Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada dalam kitab
Wahyu 3.
Wahyu 2-3,dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada
tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan
tujuh suratyang Tuhan lakukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir =
penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada
tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama Tuhan selamanya.
Kelebihan, kehebatan apapun yang kita miliki, kalau
ada satu saja cacat cela, semuanya percuma, tidak bisa sempurna dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali/tertinggal saat Yesus datang kedua kali, maka itu berarti kebinasaan.
Perkataan ini bukan kesombongan, tetapi keharusan. Kita harus disucikan sampai tidak bercacat cela.
Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
- sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.
- sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).
- sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).
- sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).
- sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) yang mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015).
Kita masih berada pada jemaat yang kelima, yaitu jemaat di
SARDIS.
Malam ini, kita masih pelajari ayat 5-6.
Wahyu 3: 5-63:5. Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putihyang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
3:6. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
JANJI TUHANkepada sidang jemaat di Sardis yang mau mengalami penyucian terakhir:
- 'dikenakan pakaian putih'= Tuhan mengenakan pakaian putih (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 22 Februari 2015),
- 'Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan'= nama tertulis dalam kitab kehidupan.
AD. 1.
TUHAN MENGENAKAN PAKAIAN PUTIHPakaian putih adalah pakaian kepercayaan. Kita sudah belajar di 1 Timotius 1: 12:
Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku—Pakaian putih = pakaian pelayanan. Rasul Paulus adalah manusia yang paling berdosa, tetapi bisa diangkat menjadi pelayan Tuhan karena menerima kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Tuhan. Manusia yang paling berdosapun bisa dipercaya oleh Tuhan, menjadi pelayan Tuhan, bahkan menjadi rasul karena menerima kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera (diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 22 Februari 2015).
Sekarang, arti dari pakaian putih kita pelajari dari
1 Timotius 1: 111:11. yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakankepadaku.
Pakaian putih= pakaian kepercayaan, yaitu
dipercaya injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, itulah cahaya injil tentang kemuliaan Tuhan.
2 Korintus 4: 3-44:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
‘
kemuliaan Kristus’ = Allah yang mulia.
‘
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah wujud Allah’ = Firman Pengajaran.
"
Ini adalah kepercayaan Tuhan kepada kita, terlebih bagi lulusan Lempin-El "Kristus Ajaib", angkatan I sampai dengan sekarang. Bapak ibu yang dibina oleh Firman Pengajaran, ini adalah kepercayaan Tuhan. Saya tidak mengecilkan sekolah yang lain, saya tadinya bercita-cita melanjutkan sekolah ke S2, S3 di bidang agama, tetapi Tuhan tentukan saya berada di Lempin-El "Kristus Ajaib". Ini artinya mendapatkan kepercayaan Tuhan (pakaian putih)."
Ada
2 macam pemberitaan Firman Allah:
- Efesus 1: 13
1:13. Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Pemberitaan firman Allah yang pertama: injil keselamatan; firman penginjilan= susu= kabar baik, yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Yang sudah selamat (sudah menerima injil keselamatan), mantapkan keselamatan (menjadi dasar yang mantap dan kuat). Yang belum selamat, dengarkan Firman Tuhan.
Tanda keselamatan: Kisah Para Rasul 2: 36-40
2:36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38. Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlahdan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptisdalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
2:39. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
2:40. Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
‘tahu dengan pasti’= tahu atau percaya.
‘menjadi Tuhan dan Kristus’= menjadi satu-satunya Juruselamat.
‘dibaptis dalam nama Yesus Kristus’= dibaptiskan dengan air.
Kisah Para Rasul 2: 36-38 = ‘ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu’(Efesus 1: 13); mulai dari percaya, bertobat, baptisan air sampai menerima Roh Kudus.
'bagi orang yang masih jauh'= bangsa kafir. Tadinya, keselamatan ini hanya untuk bangsa Israel, tetapi karena sebagian dari Israel menolak, maka terbuka kesempatan bagi bangsa kafir (murid-murid memberitakan injil keselamatan ke Yudea, Samaria, sampai ke ujung bumi).
