Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 17:11-14
17:11 Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan.
17:12 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu.
17:13 Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan kepada binatang itu.
17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."
Binatang memiliki 7 kepala = 7 raja, terdiri dari 5 raja = 5 indera, 1 raja = hati yang bodoh dan gelap, 1 raja = pikiran terkutuk.
10 tanduk = 10 raja.
Binatang = 1 raja ke-8.
Kalau dijumlah = 18 = 666 = cap/ meterai antikris.
[ayat 13] Mereka seia sekata untuk menyerahkan kekuatannya kepada antikris = persekutuan negara-negara dalam keuangan/ ekonomi dunia, pasar bersama, ada di dalam satu tangan yaitu tangan antikris.
[ayat 14] Tujuannya untuk berperang melawan Yesus, Raja segala raja bersama pasukan-Nya, yaitu orang yang dipanggil, dipilih dan setia (yang pasti selalu menang).
- Dipanggil.
Semua manusia sudah berbuat dosa dan tidak bisa kembali kepada Tuhan.
Dipanggil = manusia berdosa dibenar dan diselamatkan lewat:
- Iman/ percaya kepada Yesus.
- Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa.
- Baptisan air dan baptisan Roh Kudus, lahir baru dari air dan Roh, kita hidup dalam kebenaran = selamat.
- Dipilih = digembalakan untuk disucikan.
Diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus = diangkat menjadi imam dan raja.
Jadi kehidupan yang dipanggil dan dipilih = imam dan raja yang dipakai untuk beribadah melayani Tuhan.
- Setia.
Imam dan raja yang menang bersama Yesus adalah imam dan raja yang setia.
Tidak setia = kalah.
Ada 3 macam kesetiaan yang harus ditunjukkan oleh imam dan raja:
- Pokok kesetiaan, yaitu kesetiaan yang sejati kepada pribadi Yesus, satu-satunya tunangan kita (satu firman pengajaran benar).
2 Korintus 11:2-4
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Masa pertunangan adalah masa paling akhir untuk masuk pernikahan.
Setia pada satu laki-laki yaitu pribadi Yesus, firman pengajaran benar = pembukaan rahasia firman Allah, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab, wahyu dari Tuhan.
Kalau kita setia pada pribadi Tuhan, maka kita bersuasana Firdaus = makan buah-buah dengan bebas, hidup enak dan ringan.
Kejadian 2:16
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
Kejadian 3:1-2
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
Hawa diperdaya oleh ular sehingga mengurangi kata bebas dan menambah kata raba.
Kejadian 2:17
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Kejadian 3:3
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Ini sama dengan mengubah firman pengajaran benar. Akibatnya adalah diusir ke dunia, kehilangan Firdaus, masuk suasana kutukan, letih lesu, beban berat, susah payah.
Wahyu 22:18-21
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Pada akhir zaman, naga merah padam berusaha menyeret dan menelan gereja Tuhan sehingga gereja Tuhan mengurangi kata bebas = tanpa urapan Roh Kudus. Memberitakan firman tanpa urapan Roh Kudus, mendengar firman tanpa urapan Roh Kudus, sehingga terikat oleh waktu (jangan lama-lama), terikat isinya (jangan menunjuk dosa), sehingga sidang jemaat tetap terikat oleh dosa, tidak pernah bebas dari dosa.
Menambah kata raba = menambah firman dengan pengetahuan, ilustrasi yang tidak sesuai firman, lawakan, dll. Maka suasana rumah Tuhan menjadi kuil dagon, pemberhalaan. Sidang jemaat hanya diraba emosinya, tidak pernah diraba hatinya oleh Tuhan, sehingga tidak pernah berubah hidupnya, tetap manusia darah daging.
Akibatnya adalah terkutuk (letih lesu, beban berat, susah payah), tidak siap menjadi mempelai wanita Tuhan, tidak siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali, tidak siap dan tidak bisa kembali ke Firdaus.
Jika gereja Tuhan bisa berpegang teguh pada satu firman pengajaran benar dan taat dengar-dengaran, semata-mata hanya karena kasih karunia Tuhan. Maka kita mengalami penyucian, pembaharuan hidup sampai sempurna seperti Yesus.
Yakobus 3:1-2
3:1 Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Ukuran kesempurnaan mulai dari tidak berdusta. Kita bisa jujur terutama soal Tuhan (pengajaran benar), jujur dalam segala hal. Sampai tidak salah dalam perkataan, hanya bersorak "haleluya" = suara mempelai, untuk kembali ke Firdaus.
- Kesetiaan dalam nikah/ rumah tangga.
Maleakhi 2:15-16
2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel — juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
Waspada! Banyak imam/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang keras hati sehingga tidak setia, berkhianat dalam nikah. Ini harus dijaga, mulai permulaan masa pacaran.
