Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 8 dan 9 menunjuk dua loh batu, yaitu kasih yang sempurna.
Wahyu 8:28:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.Tujuh malaikat diberikan tujuh sangkakala. Jadi, setiap malaikat dipercaya sangkakala.
Malaikat adalah gembala sidang.
Sangkakala adalah firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran yang benar, yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berkesinambungan, teratur, terus-menerus, diulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat. Sehingga sidang jemaat tidak jatuh dalam dosa-dosa, sidang jemaat bertumbuh secara rohani ke arah kedewasaan. Firman penggembalaan juga menjadi komando bagi sidang jemaat, sehingga kita tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Wahyu 8:1-58:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.Ada dua keadaan yang kontras:
- [Wahyu 8:1-4] Sunyi senyap, ketenangan, penyembahan.
Kehidupan yang mendengar dan taat dengar-dengaran pada bunyi sangkakala (firman penggembalaan) akan mengalami kasih Allah sehingga mengalami ketenangan, damai sejahtera yang semakin meningkat, sampai sunyi senyap setengah jam di Sorga kekal selamanya.
- [Wahyu 8:5] Kehidupan yang menolak bunyi sangkakala (firman penggembalaan) sehingga tanpa kasih Allah, akan mengalami kegoncangan-kegoncangan yang semakin meningkat dan tujuh hukuman sangkakala, sampai hancur dan binasa selamanya di neraka.
Jadi, sikap kita terhadap bunyi sangkakala (firman penggembalaan) menentukan nasib hidup kita, apakah kita dalam ketenangan, damai sejahtera sampai kekal atau kita dalam kegoncangan, hukuman, kehancuran, kebinasaan selamanya.
Oleh sebab itu, mulai sekarang kita harus mendengar dan taat dengar-dengaran pada bunyi sangkakala/ suara gembala.
Bilangan 27:15-1727:15 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN:27:16 "Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini seorang27:17 yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala."Tuhan mengangkat seorang gembala untuk meniupkan sangkakala yang keras di dalam sidang jemaat, yang menentukan nasib hidup sidang jemaat.
Kegunaan bunyi sangkakala (firman penggembalaan):
- Perjalanan bangsa Israel dipimpin oleh dua nafiri/ sangkakala dari gunung Sinai sampai tapal batas Kanaan. Dua nafiri menunjuk Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru = Alkitab = firman pengajaran yang benar.
Bilangan 10:1-10
10:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
10:2 "Buatlah dua nafiridari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat.
10:3 Apabila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpulkepadamu di depan pintu Kemah Pertemuan.
10:4 Jikalau hanya satu saja ditiup, maka para pemimpin, para kepala pasukan Israel harus berkumpul kepadamu.
10:5 Apabila kamu meniup tanda semboyan, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah timur;
10:6 apabila kamu meniup tanda semboyan kedua kalinya, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah selatan. Jadi tanda semboyan harus ditiup untuk menyuruh mereka berangkat;
10:7 tetapi untuk menyuruh jemaah itu berkumpul kamu harus meniup saja tanpa memberi tanda semboyan.
10:8 Nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak imam Harun; itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
10:9 Dan apabila kamu maju berperangdi negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.
10:10 Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmudan pada bulan-bulan barumuharuslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmudan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu."
Kegunaannya:
- Memanggil untuk berkumpul.
- Memanggil untuk berangkat.
- Memanggil untuk berperang.
- Untuk mengadakan perayaan-perayaan.
- Bulan baru.
- Untuk mempersembahkan korban bakaran.
Angka 6 = angka daging.
Jadi, bunyi sangkakala untuk membendung dan mematikan daging dengan segala hawa nafsu, keinginan, ambisi, emosi, tabiat daging, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran pada bunyi sangkakala sampai daging tidak bersuara lagi. Contoh: Abraham.
Hasilnya:
- Tidak sulit/ begitu mudah untuk dituntun masuk ke kandang penggembalaan (Ruangan Suci).
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Di dalam Ruangan Suci terdapat tiga macam alat, menunjuuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
- Meja roti sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
- Mezbah dupa emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam Kasih-Nya.
Kita bisa bergemar di dalam kandang penggembalaan = mantap dalam penggembalaan.
Di dalam kandang penggembalaan, maka tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Sehelai rambut pun tidak bisa dijatuhkan, kita dihitung oleh Tuhan [Yehezkiel 20:37]. Artinya:
- Kita dipelihara secara ajaib, secara berkelimpahan, sekalipun hanya sehelai rambut yang kecil tak berdaya, tidak bisa apa-apa. Sehingga kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
- Kita dilindungi, dibela oleh Tuhan supaya tidak tercarai berai, tidak tersesat dalam ajaran-ajaran palsu, tidak terhilang dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Kita damai sejahtera, enak dan ringan, sampai dimiliki oleh Tuhan, menjadi milik Tuhan selama-lamanya.
