Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 14:6-13 berjudul pemberitaan tentang penghakiman/ penghukuman.

Wahyu 14:6-7
14:6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekaluntuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

Kita telah mempelajari ada 3 malaikat dalam Wahyu 14:6-13. Malaikat pertama memberitakan tentang 2 hal, yaitu Injil yang kekal dan penghakiman.

Malaikat pertama memberitakan Injil yang kekal, yang terdiri dari 3 tingkatan:
  • Injil tentang keselamatan/ Kabar Baik (Efesus 1:13) yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia untuk mati dan bangkit, untuk menebus manusia berdosa. Pekerjaan Injil keselamatan membawa kita bisa mempunyai iman, bertobat, dan lahir baru untuk mendapat hidup kekal.

    Yohanes 3:5
    3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

    Baptisan air dan baptisan Roh Kudus adalah dasar/ landasan untuk masuk dalam Kerajaan Sorga, untuk kita menerima hidup kekal selamanya. Baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah percaya Yesus dan bertobat, harus dikubur dalam air bersama Yesus, sehingga keluar/ bangkit dari air bersama Yesus, dan tampak Sorga terbuka. Lewat baptisan kita menerima hidup baru, kita hidup dalam urapan Roh Kudus, yaitu hidup dalam kebenaran. Jika kita hidup benar, maka kita selamat = tidak dihukum, tidak binasa.

  • Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus/ Kabar Mempelai/ firman pengajaran yang benar, yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat, sampai sempurna.

  • Injil yang kekal = gabungan Kabar Baik + Kabar Mempelai = perkataan Yesus yang hidup dan kekal.
    Yohanes 6:68
    6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

    Kalau kita tidak menerima firman penginjilan, kita tidak bisa menerima firman pengajaran juga, sehingga kita pasti binasa. Contoh: Yudas Iskariot. Injil yang kekal mempersiapkan kita untuk masuk dan mewarisi Kerajaan Sorga yang kekal, sehingga kita menerima hidup kekal selamanya.
Selain memberitakan Injil, malaikat pertama juga memberitakan tentang penghakiman/ penghukuman Allah bagi mereka yang menolak Injil/ perkataan Yesus, sehingga mereka binasa selamanya. Mereka menerima penghukuman kekal di neraka.

Yohanes 12:47-48
12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

Menolak Injil = tidak mau mendengar perkataan Yesus, atau mendengar tetapi tidak mau melakukan Injil Allah (tidak taat dengar-dengaran, kelakuan hidupnya bertentangan dengan firman Allah). Kehidupan yang menolak Injil harus dihakimi dan dihukum.

Oleh sebab itu, kita harus menerima Injil yang kekal, baik firman penginjilan maupun firman pengajaran yang benar. Menerima Injil Allah = kita mendengar firman dan dengar-dengaran, sehingga kita bisa menghakimi diri sendiri atau mengoreksi diri sendiri, sampai kita menyadari dosa-dosa kita bahkan sampai puncak dosa. Kemudian, kita bisa mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Setelah diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Dengan demikian, kita dibenarkan dan diselamatkan lewat pekerjaan firman penginjilan, kita disucikan sampai sempurna oleh firman pengajaran. Kalau kita sudah sempurna dan tidak bercela, kita tidak perlu masuk penghakiman = tidak ada penghukuman, berarti kita bisa masuk Kerajaan Sorga yang kekal.

Dalam Wahyu 14 ada tiga macam penghakiman:
  1. Penghakiman bagi mereka yang menolak Injil yang kekal (ayat 6-7).
  2. Penghakiman atas Babel (ayat 8).
  3. Penghakiman bagi mereka yang menyembah Antikris (ayat 9-10).

Kita mempelajari lebih dulu tentang penghakiman yang pertama.

Kita menerima Injil yang kekal untuk mendapat hidup kekal. Kehidupan yang dihukum adalah kehidupan yang menolak Injil Allah. Kita bisa mempelajari lewat praktek sehari-hari kehidupan yang memiliki hidup kekal. Kehidupan yang memiliki hidup kekal adalah kehidupan yang takut akan Tuhan. Jadi, orang yang menolak Injil yang kekal = manusia, termasuk hamba Tuhan, yang tidak takut akan Tuhan.

