Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:2
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
Rasul Yohanes melihat tahta Sorga dan pribadi Tuhan lewat penglihatan.
Sekarang, kita semua bisa melihat tahta Sorga dan pribadi Tuhan lewat pembukaan firman Allah dan urapan Roh Kudus.
Mengapa Tuhan memperlihatkan tahtaNya dan pribadiNya kepada kita semua?
Mazmur 11:4
11:4 TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
Yaitu supaya kita bisa mengalami perhatian dan lawatan Tuhan.
Lukas 7:16
7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
Salah satu contoh lawatan Tuhan adalah dalam Lukas 7:11-17, yaitu kepada janda yang ditinggal mati anaknya.
Sebenarnya, Tuhan hanya melawat umatNya, yaitu bangsa Israel, dombaNya Tuhan. Bagaimana dengan bangsa Kafir yang hanya senilai anjing dan babi?
Roma 11:25-26
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.Sebagian bangsa Israel keras hati dan menolak Yesus. Sehingga terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa Kafir untuk percaya Yesus dan menjadi umatNya, dan diselamatkan. Kemurahan Tuhan adalah seharga korban Kristus di kayu salib. Sehingga seluruh Israel [Roma 11:26], yaitu Israel rohani yang terdiri dari Israel dan Kafir mendapat lawatan Tuhan untuk diselamatkan.
Lukas 7:11-12
7:11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.Sebenarnya bangsa Kafir yang berdosa (digambarkan sebagai ibu janda yang anaknya mati) sedang dalam perjalanan menuju kuburan. Bangsa Kafir hidup dalam sengsara, penderitaan, air mata, sampai kebinasaan di neraka selamanya.
Tetapi di pintu gerbang kemurahan Tuhan, yaitu korban Kristus, bangsa Kafir mendapat lawatan dari Tuhan, sehingga tidak jadi ke kuburan tetapi kembali ke Nain. Nain artinya tempat yang paling menyenangkan, yaitu Kerajaan Sorga yang kekal.
Roma 11:22
11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga.
Sikap bangsa Kafir adalah harus tetap berada di pintu gerbang kemurahan Tuhan, artinya harus selalu memperhatikan dan selalu berada dalam kemurahan Tuhan. Sehebat apa pun bangsa Kafir, jika keluar dari kemurahan Tuhan, maka akan menuju sengsara, penderitaan, air mata, sampai kebinasaan di neraka selamanya.
Praktek bangsa Kafir selalu memperhatikan dan selalu berada dalam kemurahan Tuhan:
- Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa.
Roma 2:4
2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
Yeremia 9:5
9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
Bertobat dimulai dengan tidak berdusta. Orang berdusta sama dengan malas bertobat, tidak mau bertobat, sampai tidak bisa bertobat seperti setan, hanya mengulangi dan mempertahankan dosa. Dosa akan terus meningkat sampai memuncak pada dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan aneka ragamnya, penyimpangan seks, nikah yang salah, perselingkuhan, kawin-cerai).
Tuhan memberikan tiga macam sarana untuk bertobat:
- Kemurahan Tuhan, yaitu memberikan tubuh, jiwa, roh.
Selama kita masih punya tubuh jasmani, kita masih bisa bertobat. Binatang punya tubuh dan jiwa, tetapi tidak punya roh, sehingga tidak perlu bertobat. Malaikat hanya roh saja, sehingga tidak bisa bertobat. Saat Lucifer berdosa, maka dia langsung jatuh menjadi setan.
- Kesabaran Tuhan, yaitu masih memberikan kita panjang umur, dan Yesus belum datang kedua kali, sehingga masih ada kesempatan untuk bertobat.
- Kelapangan hati Tuhan, artinya semua jenis dosa yang diakui sungguh-sungguh kepada Tuhan, akan diampuni oleh Tuhan.
Kita semua bisa bertobat, tidak ada alasan untuk tidak bertobat, tinggal mau atau tidak.