‘yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita‘= tetapi ada batasnya bagi bangsa kafir(bangsa kafir yang dipanggil ada jumlahnya). Sebab itu, jangan menunda waktu, kalau sudah digerakkan oleh Tuhan untuk percaya, bertobat dan baptisan air. Kalau bangsa kafir yang dipanggil jumlahnya sudah genap, lalu baru mau baptisan air, ini sudah tidak bisa lagi.
Tanda keselamatan(menunjuk pada Halaman Tabernakel):
- Percaya atau yakin kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat (Pintu Gerbang Tabernakel).
Khusus untuk keselamatan, kita tidak perlu ikut-ikut kepercayaan yang lain (keyakinan ini bersifat pribadi).
"Kalau ada keluarga kita yang belum percaya Yesus, kita bersaksi, jangan malah ikut-ikut karena toleransi. Kalau ikut-ikut, berarti hatinya masih bimbang. Kalau mau masuk pintu gerbang, itu seperti ‘masuk keluar, masuk keluar’. Kita harus masuk, baru menarik yang lain."
- bertobat (Mezbah Korban Bakaran); artinya: berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan (mati terhadap dosa),
- baptisan air yang benar (Kolam Pembasuhan), yaitu orang yang sudah mati terhadap dosa, dikuburkan bersama Yesus di dalam air, kemudian bangkit bersama Yesus (keluar dari air bersama Yesus) untuk menerima hidup baru (‘langit terbuka’), itulah hidup Sorga, kita mengalami kelepasan dari dosa.
Kalau hanya bertobat, masih bisa kembali berbuat dosa lagi. Sebab itu, setelah bertobat, harus dikubur. Kalau tidak, nanti akan kembali lagi. Kalau sudah dikubur (kelepasan dari dosa), kita akan terus berjalan dan tidak berbuat dosa lagi sekalipun ada paksaan, godaan, kesempatan, keuntungan. Ini lebih tinggi dari bertobat, yaitu kelepasan dari dosa.
Contoh: Yusuf. Mau dibujuk, dipaksa oleh isteri Potifar, bahkan dipenjarakan, ia tetap tidak mau berbuat dosa.
Tidak mau berbuat dosa lagi, itulah hidup surgawi. Kalau mudah berbuat dosa, berarti bukan hidup Sorgawi.
- Baptisan Roh Kudus (Pintu Kemah); menghasilkan hidup baru juga yaitu hidup dalam kebenaran. Hidup benar sama dengan selamat. Roh Kudus sama dengan Roh kebenaran.
Kita dilahirkan oleh ibu kita masing-masing menjadi manusia darah daging yang berdosa, sebab itu kita perlu dilahirkan baru oleh Tuhan lewat air dan Roh, supaya menjadi anak-anak Allah= lepas dari dosa dan hidup benar.
Tanda anak Allahadalah harus berada di rumah Allah; artinya:
- beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar. Ini sama dengan mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar, sehingga keselamatan tidak hilang, tetapi bertambah jelas/nyata.
Keselamatan harus kita kerjakan, karena Tuhan sudah memberikan kepada kita dengan cuma-cuma dari atas kayu salib (dosa-dosa, kutukan dosa, hukuman dosa, kebinasaan sudah ditanggung oleh Tuhan).
Sebab itu, jangan sampai keselamatan ini hilang lagi, tetapi harus kita pertahankan.
- Tergembala dengan benar dan baik. Ini menunjuk pada Ruangan Suci.
Masuk halaman Tabernakel, berarti sudah selamat. Lebih lanjut lagi, kerjakanlah keselamatan!
3 macam alat dalam Ruangan Suci menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Emas: ketekunan dalam ibadah raya,
- Meja Roti Sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci,
- Mezbah Dupa Emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Kita harus tekun dalam kandang penggembalaan, supaya ada:
- perlindunganlewat doa penyahutan seorang gembala, supaya kita tidak diterkam binatang buas.
