Matius 24:29-31adalah keadaan pada waktu kedatangan Yesus kedua kali:
- Matius 24:29, terjadi kegoncangan dan kegelapan melanda bumi, baik di bidang jasmani (krisis global, dll) maupun di bidang rohani, yang akan berakhir dengan kebinasaan di neraka. Ini adalah nubuat yang pasti akan terjadi.
- Matius 24:30, Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai.
- Matius 24:31.
Kita masih berada pada keadaan pertama dan kedua.
Yesaya 2:19,21Wahyu 6:12-13,15-17Saat kedatangan Tuhan kedua kali, terjadi ketakutan yang dahsyat melanda anak-anak Tuhan.
Supaya kita tidak takut memandang kemuliaan Tuhan yang akan datang kembali kedua kali, kita harus belajar memandang kemuliaan Tuhan mulai dari sekarang. Sampai suatu waktu kita akan memandang kemuliaan Tuhan muka dengan muka di awan-awan yang permai.
Musa memandang kemuliaan Tuhan dari belakang, sehingga Musa bisa menulis 5 kitab pertama dalam Alkitab (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan). Bahkan Musa bisa menulis sesuatu yang jauh sebelum dia lahir.
Rasul Yohanes memandang kemuliaan Tuhan dari depan, sehingga bisa menulis 5 kitab penutup Alkitab (injil Yohanes, surat I-III Yohanes, Wahyu). Ini adalah sesuatu yang belum terjadi, tetapi pasti akan terjadi.
Sekarang, gereja Tuhan harus memandang kemuliaan Tuhan secara keseluruhan, yaitu memandang hatinya Tuhan yang penuh dengan kasih. Roma 8:35-36Kehidupan kita hanya seperti domba sembelihan yang menghadapi badai maut.
Kita tidak bisa ditolong oleh apapun selain oleh kasih Allah.
Di mana kita bisa merasakan kasih Allah?- Efesus 5:25, dalam kehidupan nikah secara jasmani.
Nikah itu harus benar dan sah. Kalau nikah salah, yang ada bukan kasih, tetapi maut.
Nikah yang benar:
- harus sesuai dengan firman, diberkati oleh seorang gembala,
- direstui oleh orang tua,
- dicatat di catatan sipil.
Juga kedudukan dalam nikah harus benar:
- suami mengasihi istri,
- istri tunduk, taat dengar-dengaran pada suami,
- anak taat pada orang tua, dan orang tua jangan membuat tawar hati anak (orang tua memaksakan kehendak yang tidak sesuai firman, atau menuruti kehendak anak yang tidak sesuai firman).
- Dalam hubungan nikah yang rohani, antara Kristus dengan jemaat, yaitu dalam penyembahan.
Dalam penyembahan, kita sedang dalam hubungan hati dengan hati dengan Tuhan.
- Yohanes 10:11, dalam penggembalaan.
Yohanes 15:13
Tiga kali pertanyaan Tuhan pada Petrus menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah:
- ketekunan dalam Ibadah Raya,
- ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci,
- ketekunan dalam Ibadah Doa.
Dalam penggembalaan, Tuhan benar-benar mencurahkan kasihnya, sikap kita adalah bertekun dalam 3 macam ibadah.
Efesus 3:18-19Banyak doa kita, tetapi kita harus berdoa secara intensif supaya dapat mengenal, melihat, memahami, dan merasakan betapa tinggi dan dalamnya, panjang dan lebarnya kasih Kristus.Praktek kasih Allah:- Efesus 4:8-12, tinggi dan dalamnya kasih Allah(Yesus turun ke alam maut dan naik ke sebelah kanan Allah Bapa).
Kegunaannya:
- Untuk membebaskan kita dari tawanan maut, tawanan dosa.
Bukti lepas dari tawanan maut:
- Tidak berdusta(Yesaya 28:15)
Hati-hati, sebab dusta itu berarti tangan tangan kontrak dengan maut.
- Tidak ada kebencian lagi(I Yohanes 3:14), tetapi kita mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan bisa mengasihi musuh.
- Mengaku dosa, kepada Tuhan dan sesama; jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Dosa adalah maut, kalau tidak diakui berarti tetap berada dalam maut. Dosa yang harus diakui adalah:
- dosa warisan,
- dosa angan-angan atau pikiran,
- dosa perbuatan atau perkataan,
- dosa menyetujui orang lain berbuat dosa (Roma 1:32).
Selain mengaku dosa, juga harus bisa mengampuni dosa orang laindan melupakannya, oleh darah Yesus.
