Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 9:1-12 tentang sangkakala yang kelima, sama dengan penghukuman Anak Allah yang kelima atas manusia di bumi.

Wahyu 9:7-12
9:7 Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia,
9:8 dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa,
9:9 dan dada mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan.
9:10 Dan ekor mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di dalam ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan lamanya.
9:11 Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion.
9:12 Celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi.

Belalang dan kalajengking adalah roh jahat dan najis (roh setan).
Rupa belalang seperti kuda. Kuda gambaran kekuatan dan kecepatan yang disiapkan/ dipakai dalam peperangan.
Jadi, belalang menunjuk pada roh jahat dan najis yang menggunakan kekuatan dan kecepatan untuk menguasai hati dan pikiran manusia, termasuk hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ anak Tuhan supaya manusia memiliki pemikiran yang salah dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, dalam penggembalaan, dalam fellowship. Manusia hanya mengutamakan dan mencari perkara-perkara jasmani, dan tidak memperdulikan perkara rohani/ bunyi sangkakala/ firman pengajaran yang benar/ pribadi Tuhan. Sehingga tersesat dan binasa selamanya. Ini sudah terjadi dalam Perjanjian Lama.

Keluaran 32:1

32:1 Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harundan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir -- kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."

Saat Musa masih berada di Gunung Sinai, Musa menerima firman pengajaran yang benar (Tabernakel dan dua loh batu), tetapi keadaan bangsa Israel adalah mengerumuni Harun.
Demikian juga pada Perjanjian Baru (akhir zaman), banyak orang kristen yang ibadah pelayanannya hanya mengerumuni Harun.
Harun menunjuk figur manusia (keluarga, orang terkenal, keuangan, jodoh, dll), hanya mementingkan hal-hal yang sifatnya jasmani dan tidak menghiraukan firman pengajaran yang benar.

Keadaan bangsa Israel dibawah gunung Sinai, sama dengan keadaan sidang jemaat di akhir zaman adalah:
  1. Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan.
    Keluaran 32:18
    32:18 Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan-- bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

    Bukan nyanyian kekalahan = tidak mati. Bukan nyanyian kemenangan = tidak bangkit.
    Jika digabungkan, berarti tidak mati dan tidak bangkit, artinya:
    • Suam-suam kuku seperti jemaat Laodikia.
      Wahyu 3:15-16
      3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
      3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

      Tidak dingin/ tidak sejuk = tidak ada damai sejahtera, yang ada hanya iri hati, persaingan tidak sehat, kebencian tanpa alasan, ketakutan, kegelisahan, kekuatiran tentang perkara-perkara jasmani.
      Tidak panas = tidak setia dan tidak berkobar-kobar lagi, atau setia tapi tidak berkobar-kobar sampai tinggalkan ibadah pelayanan.

    • Tidak berubah, tidak mengalami keubahan hidup, tetap mempertahankan manusia darah daging dengan delapan belas sifat tabiat daging sehingga dicap 666 oleh antikris.
      2 Timotius 3:1-5
      3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
      3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
      3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
      3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
      3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

  2. Dalam ibadah pelayanan diperdengarkan nyanyian-nyanyian berbalas-balasan, ramai-ramai, kesukaan dunia, kesukaan daging yang menjurus pada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan (dosa Babel). Tetapi tanpa firman pengajaran yang benar, tanpa penyucian.
    Keluaran 32:19,6
    32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari,maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

    32:6 Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.

  3. Ada lembu emas/ pemberhalaan, yaitu hati yang keras.
    Artinya mengorbankan sampai menolak firman pengajaran benar hanya untuk mendapatkan perkara-perkara jasmani.
    Akibatnya:
    • [Wahyu 3:16] Dimuntahkan oleh Tuhan, artinya hidup dalam kenajisan, tidak berguna, menjadi beban bagi orang lain, menjadi sandungan.
    • Mengalami murka Tuhan mulai dari sengatan kalajengking selama lima bulan, sampai pada kiamat, kebinasaan untuk selama-lamanya.
      Keluaran 32:10
      32:10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkitterhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."


