Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 8:1-58:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.Ada dua keadaan yang kontras:
- [Wahyu 8:1-4] Ketenangan.
Suasana ketenangan setengah jam di Sorga/ suasana doa penyembahan. Ada asap kemenyan naik ke hadirat Tuhan.
- [Wahyu 8:5] Kegoncangan.
Terjadi kegoncangan-kegoncangan di bumi dalam segala bidang, yaitu bidang jasmani (pekerjaan, dll) dan bidang rohani (dosa-dosa sampai puncaknya dosa), nikah dan buah nikah, ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Mengapa Tuhan ijinkan terjadi kegoncangan di bumi?
Ibrani 12:26-2912:26 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."12:27 Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukurdan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.12:29 Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.Untuk memisahkan antara kehidupan yang tergoncang dengan kehidupan yang tidak tergoncang/ tenang. Kehidupan yang tergoncang akan lenyap bersama dunia bahkan sampai binasa di neraka, tetapi kehidupan yang tidak tergoncang akan mengalami ketenangan sampai puncaknya ketenangan setengah jam di Sorga, sama dengan mewarisi kerajaan Sorga yang tidak tergoncangkan selamanya.
Praktek kehidupan yang tidak tergoncangkan:
- [Ibrani 12:28] Tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan, tidak tinggalkan kebenaran apa pun yang sedang kita hadapi, tetapi kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan dalam segala hal, dalam segala keadaan.
- [Ibrani 12:28] beribadah melayani Tuhan menurut cara yang berkenan kepada-Nya.
Roma 14:17
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahteradan sukacita oleh Roh Kudus.
Sebab banyak ibadah pelayanan yang tidak berkenan kepada Tuhan, yaitu ibadah pelayanan yang hanya mencari perkara jasmani/ perkara dunia.
Ibadah pelayanan menurut cara yang berkenan adalah ditandai:
- Kebenaran.
Dalam Tabernakel menunjuk alat Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus. Maka firman pengajaran yang benar akan mendarah daging dalam kehidupan kita, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan kesucian.
- Sukacita oleh Roh Kudus, yang tertib dan teratur.
Dalam Tabernakel menunjuk alat Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Kita bisa tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Roh Kudus juga membuat sukacita Sorga yang tertib dan teratur.
- Damai sejahtera.
Dalam Tabernakel menunjuk alat Mezbah Dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih-Nya. Kasih Tuhan menutupi dosa-dosa sehingga kita tidak merasa apa-apa lagi yang daging rasakan, hanya damai sejahtera.
Jadi, ibadah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan adalah ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan. Dalam kandang penggembalaan/ ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, maka tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah. Kita tetap dalam kebenaran, sukacita, dan damai sejahtera. Semua menjadi enak dan ringan. Ini seperti yang dialami Musa.
Keluaran 3:1-3
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakankambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebatitu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
Semak duri adalah manusia daging yang berdosa. Kalau semua tenang/ baik dan tidak ada goncangan, maka kelihatan baik. Tetapi jika terjadi goncangan/ angin, maka akan saling menusuk, saling menghakimi, saling menyakiti.
Manusia yang hanya semak duri harus tergembala dengan benar dan baik lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, supaya mengalami pekerjaan nyala api dari Sorga, yaitu nyala api firman (Ibadah Pendalaman Alkitab), nyala api Roh Kudus (Ibadah Raya), dan nyala api kasih Allah (Ibadah Doa). Ini adalah pemandangan yang hebat, di mana manusia yang hebat, yang sibuk, yang jahat, tetapi bisa masuk kandang penggembalaan, mau disucikan oleh pedang firman. Di dalam kandang penggembalaan, kita mengalami pekerjaan nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah untuk menyucikan tubuh, jiwa, roh kita, untuk menghapuskan dosa-dosa sampai kita sempurna dan tak bercacat cela.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulandi bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintangdi atas kepalanya.
Sampai kita ditampilkan menjadi terang dunia seperti Yesus, tidak ada gelap sedikit pun. Ini yang disebut tubuh Kristus sempurna/ gereja Tuhan yang sempurna, mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Di luar penggembalaan = di luar nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah, sehingga tidak mau disucikan, yang ada hanyalah nyala api penghukuman Tuhan.
- [Ibrani 12:28] takut dan hormat kepada Tuhan.
Artinya:
- Mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar = beribadah melayani Tuhan dengan takut dan gentar, setia berkobar-kobar, setia dan tanggung jawab kepada Tuhan.
Filipi 2:12-15
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
- [Filipi 2:13] Kita beribadah melayani dengan kerelaan hati. Rela berkorban apa pun untuk Tuhan, sebab Tuhan sudah lebih dahulu berkorban segalanya bagi kita di kayu salib.
Efesus 6:15
6:15 kakimu berkasutkan kerelaanuntuk memberitakan Injil damai sejahtera;
Ulangan 29:5
29:5 Empat puluh tahunlamanya Aku memimpin kamu berjalan melalui padang gurun; pakaianmu tidak menjadi rusak di tubuhmu, dan kasutmu tidak menjadi rusak di kakimu.
40 tahun = 40 tahun Yobel.
40 x 50 = 2000 tahun zaman gereja akhir zaman.
Kalau kita melayani dengan kerelaan hati/ berkorban maka kita akan beribadah melayani sampai garis akhir, yaitu sampai meninggal dunia/ sampai Tuhan Yesus datang kedua kali.
- [Filipi 2:14] Beribadah melayani Tuhan tidak bersungut-sungut, tidak berbantah-bantah tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
[Filipi 2:15] Kalau kita beribadah melayani dengan takut dan gentar, dengan kerelaan hati, dengan ucapan syukur kepada Tuhan, maka kita tampil sebagai bintang-bintang yang bercahaya. Hidup kita menjadi berhasil dan indah pada waktuNya. Kehidupan kita menjadi kesaksian di mana pun kita berada, sampai suatu saat menjadi terang dunia.
Filipi 2:16
2:16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Bintang-bintang harus berpegang teguh pada firman pengajaran benar yang sudah menjadi pengalaman dalam hidup kita, bergantung sepenuh kepada Tuhan.
Wahyu 14:7
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikanlangit dan bumi dan laut dan semua mata air."
Takut dan hormat pada Tuhan sama dengan memuliakan Tuhan, menyembah Tuhan sebagai sang Pencipta. Ini berarti kita mengaku hanya tanah liat, banyak kelemahan, banyak kekurangan secara jasmani dan rohani, gampang jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Kita hanya menangis, bergantung pada belas kasih Tuhan.
Contohnya adalah Raja Hizkia yang hanya menangis kepada Tuhan. Maka Tuhan sebagai Imam Besar mengulurkan tangan belas kasih-Nya, mengadakan pelayanan pendamaian bagi kita.
Hasilnya:
- Imam Besar mendamaikan dosa-dosa kita. Kita bisa saling mengaku dan saling mengampuni, maka darah Yesus membasuh dosa-dosa, sehingga kita merasa damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Ibrani 2:17-18
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allahuntuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
- Kalau dosa selesai, masalah selesai. Tuhan menolong dan menyelesaikan semua masalah kita tepat pada waktuNya.
Ibrani 4:16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
1Petrus 5:6
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
- Tangan setia dan belas kasih Tuhan mengangkat kita, menyucikan dan membaharui kita dari manusia daging menjadi menusia rohani. Kita diangkat dan dipakai oleh Tuhan, semua indah pada waktuNya.
Pengkhotbah 3:11
3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Sampai saat Tuhan datang kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk kerajaan Sorga selamanya.
Tuhan memberkati.