Matius 26:30-35 adalah tentang
PERINGATAN KEPADA PETRUS.
Sebelumnya, Yudas Iskariot diperingatkan oleh Tuhan, kemudian dilanjutkan dengan peringatan kepada Petrus.
Pelajaran bagi kita: Yudas (rasul dan bendahara), Petrus (rasul senior), masih perlu diperingatkan Tuhan karena ternyata Yudas menyimpan kejahatan sampai menjual Yesus dan Petrus menyangkal Yesus.
Siapa kita?
Kita perlu untuk selalu diperingatkan Tuhan.
Matius 26:31-32, 3426:31. Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. 26:32 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." 26:34 Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Yesus memperingati Petrus dengan Firman Nubuat.Pengertian Firman Nubuat:
- Firman yang mengungkapkan segala sesuatu yang akan terjadi di akhir zaman, terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali dan juga penghukuman Allah yang akan dinyatakan atas dunia ini.
- Firman yang menyatakan segala dosa dan kesalahan kita, sampaipun yang tersembunyi = Firman yang menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna dan siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali = Firman bagaikan pedang tajam bermata dua.
Namun, sikap Petrus adalah menolak Firman Nubuat karena kesombongan/ketinggian hati.
Matius 26:3326:33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." Praktek kesombongan/ketinggian hati:- Memakai kebenaran diri sendiri.
Matius 26:33
26:33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."
Tanda kehidupan yang memakai kebenaran diri sendiri:
- Mulai bersungut-sungut, berbantah-bantah terhadap Firman Penggembalaan (Firman Pengajaran benar yang disampaikan berulang-ulang dengan setia seperti kokok ayam), sampai menolak dan muak terhadap Firman.
Kehidupan semacam ini tidak pernah mendapatkan koreksi dari Firman.
- Pasti cenderung menyalahkan orang lain, merasa diri benar, bahkan menyalahkan Tuhan.
Contoh: bangsa Israel.
Bilangan 21:4-5
21:4. Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
Bangsa Israel mulai membanding-bandingkan pengikutan kepada Tuhan dengan keadaan Mesir (Bilangan 11), akhirnya bersungut dan muak terhadap manna (Firman Penggembalaan yang benar, yang berdasarkan Alkitab).
Kalau sudah muak terhadap Firman (tidak lagi bisa makan Firman), pasti mulai menyalahkan orang tua, gembala, bahkan menyalahkan Tuhan.
Akibatnyaadalah orang Israel dipagut ular tedung yang beracun.
Makanan rohani di luar manna (Firman Pengajaran benar yang berdasarkan Alkitab) = bukan makanan, tetapi racun ular tedung yang mematikan.
Racun yang mematikan artinya racun sudah sampai di jantung hati = perasaaannya mati;
- Tidak pernah merasa bersalah/berdosa, tidak pernah mengaku dosa, mempertahankan dan membela dosa.
- Tidak ada lagi rasa hormat serta kasih kepada Musa (gembala) dan kepada Tuhan.
Deteksinya adalah dari hati keluar ke mulut.
Yakobus 3:8
3:8 tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
Kalau perasaan sudah tumpul (tidak pernah merasa salah), maka mulut pasti menyalahkan, menjelekkan, memfitnah orang lain.
I Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Supaya kita bisa menerima Firman Penggembalaan yang benardan tegas menolak suara asing yang tidak sesuai dengan Alkitab, kita harus mempunyai hati nurani yang baik.
Bagaimana hati nurani yang jahat bisa menjadi baik?Lewat baptisan air.
Baptisan air yang benar: kehidupan yang sudah mati terhadap dosa (bertobat) dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit dalam hidup yang baru.
Hati nurani yang baik = bisa menerima dan taat dengar-dengaran pada Firman Penggembalaan.
(Selalu berkata, "Ya, Bapa.")
Hati nurani yang baik (taat) adalah landasan yang kuat untuk menerima berkat rohani dan jasmani dari Tuhan.
- Mau mendahului berkorban diri dari pada korban Kristus = merasa kuat.
Matius 26:35
26:35 Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga.
Jangan merasa kuat!
Ingat contoh-contoh di Alkitab: Daud kuat namun jatuh dalam dosa perzinahan, Salomo kuat namun tersesat ajaran-ajaran palsu, Petrus kuat namun menyangkal Yesus.
Yang benaradalah Yesus berkorban diri di atas kayu salib sebagai wujud kasih Allah.
Kita menerima kasih Allah (lewat korban Kristus), baru kemudian kita bisa menyerahkan diri (berkorban) bagi Tuhan.
Petrus melayani/berkorban tanpa kasih Allah, hanya dengan keinginan, emosi, ambisi daging = egois (mementingkan diri sendiri atau golongan sendiri).
Tanda kehidupan tanpa kasih Allah:
- Tanpa Firman Pengajaran benar = egois.
- Pelayanannya hanya ikut-ikutan [Matius 26:35].
- Tidak tahan menghadapi ujian.
Waspada! Ujian akan datang atas tubuh, jiwa, roh, termasuk nikah kita.
