IBADAH PENYERAHAN ANAK1 Korintus 7:12-14,kebijaksanaan Rasul Paulus tentang suami-istri yang tidak seiman adalah jangan diceraikan, sehingga suami/istri yang tidak seiman itu dikuduskan, juga anaknya dikuduskan. Sesudah percaya Yesus, adalah tugas ibu untuk menyerahkan anak kepada Tuhan seperti ibu Hanna menyerahkan Samuel (
1 Samuel 2:18-19). Lanjut membawa anak untuk bisa beribadah dan melayani Tuhan, memiliki jubah indah, sehingga hidupnya ditata oleh Tuhan.
Jubah pelayanan memang harus dicelup dalam darah. Pelayanan memang harus ditandai pengorbanan. Maka suatu waktu jubah itu akan menjadi jubah putih berkilau-kilau, pakaian Mempelai, untuk siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
IBADAH RAYAMatius 24:31adalah keadaan ketiga pada saat kedatangan Yesus kedua kali yaitu terdengar tiupan sangkakala yang dahsyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai Mempelai Wanita di awan-awan yang permai.
Sangkakala itu adalah firman pengajaran yang kuat, yang diberitakan oleh seorang gembala, yang mampu menyucikan dan mengubahkan kita secara terus-menerus sampai sangkakala terakhir kita diubahkan sebagai Mempelai Wanita, bebas dari dunia, untuk bertemu Yesus di awan-awan.
Imamat 25:8-10,sangkakala ditiup pada tahun Yobel atau tahun penebusan. Pada tahun Yobel, segala harta yang sudah dijual harus kembali pada pemiliknya tanpa syarat. Dengan kata lain, pada tahun Yobel, Tuhan menggembalikan segala sesuatu yang sudah hilang dari umatNya.
Roma 3:23,sejak Adam dan Hawa berbuat dosa, semua manusia juga berdosa dan kehilangan yang sama, yaitu:
- Kehilangan pakaian kemuliaan, sehingga telanjang.
- Kehilangan damai sejahtera
- Kejadian 3:17,kehilangan berkat Tuhan, dan diganti dengan kutukan.
ad. 3. Adam dan Hawa kehilangan berkat Tuhan dan hidup dalam suasana kutukan, susah payah, duri-duri, penderitaan lahir dan batin. Suasana kutukan ini menembus dari zaman permulaan sampai zaman terakhir saat kedatangan Yesus kedua kali (
1 Korintus 16:22).
Di akhir zaman, manusia hidup dalam kutukan sebab tidak mengasihi Tuhan. Matius 24:12,di akhir zaman,
kasih menjadi dingin dan api kedurhakaan meningkat. Kasih menjadi dingin ini bukan hanya melanda dunia, tetapi juga melanda anak-anak Tuhan, sehingga juga hidup dalam suasana kutukan. Kalau kasih sudah menjadi dingin, pasti kedurhakaan akan meningkat.
Yohanes 18:18,Petrus berdiang pada api dunia, kasihnya menjadi dingin (tidak mengasihi Tuhan) sehingga ia menjadi durhaka terhadap Tuhan.
Kalau hati keras, yaitu kasihnya dingin dan durhaka, prakteknya:- Menyangkal Tuhan.
Tiga kali Petrus menyangkal Tuhan, yaitu:
- Yohanes 18:17,menyangkal di depan Pintu Gerbang = menyangkal salib Tuhan.
Salib adalah sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa, untuk diselamatkan.
Filipi 3:18-19,banyak kehidupan sekarang menjadi seteru salib Kristus, tidak mau menderita untuk Kristus, pikirannya hanya tertuju pada perkara duniawi atau perkara daging. Dia mengikut Tuhan hanya untuk mendapatkan perkara jasmani, dengan menghalalkan segala cara.
- Yohanes 18:25-26a,menyangkal sebagai murid Yesus = menyangkal firman pengajaran yang benar.
Kalau sudah bimbang, mendua hati dalam pengajaran, itu sudah mengalami suasana kutukan, dan mengalami ketidakpastian hidup. Kalau menyangkal firman pengajaran yang benar, pasti akan menerima yang sesat, sehingga kehilangan arah pada kesempurnaan = masuk kebinasaan.
- Yohanes 18:26b-27,menyangkal Yesus sebagai sahabat = menyangkal kasih Tuhan.
Yohanes 15:13,kalau tanpa kasih, tidak ada kesatuan, yang ada hanya iri hati, dendam, fitnah, dll.
Matius 10:33.
Kalau menyangkal Tuhan, akibatnya nanti adalah akan disangkal oleh Tuhan, sehingga tidak bisa masuk Firdaus, melainkan masuk kebinasaan untuk selama-lamanya.
- Tidak taat, tidak dengar-dengaran pada Tuhan, pada firman pengajaran yang benar.
Yohanes 14:15,kehidupan yang berkorban, belum tentu mengasihi Tuhan; tetapi kehidupan yang taat dengar-dengaran, pasti mengasihi Tuhan.
Praktek tidak taat dan tidak dengar-dengaran:
- Yohanes 21:3,melakukan sesuatu yang jelas bertentangan dengan firman.
Mungkin kita melakukan sesuatu yang logis, tapi kalau tidak sesuai firman itu berarti keras hati, tidak dengar-dengaran. Sekalipun sudah meninggalkan segala sesuatu untuk Tuhan, tetapi jika tidak dengar-dengaran, maka tidak ada artinya.
- Tidak setia, bahkan meninggalkan ibadah pelayanan.
Akibatnya adalah tidak menangkap apa-apa = gagal total, ditambah telanjang (Yohanes 21:3,7). Telanjang berarti dipermalukan, dan tidak bisa dipermuliakan saat kedatangan Tuhan kedua kali.
Yohanes 21:15,17.Yesus menyampaikan firman Tuhan tiga kali kepada Petrus, ini menunjuk pada firman penggembalaan dalam 3 macam ibadah. Di situ ada kasih Gembala Agung yang sudah menyerahkan nyawa kepada kita.
Selama kita masih mau mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan, Tuhan sanggup mengembalikan apa yang sudah hilang dari kita.Hasil mendengar dan dengar-dengaran adalah: - Hati nurani yang baik(Petrus menjadi sedih).
Hati nurani yang baik adalah kesadaran bahwa ada sesuatu yang belum beres dalam kehidupan kita, sehingga bisa mengaku pada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat lagi, di situ kita menerima kasih Tuhan.
Amsal 28:13.
- Yohanes 21:18, bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, artinya:
- taat dengar-dengaran apapun resikonya,
- mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu,
- menyerah sepenuh kepada Tuhan, menyembah Tuhan.
Maka saat itu juga, Tuhan juga mengulurkan tangan kepada kita. Tuhan menyerahkan nyawaNya bagi domba-dombaNya untuk menanggung kutukan dan mengulurkan tangan pada kita (Yohanes 19:30), untuk membereskan segala sesuatu yang belum beres. Perjamuan Suci adalah bukti Yesus sudah menyerahkan nyawa untuk membereskan kehidupan kita. Baik secara jasmani, juga secara rohani untuk menyucikan kehidupan kita, sampai saat bunyi sangkakala yang terakhir, kita siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Tuhan memberkati.