Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 22:4 22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.Artinya Yesus selalu mengingat kita, kita selalu mengingat Yesus. Yesus menjadi milik kita, kita menjadi milik Yesus. Yesus menjadi Kepala, kita tubuh, tidak terpisah selamanya.
Supaya Yesus menjadi Kepala atas tubuh-Nya maka kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai dalam nikah/ rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan, dst.
Praktik pengikutan tubuh terhadap Kepala (pembangunan tubuh Kristus):
- Harus menempatkan Yesus sebagai Kepala dalam hidup kita.
Matius 8:18-20
8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Yohanes 1:1,14
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Firman pengajaran benar (Logos) menjadi Kepala atas hidup kita, yang utama, yang kita ikuti dalam setiap langkah hidup kita, taat dengar-dengaran.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Hati nurani yang baik/ taat lewat baptisan air yang benar.
Kalau hati nurani baik, kita bisa menang atas pencobaan-pencobaan dari setan sehingga tetap taat dengar-dengaran. Kita mengalami penyucian dari serigala dan burung.
Wahyu 18:2
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Yeremia 51:37
51:37 Babel akan menjadi timbunan puing, tempat persembunyian serigala-serigala, tempat kengerian dan suitan, tanpa penduduk.
Serigala = roh jahat, yaitu keinginan akan uang, kikir dan serakah. Juga ajaran palsu, gosip, kepahitan, iri, benci, dendam.
Burung = roh najis.
Kita bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, kita tidak berbuat dosa lagi. Kita hidup benar dan suci.
Mikha 7:18-19
7:18 Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?
7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
Dosa tidak berkuasa lagi. Jika dosa (beban terberat) sudah diselesaikan, maka semua beban/ masalah yang mustahil bisa diselesaikan oleh firman pengajaran benar.
Wahyu 18:21
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Jika keras hati, menolak firman pengajaran benar, maka sama dengan menempatkan serigala dan burung sebagai kepala. Hidupnya akan terbuang ke tubir laut, tidak pernah muncul lagi, sampai tenggelam di lautan api belerang, binasa selamanya.
- Jangan menoleh ke belakang.
Lukas 9:61-62
9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Lukas 17:7-10
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus (wajib, TL) lakukan."
Menoleh ke belakang dikaitkan dengan 3 hal:
- [ayat 7] Tidak tergembala, beredar-edar, tidak berada di kandang penggembalaan/ ruangan suci, tidak tekun dalam 3 macam ibadah pokok.
Imamat 10:7,1
10:7 Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada di atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.
10:1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
Sehingga tidak suci, tidak mengalami urapan Roh Kudus, kering rohani. Melayani dengan api asing (emosi, kepandaian, dll). Akibatnya adalah berhenti di tengah jalan, tidak sampai garis akhir, tersandung di depan pintu Surga.
- [ayat 8] Tidak memakai ikat pinggang.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Tidak setia dan tidak benar. Seperti istri Lot yang menjadi tiang garam, tidak berguna.
Oleh sebab itu, kita harus melayani dengan setia dan benar = memberi makan minum Yesus, memuaskan Tuhan. Maka kita juga dipuaskan oleh Tuhan, mengalami kepuasan Surga sehingga tidak mencari kepuasan dunia, tidak terjerumus dalam dosa. Ada jaminan kepastian dari Tuhan untuk pemeliharaan hidup sekarang di dunia sampai hidup kekal.
- [ayat 9-10] Menuntut hak sehingga tidak melakukan kewajiban. Banyak menyalahkan orang lain dan Tuhan.
Kita melayani Tuhan hanya melakukan kewajiban sesuai jabatan yang Tuhan percayakan, tanpa hak, tidak menuntut hak sedikit pun. Seperti ibu Musa menyusui Musa. Ini pelayanan yang memuliakan Tuhan.
Yesaya 49:3-4
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
Tujuan kita melayani Tuhan untuk memuliakan, mengagungkan Tuhan. Maka hak dan upah kita ada di tangan Tuhan, untuk hidup sekarang, masa depan yang indah, sampai hidup kekal.
- Mengikut Yesus ke mana saja Dia pergi.
Wahyu 14:4-5
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Yaitu pengikutan dengan percikan darah/ salib, sengsara daging tanpa dosa, karena Yesus. Mengapa harus terjadi percikan darah?
- [ayat 4] Supaya kita ditebus dari manusia daging dengan segala keinginan/ hawa nafsunya sehingga kasih Allah dicurahkan dalam hidup kita. Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, tidak pernah terpisah dari Tuhan apa pun yang kita hadapi. Kasih Allah sanggup memenuhi segala kebutuhan kita.
- Supaya kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
2 Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Tawar hati menjadi kuat dan teguh hati, tidak kecewa/ putus asa/ tinggalkan Tuhan apa pun yang terjadi.
[ayat 5] Jujur, tidak berdusta. Jernih seperti kristal, transparan.
Wahyu 21:11
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Kita menjadi rumah doa.
Markus 9:23-27
9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
9:26 Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."
9:27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.
Hasilnya adalah kuasa kesembuhan dari penyakit jasmani, penyakit nikah dan buah nikah, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Daniel 6:4-5, 10, 20-22
6:5 Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.
6:6 Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"
6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
6:21 dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?"
6:22 Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu!
6:23 Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."
Kuasa Tuhan melindungi, memelihara, sampai sempurna seperti Dia.
Tuhan memberkati.