Maleakhi 1:6-7
1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"


Menolak Injil keselamatan = tidak hidup benar. Menolak firman pengajaran = tidak hidup suci. Mereka yang membawa roti cemar ke atas meja Tuhan.
Pengertian membawa roti cemar pada Tuhan adalah:
  1. Membawa hidup yang cemar.
    • Hati yang cemar.
      Markus 7:21-23
      7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
      7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
      7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."


      Hati dan pikiran yang cemar adalah hati dan pikiran yang jahat dan najis, hati yang keras dan tidak taat. Hati cemar berisi 12 keinginan jahat dan najis, termasuk kepahitan, sehingga tidak bisa menampung 12 roti yang seharusnya diletakkan di atas Meja Roti Sajian. Kedua belas roti disusun menjadi dua bagian, yaitu 6 dan 6, menunjuk pada 66 buku dalam Alkitab = firman Allah. Meja kehidupan kita seharusnya diisi dengan roti firman Allah. Firman Allah merupakan rem untuk kita tidak berbuat dosa. Jika tidak ada firman Allah, kehidupan itu hanya akan berbuat dosa sampai pada puncak dosa.

    • Perbuatan yang cemar.
      Yesaya 59:1-3
      59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
      59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
      59:3 Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.


      Perbuatan cemar = perbuatan dosa sampai puncak dosa, perbuatan yang merugikan orang lain (orang benar), perbuatan yang memperdaya orang benar.

    • Perkataan cemar = perkataan sia-sia, fitnah, dusta, gosip, bahkan sampai menghujat Tuhan dan firman Allah.

    Hati, perbuatan, dan perkataan cemar membuat kita terpisah dari Tuhan.

  2. Membawa nikah yang cemar, yang tidak sesuai dengan firman Tuhan (Alkitab).
    Nikah yang cemar dimulai dari awal nikah. Sejak permulaan, nikah yang benar harus direstui/ disetujui oleh orang tua dari kedua belah pihak, disahkan oleh pemerintah (catatan sipil), serta diteguhkan dan diberkati oleh Tuhan. Syarat nikah yang benar:
    • Satu iman, satu baptisan, satu bahtera, satu penggembalaan.
    • Kesucian, jangan ada kejatuhan dalam dosa.

    Perjalanan nikah juga jangan sampai cemar, jangan ada pertengkaran, jangan ada kekerasan, jangan ada perselingkuhan, jangan ada kawin-cerai. Jika kita bertengkar dalam nikah, suami tidak mengasihi istri, istri tidak tunduk pada suami, anak tidak taat ada orang tua, bagaimana kita bisa melayani Tuhan? Kejatuhan dalam permulaan nikah tidak hanya soal melanggar kesucian tempat tidur, tetapi juga termasuk jika ada penipuan dan perselingkuhan sejak di masa pacaran (awal nikah).

  3. Melayani dengan tahbisan yang cemar.
    Lukas 16:13-15
    16:13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
    16:14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.
    16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.


    Melayani dengan tahbisan yang cemar artinya menjadi hamba uang. Mereka beribadah dan melayani Tuhan hanya untuk mendapat uang, sehingga pasti mencemooh Yesus. Selain itu, melayani dengan tahbisan cemar juga termasuk menjadi hamba manusia. Mereka melayani hanya untuk menyenangkan manusia. Mereka memakai kebenaran diri sendiri, yang cocok dengan logika manusia, sekalipun melanggar firman Tuhan.