Pada Tabernakel, ada tudung 4 lapis karena berada di padang pasir. Tudung yang pertama (yang kelihatan) adalah gembala manusia yang dipercaya oleh Tuhan.
Doa penyahutan= doa keselamatan.
Tidak diterkam binatang buas= tidak jatuh dalam dosa, tersesat dan terhilang selamanya.
Ibrani 13: 17
13:17. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
‘pemimpin-pemimpinmu’ = gembala.
'berjaga-jaga atas jiwamu'= doa penyahutan.
Apapun keadaan jemaat, gembala masih berdoa.
Pada perumpamaan pohon ara di pinggir jalan, tidak ada yang membela. Saat Tuhan mau makan buahnya, tetapi tidak ada, akhirnya dikutuk oleh Tuhan dan langsung kering. Tetapi, pohon ara di kebun anggur, sudah 3 tahun tidak berbuah, saat mau dipotong oleh Tuannya, masih ada yang membela. Inilah gambaran dari doa penyahutan.
Sikap kita menentukan. Kita merasakan doa penyahutan seorang gembala tergantung sikap kita. Kalau kita taat dengar-dengaran(tunduk), kita akan sangat merasakan perlindungandari Gembala Agung lewat doa penyahutan seorang gembala; kita mendapat perlindungan yang dobel, yaitu ada doa syafaat dari Gembala Agung dan doa penyahutan dari gembala manusia, sehingga tidak bisa jatuh(tidak bisa hancur).
Sama seperti isteri yang tunduk kepada suami, maka tidak akan jatuh, sebab ada suami sebagai kepala dari isteri dan ada Kristus sebagai kepala dalam rumah tangga (ada perlindungan dobel).
Sebaliknya, kalau isteri melawan (tidak tunduk), benar-benar akan hancur.
Isteri adalah gambaran dari sidang jemaat (mempelai wanita).
Kalau sidang jemaat (domba-domba) tunduk (taat dengar-dengaran) kepada firman penggembalaan, maka akan merasakan perlindungan yang dobel atas keselamatan jiwanyadan tidak akan pernah hancur.
Sebaliknya, kalau melawan suara gembala, ia akan hancur lebur.
Ini ngerinya penggembalaan. Kalau kita tunduk, kita mendapat keuntungan besar secara dobel (jasmani, rohani, bahkan nikah rumah tangga diperhatikan oleh Tuhan). Tetapi kalau tidak tunduk, kita akan mengalami kerugian besar, hancur secara jasmani, nikah rumah tangga hancur, sampai kehilangan keselamatan.
- Raja Daud mengatakan: ‘Tuhan Gembala ku, takkan kekurangan aku’. Yang kedua, kita tekun berada di dalam penggembalaan, supaya bisa berseru: 'Takkan kekurangan aku'; artinya:
- kita mengalami pemeliharaan secara langsung dari Gembala Agung dengan berkelimpahan, yaitu sampai mengucap syukur kepada Tuhan,
- sampai tidak bercacat cela, rohani kita bertumbuh. Hanya di kandang penggembalaan, kita mengalami pertumbuhan kearah kedewasaan rohani, sampai kesempurnaan.
- 2 Korintus 4: 3-4
4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Pemberitaan firman yang kedua: injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia= cahaya injil tentang kemuliaan Kristusyang adalah wujud Allah.
Ibrani 4: 12
4:12. Sebab firman Allahhidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Cahaya injil tentang kemuliaan Kristus= firman pengajaran benaryang lebih tajam dari pedang bermata dua= makanan keras= kabar mempelai, yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna, sama mulia dengan Dia dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna (mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai). Mempelai Pria Sorga = kepala = suami.
Sebab itu disebut kabar mempelai, karena memberitakan Yesus sebagai Mempelai Pria dan mempersiapkan sidang jemaat sebagai mempelai wanita.
Digunakan istilah ‘Firman Pengajaran yang benar’, sebab ada pengajaran yang tidak benar atau palsu. Firman pengajaran yang benar yaitu ayat menerangkan ayat dalam Alkitab.
