Bersamaan dengan hari PentakostaSalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 11:7-1011:7.Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.
11:8. Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.
11:9. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.
11:10. Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.
Perikop: dua saksi dibunuh.
Dua saksi (dua orang benar) dibunuh artinya suasana kekeringan dan kematian rohani yang melanda orang-orang dunia, termasuk gereja Tuhan di akhir zaman karena menolak salib Yesus/ pribadi Yesus.
Dua saksi ini adalah dua orang benar yang terakhir dibunuh di bumi, berarti tidak ada lagi kebenaran di dunia dan gereja.
Yehezkiel 37:1-2,11-1237:1.Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
37:2.Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.
37:11.Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.
37:12.Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel.
Suasana kekeringan dan kematian rohani di akhir zaman sudah dinubuatkan oleh nabi Yehezkiel, yaitu keadaannya seperti tulang-tulang kering yang berserakan di dalam kubur/ lembah.
Praktik tulang kering:
- Gampang bangga dengan perkara dunia sampai meninggalkan ibadah pelayanan, sampai menyangkal Tuhan.
- Sering kecewa dan putus asa karena perkara dunia, sehingga meninggalkan ibadah pelayanan sampai menyangkal Tuhan.
- Berdukacita karena kebenaran, tetapi sukacita karena dosa, sehingga tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain dan Tuhan.
Wahyu 11:10
11:10.Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaanbagi semua orang yang diam di atas bumi.
Kehidupan semacam ini hanya berbuat dosa kejahatan (menghina dan menolak firman pengajaran yang benar sampai menyakiti orang benar, tidak adil pada orang benar, bahkan menganiaya orang benar) dan kenajisan (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa, tidak mau ditegor dan dinasihati.
Akibatnya adalah tercerai-berai dari tubuh Kristus, ketinggalan saat Yesus datang kembali, dan binasa selamanya di neraka.
Bagainana jalan keluarnya?
Yehezkiel 37:3-637:3. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!"
37:4. Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlahmengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN!
37:5. Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.
37:6. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
Satu-satunya jalan menghadapi tulang kering di lembah adalah firman nubuat.
Firman nubuat adalah firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, firman penyucian, disebut juga Kabar Mempelai.
Ada dua pemberitaan firman:
- Kabar Baik, untuk membawa orang berdosa supaya percaya Yesus, diselamatkan dan diberkati. Tetapi kualitasnya masih seperti anak kecil, sehingga bisa menjadi tulang kering kembali saat diombang-ambingkan dalam dunia. Oleh karena itu, perlu butuh pemberitaan kedua.
- Makanan keras, firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna seperti Yesus.
Lukas 8:188:18. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Sikap kita terhadap firman pengajaran yang benar adalah memperhatikan cara mendengar, artinya:
- Apa yang didengar: harus firman pengajaran yang benar, bukan yang palsu.
- Cara mendengar: harus sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan, seperti orang lapar makan, benar-benar menikmati (seperti anjing menjilat remah-remah roti).
- Percaya/ yakin pada firman, sehingga firman menjadi iman di dalam hati, dan iman bertambah-tambah menjadi iman yang teguh/ teruji, sampai menjadi iman yang sempurna, tidak gugur; tidak diombang-ambingkan oleh keadaan dunia akhir zaman.
Waspada! Kalau main-main saat mendengar firman pengajaran yang benar (mengantuk, mengobrol, dll), apa yang ada pada kita akan diambil. Itulah iman diambil sampai tidak ada iman lagi, gugur dari iman, berarti hilang keselamatan.
- Praktik firman pengajaran yang benar, sehingga mengalami pekerjaan firman pengajaran yang benar, yaitu menyucikan sampai menyempurnakan kita untuk menjadi mempelai wanita Sorga.
Jadi, firman berguna bagi kita, kalau kita mengerti, percaya, dan praktikkan.
Yehezkiel 37:7-837:7. Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain.
37:8. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-uratada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas.
Hasil pekerjaan Kabar Mempelai/ firman nubuat yang dipraktikkan:
- 'suara berderak-derak'= suara mengaku dosa, bukan menghakimi orang (diterangkan pada Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 21 Mei 2020).
- Tulang bertemu tulang= persekutuan (diterangkan pada Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 21 Mei 2020).
- Urat dan sendi.
Sendi = untuk bergerak.
Urat = untuk menyatukan (diterangkan pada Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 21 Mei 2020).
- 'daging tumbuh padanya'= tumbuh daging baru, sama dengan pembaharuan (diterangkan pada Ibadah Raya Malang, 24 Mei 2020).
- 'kulit menutupinya' (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Mei 2020sampai Ibadah Doa Malang, 28 Mei 2020).
- Diberi nafas hidup. Manusia diciptakan pada hari keenam sampai ada nafas hidup, barulah menjadi manusia yang utuh.
Yehezkiel 37:9
37:9. Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali."
ad. 6.
Yehezkiel 37:13-1437:13. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya.
37:14. Aku akan memberikan Roh-Kuke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN."
Nafas hidup sama dengan Roh Kudus, Roh kemuliaan yang memberikan kehidupan kepada kita.
