Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 11:611:6. Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.
Ini adalah kuasa dari dua saksi:
- Kuasa untuk menutup langit supaya jangan turun hujan = kuasa dari Elia.
- Kuasa untuk mengubah air menjadi darah = kuasa dari Musa.
ad. 1. Kuasa dari Elia.
Tidak turun hujan sama dengan terjadi kekeringan. Dulu sudah terjadi kekeringan, nanti akan terjadi lagi.
1 Raja-raja 17:717:7.Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
Perikop: Elia dan janda di Sarfat
Yakobus 5:175:17.Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
Kalau dua ayat ini digabungkan, kekeringan sudah pernah terjadi selama tiga setengah tahun pada zaman janda Sarfat (bangsa kafir).
Sungai menjadi kering artinya segala sumber di dunia tidak bisa menjamin hidup manusia di dunia, terutama bangsa kafir.
Kekeringan pada zaman Elia menubuatkan kekeringan/ krisis di segala bidang pada akhir zaman, sampai antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Ini adalah kekeringan secara dobel, yaitu:
- Kekeringan secara jasmani = segala sumber ekonomi di dunia ini sudah dikuasai antikris selama tiga setengah tahun, sehingga terjadi kelaparan dan kesulitan secara jasmani.
- Kekeringan secara rohani, yaitu:
- Krisis/ kelaparan akan firman Allah, sehingga manusia terutama bangsa kafir banyak yang rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi, sama dengan hidup dalam dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin-mengawinkan (perselingkuhan, nikah yang salah, kawin campur, kawin cerai, dan kawin-mengawinkan), sudah tidak merasa salah lagi, malah merasa benar.
- Krisis kasih sehingga terjadi kedurhakaan kepada Tuhan, tidak mau beribadah bahkan meninggalkan Tuhan. Juga kedurhakaan pada sesama mulai dalam nikah, suami tidak mengasihi istri, istri tidak tunduk pada suami, anak tidak taat. Krisis pada permulaan nikah (masa pacaran seperti orang dunia dan sebagainya), yang mengarah pada kehancuran nikah dan buah nikah, sampai binasa selamanya.
Kekeringan ini sudah terjadi mulai sekarang ini. Kita harus waspada! Jangan pikirkan krisisnya, kita semua pasti menghadapinya, yang penting adalah bagaimana cara menghadapi kekeringan jasmani dan rohani yang akan melanda dunia akhir zaman sampai antikris berkuasa di bumi.
1 Raja-raja 17:8-1217:8.Maka datanglah firman TUHANkepada Elia:
17:9."Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."
17:10.Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
17:11.Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
17:12.Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepungdalam tempayandan sedikit minyakdalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
'
datanglah firman TUHAN'= ayat 7 bicara soal kekeringan, setelah itu datanglah firman. Inilah jalannya untuk menghadapi kekeringan jasmani dan rohani.
Untuk menghadapi kekeringan, bangsa kafir biasanya mengandalkan tepung dan minyak dari dunia, sama dengan kemampuan dari dunia, yaitu kepandaian, kekayaan, dan kedudukan. Tetapi itu semua terlalu kecil, tidak cukup, dan akhirnya hanya mengakibatkan kehancuran, kematian, bahkan kebinasaan selamanya--'
kami akan mati'.
Cara yang benar adalah cara Tuhan, yaitu:
- Kita harus mengandalkan tepung dan minyak dari Sorga, yang dikaitkan dari Tuhan, yaitu tepung dan minyak secara rohani.
Tepung = firman Allah.
Minyak = urapan Roh Kudus, yang juga mencurahkan kasih Allah.
Jadi, kita harus mengandalkan firman Allah, Roh Kudus, dan kasih Allah untuk menghadapi kekeringan di akhir zaman, sampai antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun tahun.
Kemampuan dari dunia harus kita miliki, berusaha supaya dapat kedudukan dalam pekerjaan secara halal, tetapi jangan andalkan itu. Yang kita andalkan tetap firman dan Roh Kudus.
Tadi ada tempayan dan buli-buli.
Artinya sehebat apa pun bangsa kafir di dunia, kita hanyalah tempayan atau buli-buli tanah liat, itulah kehidupan yang rapuh, tidak tahan banting/ tidak tahan uji menghadapi himpitan secara jasmani dan rohani.
Kalau tidak tahan uji, akhirnya akan hancur, berbuat dosa sampai puncaknya dosa, dan binasa selamanya.
Oleh sebab itu, kita harus diisi dengan firman Allah, Roh Kudus, dan kasih Allah lewat kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Setiap kita beribadah melayani Tuhan dalam sistem penggembalaan, Dia sedang mengisi bejana tanah liat dengan firman Allah, Roh Kudus, dan kasih Allah.
Oleh karena itu, dalam ibadah pelayanan yang benar harus mengutamakan firman Allah.
