IBADAH PENYERAHAN ANAK
1 Petrus 2:1-2
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Bayi yang baru lahir secara jasmani adalah gambaran bahwa ada kelahiran kembali oleh Tuhan. Kita semua sudah dilahirkan secara jasmani, tetapi harus mengalami kelahiran kembali oleh Tuhan. Tanpa kelahiran kembali, kita tidak bisa melihat Surga, kita tidak bisa masuk Surga.
Ada 2 tanda kehidupan yang mengalami kelahiran baru:
- Ketulusan hati.
Artinya tidak ada kejahatan, tidak ada tipu muslihat, tidak ada kemunafikan, tidak ada kedengkian, tidak ada fitnah, dll.
- Bayi yang baru lahir selalu rindu air susu yang murni dan rohani, tidak ingin yang lain.
Air susu yang murni dan rohani menunjuk pada firman penggembalaan.
Dengan dua tanda ini, maka kehidupan yang lahir baru akan bisa menjadi kehidupan yang tergembala.
Di dalam Alkitab, kehidupan yang tergembala dimulai dari laki-laki (suami) duduk di rumput. Baru kemudian istri dan anak-anak akan ikut duduk di atas rumput.
Duduk di atas rumput artinya menyerahkan hidup dalam tangan belas kasih Gembala Agung. Hasilnya:
- Tangan belas kasih Tuhan mampu memelihara hidup kita secara berkelimpahan.
Tadinya hanya ada 5 roti dan 2 ikan, tetapi dalam tangan Gembala Agung 5000 orang bisa makan.
Dalam kelimpahan artinya kita bisa selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
- Tangan belas kasih Tuhan mampu menyembuhkan penyakit dan menolong kita dari segala masalah, sampai yang mustahil sekalipun.
Matius 14:14
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
- Tangan belas kasih Tuhan menuntun kita ke tahta Yerusalem Baru.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”
IBADAH RAYA
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita lanjut dalam kitab Wahyu.
Alkitab Perjanjian Baru terdiri dari 2 bagian:
- Empat Injil, yang terdiri dari:
- Injil Matius, menampilkan Yesus sebagai Raja segala raja, sebagai Mempelai Pria Surga.
- Injil Markus, menampilkan Yesus sebagai Hamba.
- Injil Lukas, menampilkan Yesus sebagai Manusia.
- Injil Yohanes, menampilkan Yesus sebagai Anak Allah.
- Surat-surat, mulai Kisah Rasul sampai Wahyu.
Ini menampilkan gereja Tuhan/ tubuh Kristus, sama dengan mempelai wanita.
Kita sudah mempelajari Injil Matius yang menampilkan Yesus sebagai Raja, Mempelai Pria Surga.
Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Akhir dari Injil Matius, menampilkan Yesus sebagai Raja yang senantiasa menyertai kita sampai kepada akhir jaman, sehingga kita bisa ditampilkan sebagai mempelai wanita Surga yang duduk bersanding dengan Dia di tahta Surga untuk selamanya.
Sekarang, kita mempelajari kitab Wahyu yang menampilkan gereja Tuhan sebagai mempelai wanita.
Kitab Wahyu ditulis oleh rasul Yohanes. Rasul Yohanes menulis 5 kitab terakhir dari Alkitab, yaitu injil Yohanes, surat 1,2,3, Yohanes, dan kitab Wahyu.
Nabi Musa menulis 5 kitab permulaan dari Alkitab, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan. Jadi, Alkitab dimulai dengan angka 5 dan diakhiri dengan angka 5.
Angka 5 menunjuk pada 5 luka Yesus yang utama untuk menebus dosa-dosa. Ada 2 luka di tangan, 2 luka di kaki, dan 1 di lambung.
Angka 5 sama dengan angka ketebusan. Jadi, dari Alkitab atau firman Allah, kita mengetahui dan mendapatkan ketebusan dari korban Kristus untuk membenarkan, menyucikan, dan menyempurnakan kita.
Roma 3:23-24
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Ibrani 10:10,14
10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
Alkitab (firman Allah yang benar) sudah cukup untuk menyempurnakan kita.
Sikap terhadap Alkitab:
- Jangan meragukan Alkitab/ firman Allah yang benar.
Kalau meragukan Alkitab, maka bisa disesatkan oleh ajaran lain.
- Jangan menambah dan mengurangi, atau jangan merubah Alkitab/ firman Allah yang benar. Sebab itu sudah cukup dan sudah pasti menyempurnakan kita.
Waspada akan tragedi taman Eden, di mana Hawa menambah dan mengurangi Alkitab.
Kejadian 3:1-2
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
Kejadian 2:16
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
Hawa mendengar suara ular/ suara asing, dan membuka telinga bagi suara asing, sehingga Hawa menjadi lupa diri dan sombong. Hawa tidak ingat bahwa dia hanya tanah liat, sehingga dia juga lupa Tuhan.
Mengurangi kata "bebas" sama dengan Hawa menjadi tuli secara rohani. "Bebas" menunjuk pada urapan Roh Kudus. Mengurangi kata "bebas" berarti hamba Tuhan menyampaikan firman tanpa urapan Roh Kudus, sehingga terikat pada waktu, peraturan manusia, keadaan jemaat, dll. Akibatnya adalah sidang jemaat tetap terikat dosa. Kalau gembala tuli, sidang jemaat juga akan menjadi tuli, yaitu tidak mau mendengar dan tidak mau dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Akibatnya adalah semakin terikat pada dosa, sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.