Keluaran 32:19
32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itudari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

Sikap Tuhan adalah daripada bangsa Israel dihukum/ binasa, maka lebih baik dua loh batu dipecahkan. Dua loh batu adalah firman Allah, dua loh batu juga adalah kasih Allah, yaitu Allah yang lahir menjadi manusia di dalam pribadi Yesus. Yesus harus dipecahkan, artinya Yesus harus mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa bangsa Israel, juga untuk menebus dosa kita bangsa Kafir.

Yohanes 19:32-34
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Sebenarnya Yesus sudah mati dengan empat luka utama (dua di tangan dan dua di kaki). Ini merupakan kasih Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel yang seharusnya binasa.
Luka kelima pada lambung Yesus adalah luka yang terdalam dan terbesar yang mengeluarkan darah dan air. Ini merupakan kemurahan Tuhan/ anugrah Tuhan/ kasih karunia Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Kafir yang seharusnya binasa.

Lukas 7:36-38
7:36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualamberisi minyak wangi.
7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanyadan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nyadan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

Dalam ibadah pelayanan yang benar, kita bertemu Yesus dan duduk makan bersama Yesus, sama dengan mendengar dan dengar-dengaran pada bunyi sangkakala/ firman pengajaran yang benar.
Perempuan berdosa adalah gambaran bangsa Kafir yang hidup dalam dosa, tetapi mau mendengar firman dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Setiap pemberitaan firman pengajaran yang benar, menunjukkan segala dosa-dosa yang tersembunyi sampai puncaknya dosa, sehingga kita bisa menyadari dosa-dosa, menyesali dosa-dosa, dan mengakui dosa-dosa. Kita bisa hancur hati di bawah kaki Tuhan. Buli-buli pualam bisa hancur hati sampai mengakui hanya buli-buli tanah liat yang banyak kekurangan.

Praktek hancur hati:
  • Membasahi kaki Yesus dengan air mata. Artinya menyadari, menyesali, mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama = memohon belas kasih Tuhan untuk diampuni.

  • Menyeka kaki Yesus dengan rambut. Saat kita hancur hati, tidak ada lagi yang dibanggakan, tetapi kita merasa tidak layak, tidak berharga, tidak mampu, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak berdaya. Kita hanya berharap belas kasih Tuhan. Kita tidak kecewa, tetapi hanya mengucap syukur kepada Tuhan.

  • Mencium kaki Yesus artinya berdamai dengan Tuhan, sehingga hati kita merasa damai sejahtera. Kita mengalami jamahan tangan Tuhan. Maka ada minyak urapan Roh Kudus turun/ dicurahkan atas kehidupan kita.

    Kegunaan minyak urapan Roh Kudus:
    • Memberi keharuman.
      2 Korintus 2:14
      2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharumanpengenalan akan Dia di mana-mana.

      Kita bisa menyebarkan bau harum Kristus untuk menarik jiwa-jiwa datang kepada Tuhan untuk diselamatkan.
      Kita bisa menyenangkan hati Tuhan, memuaskan hati Tuhan, berkenan kepada Tuhan.

    • Memberi kebahagiaan Sorga, sampai di tengah penderitaan pun tetap bahagia.
      1 Petrus 4:14
      4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    • Roh Kudus mengadakan mujizat.
      Roma 8:15
      8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

      Mujizat rohani adalah keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita hanya berseru dan berserah kepada Tuhan dengan hancur hati, menjadi rumah doa. Maka Roh Kudus juga sanggup mengadakan mujizat-mujizat secara jasmani, gunung-gunung diratakan.

      Zakharia 4:6-9
      4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
      4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
      4:8 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
      4:9 "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.