Tugas pokok gembala yang benar adalah memberi makan firman penggembalaan bagi sidang jemaat.
Sidang jemaat yang benar datang ibadah pelayanan terutama untuk makan firman penggembalaan, mendengar dan dengar-dengaran pada suara Gembala.
Saat itulah kita diisi dengan firman, Roh Kudus, dan kasih Allah. Kita diberi kekuatan ekstra untuk menghadapi krisis di akhir zaman sampai antikris berkuasa di bumi.
Proses pengisian buli-buli tanah liat:
- Mendengar firman Kristus, firman Allah dalam urapan Roh Kudus.
Roma 10:17
10:17.Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Di mana ada pemberitaan firman, di situ ada urapan Roh Kudus, karena firman dan Roh Kudus tidak bisa dipisahkan.
Kita mendengar firman penginjilan (bagi jiwa baru) atau firman pengajaran yang benar (bagi jiwa lama) harus dalam urapan Roh Kudus, supaya tidak dibatasi waktu dan isinya. Kita bisa mendengar dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan.
- Roh Kudus menolong kita untuk mengerti firman pengajaran yang benar = firman ditulis di dahi.
- Roh Kudus menolong kita untuk percaya pada firman pengajaran yang benar sehingga menjadi iman di dalam hati = firman ditulis di hati.
- Roh Kudus menolong kita untuk mempraktikkan firman pengajaran yang benar = firman ditulis di tangan. Sehingga firman pengajaran yang benar berada di dalam genggaman tangan kita, artinya berada di dalam jantung hati kita, mendarah daging dalam hidup kita. Tadi janda Sarfat berkata"kecuali segenggam tepung".
Segenggam sama dengan ukuran jantung hati.
Kalau ada dosa, kita otomatis menolak firman. Tetapi kalau firman sudah mendarah daging, kita akan menjadi peka dan tegas untuk membedakan yang benar dari yang tidak benar, mulai dari firman yang benar dan tidak, nikah yang benar dan tidak, sampai segala sesuatu yang benar dari yang tidak benar.
Kalau firman digenggam, hidup kita akan berada dalam genggaman tangan kasih Tuhan. Kita merasakan kasih-Nya yang besar untuk membebaskan kita dari antikris.
Wahyu 13:16-18
13:16.Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17.dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18.Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
'kecilatau besar'= perhatikan ibadah sekolah minggu, supaya hidup anak-anak ada dalam genggaman tangan Tuhan. Bahkan sejak dalam kandungan, bawa kepada Tuhan karena anak adalah berkat Tuhan.
Segala sesuatu yang membawa kita dekat kepada Tuhan, itu berarti berkat Tuhan, tetapi kalau membuat kita jauh dari Tuhan, itu berarti godaan.
'diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya'= tanda dari antikris.
'bijaksana'= diisi firman sampai menggenggam firman dan kita digenggam oleh Tuhan.
Kalau kita berada dalam tangan Tuhan, kita akan bebas dari tangan antikris yang memberikan cap 666 pada dahi dan tangan, karena Tuhan sudah lebih dulu memberi tanda firman pada dahi, hati, dan tangan.
Bukti kita bebas dari antikris/ krisis dan berada dalam genggaman tangan Tuhan mulai dari sekarang adalah kita hidup dalam ketenangan.
Pengkhotbah 4:6
4:6.Segenggam ketenanganlebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.
Hidup dalam ketenangan = hidup dalam kebenaran dan damai sejahtera, tidak merasakan lagi apa-apa lagi yang daging rasakan di tengah krisis dunia. Semua enak dan ringan.
Buang yang tidak benar! Buang yang membuat tidak tenang sampai kita benar-benar tenang. Kalau tidak, kita pasti tenggelam. Kita hanya berdoa kepada Tuhan.
- Membuat roti bundar kecil untuk Tuhan.
1 Raja-raja 17:13
17:13.Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecildari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
Membuat roti bundar kecil artinya taat dengar-dengaran kepada Tuhan dimulai dari perkara kecil sampai perkara mustahil, bahkan taat pada seluruh kehendak Allah (daging tidak bersuara). Inilah roti bundar kecil.
Yohanes 8:51
8:51.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami mautsampai selama-lamanya."
Kalau kita taat mulai dari perkara kecil sampai daging tidak bersuara, kita akan mengalami kuasa untuk mengalahkan maut.
Buktinya:
- Tidak berdusta, jujur.
Yesaya 28:15
28:15.Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dustakami menyembunyikan diri,"
Berdusta sama dengan tanda tangan kontrak dengan maut.
Taat dan jujur, itu yang kita butuhkan untuk menghadapi krisis.
- Kita tidak binasa tetapi memiliki hidup kekal selamanya.
- Mengumpulkan kayu api untuk membakar roti.