    Contoh: Yudas Iskariot selalu menolak firman pengajaran yang benar ("Bukan aku"), sehingga hidupnya terkatung-katung di antara langit dan bumi. Yudas Iskariot melayani orang Farisi dan ahli Taurat, menyenangkan manusia dan melawan Tuhan, hanya untuk mendapat uang. Akibatnya, Yudas menggantung diri dan jatuh tertelungkup = cinta pergaulan dunia, cinta uang, cinta manusia duniawi, tanpa kasih kepada Tuhan. Perutnya pecah dan isinya terburai = semua kejahatan dan kebusukan yang disimpan akan dikeluarkan dan dipermalukan, tetapi sudah terlambat sebab tidak ada lagi pengampunan.

Maleakhi 2:1-3
2:1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.
2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.

Kalau kita tidak takut akan Tuhan dan berani membawa kehidupan yang cemar pada Tuhan, akibatnya:
  • Hidup dalam kutukan.
  • Dipermalukan oleh Tuhan.
  • Tulangnya diremukkan (seperti penjahat yang disalib di samping Yesus).
    Pelayan Tuhan tetapi sebenarnya adalah penjahat di mata Tuhan, karena membawa kehidupan yang cemar. Tulang dipatahkan = tidak utuh, tidak bisa sempurna saat kedatangan Yesus kedua kali.
Jangan hanya sekadar melihat pelayanan yang kelihatan. Biarlah kita dikoreksi oleh firman Tuhan, supaya jangan ada yang cemar dalam hidup kita.

Keadaan yang dituliskan dalam Maleakhi merupakan pengulangan dari keadaan jemaat di Gunung Sinai yang menyembah lembu emas.

Keluaran 32:9-10,6,18-19
32:9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
32:10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."
32:6 Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
32:18 Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan-- bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

Kehidupan yang cemar tidak mungkin menyembah Tuhan, tetapi mereka menyembah lembu emas. Kehidupan yang keras hati (hati cemar). Mereka hidup dalam nikah yang cemar (makan dan minum, bersukaria). Mereka melayani dengan pelayanan cemar yang ditujukan hanya untuk mendapat perkara jasmani (emas).

Hati-hati dalam perjalanan kita keluar dari dunia ini ke Kanaan Samawi (Kerajaan Sorga yang kekal), sebab lembu emas mau menghambat, yaitu lewat kehidupan yang tidak takut akan Tuhan. Kehidupan yang menolak Injil yang kekal pasti akan dihakimi dan dihukum.

Keluaran 32:26-29
32:26 maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
32:27 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
32:28 Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.
32:29 Kemudian berkatalah Musa: "Baktikanlah dirimu mulai hari ini kepada TUHAN, masing-masing dengan membayarkan jiwa anaknya laki-laki dan saudaranya -- yakni supaya kamu diberi berkat pada hari ini."

Jalan keluarnya adalah imam-imam dipilih dan dipisahkan oleh Musa. Imam-imam bertanggung jawab sebagai kehidupan yang berdiri di antara Tuhan dan sidang jemaat, sebagai perantara Tuhan dan jemaat. Imam-imam menjadi penentu, sehingga kita harus bersungguh-sungguh.

Kehidupan yang memihak Tuhan tidak boleh memihak keluarganya. Imam-imam harus menyandang pedang = kita berpegang teguh pada satu firman pengajaran benar dan dengar-dengaran (mempraktekkan firman). Kita bisa mengalami penyucian terus-menerus sampai mendapat angka 3000. Angka 3000 = 2000 (volume Ruangan Suci) + 1000 (volume Ruangan Maha Suci).

Orang benar dan suci akan selalu tinggal dalam kandang penggembalaan (Ruangan Suci), sehingga setan tidak bisa menjamah kita. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus (Kebaktian Umum), Allah Anak (Kebaktian Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci), dan Allah Bapa (Kebaktian Doa). Kita disucikan terus-menerus sampai mencapai Ruangan Maha Suci, yaitu kita menerima hidup kekal selamanya bersama Tuhan, kita layak masuk Kerajaan Sorga yang kekal.

