim. Ini harus disertai kesucian supaya tertib. Bilangan Kemudian berangkatlah laskar yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Oktober 2017 (Sabtu Sore)
    ... telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan Aku berkata kepadamu Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. Ahli Taurat dan orang Farisi adalah keturunan pembunuh. Yang dibunuh mulai dari Habel sampai Zakharia. Yang membunuh Habel adalah Kain berarti Kain adalah keturunan pembunuh. Sebenarnya Kain merupakan keturunan Adam tetapi bisa menjadi ...
  • Ibadah Tutup Buka Tahun Malang, 31 Desember 2017 (Minggu Malam)
    ... di luar firman pengajaran yang benar. Ini sama dengan bergeser dari iman gugur dari iman--krisis iman. Satu contoh keinginan menjadi kaya sehingga memburu uang. Bukan tidak boleh kaya tetapi keinginannya yang tidak boleh. Timotius - . Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan ke dalam jerat dan ke ...
  • Ibadah Persekutuan Jakarta V, 10 Oktober 2013 (Kamis Sore)
    ... anggota. . Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun di mana perlu supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia. Ciri manusia baru adalah ay. tidak ada dusta. Artinya berkata benar ya katakan ya tidak katakan tidak . Ini artinya kita adalah tubuh Kristus. Kalau masih berdusta ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 November 2018 (Minggu Pagi)
    ... darah Yesus adalah tanda kasih Allah kepada manusia lewat pengorbanan-Nya di kayu salib. Pengorbanan di kayu salib itu pahit bagi daging tetapi untuk menyelamatkan manusia berdosa berbau harum . Harganya mahal. Sehebat apapun manusia di dunia tapi kalau berbuat dosa sama dengan tidak berharga di hadapan Tuhan bahkan seharga anjing dan babi. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Agustus 2022 (Sabtu Sore)
    ... mati oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru hidup sorgawi yaitu mengalami kuasa pembaharuan dari manusia daging ...
  • Ibadah Persekutuan Ciawi I, 24 Juni 2009 (Rabu Sore)
    ... berdosa tidak menjadi binatang buas yang akan dibinasakan itu maka Tuhan menciptakan manusia baru. Dan manusia baru ini sama mulia dengan Tuhan bahkan Tuhan juga akan menciptakan langit dan bumi yang baru untuk kita. Proses untuk menciptakan manusia baru yang sama dengan Tuhan untuk ditempatkan di langit dan bumi baru disebut ...
  • Ibadah Persekutuan I di Tentena-Poso, 23 September 2014 (Selasa Malam)
    ... Juruselamat sebab Dia adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang mau mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Injil keselamatan ini memberitakan Yesus sebagai Juruselamat untuk membawa orang-orang berdosa supaya percaya Yesus diselamatkan dan diberkati. Tandanya proses orang berdosa yang seharusnya dihukum tetapi bisa percaya dan diselamatkan percaya Yesus bertobat berhenti ...
  • Ibadah Paskah Medan VI, 30 April 2009 (Kamis Sore)
    ... Yerusalem Baru kerajaan Surga yang kekal. Untuk bisa siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali maka gereja Tuhan HARUS MUTLAK hidup dalam kasih karunia Tuhan. Apapun yang didunia ini tidak bisa mempertemukan kita dengan Tuhan. Hanya kasih karunia yang bisa mempertemukan kita dengan Tuhan. Dan sikap kita terhadap kasih karunia itu menentukan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.