- Efesus 4:9-11, untuk memberikan jabatan pelayanan, untuk mengangkat kita menjadi imam dan raja yang dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
Kisah Rasul 20:22-24
Kalau bisa merasakan tinggi dan dalamnya kasih Tuhan, lepas dari tawanan maut, dan mau menerima jabatan pelayanan, maka akan menjadi tawanan roh, yaitu:
- pelayan Tuhan yang melayani sesuai kehendak Tuhan,
- pelayan Tuhan yang setia melayani sampai garis akhir (garis kubur atau kedatangan Tuhan kedua kali).
Tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan = kembali menjadi tawanan maut; dan bahayanya tidak bisa kembali lagi, seperti Yudas diganti Matias dan tidak bisa kembali lagi, binasa selama-lamanya.
- Efesus 5:25-27, panjang dan lebarnya kasih Allah.
Panjang dan lebarnya kasih Allah adalah memandikan kita secara dobel, yaitu dengan air (baptisan air) dan firman (firman pengajaran yang benar).
Imamat 14:8-9
Yesus memandikan kita dua kali dengan air dan firman = memandikan orang kusta. Orang kusta tidak boleh masuk Kerajaan Sorga, masuk rumahnya sendiripun tidak boleh.
Setelah menyelam dalam baptisan air, itu belum cukup, kita harus menyelam dalam firman, terutama dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.
Memandikan dobel artinya:
- Matius 15:19, menyucikan kehidupan kita yang kusta, mulai dari hati.
Penyucian adalah dari 7 hal:
- pikiran jahat, prasangka buruk,
- pembunuhan, kebencian,
- perzinahan,
- percabulan,
- pencurian,
- sumpah palsu,
- hujat; ini dimulai dari menyalahkan atau menjelek-jelekkan orang lain, memfitnah, sampai menghujat Tuhan. Wahyu 13:5-6, mulut yang penuh dengan kebenaran diri sendiri (kusta) adalah mulutnya antikris.
Kalau hati disucikan dari 7 hal ini, maka kita akan sampai sempurna tak bercacat cela seperti Yesus. Tapi kalau tidak mau disucikan, akan sempurna dalam kejahatan dan kenajisan seperti perempuan Babel, untuk dimasukkan dalam kebinasaan.
- Mengalami pembaharuan, keubahan hidup, dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Roma 6:4
Dalam baptisan air, kita dikuburkan bersama Yesus dan bangkit dalam hidup yang baru, hidup yang sesuai Kerajaan Sorga.
I Petrus 3:20-21
Hidup Kerajaan Sorga = hati nurani yang baik, hati nurani yang taat dengar-dengaran.
Lewat dibaharui oleh firman, kita akan memiliki hati yang tabah, kuat dan teguh hati.
Hati yang taat dan tabah = hati yang penuh dengan kasih Allah, bisa mengalami panjang dan lebarnya, tinggi dan dalamnya kasih Allah.
Hati yang taat dan tabah, melihat kasih Allah, akan bisa menulis apa yang terjadi sekarang, yaitu AKU MENGASIHI TUHAN.
Roma 8:35-36Orang yang bisa melihat kasih Tuhan, merasakan panjang dan lebar, tinggi dan dalamnya kasih Tuhan, maka
apapun badai yang dialami, sekalipun dia hanya domba sembelihan yang tidak berdaya apa-apa, tetapi ia
tidak akan mau terpisah dari Tuhan.
Yohanes 12:26Kalau kita tidak mau terpisah dari Tuhan, maka
Tuhan juga tidak mau terpisah dari kita. Tuhan di pihak kita, kita tidak terpisahkan dengan Tuhan.
Hasil tidak terpisah dari Tuhan:- Roma 8:31-32, Tuhan mampu menyediakan segala kebutuhan kita di dalam korban Kristus, di dalam kasih Allah.
- Roma 8:33-34, Tuhan membela dan melindungi kehidupan kita.
- Roma 8:37, Tuhan menjadikan kita lebih dari pemenang, artinya kita tidak berdaya, tetapi kita menang atas musuh yang dahsyat karena kasih Tuhan yang berperang ganti kita.
Wahyu 21:16,19, sampai kemenangan terakhir, kita masuk kota yang panjang dan lebar, tinggi dan dalam, Yerusalem Baru.
Panjang dan lebar, tinggi dan dalam, adalah salib, menunjuk pada Perjamuan Suci pagi hari ini. Kasih Tuhan akan selalu menolong kehidupan kita.
Tuhan memberkati.