Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 10: 8-11
10:8.Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
10:9.Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manisseperti madu."
10:10.Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
10:11.Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."

Ini tentang gulungan kitab yang terbuka--pembukaan rahasia firman Allah--, yang ada di tangan malaikat (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2019).
Malaikat menunjuk pada gembala.

Jadi, gulungan kitab yang terbuka menunjuk pada pembukaan rahasia firman Allah yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berkesinambungan, teratur, dan diulang-ulang untuk menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat dengan dua rasa: pahit dan manis; sama dengan firman penggembalaan/firman pengajaran yang benar dan keras.

Pengertian pahit dan manis:

  1. Amsal 27: 7
    27:7. Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.

    Pengertian pertama pahit dan manis: SIKAPdalam mendengar firman penggembalaan yang keras.

    Kalau kita mendengar--makan--firman penggembalaan; firman pengajaran yang keras dan diulang-ulang dengan rasa lapar--dengan suatu kebutuhan; seperti anjing menjilat remah-remah roti--, kita akan merasakan manisnya semanis madu sekalipun firman penggembalaan yang diulang-ulang terasa sakit dan pahit bagi daging kita, sehingga hidup kita mulai manis.
    Ini yang harus kita kejar.

    "Tadi di Malang: kalau kita tenang menghadapi apapun, Tuhan akan menolong. Sekarang juga, kalau kita mendengar firman sudah merasakan manisnya sekalipun pemberitaan firmannya lama, hidup kita akan mulai manis. Jangankan manis, firman Tuhan sanggup menjadikan dari yang tidak ada menjadi ada--tidak ada langit bumi menjadi ada langit bumi."

    Tetapi kalau kita bosan terhadap firman, hidup yang tadinya manis, mulai kacau.
    Tuhan tolong kita semua.

  2. Wahyu 10: 9-10
    10:9. Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manisseperti madu."
    10:10. Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

    Pengertian kedua pahit dan manis: dikaitkan dengan PEKERJAANfirman penggembalaan; firman pengajaran yang keras dan benar, yang menyucikan kehidupan kita.

    Kita disucikan mulai dari perut hati--batin--dan mulut--lahir.
    Penyucian lahir dan batinsama dengan penyucian seluruh hidup kita--penyucian tubuh, jiwa, dan roh.

    Kolose 3: 5-7
    3:5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan(1), kenajisan(2), hawa nafsu(3), nafsu jahat(4)dan juga keserakahan(5), yang sama dengan penyembahan berhala(6),
    3:6. semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
    3:7. Dahulu kamu juga
    melakukanhal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.

    Ini adalah penyucian lahir dari enam perbuatan dosa, termasuk perkataan dosa.
    Kolose 3: 8-9
    3:8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah(1), geram(2), kejahatan(3), fitnah(4)dan kata-kata kotor(5)yang keluar dari mulutmu.
    3:9. Jangan lagi kamu saling mendustai
    (6), karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

    'keluar dari mulutmu'= dosa di dalam batin keluar ke mulut.
    Ini adalah penyucian batin dari enam dosa di dalam hati manusia.

    Lahir dan batin kita disucikan lewat firman penggembalaan sampai tidak ada dusta, sehingga kita menjadi manusia baru; sama dengan menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik.
    Kolose 3: 10
    3:10. dan telah mengenakan manusia baruyang terus-menerus diperbaharuiuntuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

    Sebenarnya, kita bangsa kafir hanya seperti anjing dan babi--binatang haram yang tidak bisa dipersembahkan kepada Tuhan--, tetapi kalau mau menerima firman penggembalaan yang menyucikan lahir dan batin kita, kita akan menjadi manusia baru,, itulah domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik.

    Karena itu penggembalaan, penting. Doakan saya untuk selalu mendapatkan pembukaan firman, sehingga kita mengalami penyucian lahir dan batin sampai tidak ada dusta--tidak tampil lagi seperti anjing dan babi.
    Kalau mulut masih berdusta, berarti masih sama seperti anjing dan babi.