Kabar baik harus ditingkatkan menjadi kabar mempelai. Kabar baik dipercayakan kepada semua orang; seperti pakaian Yesus yang dibagi menjadi 4 bagian (4 penjuru bumi bisa menerima injil keselamatan). Tetapi, jubah-Nya tidak diundi, hanya orang yang mendapatkan kepercayaan dan kemurahan Tuhan yang bisa memperolehnya. Salah satu arti jubah adalah kabar mempelai (di kitab Wahyu 19: 16 disebutkan: ‘Jubah yang tertulis nama mempelai’).
Ini kepercayaan Tuhan kepada kita.
"Dulunya, saya tidak mengerti pengajaran. Gereja kami juga Pantekosta. Terlalu banyak hamba Tuhan yang saya dengar (dari dalam negeri, luar negeri), sampai anak kecil yang khotbah, semua kami dengar. Tetapi begitu mendengar pengajaran, saya tahu dan tertarik betul. Saya cari terus. Jadi, saya sungguh-sungguh antusias sekalipun jarak jauh dan lama perjalanan sekitar 4-5 jam."
Ini pakaian kepercayaan Tuhan kepada kita (injil dari Allah yang mulia dan maah bahagia).
Sikap kita terhadap kabar mempelai:
- 1 Timotius 1: 3
1:3. Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain
Perikop: mengenai ajaran sesat.
‘engkau’ = Timotius.
Paulus sebagai gembala akan meneruskan perjalanannya (mutasi dari Tuhan), dan dia mempercayakan pelayanan kepada Timotius. Pesan Paulus kepada Timotius (untuk sidang jemaat Efesus) adalah ‘agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain’.
Sikap terhadap kabar mempelai yang pertama: jangan ada pengajaran yang lain; artinya:
- kita harus berpegang teguhpada satupengajaran yang benar, untuk menuju kesatuan tubuh Kristus dengan Yesus sebagai kepala (satu tubuh dan satu kepala). Kalau satu pengajaran, berarti hanya ada satu tubuh dan satu kepala.
Kalau berbeda sedikit saja, berarti sudah 2 kepala dan 2 tubuh.
Firman pengajaran adalah pribadi Yesus. Kalau berbeda sedikit, itu seperti orang kembar/persis, tetapi ada beda tahi lalatnya. Itu berarti sudah 2 orang.
Karena itu, Rasul Paulus menasihatkan (dalam 2 Korintus 11: 2-3): ‘aku takut kamu kehilangan kesetiaanmu yang sejati kepada Kristus .... aku telah mempertunangkan kamu kepada satulaki-laki’. Hari-hari ini harus ada ketegasan.
Kalau ada ajaran lain, berarti ada kepala yang lain. Serigala dan burung mau menjadi kepala juga. Yesus mengatakan: ‘Serigala ada liangnya, burung ada sarangnya, tetapi anak manusia tidak ada tempat untuk meletakkan kepalanya’.
- Arti yang kedua dari 'jangan ada pengajaran yang lain': menjaga kemurnian firman pengajaran, tidak boleh dicampur dengan apapun (ragi).
Ragi ini bisa ragi dosa dan ragi ajaran lain (ragi Farisi -> ragi kawin cerai, ragi Saduki, ragi Herodes dan lain-lain).
1 Korintus 5: 6
5:6. Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikitragimengkhamiri seluruh adonan?
Sedikit ragi saja sudah menghancurkan/mencerai beraikan dan menajiskan sidang jemaat. Sebab itu, kita harus jaga kemurnian firman pengajaran, supaya jemaat tidak dihancurkan dan dinajiskan. Kalau ada ragi(firman pengajaran tidak murni lagi), berarti tidak ada perlindungan lagi dan jemaat benar-benar hancur.
Sebab itu, biarlah saling berdoa supaya kita tegas, bukan sok benar sendiri, yang penting kita sesuai dengan Alkitab dan tidak keluar dari Alkitab sedikitpun. Kalau tidak cocok dengan Alkitab sedikit saja dan dipaksakan, itulah ragi dan tidak ada perlindungan dari Tuhan.
