Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 5:5-10
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Rasul Yohanes menangis dengan amat sedih di Pulau Patmos karena tidak ada seorang pun yang bisa membuka gulungan kitab dan ketujuh materainya. Ini berarti tidak ada pembukaan firman Allah, dan berarti semua pintu tertutup di dunia, masalah dan tangisan tidak akan berhenti, sampai pintu Sorga tertutup dan berarti kebinasaan selamanya.
Di mana ada pembukaan firman, di situ ada pembukaan pintu di dunia, dan air mata akan dihapus, sampai pintu Sorga terbuka dan tidak ada lagi setetes pun air mata.

Siapa yang layak membuka gulungan kitab yang termaterai?
  1. Yesus sebagai singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud yang telah menang.
  2. Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih, sama dengan Yesus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia, dan untuk melepaskan kita dari dosa-dosa. Jadi, pembukaan firman yang dikaitkan dengan Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih artinya setiap pembukaan firman harus mendorong kita untuk mengalami penebusan atau kelepasan dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa.

Kita masih membahas yang kedua.
Mengapa harus mengalami penebusan dari dosa?
Efesus 2:1
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Sebab dosa-dosa baik di dalam hati maupun pikiran, perbuatan, perkataan, membuat manusia mati rohani dan terpisah dari Tuhan, tidak ada lagi gairah dalam perkara rohani, sampai terpisah selamanya dari Tuhan dan binasa.
Sebaliknya, jika kita mau ditebus dan dilepaskan dari dosa-dosa oleh darah Yesus, maka kita mengalami hubungan yang baik dengan Tuhan, sehingga ada gairah dalam perkara rohani.

Wahyu 5:7-8
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.

Pembukaan rahasia firman Allah yang dikaitkan dengan Yesus sebagai Anak Domba yang disembelih, mendorong kita untuk mengalami penebusan dan kelepasan dari dosa, sehingga mendorong kita juga untuk bisa tersungkur dan menyembah Tuhan.
Penyembahan di takhta Sorga ditandai dengan 2 hal:
  1. Satu kecapi.
    1 Samuel 16:23
    16:23 Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.

    Kecapi adalah urapan Roh Kudus.
    Penyembahan dengan memegang satu kecapi sama dengan penyembahan dalam urapan Roh Kudus, sehingga kita merasa lega, nyaman, damai sejahtera.

  2. Satu cawan emas berisi kemenyan.
    Kemenyan tulen berwarna putih, menunjuk penyembahan yang didorong oleh kebenaran dan kesucian.

Ibrani 12:14
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

Jadi penyembahan dengan kesucian dan damai sejahtera akan mendorong kita bisa tersungkur untuk memandang wajah Tuhan.

Wahyu 1:14-16
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

Proses memandang wajah Tuhan:
  1. Memandang mulutNya.
    Dari mulut Yesus keluar sebilah pedang tajam bermata dua. Jadi, memandang mulut Yesus artinya kita hanya memandang satu firman pengajaran yang benar, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
    Hasil memandang mulut Yesus adalah kita mengalami penyucian oleh pedang firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, mulai dari hati dan pikiran kita, sampai mulut dan lidah kita. Kita memiliki hati yang lembut dan mulut yang lembut.

    Amsal 15:1-2,4
    15:1 Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.
    15:2 Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.
    15:4 Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.

    Praktek lidah lembut adalah:
    • Dimulai dengan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
    • Perkataan yang membawa damai sejahtera, menjadi berkat bagi orang lain.
    • Perkataan yang menghasilkan hikmat dari Sorga, sehingga ada jalan keluar dari masalah.

    Lidah lembut sama dengan pohon kehidupan, artinya kita kembali pada suasana Firdaus. Kita mengalami pemeliharaan jasmani dan rohani secara berkelimpahan, sampai selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

    Jika hati keras, maka:
    • Lidahnya akan pedas, yaitu perkataan yang menusuk hati orang lain dan membangkitkan amarah.
    • Lidahnya bebal, yaitu perkataan bodoh yang menimbulkan pertengkaran, melemahkan iman.
    • Lidah curang, yaitu perkataan yang melukai hati orang lain.
    Akibatnya adalah diusir dari pohon kehidupan/ Firdaus, sehingga mengalami suasana kutukan. Secara jasmani hidupnya menjadi susah payah, secara rohani menjadi kering rohani sampai binasa selamanya.

  2. Memandang mata Tuhan.
    Wahyu 1:14
    1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

    Mata Yesus bagaikan nyala api. Memandang mata Yesus yang bagaikan nyala api artinya hidup dalam urapan Roh Kudus.
    Tandanya:
    • Setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, sampai garis akhir. Pelayanan ini dimulai dari dalam nikah.
      Roma 12:11
      12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

    • Takut akan Tuhan, sama dengan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, apa pun resikonya, sampai daging tidak bersuara lagi.
      Yesaya 11:1-3
      11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
      11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
      11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.


      Jika bangsa Kafir bisa hidup dalam urapan Roh Kudus, menjadi kehidupan yang taat dan setia, maka Tuhan akan memberikan kunci Daud.
      Jika tidak taat dan tidak setia dalam ibadah pelayanan, itu sama dengan menyangkal nama Tuhan.