Mengapa harus terjadi pencurahan Roh Kudus?
Kejadian 2:72:7. ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidupke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Tuhan menciptakan manusia dari debu tanah yang tidak bisa berbuat apa-apa, dan tidak berarti apa-apa. Tetapi saat itu Tuhan menghembuskan nafas hidup/ Roh Kudus, sehingga manusia menjadi makhluk hidup.
Artinya setelah ada Roh Kudus, barulah hidup manusia itu menjadi berarti.
Menjadi makhluk hidup artinya:
- Hidup dalam kemuliaaan, sama mulia dengan Tuhan.
- Tahan uji, artinya tidak kecewa, tidak putus asa dalam penderitaan, tetapi berbahagia dalam penderitaan.
1 Petrus 4: 14
4:14. Berbahagialahkamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kalau mudah putus asa dan kecewa, berarti tidak tahan uji.
- Tidak dikuasai maut, tidak binasa. Mungkin diijinkan meninggal dunia, tetapi akan dibangkitkan.
Inilah alasan mengapa Roh Kudus harus dicurahkan.
Kejadian 6:36:3. Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
Setelah Roh Kudus dihembuskan, mengapa masih ada pencurahan Roh Kudus? Karena manusia berbuat dosa sampai puncaknya dosa di zaman Nuh, sehingga kehilangan kemuliaan/ Roh Kudus dan kembali menjadi manusia daging/debu tanah.
Praktik manusia debu tanah, tanpa Roh Kudus:
- Terbatas (umurnya akan seratus dua puluh tahun saja) = banyak kekurangan secara jasmani, terutama secara rohani.
- Hati cenderung jahat, tidak tulus.
Kejadian 6:5-6
6:5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatansemata-mata,
6:6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Orang benar dicaci maki, yang salah didukung, itulah manusia tanpa Roh Kudus. Hatinya tidak tulus, tidak punya hati merpati.
Kejadian 3:14
3:14. Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
Manusia tanpa Roh Kudus hanya menjadi makanan ular, berarti menjadi sama dengan ular/ setan. Hatinya tidak tulus (munafik), dan perbuatannya memilukan Tuhan, memedihkan hati orang tua yang benar, dan membuat keluh kesah gembala yang benar, lewat berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (kenajisan, kehancuran nikah mulai dari kekerasan dalam nikah).
Kejadian 6:11-12
6:11. Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
6:12. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusakdi bumi.
Kerusakan nikah ini berlanjut sampai pada perselingkuhan, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan. Ini yang memilukan hati Tuhan. Ini harus dijaga mulai dari masa pacaran.
Selain dosa kenajisan, juga ada dosa iri hati, kepahitan, dendam. Tidak boleh ada lagi. Itu adalah manusia tanpa Roh Kudus, hatinya tidak tulus.
Oleh karena itu, harus ada hati tulus untuk masalah nikah. Contoh: Yusuf, suami Maria, yang diam-diam mau menceraikan Maria. Tetapi hatinya tulus dan mau mendengar firman, sehingga nikahnya tertolong.
Selama hati suami dan istri tulus, tidak akan terjadi kehancuran. Karena firman mampu menolong nikah dan buah nikah. Tetapi kalau hati tidak tulus, sekalipun ada firman, akan percuma.
Dalam pelayanan juga harus ada hati tulus, sehingga kita tidak akan pernah tercerai-berai. Kaya atau miskin adalah urusan Tuhan, tetapi yang penting ada hati tulus, itulah keadilan Tuhan.
Akibatnya adalah dibinasakan di lautan api dan belerang, bernasib seperti ular.
Tuhan tidak rela manusia ciptaan-Nya hanya menjadi seperti ular.
Oleh sebab itu Tuhan menjanjikan pencurahan Roh Kudus yang permanen dalam hidup manusia, bukan lagi dihembus. Kalau hanya dihembus, Roh Kudus masih bisa hilang karena hati tidak tulus.
Kejadian 9:13-179:13. Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
9:14. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
9:15. maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
9:16. Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi."
9:17. Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi."
Di sini, janji pencurahan Roh Kudus kepada Nuh masih berupa bayangan, yaitu pelangi dengan tujuh warna (pelita dengan tujuh lampu).
Yoel 2:28-292:28. "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.
2:29. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Kupada hari-hari itu.
Di sini, pencurahan Roh Kudus sudah merupakan nubuat lewat nabi Yoel.
Kisah Rasul 1:4-51:4. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.
1:5. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Di sini, Tuhan mengingatkan dan meneguhkan janji-Nya untuk mencurahkan Roh Kudus.
Kisah Rasul 1:151:15. Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluhorang banyaknya, lalu berkata:
Tadi, umur manusia dibatasi 120, sekarang pencurahan Roh Kudus dibuka dengan angka 120.
Kisah Rasul 2:1-42:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3. dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Di sini terjadi penggenapan pencurahan Roh Kudus mulai di loteng Yerusalem sampai hari ini.
Proses pencurahan Roh Kudus:
- Dari pihak Tuhan: Yesus harus pergi untuk mencurahkan Roh Kudus bagi kita.
