Matius 24:29-31adalah keadaan pada waktu kedatangan Yesus kedua kali. Natal adalah kedatangan Yesus pertama kali, dengan memperingati natal berarti kedatangan Yesus kedua kali semakin mendekat satu tahun.
Tanda kedatangan Yesus kedua kali:
- Matius 24:29, terjadi kegoncangan dan kegelapan di bumi, tandanya:
- matahari menjadi gelap,
- bulan tidak bercahaya,
- bintang berguguran.
Dalam Kisah Rasul 27, situasi semacam ini adalah saat badai yang dahsyat melanda.
Badai yang dahsyat:
- ajaran sesat,
- dosa-dosa yang memuncak sampai dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan,
- krisis global,
- aniaya antikris 3,5 tahun,
- penghukuman Tuhan atas dunia.
Lukas 21:25-26, badai yang dahsyat ini akan membuat manusia ketakutan dan stres, sampai mati secara tubuh, bahkan binasa selama-lamanya. Jadi badai ini bisa disebut sebagai badai maut.
Gereja Tuhan juga ikut dalam badai ini, tetapi ada kesempatan ditolong oleh Tuhan.
- Matius 24:30, Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga.
Seluruh dunia akan menghadapi badai maut, tetapi justru di saat itu, gereja Tuhan harus bisa memandang Yesus dalam kemuliaan.
Yohanes 20:19-21. Dulu, murid-murid hujan awal juga ketakutan menghadapi badai maut sehingga mengunci pintu. Tetapi puji syukur Tuhan datang dalam tubuh kemuliaan. Murid-murid melihat Yesus dalam tubuh kemuliaan, sehingga mereka bersukacita atau damai sejahtera.
Tema hari ini adalah "memandang Yesus sampai damai sejahtera di tengah badai maut".
Proses melihat Yesus dalam kemuliaan:
- Melihat lambung Yesus yang ditusuk dengan tombak.
Yohanes 19:32-34. Luka kelima di lambung Yesus adalah untuk menyelamatkan bangsa Kafir (prajurit yang menusuk lambung Yesus adalah prajurit Romawi, bangsa Kafir). Yesus sebenarnya datang hanya untuk menyelamatkan bangsa Israel. Dari lambung Yesus ini keluar darah dan air.
Tanda melihat lambung Yesus:
- Tanda darah, yaitu bertobat, prosesnya adalah mengaku dosa pada Tuhan dan sesama oleh pekerjaan firman. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
- Tanda air, yaitu babtisan air.
Roma 6:2,4, babtisan yang sesuai dengan firman adalah babtisan seperti Yesus dibabtis, yaitu dikuburkan, Kolose 2:12. Dalam babtisan, kita dikuburkan bersama Yesus, dan hasilnya adalah hidup yang baru, yaitu hidup dalam kebenaran.
Galatia 3:7, hidup dalam kebenaran = hidup dari iman. Maka ini adalah keturunan Abraham yang berhak menerima berkat-berkat Abraham, baik jasmani maupun rohani, sampai anak cucu, sampai selama-lamanya.
Amsal 10:2-3, terutama juga untuk menghadapi badai maut, kita harus hidup dalam kebenaran! Hanya kebenaran yang tidak bisa dikalahkan oleh badai maut.
- Memandang tangan Yesus yang berlubang paku.
Artinya adalah bekerja seperti Yesus bekerja, prakteknya:
- Ibadah pelayanan sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
Seperti pelayanan Maria yang berkenan, diterima oleh Tuhan. Tidak semua pelayanan diterima oleh Tuhan. Pelayanan Kain ditolak, pelayanan Habel diterima. Pelayanan Martha ditolak, pelayanan Maria diterima.
Lukas 10:39,42. Komando pelayanan yang benar adalah firman yang pengajaran yang benar, firman yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat. Maka pelayanan Maria menjadi berkenan pada Tuhan dan menjadi bagian yang tidak bisa diambil dari padanya, kekal, tidak bisa diambil oleh maut.
Lukas 10:40-41. Pelayanan tanpa dorongan firman pengajaran yang benar adalah pelayanan Marta. Kelihatannya sibuk sekali, tetapi ia tetap berada dalam badai maut. Ia kuatir, sebentar lagi badai maut akan datang, dan ia binasa.
- Bekerja dalam kesucian.
Keluaran 29:1, hidup kita harus suci dulu, baru bisa melayani.
Imamat 21:12, seorang imam bisa hidup suci jika mau hidup dalam Ruangan Suci, yaitu kandang penggembalaan. Dalam Ruangan Suci ada 3 alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah, yaitu:
- Pelita Emas -->Ibadah Raya.
- Meja Roti Sajian -->Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Medzbah Dupa Emas -->Ibadah Doa.
Kalau sudah hidup suci, maka pelayanan dalam suasana Surga. Tanpa kesucian, pelayanan dalam suasana dunia.
Efesus 4:11-12, kalau sudah hidup suci, maka Tuhan akan berikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudusuntuk ikut serta dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang suci. Pelayanan akan membawa dalam suasana Surga.
- I Korintus 15:58, setia dan berkobar-kobar dalam pelayanan.
Hasilnya adalah jerih payah kita tidak sia-sia. Apapun jerih payah kita di dunia kalau tidak dikaitkan dengan Tuhan pasti akan sia-sia. Hanya satu jerih payah di dunia yang tidak sia-sia, yaitu ibadah pelayanan yang sesuai dengan firman, dengan kesucian, dan setia berkobar-kobar.
Wahyu 22:3.
- Memandang wajah Yesus.
Wahyu 1:16. Artinya adalah menyembah Tuhan. Maka akan terjadi keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Dari ketakutan sampai menjadi takut akan Tuhan, ini adalah sukacita, damai sejahtera yang benar.
Praktek takut akan Tuhan:
- Amsal 8:13, takut untuk berbuat dosa, sampai takut berdusta, bahkan benci berdusta.
- Kejadian 22:10-12, tidak menolak apa saja yang Tuhan minta, taat dengar-dengaran pada firman apapun resikonya.
Abraham tadinya tidak takut akan Tuhan, sehingga menghasilkan Ismael, yang menimbulkan masalah sampai hari ini.
Abraham diminta Ishak, harapannya, darah dagingnya, dia mau memberikan semuanya. Apalagi kalau pagi ini Tuhan minta dosa kita, biar kita akui pada Tuhan dan sesama.
Amsal 14:26.
Dalam takut akan Tuhan, di situ ada ketentraman yang besar, damai sejahtera dan sukacita dari Tuhan. Kalau hati kita damai, sekalipun di tengah badai, maka Imam Besar bisa mengulurkan tangan kepada kita. Kalau takut, Tuhan tidak bisa mengulurkan tanganNya.
Hasil uluran tangan Imam Besar, Allah Damai Sejahtera:
- Roma 16:20, tangan Imam Besar menghancurkan segala musuh, sampai musuh terakhir, yaitu setan, juga dikalahkan.
- I Tesalonika 5:23, tangan Imam Besar memelihara tubuh, jiwa, roh kita di tengah badai maut dan menyucikan tubuh, jiwa, roh kita sampai sempurna tak bercacat cela seperti Yesus. Ini adalah Mempelai Wanita Tuhan yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.