      Segala masalah yang mustahil diselesaikan, ada masa depan berhasil indah. Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sampai garis akhir. Sampai saat Yesus datang kita kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan. Kita hanya berseru "Haleluya" untuk menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai, bersama Dia selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Tutup Buka Tahun, 31 Desember 2008 (Rabu Malam)
    ... terpisah dari Tuhan karena tidak mau berhenti berbuat dosa karena mempertahankan dosa. Ini adalah maut yang seringkali tidak disadari. Kematian kedua yaitu di neraka lautan api dan belerang. Wahyu - . Kalau mati jiwa dan roh maka pasti akan masuk dalam kematian kedua di neraka. Gereja Tuhan di akhir jaman akan menghadapi ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 15 Agustus 2009 (Sabtu sore)
    ... yang lebih tajam dari pedang bermata dua yaitu firman yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali untuk menyucikan kita dan mendewasakan kita secara rohani sampai menjadi Mempelai Wanita yang sama mulia dengan Yesus. Ibu yaitu Gembala. Ibu yang menyusukan bayi gembala yang hanya memberikan firman penginjilan kepada sidang jemaat sehingga kerohanian jemaat tidak ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 Januari 2015 (Minggu Pagi)
    ... di depan Tabut Perjanjian artinya penyucian terakhir yang Tuhan lakukan pada kita supaya menjadi sempurna dan tidak bercacat cela seperti Dia. Wahyu Siapa bertelinga hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat Barangsiapa menang ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua. Janji Tuhan kepada sidang jemaat Smirna ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Mei 2024 (Rabu Sore)
    ... maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar Yesus harus turun ke bagian bumi paling bawah alam maut Ia harus mati di kayu salib untuk Membebaskan kita dari tawanan dosa menyelamatkan manusia berdosa. Proses selamat Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Bertobat. Iman adalah rem untuk tidak berbuat dosa. Baptisan air yang benar. Syaratnya bertobat--mati terhadap ...
  • Ibadah Doa Malang, 31 Oktober 2017 (Selasa Sore)
    ... seperti keadaan Israel di Rafidim. nbsp Keluaran Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN lalu berkemahlah mereka di Rafidim tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu. Rafidim adalah tempat perhentian tetapi tidak ada air artinya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Agustus 2014 (Rabu Sore)
    ... malah diterkam serigala. Ruang Maha Suci. Ini menunjuk pada kasih yang sempurna. Malam ini kita hanya membahas tentang KASIH MULA-MULA. Pertanyaan bagi kita apakah kita masih memiliki kasih mula-mula atau sudah seperti jemaat Efesus yang kehilangan kasih mula-mula. Kalau kehilangan kasih mula-mula Tuhan akan mencela kita seperti Tuhan mencela jemaat Efesus. Praktik memiliki kasih ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 25 Mei 2018 (Jumat Malam)
    ... dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab firman pengajaran yang benar . Pagi-pagi buta--menjelang kedatangan Tuhan kedua kali-- yang dijaga adalah perhatian kita. Kita harus memperhatikan firman nubuat firman pengajaran yang benar sampai bintang timur terbit dan bersinar di dalam hati kita. Artinya firman pengajaran yang benar--pribadi Yesus--masuk ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 September 2014 (Minggu Sore)
    ... yang tidak kematian. 'mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu' anak domba disembelih kemudian darahnya ditaruh di pasu dan hisop dimasukan ke dalamnya. darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu darah disapukan pada ambang atas dan disebelah kiri dan kanan. Mengapa tidak disapukan di ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 06 November 2014 (Kamis Malam)
    ... Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu Ya nantikanlah TUHAN Yang harus dijaga adalah hati supaya tetap kuat dan teguh hati untuk bisa menanti kedatangan Yesus kedua kali. Kuat teguh hati artinya tidak keras hati tidak lemah tidak bimbang. Hati yang keras. Yakobus Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Oktober 2017 (Rabu Sore)
    ... rajani bangsa yang kudus umat kepunyaan Allah sendiri supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib . kamu yang dahulu bukan umat Allah tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.