Praktik sehari-hari kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik:

  1. Yohanes 15: 1-4
    15:1. "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
    15:2. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
    15:3.
    Kamu memang sudah bersihkarena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
    15:4. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak
    tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

    Praktik pertamatergembala dengan benar dan baik: seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar--kita bukan tergembala pada manusia tetapi pokok anggur yang benar, itulah pribadi Yesus/firman pengajaran yang benar. Ini yang penting, yaitu benar dulu, bukan hebat.

    Ada dua hal yang kita alamidalam penggembalaan yang benar:

    • Penyucian--'Kamu memang sudah bersih'. Ini kita bandingkan dengan Yohanes 13: 10
      13:10. Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

      'hanya tidak semua'= Yudas Iskariot tidak bersih.

      Kita mengalami penyucian sampai penyucian dari dosa Yudas Iskariot.
      Dosa Yudas adalah:

      1. Pencuri= mencuri milik Tuhan, yaitu persepuluhan dan persembahan khusus, dan milik sesama.
      2. Pengkhianat= tidak setia dalam ibadah pelayanan.
        Kalau gembala tidak setia dalam memberi makan sidang jemaat, ia sedang menjual Yesus, supaya dapat uang.

      3. Pendusta--saat Tuhan menunjuk Yudas yang akan menyerahkan Dia, Yudas berkata: Bukan aku, ya Rabi?


      Jangan sampai menjadi seperti Yudas--gambaran dari antikris--! Kita harus disucikan.

    • Yohanes 15: 4, 6
      15:4. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
      15:6. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan
      menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

      'kamu tidak berbuah'= bukan hanya tidak berbuah, tetapi juga kering.

      Yang kedua: tidak kering rohani tetapi selalu mengalami urapan Roh Kudusyaitu:

      1. Memberikan karunia-karunia Roh Kudus, yang menentukan jabatan pelayanan, sehingga kita bisa melayani Tuhan sesuai dengan jabatan dan karunia yang Tuhan percayakan kepada kita.
        Kalau ranting melekat pada pokok anggur yang benar, ia bisa dipakai Tuhan.

      2. Memberi kekuatan ekstra supaya kita tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan--'tinggal di dalam Aku'--sampai garis akhir.
        Sudah dipakai dan diangkat menjadi imam dan raja, setelah itu harus setia berkobar-kobar.

    Inilah kekuatan Roh Kudus.

    Kalau kita sudah suci dan setia, hasilnya:

    • Kita pasti berbuah manis.
      Karena itu, dengar firman sampai merasakan manisnya! Kita pasti tergembala berbuah manis--kebahagiaan dan kepuasan sorga; kita selalu mengucap syukur dan bersaksi.

      Wahyu 10: 11
      10:11. Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuatlagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."

      'bernubuat'= bersaksi.

      "Satu tamu dari Jakarta, seorang Doktor Theologia dari India menulis surat, ia meminta untuk dikirimkan pelajaran-pelajaran dari pengajaran ini untuk dibagikan ke mana-mana."

      Mari bersaksi tentang pengajaran ini, bukan bergosip. Masih banyak pohon ara di pinggir jalan; masih sedikit yang di kebun anggur. Banyak yang tidak mengerti apa itu penggembalaan, bahkan di dalam pengajaran banyak yang tidak mengerti. Setelah diterangkan soal ketekunan dalam tiga macam ibadah baru mengerti.
      Sungguh-sungguh!

    • Hasil kedua: kalau sudah berbuah manis, maka 'Bapa-Kulah pengusahanya', artinya kita benar-benar dipelihara oleh Tuhan; tidak pernah gulung tikar; kita selalu dibela dan dilindungi oleh Tuhan.