Roma 2:5
2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Ada dua arus bagi bangsa Kafir:
- Bangsa Kafir yang tidak mau bertobat, tetap mempertahankan dosa, sampai tidak bisa bertobat seperti setan. Ini berarti berada di luar pintu gerbang dan menuju ke kuburan, menimbun murka atas dirinya sendiri sampai binasa di neraka selamanya.
- Bangsa Kafir yang melembut, mau meninggalkan dosa, sampai tidak bisa berbuat dosa lagi. Ini berarti seperti Yesus yang menuju Nain, sampai nanti masuk Kerajaan Sorga selamanya.
- Mengalami pembaharuan, lahir baru dari baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Titus 3:4-5
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan bersama Yesus dalam air, sehingga kita bangkit dari dalam air bersama Yesus, untuk mendapat hidup baru, hidup Sorgawi, yaitu hidup dalam kebenaran. Segala aspek kehidupan kita harus benar.
Baptisan Roh Kudus sama dengan urapan Roh Kudus dan kepenuhan Roh Kudus.
1 Timotius 4:1-2
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Dalam urapan Roh Kudus, kita mengalami hidup baru, yaitu kita harus tegas untuk hanya mendengar firman pengajaran yang benar, dan tegas untuk menolak ajaran lain. Kita juga tegas untuk berpegang teguh dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Jadi, lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus, kita menjadi orang benar, yaitu hidup dalam kebenaran dan berpegang teguh serta taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Kita tidak berbuat dosa dan tidak disesatkan. Orang benar tidak pernah ditinggalkan Tuhan, selalu diperhatikan oleh Tuhan.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Orang benar mendapati tempat penggembalaan yang benar dan baik. Nain juga berarti padang rumput, yaitu penggembalaan. Jadikanlah penggembalaan sebagai tempat yang paling menyenangkan. Kita hidup di dunia tetapi serasa di Sorga.
Bagaimana menjadikan penggembalaan sebagai tempat yang paling menyenangkan?
- Gembala harus memberi makan domba dengan setia dan bertanggung jawab.
- Domba-domba makan dan menikmati firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran yang benar yang disampaikan oleh seorang gembala dengan setia, teratur, dan diulang-ulang.
Kita harus mantap dalam penggembalaan, seperti 5000 orang laki-laki duduk di rumput. Kalau kita sudah duduk, maka tangan Gembala Agung yang bekerja. Hasilnya adalah:
- Tangan kemurahan Gembala Agung sanggup untuk memelihara kita secara ajaib.
- Tangan kemurahan Gembala Agung selalu melindungi kita, sehingga kita tidak tersandung dan tidak jatuh.
- Tangan kemurahan Gembala Agung selalu menyucikan kita dari cacat cela, terutama dari keraguan dan kebimbangan.
Markus 16:14
16:14 Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
Sampai kita tak bercacat cela, sempurna seperti Yesus.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Jika mau disucikan, maka Tuhan akan memperlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Semakin kita dipakai oleh Tuhan, semakin indah hidup kita.
- Tidak tawar hati, kuat dan teguh hati dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
2 Korintus 4:1
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Artinya kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir, yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Tuhan kedua kali. Meninggalkan pelayanan sama dengan menuju ke kuburan.
2 Petrus 1:10-11
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Kita tidak tersandung dan tidak jatuh, tetapi melayani sepenuhnya sampai garis akhir. Supaya kita mendapat hak penuh untuk masuk Kerajaan Surga yang kekal.
Lukas 7:13-14
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"Jika kita tetap berada di pintu gerbang kemurahan, yaitu bertobat, lahir baru, dan melayani sampai garis akhir, maka kita akan selalu mengalami lawatan Tuhan. Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita. Tangan Tuhan diulurkan dengan kuasa kebangkitan. Untuk apa?
- Kuasa untuk menghapus segala kemustahilan, yang tidak ada menjadi ada.
- Kuasa untuk memberikan masa depan yang berhasil dan indah. Nikah dan buah nikah yang hancur akan dipulihkan, dibenarkan, disatukan, dan disucikan oleh Tuhan.
- Kuasa untuk menghapus air mata, kuasa pembaharuan sampai sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita masuk Kerajaan Sorga dan tidak ada lagi air mata di sana.
Tuhan memberkati.