Matius 25 dalam susunan Tabernakel menunjuk pada tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah.
Ibrani 9:4,tongkat adalah kayu yang mati, menunjuk pada manusia daging yang kering, mati rohani, rapuh (tidak tahan pencobaan, sering putus asa, kecewa), dan akan hancur binasa oleh karena dosa untuk selama-lamanya.
Tetapi jika tongkat kayu ini diletakkan di hadapan Tuhan, menerima Roh Kudus, maka akan bertunas, berbunga, dan berbuah.
Dalam Matius 25, Tuhan Yesus tampil dalam Roh Kemuliaan untuk mengangkat manusia daging yang binasa untuk menjadi sama dengan Dia, supaya tongkat bisa bertunas, berbunga, dan berbuah.
Penampilan Yesus dalam kemuliaan:- Matius 25:14-30,Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Tuhan atas segala tuan, atau sebagai Imam Besar yang setia dan benar.
Penampilan Yesus ini adalah untuk mengangkat kita menjadi imam-imam,yaitu kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan, kehidupan yang memiliki jabatan pelayanan.
Proses menjadi imam:
- Lukas 6:12-13,dipanggil, diselamatkan.
Tanda diselamatkan (masuk di Halaman) adalah:
- Pintu Gerbang -->percaya Yesus.
- Medzbah Korban Bakaran -->bertobat.
- Kolam Pembasuhan dan Pintu Kemah -->lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Yohanes 3:5,kalau tidak lahir baru, maka tidak akan bisa masuk Kerajaan Sorga.
Hasil lahir baru adalah hidup dalam kebenaran.
- Dipilih (Ruangan Suci).
Ini menunjuk pada kehidupan yang digembalakan dan disucikan.
Dalam Ruangan Suci ada 3 macam alat, menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Emas -->ketekunan dalam Ibadah Raya.
- Meja Roti Sajian -->ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.
- Medzbah Dupa Emas -->ketekunan dalam Ibadah Doa.
Dalam penggembalaan, kita akan mengalami penyucian secara intensif, terus-menerus.
- Diberi jabatan pelayanan, menjadi imam-imam.
Syarat menjadi seorang imam adalah melayani setia dan benar(b), melayani dengan berikat pinggang (Yeremia 2:32).
Lukas 17:8,melayani dengan setia dan benar = melayani dengan berikat pinggang perhiasan mempelai = memberi makan dan minum Tuhan = memuaskan Tuhan, berkenan kepada Tuhan.
Urusan kita sebagai imam adalah setia dan benar. Ini tidak boleh dipisahkan, tidak boleh setia tapi tidak benar, atau benar tapi tidak setia. Kalau salah satu, yang ada nanti akan dipermalukan.
Kalau kita setia dan benar, maka urusan makan minum adalah urusannya Tuhan, artinya:
- Tuhan mampu memelihara kehidupan kita di tengah zaman yang sulit.
- Tuhan mampu membahagiakan kita.
- Tuhan mampu merapikan, memperindah masa depan kita, sampai menjadi mempelai wanita Tuhan.
Jangan sampai coba-coba melepas ikat pinggang!
- Matius 25:31-46,Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja.
Ini adalah untuk mengangkat kita menjadi raja-raja.
Raja adalah:
- Kehidupan yang berbelas kasih pada sesama anggota tubuh Kristus yang membutuhkan = memberi dan mengunjungi.
Memberi dan mengunjungi bisa secara jasmani, tetapi juga secara rohani pada sesama yang membutuhkan firman lewat kunjungan, dll.
- Mazmur 20:7,10,kehidupan yang menang atas dosa, menang atas halangan dan rintangan, menang atas pencobaan.
Filipi 2:8-11,syarat menang adalah taat sampai daging tidak bersuara. Kalau sudah taat dengar-dengaran, maka akan ada kuasa raja untuk bisa mengalahkan setan tritunggal.
Daging yang taat akan bisa menyembah Tuhan. Menyembah tanpa ketaatan adalah penyembahan yang tidak memenuhi ukuran.
Wahyu 19:6,sampai kita bisa menyambut Yesus yang datang kembali kedua kali sebagai Raja segala raja.
Kalau digabung,
Yesus tampil sebagai Imam Besar dan Raja di atas segala raja untuk mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja, imamat yang rajani = pelayan Tuhan yang setia dan benar dan taat dengar-dengaran.Tuhan memperjuangkan supaya kita bisa menjadi imam dan raja.Sebenarnya hanya orang Israel yang bisa menjadi imam dan raja, tetapi lewat kemurahan Tuhan lewat korbanNya di kayu salib, bangsa Kafir bisa menjadi imam dan raja (
Wahyu 1:5-6).
Sebab Tuhan tahu, siapapun manusia dengan pangkat/ kepandaian apapun, pasti akan hancur bersama dunia seperti tongkat yang hancur binasa jika tidak menjadi imam dan raja.
Oleh sebab itu
kita harus berjuang dan rela mengorbankan apapun juga untuk bisa menjadi imam dan raja yang setia dan benar dan taat dengar-dengaran. Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu firman pengajaran yang benar. Tugas imamat rajani:- 1 Petrus 2:9,bersaksi tentang injil keselamatan bagi orang yang belum percaya Yesus, bersaksi tentang injil kemuliaan (firman pengajaran) bagi kehidupan yang sudah diselamatkan, berdasarkan pengalaman hidup kita, berdasarkan keubahan hidup kita.
- 1 Petrus 2:5,aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, dipakai dalam kegerakan hujan akhir, mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Praktek aktif dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus adalah dimulai dari nikah, lanjut dalam penggembalaan, lanjut antar penggembalaan, sampai nanti Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Lukas 13:34,persekutuan tubuh Kristus adalah bagaikan induk ayam mengumpulkan anak-anak ayam, atau carang-carang berkumpul pada pokok. Persekutuan tubuh Kristus yang benar hanya memiliki satu induk atau satu pokok, yaitu satu firman pengajaran yang benar.
Yesaya 30:1-2,persekutuan harus berdasarkan satu firman pengajaran yang benar, maka akan semakin menyucikan kita sampai menjadi sempurna. Kalau persekutuan berdasarkan perkara-perkara dunia (karena kekayaan, karena sungkan, dll), maka hanya akan menambah dosa.
Dalam persekutuan harus menjaga hati, agar jangan sampai hati keras. Jangan sampai tidak mau datang dalam persekutuan yang benar karena berbagai alasan. Atau jangan sampai datang dalam persekutuan yang sudah tahu tidak benar.
Kalau kita masuk dalam persekutuan yang benar, maka kita akan mengalami naungan sayap Tuhan.
Ada 3 macam naungan sayap Tuhan:
- Naungan sayap induk ayam pada anak-anaknya, artinya naungan kasih Tuhan memelihara, melindungi, menghangatkan, dan membahagiakan kita.
- Naungan sayap merpati.
Mazmur 55:7-9.
Ini bagaikan tangan kasih dan kemurahan Tuhan yang akan melindungi kita dari segala badai, sehingga kita menjadi tenang dan damai, seperti Yesus tidur di tengah badai dan gelombang.
Tenang dan damai berarti percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Di dalam damai ada kemenangan atas segala pencobaan/ masalah yang kita alami (Yohanes 16:33).
- Naungan sayap burung nasar.
Wahyu 12:14.
Ini sama dengan tangan kasih dan kemurahan Tuhan yang diulurkan untuk menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata antikris selama 3.5 tahun, dan sesudah itu mengangkat kita ke awan-awan yang permai dan bertemu Tuhan selama-lamanya.
Tuhan memberkati.