      "Saya beberapa kali mendengar orang berkata di Malang: Hancur nanti, di sini juga; Nanti tutup di sini, di Medan: Paling bertahan tiga bulan sampai satu tahun, setelah itu tutup. Tidak apa-apa, kalau ada perkataan seperti itu saya mawas diri. Kalau pengusahanya Widjaja, memang saya memiliki ambisi membuka di sini, Medan, dan Jakarta untuk mencari uang dan sebagainya, pasti bangkrut. Tetapi Tuhan tidak pernah bangkrut."

      Yang penting suci dan setia--kita bekerja dengan karunia Roh Kudus dan jabatan--, bukan ambisi/emosi.
      Suci dan setia berkobar, kita akan dilindungi, dipelihara, dan dibela langsung oleh Tuhan seperti biji mata-Nya sendiri di zaman yang sulit sampai antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

    Sungguh-sungguh!
    Perhatikan sikap dalam mendengar firman sampai mengalami pekerjaan firman--penyucian lahir dan batin, mulai dengan tidak berdusta. Kita bukan lagi anjing dan babi tetapi domba yang digembalakan dengan benar dan baik.

    Praktiknya: seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar.
    Sekali lagi, jangan melihat orang tetapi pokok.

    "Saya ingat betul perkataan dari Pdt In Juwono: Siapa yang bisa menjadi pokok? Saya ketua umum tetapi bukan pokok. Kita semua adalah ranting. Beliau tidak berani menjadi pokok karena yang menjadi pokok hanya satu yang Tuhan Yesus."

  2. Lukas 15: 4-5
    15:4. "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itusampai ia menemukannya?
    15:5. Dan kalau ia telah menemukannya, ia
    meletakkannya di atas bahunyadengan gembira,

    'pergi mencari yang sesat itu'= kalau sudah tergembala, Tuhan akan mencari terus.

    "Karena itu kalau ditelepon, jangan marah ya. Itu berarti dicari oleh Tuhan. Kalau dibesuk, jangan lari-lari tetapi hadapi saja, itu merupakan perhatian Tuhan. Begitulah hidup yang tergembala, luar biasa.
    Saya selalu mengingatkan bagian transportasi, kalau ada jemaat yang tidak datang-datang, lapor pada saya. Kepada pengerja saya sampaikan: Kalau bisa dibesuk, turun, kalau tidak bisa, lapor saya. Harus dicari! Saya juga minta sidang jemaat untuk mengisi daftar hadir untuk membantu saya. Ini tanggung jawab Tuhan. Saya gembala manusia juga belajar, jangan sampai ada yang tersesat dan terhilang selamanya. Itu tujuannya. Kalau hanya untuk hebat-hebatan, hilang satu tidak perlu dicari kalau perlu diusir.
    Itu penggembalaan, harus dibesuk, ditelepon, kecuali dia yang tidak mau lagi, kita tidak bisa memaksa, tinggal serahkan kepada Tuhan, siapa tahu satu waktu bisa kembali, karena penggembalaan tidak memaksa dan dipaksa, tetapi harus dicari.
    "

    Praktik keduatergembala dengan benar dan baik: kita diletakkan di bahu Tuhan--Yesus Gembala Agung selalu bertanggung jawab, supaya kita tidak tersesat dan terhilang selamanya, tetapi mencapai tujuan akhir dalam mengikut dan melayani Tuhan, yaitu Kanaan Samawi.

    Dulu tujuan Israel adalah Kanaan secara jasmani, bukan hanya sampai padang gurun--terlepas dari Mesir.
    Kita juga, tujuannya bukan untuk diberkati tetapi Kanaan Samawi.

    Kanaan Samawibicara tentang dua hal:

    • Kegerakan Roh Kudus hujan akhir--domba-domba diarahkan pada kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Dulu Israel keluar dari Mesir dengan membawa emas, perak, kain-kain untuk membangun Tabernakel. Sekarang, kita diberkati untuk masuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

      Pembangunan Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
      Layani dengan sungguh-sungguh!

    • Yerusalem baru, kandang penggembalaan terakhir; kerajaan sorga kekal selamanya.