2 Samuel 22: 31
22:31. Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHANitu murni; Dia menjadi perisaibagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
Kalau kita mempertahankan firman pengajaran yang benar (firman yang murni tanpa ragi), maka firman akan menjadi perisaiterhadap panah api si jahat; api pencobaan di bidang jasmani, api ajaran palsu, api dosa sampai puncaknya dosa (dosa makam minum dan kawin mengawinkan), api celaka marabahaya, sampai api hukuman Allah.
Contoh: seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego yang dipaksa untuk menyembah patung--gambaran dari ajaran palsu dan penyembahan palsu. Nanti antikris juga akan memaksa.
Kalau ada yang mengajarkan ajaran lain (Roma 15), kita harus menghindari dan jangan mendengarkan ajarannya (bukan memusuhi orangnya).
- Titus 2: 8-10
2:8. sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.
2:9. Hamba-hamba hendaklah taatkepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah,
2:10. jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
= pasal tahbisan. Ini untuk pelayan Tuhan, hamba Tuhan.
Sikap terhadap kabar mempelai yang kedua: 'memuliakan ajaran Allah'= menghiasi pengajaran benar, jangan sampai dicela atau jangan mengeruhkan.
Yang mengeruhkan air yang tenang adalah kambing, bukan domba.
Kambing ini makan minum (dalam Yehezkiel), lalu kakinya mengeruhkan air. Ini gambaran kehidupan yang egois, sehingga pengajaran yang benar dicela.
Akibatnya: terkutuk (kambing berada di sebelah kiri), dicampakkan ke dalam kegelapan dan binasa selamanya.
Mari, yang sudah mendengar pengajaran yang benar, kita menghiasi pengajaran yang benar.
"Saya mendengar kesaksian di Medan. Waktu Pdt In Juwono datang ke sana, itu menjadi kesaksian. Orang kaya di sana heran, ‘biasanya pendeta datang minta duit, tetapi ini kok beda, tidak minta duit, malah bayar semua’."
Syarat supaya menjadi perhiasan:
- jangan suka membantah, tetapi taat dengar-dengaran(ayat 9).
"Kalau masih suka membantah, ini sungguh menjadi cacat cela. Saya sudah 32 tahun mendengar pengajaran, kalau masih belum tahu yang benar, bisa celaka, lalu bagaimana jemaatnya? Seperti halnya, kalau Profesor tidak tahu yang benar, bagaimana mahasiswanya? Kalau suka berbantah, tidak taat dengar-dengaran, akhirnya timbul diskusi dan sebagainya."
Mari kita sungguh-sungguh hari ini. Jangan berbantah-bantah, karena hanya bisa membuat cela.
"Apalagi di dunia maya, jangan berbantah-bantah. Yang penting kita tulis, 'praktikkan Firman!'. Saya juga dinasihatkan seperti itu oleh guru saya. Kalau ada seseorang yang baru khotbah, apalagi pengerja, daripada memuji cukup katakan, 'kerjakan!' Maka orang itu tidak akan datang lagi, karena belum bisa mengerjakan. Kalau tidak demikian, dia akan datang terus dan pengerja bisa jatuh karena dipuji terus."
- jangan curang, termasuk jangan mencuri (ayat 10). Hati-hati!Di kantor jangan mencuri milik sesama (korupsi) dan jangan mencuri milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus). Kalau mencuri, inilah yang membuat keruh dan cela pengajaran.
"Waktu om Pong masih hidup (ini saya selingi dengan kesaksian, supaya saudara mengerti). Saya waktu itu belum menjadi pengurus di GPT. Saya katakan kepada om Pong: ‘Tadi semuanya bicara soal hak'. Tetapi saya mau ambil mic, kemudian tidak jadi. Om Pong tanya: 'Kamu tadi mau bertanya apa?' Saya jawab: 'Saya mau tanya, bagaimana dengan perpuluhan?' Beliau menjawab: 'wah, kamu menempeleng pengurus itu'."