Kejadian 3:3
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
Kejadian 2:17
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Hawa menambah kata "raba", sama dengan menjadi bisu secara rohani. Sekarang, hamba Tuhan menyampaikan firman Allah dengan ditambah pengetahuan dunia, ditambah lawakan, puisi, ilustrasi yang tidak sesuai Alkitab, dll. Ini hanya untuk meraba emosi dan logika sidang jemaat. Akibatnya adalah hati sidang jemaat tidak pernah merasakan jamahan tangan Tuhan, dan tidak berubah hidupnya, tetap manusia daging.
Kalau gembala bisu, maka sidang jemaat juga akan bisu, yaitu perkataannya dusta, tidak bisa bersaksi malah bergosip, tidak bisa menyembah Tuhan.
Jika Alkitab/ firman Allah yang benar ditambah atau dikurangi, maka akan kehilangan kuasa penebusan sehingga menyebabkan tuli dan bisu rohani, sama dengan cacat cela.
Akibat tuli dan bisu rohani:
- Hawa menjadi telanjang dan diusir dari taman Eden.
Ini sama dengan kehilangan suasana taman Eden dan masuk suasana kutukan.
- Sakit ayan/ gila babi secara rohani.
Markus 9:14,25
9:14 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.
9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!”
Matius 17:14-15
17:14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
17:15 katanya: “Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.
Artinya adalah kerusakan moral, jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Juga menunjuk pada kehancuran nikah dan buah nikah. Sakit ayan juga menunjuk pada tidak ada masa depan.
- Pada akhir jaman, jika Yesus datang kembali kedua kali, maka kehidupan bisu dan tuli tidak akan bisa mendengar suara Yesus Mempelai Pria Surga "Ya, Aku datang segera" dan tidak bisa menjawab "Amin, datanglah, Tuhan Yesus!".
Wahyu 22:18-20
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.”
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Artinya ketinggalan saat Yesus datang kedua kali, tidak bisa naik ke awan-awan yang permai, tidak bisa masuk Perjamuan Kawin Anak Domba, tidak bisa kembali ke Firdaus, dan tidak bisa masuk Yerusalem Baru. Kehidupan yang ketinggalan akan hancur bersama dunia.
Markus 7:32-34
7:32 Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
7:33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya: Terbukalah!
Cara Tuhan menolong kehidupan yang tuli dan bisu adalah memasukkan jari (urapan Roh Kudus) ke telinga dan meludah (menunjuk firman yang keluar dari mulut Allah).
Jadi, jari dan ludah menunjuk pada firman dalam urapan Roh Kudus, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Jadi, cara Tuhan menolong adalah lewat pemberitaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Prosesnya:
- Firman pengajaran yang benar bekerja secara pribadi (memisahkan), yaitu menunjuk dosa dan keadaan kita secara pribadi.
Markus 7:33a
7:33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, ...
- Tuhan menusukkan jariNya ke telinga yang sakit, artinya sekeras-kerasnya firman pengajaran yang kita terima adalah kemurahan Tuhan untuk menolong kehidupan kita.
- Semakin firman pengajaran yang benar dibukakan, maka semakin terbuka hati Tuhan untuk menerima kita apa adanya, untuk menolong kita, untuk membenarkan, menyucikan, dan menyempurnakan kita.
Markus 7:34
7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya: Terbukalah!
2 Korintus 6:11-13
6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik--aku berkata seperti kepada anak-anakku--:Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
Sikap kita adalah membuka hati selebar-lebarnya untuk menerima firman pengajaran sekeras apa pun dan berapa pun lamanya. Kita membuka hati untuk mendengar firman dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya dan yakin, sampai dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Di situ kita kembali menjadi tanah liat dalam tangan belas kasihan Tuhan.
Kalau hati terbuka, maka mata juga terbuka untuk memandang ladang Tuhan, untuk setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua.
Kalau sudah bisa membuka mata, maka mulut juga akan terbuka, terjadi efata. Kita bisa berkata benar dan jujur, "ya" katakan "ya", "tidak" katakan "tidak".
Kalau hati, telinga, mata, dan mulut terbuka, maka kita akan bisa mengerti rahasia kitab Wahyu. Hasilnya:
- Kuasa penciptaan untuk menciptakan yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Amsal 20:12
20:12 Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.
- Tuhan mampu menjadikan semua baik.
Markus 7:37
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”
Artinya yang buruk, gagal, hancur, semua jadi baik pada waktuNya. Juga ada masa depan yang baik, berhasil, indah, dan bahagia.
Tuhan akan menciptakan kita menjadi bejana kemuliaan untuk Tuhan. Kita dipakai Tuhan untuk kegerakan hujan akhir, untuk kegerakan pembangunan tubuh Kristus. Dulu tanah liat dibentuk menjadi manusia, tetapi roh bisu tuli sudah merusak. Sekarang, kalau kita mau merendah, mau membuka hati, telinga, mata, dan mulut, maka kita akan dibentuk menjadi ciptaan semula. Kita diciptakan dan diubahkan sampai menjadi sama mulia dengan Dia dan bersama Dia selamanya.
Tuhan memberkati.