- Yohanes 10:3,16
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Menuntun kita keluar dari kandang penggembalaan menuju kandang penggembalaan yang lain = menuntun kita masuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir/ kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dari melayani dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
- Untuk menampilkan dua wujud.
Wahyu 1:10,12-13
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihatsuara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Yaitu:
- Tujuh kaki dian emas = gereja yang sempurna = terang dunia, mempelai wanita Sorga.
Bunyi sangkakala yang kita dengar dan kita praktekkan akan menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani sempurna seperti Yesus.
Apa yang disucikan dan diubahkan?
Kolose 3:5-9
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan,kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahatdan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah,geram, kejahatan, fitnahdan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai,karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
Bunyi sangkakala menyucikan kita dari enam perbuatan dosa secara lahir [Kolose 3:5] dan enam dosa di dalam batin [Kolose 3:8-9]. Sehingga kita menanggalkan manusia lama serta kelakuannya. Buktinya tidak ada dusta.
Apa yang dibaharui?
Kolose 3:10-14
3:10 dan telah mengenakan manusia baruyang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lainapabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
- Belas kasih, yaitu tidak menghakimi orang berdosa, tidak menyetujui dosa, tetapi membawa kepada Tuhan (bawa dalam doa, bawa dalam ibadah).
- Kemurahan, yaitu dermawan, suka memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan.
- Kerendahan hati, yaitu kemampuan untuk mengaku dosa. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
- Kelemahlembutan, yaitu kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang keras yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Juga kemampuan untuk menerima tegoran dan nasehat yang sesuai pengajaran, bisa menerima sesama dalam kekurangan dan kelebihan, mulai dalam nikah.
- Kesabaran, yaitu sabar dalam penderitaan (mengucap syukur), sabar menunggu waktu Tuhan, jangan mencari jalan sendiri di luar firman. Jika mencari jalan sendiri di luar firman maka akan gagal dan telanjang, dipermalukan, sampai binasa.
Sistem Sorga adalah dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar. Sistem dunia adalah besar jadi kecil sampai ambruk, seperti menara Babel. - Saling mengampuni dan melupakan.
- Kasih.
Bukti sudah dibaharui yaitu memiliki kasih Allah.
Contohnya adalah Petrus yang sudah menyangkal Tuhan, berdusta, tidak memiliki kasih. Tetapi ada tiga kali pertanyaan Tuhan kepada Petrus, yaitu bunyi sangkakala dalam tiga macam ibadah pokok.
Yohanes 21:15-17
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Petrus hamba Tuhan yang hebat tetapi di luar sistem penggembalaan ternyata masih berdusta, tanpa penyucian, tanpa kasih, tanpa pembaharuan. Bersyukur lewat ketekunan dalam mendengar firman yang disampaikan dalam tiga macam ibadah, maka Petrus bisa disucikan, diubahkan sampai tidak berdusta. Petrus menjadi sedih hatinya, menyesal dan mengakui dosa, serta menerima kasih Tuhan. Petrus bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Yohanes 21:18-19
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmudan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Buktinya adalah Petrus mengulurkan dua tangan kepada Tuhan, taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara. Petrus berserah dan berseru hanya kepada Tuhan.
- Pribadi Yesus sebagai Imam Besar, Gembala Agung yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
Wahyu 1:13
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Yesus sebagai Imam Besar memonitor kita dari tempat tinggi, artinya memperhatikan, memperdulikan kita, bergumul untuk kita dan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita semua.
Hasilnya:
- Yesus sebagai Imam Besar mengulurkan tangan yang setia dan adil untuk mengampuni segala dosa kita.
1 Yohanes 1:9
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kitadan menyucikan kita dari segala kejahatan.
- Yesus sebagai Imam Besar mengulurkan tangan setia dan belas kasihan untuk dapat dan tepat menolong kita pada waktuNya, menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
Ibrani 2:17-18
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Ibrani 4:16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
- Yesus sebagai Imam Besar mengulurkan tangan setia dan menggenapi janjiNya untuk memelihara kita secara jasmani dan rohani, untuk masa depan berhasil dan indah, sampai untuk menyucikan dan menyempurnakan kita, sampai sama mulia seperti Dia untuk layak menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.
1 Tesalonika 5:23-25
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
5:25 Saudara-saudara, doakanlah kami.
Pada bunyi sangkakala yang terakhir, yang mati dalam Yesus akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, yang hidup akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan. Keduanya akan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna di awan-awan permai.
1 Korintus 15:51-52
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkandalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Tuhan memberkati.