    Jangan pasif tetapi masuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yang sama dengan masuk sorga!
    Inilah tujuan kita mengikut dan melayani Yesus.

    Tetapi waspada, ada hal yang menyesatkan, yaitu pergaulan burukdi dalam gereja dan di luar gereja. Hati-hati!
    1 Korintus 15: 33
    15:33. Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang burukmerusakkan kebiasaan yang baik.

    • Pergaulan buruk di luar gereja= pergaulan api asing, yaitu api dosamakan minum dan kawin mengawinkan, api hawa nafsu dagingyang membuat tidak taat, dan api dunia.

      Petrus yang hebat bisa ikut di situ--berdiang di api asing--, apalagi kita.
      Karena itu hati-hati dengan pergaulan di luar!

      Api dunia yaitu keinginan mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup.
      Keangkuhan hidup= mengandalkan sesuatu di dunia lebih dari Tuhan; tidak mengutamakan Tuhan.

      Pergaulan buruk ini merusak kebiasaan yang baik, yaitu kesetiaan kepada Tuhan--kesetiaan dalam ibadah pelayanan--, sehingga menjadi tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan--seperti Petrus yang berdiang di api asing, akhirnya ia menyangkal Tuhan.

    • Pergaulan buruk di dalam gereja=

      1. Pergaulan dengan kehidupan yang memiliki enam dosa yang mendarah daging.
        1 Korintus 5: 11
        5:11. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergauldengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

        'saudara'= terutama saudara seiman.
        'janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama'= jangan berfellowship. Bukan berarti kita hebat.

        Jangan bergaul dengan kehidupan yang memiliki enam dosa yang mendarah daging, artinya: tidak mau mengaku dosa; tidak mau bertobat malah menyalahkan orang lain.
        Kalau kita bergaul dengan kehidupan seperti itu kita akan tertular.
        Karena itu pembicara termasuk pelayan Tuhan harus didoakan sungguh-sungguh, jangan sampai ia menularkan dan membawa dosa-dosa.

        Tugas kita sebagai imam adalah berdiri di antara Tuhan dan sidang jemaat untuk ikut dalam pelayanan pendamaian, bukan menambah dan menularkan dosa.
        Kalau imam-imam membawa dosa tetapi melayani, kalau jemaat datang, jemaat dan bertambah dosanya. Rugi! Tetapi kalau semuanya dalam kebenaran--sekalipun berbuat dosa tetapi segera mengaku/berdamai dan tidak berbuat dosa lagi--, ada orang berdosa datang, akan ditutup dengan kebenaran; ada orang benar datang, pulang, lebih benar dan suci sampai bisa melayani.

      2. Pergaulan dengan kehidupan yang mengajarkan ajaran sesat.
        Roma 16: 17

        16:17. Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

        Kita tidak boleh bergaul dengan orang yang mengajarkan ajaran lain selain dari pada pengajaran benar yang sudah kita terima dan mendarah daging dalam hidup kita.

      3. Persekutuan yang tidak berdasarkan firman pengajaran yang benar.
        Yesaya 30: 1-3

        30:1. Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,
        30:2. yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir.
        30:3. Tetapi perlindungan Firaun akan memalukan kamu, dan perteduhan di bawah naungan Mesir akan menodai kamu.

        Jangan masuk dalam persekutuan yang tidak berdasarkan firman pengajaran yang benar.
        Persekutuan yang bukan dari Tuhan sama dengan persekutuan dari Mesir--dunia; manusia--yang hanya mengandalkan kedudukan, kepandaian, kekayaan tetapi menambah dosa.
        Menikah, tergembala, fellowshiptanpa pengajaran yang benar hanya akan menambah dosa.

        Sebaliknya, persekutuan yang benar akan semakin menyucikan kita.
        Di dalam nikah dan penggembalaan kita disucikan, tetapi dalam persekutuan kita lebih disucikan sampai pada kesempurnaan.

