Matius 26:6-10, 1226:6. Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, 26:7 datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. 26:8 Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini? 26:9 Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." 26:10 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. 26:12 Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. Kehidupan manusia di dunia hanya seperti buli-buli tanah liat yang rapuh dan mudah hancur, artinya:
- mudah putus asa dan kecewa, bahkan bunuh diri,
- mudah bangga,
- mudah berbuat dosa,
- sampai hancur dan binasa selamanya.
Kalau buli-buli tanah liat diisi dengan kepandaian/ijazah yang tinggi, kekayaan, kedudukan, dll. dari dunia ini, maka nilainya di dunia menjadi bertambah yaitu seharga buli-buli pualam.
Tetapi, perlu diingat bahwa buli-buli pualam tetap rapuh dan akan hancur/binasa selamanya.
Oleh sebab itu,
buli-buli tanah liat harus diisi dengan perkara Surga (Firman, urapan Roh Kudus)supaya tidak rapuh dan hancur, tetapi menjadi
kehidupan yang tahan uji, tahan banting menghadapi pencobaan, dosa-dosa, sehingga
bisa sempurna sama mulia dengan Yesus (buli-buli emas berisi manna).Dalam
Matius 26:6-13, ada 4 macam dosa yang menghalangi urapan Roh Kudus (menghancurkan buli-buli tanah liat):- Dosa Kusta.
Matius 26:6
26:6. Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta,
- Dosa kusta = dosa kebenaran diri sendiri (putih tetapi kusta), yakni:
- menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain,
- menutupi dosa dengan cara menyalahkan Tuhan/Firman Pengajaran benar, lewat banyak berdalih-dalih.
Akibatnya: Tidak bisa bertobat, benar-benar hancur dan binasa.
- Imamat 13:45
13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!
Dosa kusta = kenajisan.
- Cara berpakaian yang najis dan mempertontonkan daging.
Boleh mengikuti mode, tetapi jangan mempertontonkan daging. Hati-hati! - Perbuatan-perbuatan dosa sampai puncak dosa: dosa makan-minum (merokok, mabuk, judi, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks, nikah yang salah).
- Lukas 17:16-17
17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Sepuluh orang kusta sudah disembuhkan Yesus, tetapi hanya satu yang kembali untuk mengucap syukur dan menyembah Tuhan.
Dosa kusta = tidak bisa mengucap syukur, tidak bisa menyembah Tuhan, selalu bersungut-sungut.
Dosa kusta dipicu oleh nabi palsu.(Putih tetapi kusta = kepalsuan)
Akibatnya: yang ada pada manusia bukan lagi gambar Allah, tetapi gambar nabi palsu.
- Dosa gusar/marah.
Matius 26:8
26:8 Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini?
- Marah tanpa sebab: marah terhadap orang yang berbuat baik (karena ada iri hati, cemburu), marah terhadap orang yang dipakai Tuhan.
- Marah tanpa kasih: marah terhadap orang yang bersalah, tetapi dengan emosi yang meledak-ledak (tanpa batas), sampai benci.
Marah terhadap orang yang bersalah itu boleh untuk menolong, tetapi jangan tanpa kasih.
Akibatnya: timbul pertengkaran dan perselisihan.
Kehidupan ini tidak bisa menyembah Tuhan (doanya tidak sampai ke hadirat Tuhan), kering rohani.
I Timotius 2:8
2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Kebencian/pembunuhan dipicu oleh setan (bapak pembunuh).
Akibatnya: yang ada pada manusia bukan lagi gambar Allah, tetapi gambar setan.
- Dosa dusta.
Matius 26:9-11
26:9 Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin."
26:10 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
26:11 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.
Yohanes 12:4-6
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Waspada! Banyak yayasan-yayasan sosial yang seolah-olah memberi, namun sesungguhnya di dalam terkandung dusta dan pencurian.
Memberi adalah ibadah, bukan sosial.
Kalau ibadah, kita pasti takut akan Tuhan. Kalau sosial, pasti di dalamnya ada dusta dan pencurian.
Dusta = berkata yang tidak benar.
Dusta dipicu oleh setan (bapak pendusta).
Akibatnya: yang ada pada manusia bukan lagi gambar Allah, tetapi gambar setan.
- Dosa mencuri.
Yang dicuri terutama adalah milik Tuhan: perpuluhan dan persembahan khusus.
Ikatan akan uang/mamon adalah kekuatan antikris.
Akibatnya: yang ada pada manusia bukan lagi gambar Allah, tetapi gambar antikris.
Yudas Iskariot adalah contoh kehidupan buli-buli tanah liat yang diisi dengan 4 dosa di atas, sehingga kehilangan gambar Allah Tritunggal dan diganti dengan gambar setan tritunggal.
Yudas, yang adalah
seorang rasul dan bendahara (orang kepercayaan), tetapi
masih bisa diisi 4 dosa tersebut dan memiliki gambar setan tritunggal,
SIAPA KITA?Hati-hati!
Jangan sampai kita sudah banyak melayani, namun ternyata yang ada hanya gambar setan.
Jangan bangga dengan segala sesuatu! Namun,
biarlah kita selalu diperiksa oleh Firman.Jangan terkecoh!Murid-murid yang lain, sampai saat perjamuan terakhir, masih menyangka bahwa Yudas dipakai Tuhan.
Hari-hari ini, kita harus banyak berjaga-jaga dan berdoa!Kisah Para Rasul 1:16-181:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. 1:17 Dahuluia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini." 1:18 --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Karena Yudas mempertahankan 4 dosa (bergambar setan tritunggal), maka:- Yudas tidak tergembala.
Yudas ada di kandang penggembalaan, namun hatinya tidak bisa menerima/tidak taat dengar-dengaran pada Firman Penggembalaan.
