Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 9:13-21 adalah tentang sangkakala yang keenam atau hukuman Anak Allah yang keenam atas manusia di dunia, yaitu sepertiga dari umat manusia di dunia mati tubuh, jiwa, dan rohnya, binasa karena peperangan yang besar. Artinya tidak bisa kembali ke Firdaus, tidak bisa masuk Yerusalem Baru (Kerajaan Sorga kekal), berarti binasa di neraka selama-lamanya.
Wahyu 9:14
9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."Empat malaikat peperangan terikat dekat sungai besar Efrat.
Empat malaikat peperangan adalah:
- Setan.
- Antikris.
- Nabi palsu dengan kekuatan ajaran-ajaran palsu, dosa-dosa sampai puncaknya dosa, juga kekuatan Mamon yang mengusai ekonomi dunia.
- Orang upahan/ gembala palsu yang dikuasai setan tritunggal, sehingga tidak mau memberi makan sidang jemaat dengan firman penggembalaan yang benar, sehingga ajaran palsu masuk dalam sidang jemaat, sehingga dosa-dosa sampai puncaknya dosa berkembang dalam sidang jemaat.
Kejadian 2:10,142:10 Ada suatu sungai mengalir dari Edenuntuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.Sungai Efrat terletak di taman Eden/ Firdaus.
Empat malaikat peperangan terikat dekat sungai Efrat artinya setan, antikris, nabi palsu, termasuk gembala palsu menguasai taman Eden lewat ajaran-ajaran palsu/ makanan rohani yang palsu, untuk menghalangi manusia/ sidang jemaat supaya tidak bisa kembali ke taman Eden/ Firdaus.
Dulu, Adam dan Hawa diusir dari taman Eden karena makanan (buah). Sekarang setan tritunggal dan gembala palsu menghalangi sidang jemaat masuk taman Eden lewat makanan juga. Sehingga manusia tidak bisa kembali ke Firdaus, sama dengan tidak bisa masuk Yerusalem Baru (Kerajaan Sorga yang kekal), melainkan binasa dalam peperangan besar, mengalami hukuman sangkakala keenam.
Jadi, mau kembali ke Firdaus = kembali pada makanan yang benar.
Makanan yang benar yang membawa kita kembali ke Firdaus:
Kejadian 2:8-92:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.Ada tiga macam pohon buah-buahan di taman Eden (makanan rohani):
- Buah dari semua pohon yang bisa dimakan dengan bebas.
Kejadian 2:16
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
Bebas itu urapan Roh Kudus.
Buah dari semua pohon yang bisa dimakan dengan bebas menunjuk pada firman Allah dalam urapan Roh Kudus. Kita bisa bebas dalam mendengar firman, waktunya bebas, isinya bebas.
Dalam Tabernakel, ini ditunjukkan oleh alat Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus.
Jika kita mau tekun makan firman, mendengar dan dengar-dengaran akan firman dalam Ibadah Raya, maka firman Allah menjadi pelita dalam kehidupan kita, termasuk dalam nikah kita, dalam ibadah kita.
Mazmur 119:105
119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakikudan terang bagi jalanku.
Firman menjadi pelita bagi kaki artinya supaya kita tidak tersandung dan tidak jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan). Kita bisa tetap hidup benar dan hidup suci. Juga supaya kita tidak tersandung dalam panggilan dan pilihan dalam ibadah pelayanan. Kita bisa tetap setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir, sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kembali kedua kali.
Firman Allah menjadi terang bagi jalan supaya kita tidak tersesat oleh ajaran-ajaran palsu dan juga gosip-gosip. Gosip membuat kita kehilangan arah (tergelincir). Kita bisa tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, sehingga tetap mengarah ke kota terang Yerusalem Baru.
- Buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Kejadian 2:9
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Ini adalah firman Allah yang kita makan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Dulu tidak boleh dimakan, sekarang boleh dimakan karena ditambah Perjamuan Suci (korban Kristus). Dulu bicara Taurat, tetapi sudah digenapkan lewat kematian Yesus di kayu salib.
Dalam Tabernakel, ditunjukkan oleh alat Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan korban Kristus.
Jika kita tekun makan/ mendengar dan dengar-dengaran, maka firman Allah memberikan pengertian yang lebih mendalam tentang pribadi Yesus, sehingga:
- Kita mengenal pribadi Yesus bukan hanya sebagai Bapa yang baik, sebagai Tabib, dll. Kita bisa lebih mendalam mengenal Yesus sebagai Kepala/ Raja segala raja/ Mempelai Pria Sorga. Kita sebagai tubuh, nempelai wanita Sorga, yang tidak bisa terpisah selamanya.
- Kita juga bisa lebih jelas/ mendalam mengenal diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelemahan. Sehingga kita lebih menyerah kepada Tuhan.
- Kita lebih jelas lagi mengenal setan dengan tipu dayanya, sehingga kita tidak diperdaya, tidak bisa dijatuhkan dalam dosa-dosa, tidak bisa disesatkan.