      Wahyu 3:7-8
      3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
      3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.


      Kunci Daud artinya tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan yang akan membuka pintu-pintu di dunia sampai pintu Sorga terbuka.

    • Hidup dalam urapan Roh Kudus = hidup dalam kasih karunia.
      Kisah Rasul 10:44-45
      10:44 Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.
      10:45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,

      1 Korintus 15:9-10
      15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
      15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

      Sebagai bangsa Kafir, jika kita bisa beribadah melayani Tuhan, itu hanya karena kasih karunia Tuhan. Maka kita sebagai bangsa Kafir akan bekerja lebih keras.

  3. Melihat wajah Tuhan.
    Wahyu 1:16
    1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

    Wajah Yesus bercahaya bagaikan matahari terik. Memandang wajah Yesus yang bercahaya bagaikan matahari terik artinya kita tersungkur menyembah Tuhan. Mata hanya memandang Tuhan, mulut hanya berseru pada Tuhan, tangan berserah dan berseru kepada Tuhan. Ini sama dengan menghampiri takhta kasih karunia Tuhan.

    Ibrani 4:16
    4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

    Maka tangan kasih karunia Tuhan diulurkan untuk mengadakan mujizat dalam hidup kita:
    • Mujizat rohani, yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, wajah diubahkan menjadi wajah berseri.
    • Mujizat jasmani, ada pertolongan Tuhan sehingga yang mustahil menjadi tidak mustahil.
      Yohanes 11:32

      11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."


    Jika Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Februari 2010 (Sabtu Sore)
    ... terakhir yang sempurna atau sama dengan kegerakan Roh Kudus Hujan Akhir. Kehidupan yang dipakai untuk pembangunan Tubuh Kristus mutlak membutuhkan pengorbanan-pengorbanan mulai dari waktu uang tenaga sampai seluruh tubuh kita kecuali firman pengajaran yang benar. Pelayanan sekalipun banyak memerlukan pengorbanan akan selalu diingat dan diperhatikan oleh Tuhan. Hasil kehidupan yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Januari 2013 (Selasa Sore)
    ... itu berkata kepada perempuan-perempuan itu Janganlah kamu takut sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini sebab Ia telah bangkit sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 16 November 2010 (Selasa Tengah Malam)
    ... sudah tahu bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Kalau tidak setia maka pasti akan malas dan ...
  • Ibadah Raya Malang, 31 Juli 2016 (Minggu Pagi)
    ... Seluruh hidup kita harus diisi dengan firman pengajaran yang benar supaya bisa terangkat ke takhta Sorga saat kedatangan Yesus kedua kali. Segala sesuatu di dunia ini kekayaan kepandaian dll tidak bisa membawa kita ke takhta Sorga hanya firman pengajaran yang benar yang bisa membawa kita ke takhta Sorga. Jika menolak ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Oktober 2014 (Selasa Sore)
    ... maupun nabi-nabi baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus sehingga kita bukan lagi anak-anak yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Mei 2011 (Sabtu Sore)
    ... mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Roma Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya Tidakkah engkau tahu bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan Sebenarnya Tuhan sudah memberikan kemurahan pada kita untuk bisa bertobat. Kalau tidak bertobat kita tidak akan selamat. Matius lalu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Maret 2021 (Sabtu Sore)
    ... kehilangan kemuliaan Allah 'semua orang' semua manusia baik Israel maupun kafir--tadi sepuluh orang kusta sembilan dari orang Israel dan satu bangsa kafir. Semua manusia di dunia sudah berbuat dosa dan harus kembali kepada Tuhan. Bagaimana caranya Datang kepada Yesus untuk bertemu Yesus lewat ibadah pelayanan untuk mendengarkan firman Allah. Lukas - . Ketika ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Agustus 2012 (Senin Sore)
    ... menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu pergilah ia. 'menjadi murid Yesus' menerima pengajaran Yesus. Markus . Karena itu Yusuf orang Arimatea seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Yusuf Arimatea adalah orang kaya dan orang terkemuka. Yusuf Arimatea menguburkan ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 April 2014 (Selasa Sore)
    ... kesetiaan seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. Ikat pinggang sama dengan kebenaran dan kesetiaan. Dada sama dengan kasih. Jadi dada berlilitkan ikat pinggang dari emas sama dengan kebenaran dan kesetiaan di dalam kasih. Kita sebagai imam-imam harus melayani Tuhan dengan kebenaran dan kesetiaan di dalam kasih. Wahyu Lalu aku melihat ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Januari 2009 (Minggu Sore)
    ... sampai membenci membunuh. Contohnya adalah Kain terhadap Habel. Kejadian - Akibat marah sampai membunuh muka Habel jadi muram tidak ada kemuliaan lagi tidak berseri-seri. Imamat kena bangkai ada kontak dengan bangkai bersentuhan dengan bangkai. Kena bangkai artinya pergaulan-pergaulan yang mematikan rohani. Pergaulan itu antara lain pergaulan-pergaulan dengan ajaran sesat. pergaulan-pergaulan dosa yang membuat pikiran ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.