Apa yang harus disucikan?
  • Hati dan pikiran yang jahat dan najis (hati yang keras) harus disucikan, termasuk perbuatan dan perkataan juga harus suci = seluruh kehidupan kita disucikan.
    Ibrani 4:12
    4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

  • Nikah dan buah nikah harus disucikan.
    1 Raja-raja 3:16,22,24-26,28
    3:16 Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya.
    3:22 Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata pula: "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." Begitulah mereka bertengkar di depan raja.
    3:24 Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja.
    3:25 Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain."
    3:26 Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"
    3:28 Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.

    Nikah disucikan dari persundalan dan pertengkaran, sehingga timbul belas kasih. Kita bisa saling mengaku dan saling mengampuni. Setajam-tajamnya pedang firman penyucian, di dalamnya terkandung belas kasih Tuhan untuk menyucikan dan menolong kita, sehingga kita juga bisa memiliki belas kasih kepada sesama. Segala dosa dan segala masalah diselesaikan, kita bisa kembali pada nikah yang benar.

  • Tahbisan yang benar.
    Hakim-hakim 3:14,16-17,21-22
    3:14 Delapan belas tahun lamanya orang Israel menjadi takluk kepada Eglon, raja Moab.
    3:16 Dan Ehud membuat pedang yang bermata dua, yang panjangnya hampir sehasta, disandangnyalah itu di bawah pakaiannya, pada pangkal paha kanannya.
    3:17 Kemudian ia menyampaikan upeti kepada Eglon, raja Moab. Adapun Eglon itu seorang yang sangat gendut.
    3:21 Kemudian Ehud mengulurkan tangan kirinya, dihunusnya pedang itu dari pangkal paha kanannya dan ditikamkannya ke perut raja,
    3:22 sehingga hulunya beserta mata pedang itu masuk. Lemak menutupi mata pedang itu, sebab pedang itu tidak dicabutnya dari perut raja. Lalu keluarlah ia melalui pintu belakang.


    Israel dijajah selama 18 tahun, menunjuk pada 666, yaitu mamon/ antikris. Raja Eglon yang gemuk = suka uang, suka upeti, keinginan akan uang, menunjuk pada kehidupan yang menahan lemak. Lemak adalah milik Tuhan yang harus kita kembalikan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Kita membutuhkan pedang untuk menyucikan kita dari keinginan akan uang. Kita dilepaskan dari keinginan akan uang = kita bisa mengembalikan milik Tuhan, perpuluhan dan persembahan khusus, bahkan berkorban untuk Tuhan.

Kehidupan, nikah, dan tahbisan yang disucikan = kehidupan yang berbau harum dan berkenan pada Tuhan = kehidupan yang memihak Tuhan. Sehingga Tuhan juga memihak kita, Tuhan beserta kita. Kita membutuhkan penyertaan Tuhan lebih dari apa pun. Sorga sekalipun tidak ada artinya jika tanpa penyertaan Tuhan.

Roma 8:31-32
8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?


Jika Tuhan menyertai kita, hasilnya adalah:
  1. Tuhan memberkati kita lewat salibNya. Tuhan memelihara kita secara berlimpah-limpah (salib, tanda surplus), sehingga kita bisa selalu mengucap syukur pada Tuhan.

  2. Tuhan memberi kemenangan atas musuh = kita bebas dari dosa, bebas dari maut dan penghukuman. Kita menang atas halangan dan rintangan apa pun. Kita bisa dipakai dalam kegerakan hujan akhir, yaitu kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

  3. Tuhan melindungi kita dari amarah dan aniaya Antikris yang akan berkuasa di bumi selama 3,5 tahun. Kita disingkirkan, dilindungi, dan dipelihara secara langsung oleh Tuhan di padang gurun penyingkiran.
    Mazmur 124:1-5
    124:1 Nyanyian ziarah Daud. Jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, -- biarlah Israel berkata demikian --
    124:2 jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita,
    124:3 maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita;
    124:4 maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita,
    124:5 maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu.


  4. Tuhan sanggup melepaskan kita dari ketakutan, kesesakan, susah payah, dan air mata. Kita bisa mengalami damai sejahtera, enak dan ringan, sekalipun di tengah goncangan, sama seperti Yesus yang tidur di tengah badai. Tuhan sanggup menyelesaikan semua masalah yang sudah mustahil sekalipun. Tuhan akan menolong kita semua.