Yohanes 16:7
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Diakepadamu.
Artinya:
- Yesus harus mati di kayu salib dan bangkit untuk meremukan kepala ular, jangan sampai kita menjadi korban ular.
Kejadian 3: 15
3:15. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Kita terlepas dari ular, tidak menjadi sama dengan ular.
- Yesus naik ke Sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita, mulai di loteng Yerusalem sampai sekarang.
- Dari pihak kita:
- Rendah hati artinya selalu mengaku bahwa kita hanya debu tanah liat yang banyak kesalahan, tidak mampu, dan tidak berarti apa-apa.
Kejadian 1:1-2
1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
'permukaan air' = titik nol.
Kalau rendah hati, kita tidak sulit untuk saling mengaku dan mengampuni.
- Tinggal di Yerusalem = hati damai sejahtera.
- Harus rela menanggung salib, sengsara daging karena Yesus, bukan dosa. Maka Roh kemuliaan akan dicurahkan bagi kita.
1 Petrus 4: 12-14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Sengsara daging karena Yesus adalah tekun dalam doa penyembahan, sengsara daging dalam kebenaran, doa puasa, doa semalam suntuk.
Kita mengandung Roh Kudus seperti ibu mengandung. Harus ada kerinduan dan ketekunan yang semakin meningkat sampai Roh Kudus lahir.
Tanda kepenuhan Roh Kudus:
- Berbahasa roh seperti yang diajarkan Roh Kudus.
Roh Kudus masuk dari perut hati, kemudian naik ke lidah, ikuti apa yang mau diucapkan oleh Roh Kudus.
- Taat dengar-dengaran.
Kegunaan Roh Kudus:
- Roh Kudus mampu membangkitkan/ menghidupkan tubuh jasmani, artinya Roh Kudus mampu memelihara kehidupan jasmani kita yang tidak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris.
Roma 8:11
8:11. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmuyang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Roh Kudus juga melindungi kita dari celaka marabahaya di dunia ini, dari hukuman Tuhan yang melanda dunia. Sehingga kita benar-benar hidup enak dan ringan, aman, tenteram, sampai hidup kekal.
- Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh Kudus kepada kita, sehingga kita bisa melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan dari Tuhan.
1 Korintus 12: 4-6
12:4. Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
12:5. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
12:6. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
Kalau ada sembilan karunia Roh Kudus (bintang), akan ada sembilan jabatan (bulan), sembilan perbuatan kasih (matahari), dan sembilan buah Roh Kudus (gambar/ kemuliaan Allah Tritunggal).
Kalau Roh Kudus memberikan karunia, lalu ada jabatan, perbuatan kasih, dan buah-buah Roh, maka tulang kering akan dibangkitkan menjadi bala tentara besar. Ini adalah hasil dari pekerjaan firman nubuat yang ketujuh (melanjutkan hasil firman nubuat di atas).
Yehezkiel 37:10
37:10. Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.
Bala tentara yang besar adalah:
- Saksi Tuhan.
Mazmur 68:12
68:12. Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar:
Kita menjadi saksi Tuhan untuk membawa Kabar Baik kepada jiwa-jiwa baru, dan Kabar Mempelai kepada jiwa-jiwa yang sudah selamat.
Kita menjadi saksi mulai dari rumah tangga, di depan orang, sampai menjadi terang dunia.
- Kehidupan yang berjuang/ berperang/ bergumul dengan kekuatan Roh Kudus.
Roma 8:26-28
8:26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kitakepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8:27. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
8:28. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikanbagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
'keluhan-keluhan yang tidak terucapkan' = hancur hati atau berbahasa roh.
Kita bergumul untuk menghadapi kekurangan dan kelemahan, terutama secara rohani. Saat berdoapun tidak bisa, banyak kering rohani, malas berdoa, malas beribadah, jangan mundur. Masih ada Roh Kudus. Apa kelemahan pada saat ini, Tuhan akan menolong.
Roh Kudus sanggup menjadikan semua baik, yang hancur menjadi baik, yang gagal menjadi berhasil, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Secara rohani, kita banyak pergumulan. Tujuh jemaat bangsa kafir banyak kelemahan. Contoh: jemaat Efesus hebat tetapi kehilangan kasih mula-mula, tidak bisa bertobat.
Wahyu 2:4-5
2:4. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Efesus juga tidak mau salib, tidak mau berkorban untuk Tuhan. Ini yang akan mengorbankan orang lain dan Tuhan, tanpa kasih mula-mula.
Jemaat Laodikia suam-suam, tidak dingin dan tidak panas, tidak ada damai, tetapi selalu ri hati, benci. Tidak panas = tidak setia berkobar. Kita bergumul supaya bisa damai dan bisa berkobar kembali.
- Kalau Tuhan datang, bala tentara diubahkan menjadi mempelai wanita Sorga yang sempurna, perempuan dengan matahari, bulan, dan bintang.
Kidung Agung 6:10
6:10. "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"
Kita siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama Dia selamanya.
Tuhan memberkati.