- tulus ikhlas(tulus dan setia), tidak ada pamrih (ayat 10).
- Titus 2: 1
2:1. Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:
Sikap terhadap kabar mempelai yang ketiga: memberitakan pengajaran yang benar dan sehat.
Pengajaran yang benaradalah ayat menerangkan ayat dalam Alkitab (memakai terang Tabernakel), berdasarkan apa yang Tuhan wahyukan kepada Bpk Pdt F.G van Gesse.
Pengajaran yang sehatartinya perkataan dan perbuatan kita harus sesuai dengan pengajaran yang benar (Titus 2: 1).
Titus 2: 2-5
2:2. Laki-lakiyang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
2:3. Demikian juga perempuan-perempuanyang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik
2:4. dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,
2:5. hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
2:6. Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal
Inilah contoh hidup dalam ajaran yang sehat; solah tingkah lakunya sesuai dengan pengajaran yang benar, baik laki-laki atau perempuan sampai anak-anak.
ay. 2= ajaran yang sehat.
Mengajarkan atau bersaksi tentang pengajaran yang benar, silahkan, tetapi harus disertaisolah tingkah laku, perkataan dan perbuatan yang sehat juga.
Ayat.4= wanita mendidik wanita. Ini boleh dilakukan.
“Ada yang bilang: 'Wanita jangan masuk Lempin-El, wanita tidak bisa apa-apa'. Dalam ayat ini jelas, wanita boleh mengajar atau mendidik wanita (ibadah kaum wanita).“
Kita bersaksi tentang firman pengajaran yang benar lewat paduan suara, bersaksi di kantor dan sebagainya, tetapi harus ajaran yang sehat, yaitu perkataan dan perbuatan kita sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
- Roma 6: 17
6:17. Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaranyang telah diteruskan kepadamu.
Sikap terhadap kabar mempelai yang keempat: ini adalah puncaknya, yaitu kita harus taat dengar-dengaranpada firman pengajaran benar = melakukan atau mempraktikkan firman pengajaran yang benar.
Kita mendengarkan Firman pengajaran yang benar bukan untuk didiskusikan, tetapi untuk percaya dan taat (dipraktikkan), sekalipun di luar akal manusia.
Jadi, untuk menerima pengajaran benar (firman yang keras), hanya dengan percaya dan taat.
Seperti janda Sarfat yang mempunyai segenggam tepung dan sedikit minyak, ‘ini untukku dan anakku lalu kami mati’ (keadaan yang krisis). Lalu Nabi Elia datang mengatakan, ‘buatlah dahulu untukku’ (untuk Tuhan dahulu). Inilah firman yang keras, tetapi kalau itu memang Firman Tuhan, jangan takut!
Karena itu, firman penggembalaan adalah firman yang paling murni, karena firmannya berurutan dan teratur. Kalau asal ambil saat khotbah, mudah saja dan disesuaikan dengan keadaan.
Misanya, butuh uang, cari saja ayatnya dan sebagainya.
Kalau taat atau mempraktikkan firman pengajaran yang benar, hasilnya:
- kita merasakan kebahagiaan Sorga('injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia').
Wahyu 1: 3
1:3. Berbahagialahia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menurutiapa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Jika kita mempraktikkan firman, maka kita disucikan, sehingga kita mengalami kebahagiaan Sorga.
Semakin taat, kita semakin disucikan, maka kita akan semakin bahagia, sampai puncak kebahagiaan yaitu perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai.
Kalau kita beribadah, kebahagiaan mana yang kita terima? Kalau bukan saat mendengar Firman, berarti sudah bahaya. Semua kebahagiaan harus terpusat di firman Allah. Misalnya: kalau kita merasa bahagia saat menyanyi, ini masih bisa disamakan dengan yang di dunia. Jika kita bahagia karena mendengarkan, membaca dan melakukan firman, itulah kebahagiaan Sorga yang sebenarnya (kebahagiaan kekal selamanya yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun juga).