Tuhan mengizinkan pencobaan datang sebagai ujian bagi kita.
Kalau tanpa kasih Allah, kita pasti tidak tahan ujian.
- Menyangkal Tuhan, seperti Petrus.
Praktek kehidupan yang egois:
- Tidak setia sampai meninggalkan ibadah-pelayanan kepada Tuhan karena takut akan sesuatu (= menyangkal Tuhan).
Yohanes 21:3
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Petrus mulai menggunakan pikiran daging. Saat Yesus sudah tidak ada lagi, Petrus berpikir tentu sudah tidak ada lagi yang memelihara.
Murid-murid yang lain juga ikut-ikutan Petrus.
Yang benaradalah menyerahkan semua keadaan dan ketakutan kita kepada Tuhan, yang penting kita tetap berada dalam kebenaran.
Akibat tidak setia sampai meninggalkan ibadah-pelayanan:
- Tidak menangkap apa-apa = gagal total.
- Telanjang = dipermalukan, jatuh dalam dosa sampai dengan puncak dosa.
Yohanes 21:7
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
- Sekalipun beribadah, namun tidak mengalami keubahan hidup.
II Timotius 3:1-5
3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri (1) dan menjadi hamba uang (2). Mereka akan membual (3) dan menyombongkan diri (4), mereka akan menjadi pemfitnah (5), mereka akan berontak terhadap orang tua (6) dan tidak tahu berterima kasih (7), tidak mempedulikan agama (8),
3:3 tidak tahu mengasihi (9), tidak mau berdamai (10), suka menjelekkan orang (11), tidak dapat mengekang diri (12), garang (13), tidak suka yang baik (14),
3:4 suka mengkhianat (15), tidak berpikir panjang (16), berlagak tahu (17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah (18).
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Kesulitan di akhir zaman dimulai dari egois (mencintai diri sendiri).
Mengapa tidak berubah sekalipun sudah beribadah? Karena menolak kuasa ibadah, yakni Firman Pengajaran yang benar.
Tidak berubah = tetap mempertahankan manusia darah daging dengan 18 tabiat daging = dicap antikris "666", menjadi kehidupan yang menyangkal Tuhan.
I Yohanes 2:22
2:22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Tetap mempertahankan dosa = menyangkal Tuhan.
Keadaannya sama seperti perempuan yang bungkuk 18 tahun di Bait Allah (cacat rohani).
Lukas 13:10-11, 13
13:10. Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
13:13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
Pengertian bungkuk rohaniadalah kekuatiran/ketakutan.
Amsal 12:25a
12:25a. Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang,
Kuatir = takut akan sesuatu yang belum terjadi.
Sebab itu, kita harus mendengar Firman Nubuat yang mengungkapkan tentang segala sesuatu yang akan terjadi.
Kekuatiran akan pemeliharaan masa sekarang, masa depan, membuat kita menyimpang dari iman dan melawan Firman Tuhan.
Untuk apa kita mendapat segala sesuatu di dunia namun menyimpang dari Firman?
Dunia ini hanya sementara saja, sementara kebinasaan adalah untuk selama-lamanya.
Akibat kekuatiran:
- Tidak bisa mengutamakan ibadah-pelayanan dan Firman Pengajaran benar.
- Tidak bisa hidup benar.
- Tidak bisa memuliakan Tuhan, bahkan memilukan Tuhan.
Suasana kekuatiran = suasana duri, suasana kutukan.
Mazmur 37:5-737:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; 37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. 37:7. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Yesaya 30:14-1630:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan, 30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
Jangan menggunakan kekuatan daging!
Sikap yang benar:- Berdiam diri = bertobat.
Siapa manusia yang tidak berbuat dosa? Periksa diri sendiri, jangan memeriksa kesalahan orang lain!
Kalau kita menemukan dosa, akui kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni - jangan berbuat dosa lagi (bertobat).
Bertobat = selamat.
Kalau tidak bertobat = tidak selamat.
- Tenang = menguasai diri, tergembala dengan baik.
Hati yang tergembala dengan baik:
- Taat dengar-dengaran.
- Jangan dengar suara asing! Yakin pada satu suara Firman Penggembalaan!
Tenang = tidak berharap orang lain, tetapi hanya berharap kepada Tuhan saja.
I Petrus 4:7
4:7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Diam (bertobat) dan tenang = mengulurkan kedua tangan kita kepada Tuhan, mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Maka, Tuhan juga akan mengulurkan tanganNya kepada kita dan
kita hidup dalam tangan kasih Tuhan.
Hasilnya:- Tangan kasih Tuhan mampu meneduhkan lautan: semua masalah diselesaikan, kita bisa berlayar menuju masa depan yang indah, semua menjadi indah dan bahagia pada waktunya.
- Tangan kasih Tuhan memulihkan segala sesuatu yang sudah hancur.
Yesaya 30:14
30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
- Tangan kasih Tuhan menyucikan dan mengubahkan kita, sampai kita ditampilkan sebagai mempelai wanita yang sempurna dan siap sedia menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Mazmur 37:6
37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
Tuhan memberkati.