        Persekutuan yang benar--berdasarkan pengajaran yang benar--menempatkan Yesus sebagai kepala. Dia mati di bukit Tengkorak untuk bertanggung jawab atas tubuh-Nya.

    Inilah penggembalaan, kita sungguh-sungguh dicari, supaya jangan ada yang tersesat dan terhilang.

    Sangat penting untuk tergembala supaya tidak kering tetapi berbuah manis, 'Bapa-Kulah pengusahanya', dan tidak tersesat.
    Mari masuk dalam persekutuan yang benar dengan Yesus sebagai kepala!
    Semakin disucikan mulai dari nikah, penggembalaan, dan persekutuan, kita akan semakin merasakan pembelaan Yesus sebagai kepala.

  3. Roma 8: 31-37
    8:31. Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
    8:32. Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
    8:33. Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
    8:34. Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
    8:35. Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
    8:36. Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari,
    kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
    8:37. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

    Praktik ketigatergembala dengan benar dan baik: hanya merasa seperti domba sembelihan--merendahkan diri, bukan sombong.

    Kita hanya menangis kepada Tuhan, tidak ada lagi yang bisa kita lakukan--menaikkan doa satu jam, doa puasa, doa malam. Kita hanya berharap kepada Yesus Gembala Agung yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa; berharap uluran tangan kasih-Nya untuk menggendong kita semua.

    Hasilnya:

    • Ayat 32: 'mengaruniakan segala sesuatu kepada kita'= tangan kasih Tuhan sanggup mengaruniakan segala kebutuhan kitadi dalam kurban Kristus.

    • Ayat 34: 'yang malah menjadi Pembela bagi kita'= tangan kasih Tuhan diulurkan untuk membela kita, artinya mengampuni segala dosa, membenarkan bahkan menyucikan kita, supaya kita tetap dipakai Tuhan--kalau tidak benar dan suci, akan dipakai Setan.
      Kalau sampai ada orang yang dihukum, itu karena dia keras hati.

      Pertahankan kebenaran dan kesucian! Kalau ada salah, akui.

    • Ayat 35: 'Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?'= tangan kasih Tuhan diulurkan untuk memberikan kekuatan ekstrakepada kita sehingga kita menjadi kuat teguh hati--tidak kecewa, putus asa, dan terpisah dari Tuhan selama-lamanya apapun yang kita hadapi; tetap mengikut dan melayani Dia; tetap mengasihi Dia.
      Minta kekuatan dari Tuhan!

    • Ayat 37: 'kita lebih dari pada orang-orang yang menang'= tangan kasih Tuhan diulurkan untuk membuat kita lebih dari pemenang, artinya Tuhan berperang ganti kita, domba-domba sembelihan yang hanya satu langkah jaraknya dengan maut.

      "Itulah doa saya setiap mau tidur: 'Tuhan, jangan sampai sidang jemaat mendapat serangan maut. Tolong sidang jemaat di malam yang gelap. Amankan kami semua.'"

      Semua masalah selesai, semua jadi berhasil dan indah, sampai kalau Tuhan datang, semua sempurna seperti Dia.

Mari, rasakan pahit dan manisnya firman penyucian dalam hidup kita. Kita tidak perlu lagi merasakan pahitnya dunia, karena semua sudah diminum Yesus di kayu salib, dan kita hanya diberi manisnya. Dia korbankan semuanya untuk kita tanpa pamrih. Jangan ragu apapun keadaan kita!
Sebenarnya kita semua bisa merasakan manisnya, tinggal mau atau tidak.

Dengarkan firman sampai kita merasakan manisnya, dan mengakui tidak ada yang seperti Dia. Tidak ada yang diharapkan selain Dia.
Domba sembelihan hanya menangis. Mungkin suami dalam kepahitan, kegagalan, kemustahilan, anak muda kecewa, lemah, mari berseru kepada Tuhan. Jangan ragu!