Yudas hanya menyelundup dalam penggembalaan. Kenyataannya, Yudas justru memihak yang lain dari Yesus, ia memihak pada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.
- Tidak setia dalam ibadah-pelayanan, hanya demi mendapat perkara jasmani.
Apapun alasan yang membuat kita tidak bisa setia dalam ibadah-pelayanan, sekalipun alasan itu hebat menurut manusia, sesungguhnya itu hanya seharga kuburan (sia-sia).
Upah kejahatan Yudas hanya menjadi tanah kuburan.
Kalau ada halangan, kita harus sungguh-sungguh mohon pembukaan jalan dari Tuhan.
Tuhan lihat kerinduan hati kita, dan Tuhan berkuasa menghancurkan segala halangan.
Ingat! Dulu Tuhan sampai menghukum Mesir untuk memperjuangkan ibadah bangsa Israel.
Tidak tergembala + tidak setia = hanya menuju kuburan, sia-sia.
Akibatnya:Yudas menggantung diri, jatuh, perutnya pecah dan isinya terburai keluar, artinya:
- Kecewa, putus asa.
- Hidupnya terkatung-katung.
Apa yang kita banggakan, kehebatan apapun, yang menghalangi kita tergembala dan setia dalam ibadah-pelayanan, maka itulah yang akan menggantung hidup kita.
Ingat Absalom dengan segala kehebatannya (rambut yang hebat), namun tidak taat, akhirnya hidupnya justru terkatung-katung oleh rambutnya itu.
- Gagal total.
- Berbau busuk.
- Binasa selamanya.
Kehidupan Yudas sama seperti buli-buli tanah liat yang hancur berkeping-keping, tidak berguna lagi, binasa selamanya.
Ingat!
Contoh kehidupan yang hancur adalah Yudas, bukan orang sembarangan, tetapi seorang rasul dan bendahara.
Namun sebaliknya, sehancur apapun kehidupan kita, pagi ini masih ada jalan keluar dari Tuhan.
Yesaya 30:13-1530:13 maka sebab itu bagimu dosa ini akan seperti pecahan tembok yang mau jatuh, tersembul ke luar pada tembok yang tinggi, yang kehancurannya datang dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata, 30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak." 30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Waspada! Kehancuran jasmani dan rohani bisa datang dalam sekejap mata.
Demikian pula, kesempurnaan nanti juga digenapkan hanya dalam sekejap mata, kita diubahkan menjadi sama sempurna seperti Yesus.
Jalan keluarnya: Yesus sudah rela digantung di kayu salib, mati untuk menebus dan melepaskan kita dari segala dosa dan kutukan dosa.Yesus sudah rela digantung supaya kita jangan menggantung diri.
Sikap kita: Menghargai korban Kristus.- BERDIAM DIRI.
Artinya, memeriksa/mengoreksi diri sendiri lewat kekuatan Firman Pengajaranyang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, menusuk sampai kedalaman hati dan pikiran kita.
Atau,memeriksa/mengoreksi diri lewat doa puasa.
Kita harus banyak mengoreksi diri, jangan justru banyak memeriksa salah orang.
Menghakimi orang lain = bejana tanah liat yang sudah hancur - dibanting lagi, semakin hancur.
Jika ditemukan dosa, kita harus mengaku dosa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan dan sesama.
Jika diampuni, jangan kita berbuat dosa lagi = bertobat.
Jika tidak ditemukan dosa, berdiam diri - jangan membela diri!
Percikan darah = sengsara bersama Yesus, tanpa dosa.
- TENANG.
Artinya, menguasai diri lewat doa puasa.
Daging kita selalu bergejolak dengan segala keinginan, emosi, hawa nafsu, ambisi. Daging manusia juga suka berharap orang lain. Semua daging harus dibendung.
Menguasai diri, artinya:
- Tidak putus asa, tidak kecewa.
- Tidak bangga dengan sesuatu.
- Tidak berharap orang lain, hanya berharap Tuhan.
- Tidak menyalahkan orang lain.
- Tidak bimbang/kuatir, tetapi hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Dalam ketenangan, kita bisa berdoa dan menyembah Tuhan. (I Petrus 4:7)
Bertobat dan tenang = mengulurkan dua tangan kita kepada Tuhan.
Maka, Tuhan juga akan mengulurkan tanganNya pada kita.
Sekalipun buli-buli tanah liat sudah hancur lebur, namun kita berada dalam tangan sang Penjunan.
Hasilnya:- Roma 9:22-23
9:22 Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan--
9:23 justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,
Tuhan menciptakan kita kembali menjadi bejana kemurahan;
- Kehidupan yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus Hujan Akhir.
Kita memuliakan Tuhan, bukan memilukan Tuhan.
- Kehidupan yang dipelihara Tuhan secara ajaib, sekalipun berada di tengah dunia yang sulit.
Keadaan dunia akhir zaman seperti 5 roti dan 2 ikan menghadapi 5000 orang.
Kalau kita dipakai memuliakan Tuhan, Tuhan pasti memelihara dan kita tidak kekurangan.
- Markus 4:38-39
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Tangan sang Penjunan mampu meneduhkan segala angin dan gelombang,artinya:
- Tuhan menyelesaikan segala masalah kita.
- Tuhan memberi masa depan yang indah.
- Tuhan memberi ketenangan dan kebahagiaan.
- Kejadian 1:26
1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Tangan sang Penjunan menciptakan kita kembali menjadi segambar dengan Allah Tritunggal.
- Setan tritunggal dikalahkan.
- Kita diubahkan menjadi sempurna sama mulia seperti Yesus dan siap sedia menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Apapun keadaan kita, baik gagal ataupun berhasil, biarlah kita selalu ada dalam tangan sang Penjunan!
Tuhan memberkati.