Matius 25:31-3225:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembalamemisahkan domba dari kambing,Pada saat kedatangan Yesus kedua kali, Yesus tampil dalam 2 penampilan:- Yesus tampil sebagai Raja di atas segala rajayang memerintah di atas tahta kemuliaan, maka kita harus tampil sebagai raja-raja, yakni kehidupan yang berkemenangan atas musuh-musuh (dosa, dunia, daging) sehingga kita juga bisa duduk di tahta kemuliaan.
- Yesus tampil sebagai Gembala, maka kita harus tampil sebagai domba-domba yang tergembala, supaya kita tidak tersesat dan terhilang, tetapi tetap bersama Yesus sampai duduk di tahta kemuliaan.
Dalam Perjanjian Baru, 3 kali Yesus tampil sebagai Gembala.
Artinya:
- Allah Tritunggal mengakui/menganggap bahwa penggembalaan sangat penting.
- Kita digembalakan untuk segenap hidup kita: tubuh, jiwa, dan roh.
- Yohanes 10:11
10:11. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baikmemberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Penampilan I:Yesus tampil sebagai Gembala yang baik untuk memberikan nyawaNya bagi domba-dombaNya.
Siapa domba Tuhan?
Matius 15:24-26
15:24. Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25. Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Domba Tuhan sebenarnya hanya orang Israel, yakni umat pilihan Tuhan. Kita sebagai bangsa Kafir (semua bangsa di luar Israel) di hadapan Tuhan hanya senilai anjing (binatang haram yang tidak boleh dipersembahkan kepada Tuhan).
Yesus mati di kayu salib untuk menyelamatkan domba-domba Israel. Tetapi sayang sebagian Israel menolak Yesus sehingga terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa Kafir untuk diselamatkan.
Roma 11:25-26
11:25. Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
11:26. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
Sebagian dari Israel menjadi keras hati dan menolak Yesus sehingga bangsa Kafir mendapat pengangkatan = Gembala Baik memberi pengangkatan pada bangsa Kafir.
Yohanes 19:32-34
19:32. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33. tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34. tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Sebenarnya Yesus sudah mati di kayu salib dengan 4 luka utama (2 di tangan dan 2 di kaki) untuk menyelamatkan umat Israel. Namun, puji syukur, Tuhan memberi kesempatan prajurit Romawi (bangsa Kafir) membuat luka ke-5 (luka terbesar) dengan menombak lambung Yesus, untuk mengangkat bangsa Kafir yang bagai anjing menjadi domba-domba yang diselamatkan Tuhan.
Proses bangsa Kafir menjadi domba yang diselamatkan: Harus punya tanda darah dan air.
- Tanda darah(Mezbah Korban Bakaran) (https://www.gptkk.org/tabernakel_mezbah+korban+bakaran.html) = bertobat, yakni berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan= mati terhadap dosa, terutama mulai 8 dosa yang membawa langsung ke neraka.
Wahyu 21:8
21:8. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Penakut artinya sungkan atau takut pada sesuatu sampai melawan (tidak takut) kepada Tuhan/ melawan Firman Tuhan.
- Tanda air(Kolam Pembasuhan) (https://www.gptkk.org/tabernakel_bejana+pembasuhan+dari+tembaga.html) = baptisan air.
Sesudah kita mati terhadap dosa, kita harus dikubur dalam baptisan air (seperti orang meninggal dunia harus dikubur supaya tidak busuk).
Roma 6:2,4
6:2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Kalau kita dibaptis tidak sesuai ketentuan Firman = belum dibaptis = belum jadi domba.
Baptisan air yang benar adalah kita dikuburkan bersama Yesus dalam air, kemudian bangkit dalam hidup baru yakni hidup dalam kebenaran.
Kita harus belajar hidup benar dari peraturan yang kecil-kecil. Contohnya: selalu mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor, tidak peduli di kota ataupun di desa.