Mari ulurkan tangan, masih pahit atau apapun serahkan kepada Tuhan, Dia akan memberikan yang manis sampai kita masuk perjamuan kawin Anak Domba--yang termanis dalam hidup kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 30 Agustus 2014 (Sabtu Sore)
    ... bidang. Dalam penjara Yohanes Pembaptis mengalami keraguan atau kebimbangan terhadap pribadi Yesus. Namun lewat kesaksian murid-murid tentang Yesus dan lewat nubuat dari Nabi Yesaya Yohanes Pembaptis memiliki pendirian yang teguh yaitu tidak ragu tidak kecewa tidak menolak Yesus apa pun yang ia hadapi sampai rela dipancung kepalanya. Pendirian yang teguh ...
  • Ibadah Doa Malang, 25 Maret 2014 (Selasa Sore)
    ... menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Bersaksi tentang hal Bersaksi tentang injil keselamatan firman penginjilan kabar baik. Efesus Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 Agustus 2023 (Minggu Siang)
    ... datang yang ditempati oleh mempelai wanita Tuhan--imam dan raja-- Setan atau ular tidak bisa masuk di dalamnya karena ia sudah dibelenggu seribu tahun lamanya. Wahyu - . Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya . ia menangkap naga si ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Februari 2017 (Senin Sore)
    ... akan datang. . Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya. . Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup Juruselamat semua manusia terutama mereka yang percaya. 'baik untuk hidup ini' hidup sekarang. Perjuangan kita tidak sia-sia. Perjuangan di dunia yang bersifat jasmani semuanya sia-sia ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Agustus 2016 (Minggu Pagi)
    ... bisa dibendung dan dihalangi oleh apa pun juga. Roh Kudus juga bagaikan lidah-lidah seperti nyala api artinya dalam terang. Kegerakan Roh Kudus hujan akhir yaitu kegerakan dalam firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua atau Kabar Mempelai. Ibrani Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 17 Mei 2017 (Rabu Sore)
    ... lagi firman Allah yang membangkitkan-- sampai kebinasaan selamanya. Inilah kegerakan kuda hitam--kelaparan--yang akan terjadi seperti sudah terjadi di zaman Yusuf. Kita jaga Kering rohani mulai dari perkataan kering. Dunia kering tetapi hamba Tuhan pelayan Tuhan juga kering--perkataan sia-sia-- sampai mencari kepuasan di dunia--jatuh dalam dosa-- dan kepuasan dunia masuk dalam ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 27 Maret 2021 (Sabtu Sore)
    ... kayu salib untuk menggenapkan hukum Taurat. Roma - . Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah . dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Injil keselamatan firman penginjilan yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sebagai satu-satunya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Januari 2020 (Selasa Sore)
    ... Bait Allah yang suci kehidupan kita terdiri dari Ruangan Suci kesucian dan Ruangan Maha Suci kesempurnaan . Ini yang akan diukur. Keluaran - . Haruslah engkau membuat untuk Kemah Suci papan dari kayu penaga yang berdiri tegak . sepuluh hasta panjangnya satu papan dan satu setengah hasta lebarnya tiap-tiap papan. Bait ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 April 2010 (Minggu Sore)
    ... artinya mendengar Firman dengan sungguh-sungguh sampai bisa menikmati Firman. Yudas adalah kehidupan yang menolak suara Mempelai. Ibrani - Firman mempelai itu sama dengan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata . Kalau kita mendengar Firman ini maka kita akan mengalami penyucian. Matius hal dalam hati yang harus disucikan. Setelah hati ...
  • Ibadah Doa Malang, 27 Januari 2009 (Selasa Sore)
    ... oleh orang yang menerima kemurahan Tuhan. Yohanes - Lukas Yesus ditampar tapi tidak membalas Ia membalas kejahatan dengan kebaikan bahkan mendoakan orang yang jahat kepadanya. Biar kita belajar diam dan menguasai diri saat kejahatan datang supaya bisa berdoa. Penyebab Tuhan ditampar Tuhan menyampaikan kebenaran Tuhan menyampaikan tentang kerajaan. Kalau digabung artinya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.