- Kisah Para Rasul 5: 32
5:32. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakanAllah kepada semua orang yang mentaatiDia."
Hasil kedua: Roh Kudus dicurahkan kepada kita.
Dalam Perjanjian Lama (sebelum Yesus datang), Roh Kudus dalam bentuk minyak urapan yang kudus (Keluaran 30). Jadi, ada minyak zaitun dicampur dengan rempah-rempah yang ditumbuk halus, itulah minyak urapan yang kudus. Ini untuk mengurapi imam-imam, raja.
Tetapi, dalam Perjanjian Baru, setelah Yesus datang ke dunia, mati dan naik ke Sorga, maka Roh Kudus dicurahkan langsung dari Sorga dan wujudnya seperti tiupan angin kerasdan nyala api, bukan lagi berupa minyak urapan. Kita jangan sampai salah! Kalau sumbernya palsu, berarti palsu semua dan urapannya juga palsu, sama dengan mati.
Dulu, kalau ada yang memalsukan minyak urapan (ada yang mencampur rempah-rempah), lalu diberikan ke orang lain, akibatnya akan mati secara tubuh. Kalau sekarang, akan mati secara rohani sekalipun ia bisa berbahasa roh.
Kisah Para Rasul 2: 1-4 2:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin kerasyang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3. dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala apiyang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Rohitu kepada mereka untuk mengatakannya.
Yohanes 16: 7 ‘
lebih berguna kalau Aku pergi, supaya Roh Kudus dicurahkan’ = Yesus mati, bangkit dan naik ke Sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita sejak di loteng Yerusalem sampai dengan sekarang.
Salah satu tanda kepenuhan Roh Kudus adalah berbahasa lidah seperti yang diajarkan oleh Roh (Kisah Para Rasul 2: 4), bukan diajarkan oleh manusia.
Jangan mau diajari orang!Sebab itu palsu. Kalau bahasa rohnya palsu, justru akan menjadi kebanggaan.
Kegunaan Roh Kudus:
- Keluaran 14: 16, 21-22
14:16. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
14:22. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
‘perantaraan angin timur yang keras’ = tiupan angin timur yang keras.
Kegunaan Roh Kudus yang pertama: Roh Kudus bagaikan tiupan angin kerasyang mampu membelah laut Kolsom. Artinya:
- di dalam Roh Kudus, kita menerima kuasa pemeliharaan:
- memelihara kehidupan jasmanikita secara ajaib. Seharusnya bangsa Israel mati, tidak bisa ke depan (ada Laut Kolsom) dan ke belakang (ada Firaun), tetapi bisa hidup karena ada tiupan angin timur yang keras.
- Memelihara kehidupan rohani, sehingga kita bisa hidup benar dan sucidi tengah-tengah dunia yang bengkok.
Dosa ada di mana-mana, kalau dengan daging, kita tidak akan mampu.
- Laut Kolsom terbelah, sehingga ada jalan keluar = kita mengalami kuasa pertolongan, sehingga ada jalan keluar dari segala masalah yang mustahil (menyelesaikan masalah yang mustahil).
Asal kita taat dengar-dengaran, kita akan mengalami kuasa Tuhan. Seperti Musa menghadapi laut Kolsom hanya dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan (taat dengar-dengaran).
Kadang-kadang, kita meremehkan firman Tuhan (lebih memilih logika), sehingga kita tidak taat.
Kalau kita angkat tangan, maka Tuhan turun tangan dan Roh Kudus bekerja.
- Kemudian, bangsa Israel mempunyai masa depan (kalau seluruh Israel mati di situ, berarti tidak ada masa depan lagi).
Artinya: kita mengalami kuasa Tuhan untuk memberikan masa depan yang indah dan berhasil pada waktunya. Kita boleh kuliah dan bekerja, tetapi jangan lupa untuk selalu mengulurkan tangan kepada Tuhan (taat dengar-dengaran kepada Tuhan). Kita tetap merasa tidak mampu, sekalipun punya ijazah tinggi, modal banyak. Biarlah Roh Kudus yang menolong kita untuk memberikan masa depan yang indah dan berhasil.