    Mazmur 118:5-9
    118:5 Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.
    118:6 TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
    118:7 TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku.
    118:8 Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.
    118:9 Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan.


  5. Tuhan melindungi kita dari penghukuman/ penghakiman yang akan datang (3 x 7 hukuman, kiamat), sampai penghukuman kekal di neraka sekalipun. Kita bisa diangkat di awan-awan permai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali, sampai Injil yang kekal membawa kita masuk dalam Sorga yang kekal.

    Kita memihak Tuhan, maka Tuhan di pihak kita, sehingga selama-lamanya kita bersama Tuhan. Tuhan selalu bergumul bersama kita. Doa Musa di padang gurun adalah supaya Tuhan beserta, sebab kita tidak mampu berbuat apa-apa tanpa penyertaan Tuhan.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 30 Januari 2013 (Rabu Sore)
    ... kita memiliki tanda darah dan tanda air. Tanda darah BERTOBAT. Bertobat yaitu berhenti berbuat dosa kembali kepada Tuhan. Terutama bertobat dari dosa utama. Petrus . Karena itu buanglah segala kejahatan segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan kedengkian dan fitnah. Supaya kita mendapat kasih utama maka kita harus bertobat dari dosa utama. Selama ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Januari 2019 (Minggu Pagi)
    ... melihat seekor binatang keluar dari dalam laut bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya dan takhtanya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Januari 2014 (Minggu Sore)
    ... oleh Rasul Yohanes Lukas Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Para gembala mendengar dan melihat berita malaikat yang menjadi wujud bayi Yesus. Jadi suara sangkakala yang nyaring yang didengar ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Maret 2023 (Kamis Sore)
    ... sama dengan firman yang dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus yaitu ayat menerangkan ayat dalam Alkitab firman pengajaran yang benar. Apa yang disucikan oleh pedang firman kabar mempelai Perut hati yang berisi keinginan najis kepahitan keinginan jahat cinta uang . Hakim-hakim - - Delapan belas tahun lamanya orang Israel menjadi takluk kepada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Juni 2021 (Selasa Sore)
    ... tiga macam ibadah pokok. Pelita Emas yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus. Meja Roti Sajian yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab amp Perjamuan Suci persekutuan dengan Anak Allah di dalam Firman Pengajaran yang benar dan korban Kristus. Mezbah Dupa ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 November 2017 (Minggu Pagi)
    ... tersandung dan terjatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Petrus - Karena itu saudara-saudaraku berusahalah sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Juga ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Januari 2010 (Minggu Pagi)
    ... masuk penghukuman bersama dunia tetapi terangkat bersama Tuhan. Matius - berjaga-jaga menghadapi kedatangan Tuhan yang tidak terduga waktunya adalah berjaga-jaga pada waktu pembagian makanan rohani setia dan bijaksana pada waktu pembagian makanan rohani. Wahyu setia dan bijaksana untuk membaca mendengar dan menuruti firman pengajaran yang benar. menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk bisa membaca ...
  • Ibadah Kunjungan di Palangkaraya I, 28 Juni 2016 (Selasa Sore)
    ... air sejuk bagi jiwa yang dahaga demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh. Injil keselamatan adalah injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Bukti selamat adalah Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Maret 2019 (Minggu Pagi)
    ... darah anak domba maka keledai harus dipatahkan batang lehernya. Dalam Perjanjian Baru keledai menunjuk pada bangsa Kafir. Jadi jika bangsa Kafir tidak ditebus oleh darah Yesus di kayu salib maka lahir hanya untuk mati binasa selamanya. Segala sesuatu di dunia ini yang hebat tetapi jika tanpa meterai penebusan darah Yesus ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 Agustus 2011 (Selasa Sore)
    ... sudut waktu sudah seharusnya menjadi pengajar kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah dan kamu masih memerlukan susu bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa yang karena mempunyai ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.