Mazmur 119:11
119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
Jika kita lebih jelas mengenal pribadi Tuhan maka fiman Allah menjadi iman yang semakin teguh di dalam hati kita.
Bukti iman semakin teguh yaitu firman Allah sudah menjadi rem yang pakem, yang kuat, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi, sampai membenci dosa, sehingga kita bisa hidup suci sampai suatu waktu suci seperti Yesus suci.
- [Kejadian 2:9] Buah pohon kehidupan di tengah taman.
Ini menunjuk pada firman Allah yang kita makan dalam Ibadah Doa Penyembahan. Dalam Tabernakel, ditunjukkan oleh Mezbah Dupa Emas, yaitu ketekunan dalam ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Jika kita tekun/ mendengar dan dengar-dengaran akan firman dalam Ibadah Doa penyembahan, maka firman mendarah-daging dalam kehidupan kita, sehingga kita mengalami pertumbuhan rohani sampai dewasa rohani seperti Yesus, sempurna seperti Yesus, sehingga bisa kembali ke Firdaus, bisa masuk Yerusalem Baru, bisa hidup kekal selama-selamanya.
Jadi, untuk kembali ke Firdaus maka kita harus tekun dalam kandang pengembalaan, tekun dalam makan firman penggembalaan. Tergembala dengan benar dan baik.
Domba yang tidak mau makan firman penggembalaan pasti dimakan serigala.
Kalau gembala tidak mau memberi makan, maka gembala akan memakan domba-domba. Tetapi dia sendiri akan dimakan serigala.
Hasil tergembala dengan benar dan baik (tekun di kandang dan tekun makan):
- Pemeliharaan secara jasmani dan rohani.
Mazmur 23:1-2
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Pemeliharaan secara jasmani adalah pemeliharaan secara berlimpah sampai bisa mengucap syukur kepada Tuhan. Saat kita butuh, maka Tuhan selalu menyediakan, dan kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Juga pemeliharaan secara rohani, yaitu ada kebahagiaan Sorga. Kita bisa selalu mengucap syukur, selalu menyembah Tuhan, menjadi rumah doa. Kita tidak perlu lagi mencari kepuasan-kepuasan di dunia yang mengakibatkan jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
- Tongkat dan gada memberikan penghiburan dan kekuatan ekstra dari Sorga, sehingga kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan, tidak tinggalkan ibadah pelayanan apa pun yang sedang kita hadapi. Kita tetap mengikut melayani Tuhan apa pun yang kita hadapi.
Mazmur 23:4
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Tongkat dan gada juga bicara perlindungan dari serangan empat malaikat peperangan. Kita dilindungi dari setan, antikris, nabi palsu, gembala-gembala palsu, dalam bentuk rayuan atau paksaan. Juga ada perlindungan dari hukuman Allah sehingga kita aman, damai sejahtera, enak dan ringan.
- Menuntun kita menuju kesempurnaan Mempelai = menuntun kita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir/ kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dari nikah dulu, kemudian penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Kidung Agung 2:16,1-2
2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
2:1 Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakungdi lembah-lembah.
2:2 -- Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.
Bunga bakung adalah Yesus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Sorga. Kita juga bunga bakung.
Posisi bunga bakung di lembah-lembah:
- Lembah kesukaran (lembah Akhor) seperti Akhan karena mencuri milik Tuhan.
Yosua 7:24-25
7:24 Kemudian Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor.
7:25 Berkatalah Yosua: "Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini."Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu.
- Lembah tulang kering, yaitu putus asa, kecewa, tinggalkan Tuhan.
- Lembah kekelaman (maut). Seperti Daud yang berzinah dan membunuh.
Tapi kalau masih ada penggembalaan, masih ada pertolongan. Itu bedanya tergembala dengan tidak.
- Lembah duri-duri, dalam kesusahan, kepedihan, stress, takut, kuatir.
Tetapi ada Yesus Gembala Agung yang rela dimahkotai duri, rela dicambuk sampai mati di kayu salib. Dia turun ke lembah maut untuk mengangkat kita dari lembah-lembah.
Bagaimana kita bisa terangkat dari lembah-lembah? Kita harus diam dan tenang.
Yesaya 30:14-16
30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diamkamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenangdan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
Diam artinya mengoreksi diri oleh ketajaman firman, bertobat.
Tenang artinya berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan, hidup benar. Kalau berhenti berdua dosa, maka kehancuran akan berhenti. Kita harus menguasai diri.
Jangan berharap yang lain, hanya berharap Tuhan, sehingga kita bisa berdoa. Kita bisa sabar menunggu waktu Tuhan.
Bertobat dan berdoa bagaikan mengulurkan dua tangan kepada Tuhan.
Maka tangan Tuhan diulurkan untuk mengangkat kita. Semua diangkat dari lembah, semua dipulihkan. Kita bisa hidup benar dan hidup suci, tentara besar dipakai oleh Tuhan. Masalah yang mustahil selesai, semua berhasil dan indah pada waktuNya.
Yohanes 7:6
7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.
Sampai saat Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna, layak menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.