1 Raja-raja 17:12
17:12.Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
Kayu api adalah gambaran dari kayu salib, percikan darah, nyala api siksaan.
Jadi kita harus mengalami percikan darah, yaitu sengsara daging karena Yesus, sengsara daging tanpa dosa.
Bentuknya adalah tidak salah tetapi disalahkan, sengsara daging karena ibadah pelayanan, kebenaran, firman pengajaran, dan sebagainya.
Untuk apa percikan darah? Membakar segala sesuatu terutama tabiat daging yang tidak berkenan pada Tuhan. Roti yang masih mentah harus dibakar supaya menjadi roti bundar kecil yang matang.
Apa yang harus dibakar?
- Keegoisan, mengasihi diri sendiri sehingga tidak bisa mengasihi Tuhan dan sesama, mengorbankan Tuhan dan sesama.
Ini harus dibakar sehingga bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita, hanya berbuat baik pada sesama, membalas kejahatan dengan kebaikan.
- Ketakutan dan kekuatiran pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan. Harus dibakar supaya tetap takut akan Tuhan.
- Takut dan kuatir sampai tidak setia kepada Tuhan. Harus dibakar, supaya menjadi setia dan benar pada Tuhan dan sesama.
- Takut untuk berkorban bagi orang lain dan Tuhan, tidak mau memberi sampai tidak bisa memberi. harus dibakar sehingga lebih bahagia memberi dari pada menerima.
Kalau ini semua dibakar, roti mulai matang.
- Berharap pada sesuatu selain Tuhan. Hati-hati, jangan berharap orang tua, anak-anak, apalagi dukun, yang sama dengan menyembah berhala. Harus dibakar, sehingga kita hanya percaya dan berharap Tuhan, sama dengan menyembah Dia.
Kalau egois, roti bundar kecil yang mentah tidak akan bisa menyenangkan dan mengenyangkan Tuhan.
Tetapi kalau dibakar, kita menjadi hamba Tuhan yang taat, setia, benar, takut akan Tuhan, rela berkorban, kita akan menjadi roti bundar kecil yang matang, sehingga sekalipun kecil kita bisa menyanangkan dan mengenyangkan Tuhan.
Contoh: janda Sarfat (bangsa kafir). Di akhir zaman: jemaat Filadelfia.
Wahyu 3:7-8
3:7."Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:8.Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Kudan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
'kekuatanmu tidak seberapa'= roti bundar kecil.
'menuruti firman-Ku'= taat.
'tidak menyangkal nama-Ku'= setia.
Janda Sarfat adalah kedudukan paling kecil di antara bangsa Israel. Yang penting adalah matang.
Jemaat Filadelfia juga kecil, tetapi matang, dan Tuhan akan menyenangkan kita.
Artinya Dia memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita. Dia mengulurkan kunci Daud untuk membuka pintu bagi kita.
Hasilnya:
- Tuhan membuka pintu Sorga bagi kita. Kita mengalami kuasa penyucian dan pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani, yaitu kuat teguh hati.
Wahyu 3:12
3:12.Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokogurudi dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Kuat teguh hati artinya tidak kecewa, tidak putus asa, dan tidak meninggalkan Tuhan apa pun yang kita hadapi. Kita tetap setia berkobar dan benar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, tetap percaya dan berharap Dia, tetap menyembah Dia sampai Dia mengulurkan tangan kemurahan dan kebajikan-Nya.
Jangan ragu!
Mungkin sudah setia dan benar, bahkan menyembah Tuhan, tetap sabar untuk menunggu waktu Tuhan. Ini adalah ujian iman dan kesabaran karena mungkin roti belum benar-benar matang.
- Pintu pemakaian Tuhan dibuka bagi kita.
Hakim-hakim 6:14-15
6:14.Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"
6:15. Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecildi antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling mudadi antara kaum keluargaku."
Daud kecil dipakai untuk mengalahkan Goliat.
Anak kecil dengan lima roti dan dua ikan juga dipakai Tuhan.
Mari mengecil, kita hanya mengandalkan firman, Roh Kudus, dan kasih Allah.
Kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal (penginjilan untuk menambah jumlah) dan Roh Kudus hujan akhir (pengajaran untuk menambah kualitas) sampai sempurna.
- Pintu perlindungan dan pemeliharaan Tuhan dibuka bagi kita yang kecil tak berdaya di tengah kesulitan dunia, sampai zaman antikris berkuasa di bumi.
1 Raja-raja 17:15
17:15.Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
- Pintu pertolongan Tuhan dibuka bagi kita, yang mati dibangkitkan.
1 Raja-raja 17: 17
17:17.Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi.
Yang mustahil jadi tidak mustahil, yang gagal jadi berhasil, sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan jadi sempurna. Kita menjadi sokoguru di Yerusalem baru selamanya, dan tidak akan keluar lagi dari sana selamanya.
Tuhan memberkati.