Apalagi kita yang memang tidak punya apa-apa, tidak bisa apa-apa, ini merupakan kesempatan. Kita tinggal ulurkan tangan dan Roh Kudus akan menolong kita.
- Perjalanan bangsa Israel ke Kanaan = kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Artinya: kita mengalami kuasa pemakaian Tuhanatas kehidupan kita yang sederhana dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (kegerakan Roh Kudus hujan akhir).
Bangsa Israel adalah budak, kecuali Musa (Musa pandai). Firaun hebat dan luar biasa, tetapi di luar Roh Kudus, dia mati. Sebaliknya, budak-budak di tengah Roh Kudus, benar-benar dipakai oleh Tuhan.
Musa yang pandai dipakai oleh Tuhan, budak-budak yang sederhana juga dipakai oleh Tuhan. Yang pandai dan yang sederhana(tidak bisa apa-apa), semuanya bisa dipakai oleh Tuhandalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.
Ini pelajaran bagi kita; Musa yang pandai, hebat bergantung kepada Roh Kudus, demikian juga budak-budak yang tidak pandai, jadi sama-sama bergantung kepada Roh Kudus.
Kalau tidak ada Roh Kudus, kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Untuk hidup kita, masa depan kita, mengalami pertolongan dalam menghadapi masalah dan dalam pemakaian Tuhan, kita semua, baik yang pandai atau tidak pandai, bergantung pada Roh Kudus.
- Kisah Para Rasul 2: 3
2:3. dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala apiyang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Kegunaan Roh Kudus yang kedua: Roh Kudus bagaikan lidah-lidah seperti nyala apiuntuk mengubahkankita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus (mujizat terbesar), mulai dari lidah.
Lidah diubahkan menjadi perkataan yang benar dan baik, memuliakan Tuhan.
Salah satu yang diubahkan di loteng Yerusalem adalah Petrus. Ia sudah berdusta/menyangkal Yesus 3 kali. Tetapi begitu kena api Roh Kudus, lidahnya diubahkan, sehingga ia berani berkhotbah dan 3000 orang dibaptiskan (diselamatkan).
Perkataan yang benar= tidak berdusta lagi.
Perkataan yang baik= perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain dan bersaksi tentang Yesus:
- bersaksi lewat kabar baik, bagi orang yang belum percaya Yesus.
- Bersaksi lewat kabar mempelai, bagi orang yang sudah percaya Yesus.
Kalau kita hanya sampai pada kabar baik saja, maka jalanya akan koyak. Setelah diberkati berlimpah, mulai suam-suam dan melupakan/meninggalkan Tuhan. Sebaliknya, kalau tidak diberkati, bisa kecewa. Sebab itu, perlu ditingkatkan pada kabar mempelai.
Sampai kita tidak bersalah lagi dalam perkataan (Yakobus 3: 2) dan jika Yesus datang kembali kedua kali, terjadi mujizat yang terakhir, yaitu kita diubahkan menjadi sempurna, sama mulia dengan Dia, kita menjadi mempelai wanita yang hanya menyeru 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan permai. Kita bersama dengan Dia untuk selamanya.
Yang teringgaldi bumi, akan saling menghujat, mencaci maki dengan bahasa masing-masing.
Yang diatas, semua suku bangsa dan bahasa hanya menyerukan satu kata ‘Haleluya’. Tuhan tolong kita.
Biarlah hari-hari ini ada pakaian putih. Kabar mempelai adalah kepercayaan Tuhan kepada kita, sampai dipraktikkan dan Roh Kudus akan menolong kita. Manusia daging tidak mampu untuk mendapatkan kepercayaan Tuhan.
Kita butuh Roh Kudus. Roh Kudus mampu menolong dan mengadakan mujizat bagi kita.
Kita mohon Roh-Nya yang suci dicurahkan.
Petrus yang hebat bisa lemah, apalagi kita. Apapun keadaan dan kelemahan kita, kita butuh Roh Kudus malam ini.
Tuhan memberkati.