Praktiknya adalah kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, kawin campur, kawin cerai. Jangan menyelesaikan masalah nikah dengan bercerai, sebab ini tidak disertai Tuhan, dibenci Tuhan. Bercerai berarti memisahkan kepala dengan tubuh seperti yang dilakukan antikris. Kalau kawin lagi = busuk, berulat. Sampai kawin mengawinkan.
Mengapa tidak setia/ berkhianat dalam nikah? Sebab hanya menuruti selera/ hawa nafsu daging, tidak ada nilai rohani.
Kejadian 6:4
6:4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
Pengkhianatan dalam nikah akan menghasilkan raksasa, hawa nafsu daging yang tidak terkontrol, merusak keturunan ilahi.
Tuhan menghendaki seorang imam yang setia dalam nikah sehingga menghasilkan keturunan ilahi yang mengarah pada kesempurnaan mempelai wanita Surga.
Efesus 5:31
5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Nikah yang benar sesuai kehendak Tuhan yaitu:
- Direstui orang tua dan gembala (orang tua rohani).
- Direstui pemerintah.
- Direstui oleh Tuhan = diteguhkan dan diberkati.
Rumus nikah: 1 suami + 1 istri = 1.
Di antara suami dan istri hanya boleh ada salib (+) atau kasih Tuhan.
Praktiknya adalah:
- Saling mengaku dosa dan saling mengampuni. Maka darah Yesus membasuh segala dosa sehingga hati damai sejahtera, enak dan ringan.
- Saling melayani.
Galatia 5:13
5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Suami mengasihi istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar.
Istri tunduk kepada suami dalam segala hal.
Anak taat kepada orang tua.
Orang tua tidak membuat anak tawar hati = tidak menyetujui anak yang salah.
- Saling menghormati.
Roma 12:10
12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
Jangan saling menyakiti. Jujur dalam nikah, mulai jujur tentang tempat tidur, dalam keuangan.
Maka terjadi kesatuan dalam nikah, menjadi rumah doa. Nikah diberkati oleh Tuhan, selalu menang atas segala masalah, bahagia, home sweet home.
Efesus 5:31-32
5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Sampai mencapai perjamuan kawin Anak Domba.
- Kesetiaan dalam ibadah pelayanan.
Matius 25:21
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Seorang imam harus beribadah melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus yang Tuhan percayakan, dengan setia dan baik, bijaksana (taat), dan benar.
Matius 25:26
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Jika tidak setia, pasti tidak taat, tidak benar, tidak baik = malas dan jahat.
Memukul hamba Tuhan lain lewat gosip, fitnah, mencekik, menganiaya, tidak adil.
Matius 25:30
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Imam yang malas dan jahat = tidak berguna, hanya merusak tubuh Kristus. Hidupnya gelap, membabi buta, sampai masuk kegelapan paling gelap, binasa di neraka selamanya.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Imam yang setia dan benar = melayani dengan berikat pinggang.
Lukas 17:8
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Ini sama dengan selalu siap sedia melayani Tuhan, baik atau tidak baik waktunya, dengan pengorbanan apa pun.
Ini sama dengan memberi makan minum Yesus, memuaskan hati Tuhan.
Hasilnya adalah:
- Urusan makan minum adalah urusan Tuhan. Jangan mengurus kebutuhan jasmani sampai tidak setia dalam ibadah pelayanan.
- Tuhan memuaskan kita sehingga selalu mengucap syukur.
- Dipercaya perkara besar, dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus sempurna.
Matius 25:21
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Yeremia 2:32
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.
Sampai ikat pinggang menjadi perhiasan mempelai.
Contoh: pelayanan Petrus.
Petrus setia terhadap satu firman pengajaran benar (pribadi Tuhan) apa pun risikonya.
Kisah Para Rasul 5:28-29
5:28 katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami."
5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Petrus setia dalam ibadah pelayanan sekalipun menghadapi badai gelombang.
Matius 14:28-29
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
Matius 14:30-31
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Tetapi saat menghadapi angin pengajaran palsu yang menghantam perasaan terdalam, Petrus mulai bimbang dan mulai tenggelam, jatuh dalam dosa sampai puncak dosa. Merosot secara jasmani dan rohani, kering rohani, gagal, sampai binasa.
Tuhan ijinkan kita menghadapi sesuatu yang luar biasa supaya kita kembali pada kesetiaan sejati pada Yesus (firman pengajaran benar), kesetiaan dalam nikah, kesetiaan dalam ibadah pelayanan. Kita bisa mengakui segala kekurangan, kelemahan, kemerosotan. Sampai kita bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan, mengulurkan tangan kepada Tuhan, menyeru nama Yesus.
Maka Tuhan mengulurkan tangan untuk mengangkat dari ketenggelaman. Yang jatuh dipulihkan, yang gagal menjadi berhasil dan indah.
Sampai kita diangkat ke awan yang permai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali, kembali ke Firdaus sampai masuk Yerusalem baru.
Tuhan memberkati.