Orang benar memang selalu dihina. Yesus yang benar malah diludahi dan dihina, sementara Barabas yang bersalah malah dipuji dan dibebaskan. Namun, orang benar itulah domba-domba yang diselamatkan Tuhan.
Kalau kita sudah dibaptis, periksa hasilnya.
Kalau belum ada hidup benar = belum menjadi domba yang diselamatkan.
Karena demikian besar kebaikan Tuhan sehingga anjing bisa diangkat jadi domba.
Yehezkiel 20:37-38
20:37. Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
20:38. Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa mereka keluar dari negeri, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
Sesudah diselamatkan, kita harus lewat di bawah tongkat gembala= taat dengar-dengaran pada Firman Penggembalaan, sehingga kita dituntun masuk kandang penggembalaan.
Kandang penggembalaan menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
Mengapa kita harus masuk ke dalam kandang penggembalaan?
Supaya kita dihitung = kita mantap dalam keselamatan dan kebenaran, menjadi milik Tuhan, kita tidak terhilang dan tidak tersesat.
Dalam kandang penggembalaan kita disucikan/dimandikan/dibersihkansupaya tidak kembali jadi anjing yang menjilat muntah (perkataan dan perbuatan najis).
Hasilnya:
Jika kita berada di dalam kandang penggembalaan (tekun dalam kandang penggembalaan) = dihitung dan disucikan Tuhan, maka Gembala Baik bertanggung jawab untuk menjadikan semua baik pada waktuNya.
Kita tinggal menunggu waktu Tuhan. Percaya saja! Sekalipun saat ini mata kita mungkin masih memandang hidup yang kacau, namun Gembala Baik pasti menjadikan semua baik pada waktuNya.
Urusan/tugas kita: bertobat, baptisan air, hidup benar (menjadi domba yang diselamatkan), lebih lanjut masuk kandang penggembalaan untuk dihitung dan disucikan.
Istilah "Gembala Baik" menunjukkan dengan jelas bahwa tugasNya adalah untuk menjadikan semua baik pada waktuNya.
- Ibrani 13:20-21
13:20. Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agungsegala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
13:21. kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Penampilan II: Yesus tampil sebagai Gembala Agung yang bangkit dari antara orang mati untuk memperlengkapi domba-domba.
Dua perlengkapan yang diberikan Gembala Agung:
- Efesus 4: 11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Gembala Agung memperlengkapi domba-domba dengan jabatan pelayanan (jubah maha indah)= mengangkat kita menjadi imam dan raja untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, yakni menjadi Mempelai Wanita yang siap sedia menyambut kedatangan Tuhan kedua kali sebagai Kepala/Mempelai Pria Surga.
Bagi kehidupan yang belum melayani Tuhan, berdoa untuk mohon jubah maha indah dari Gembala Agung.
Sebelum kita melayani Tuhan (sebelum kita memiliki jubah maha indah), hidup kita belum indah, sekalipun ada ijazah tinggi, pekerjaan/gaji yang mapan, dan sebagainya.
Pelayanan memang disertai penderitaan daging, namun hidup kita menjadi indah.
Jika kita tidak mau melayani pembangunan tubuh Kristus, kita akan kembali menjadi hamba dosa dan dipakai dalam pembangunan tubuh Babel (pelacur besar) yang akan dibinasakan selama-lamanya.
Tidak ada pilihan lain, hamba Tuhan atau hamba dosa!
- Efesus 6:13,17-18
6:13. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
6:17. dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
6:18. dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
Gembala Agung juga memberikan perlengkapan senjata Allah, yakni Firman Pengajaran benar (pedang) dan Roh Kudus, yang mendorong kita untuk suka menyembah Tuhan (berdoa) supaya kita tidak gugur dari pelayanan.
(Seperti yang pernah terjadi saat pembangunan tembok Yerusalem, orang Israel membangun sambil berjaga-jaga dengan senjata untuk berperang. Saat itu ada banyak pihak yang tidak suka dengan pembangunan tembok Yerusalem.).
Yudas meninggalkan pelayanan dan gugur hanya karena uang.
Lewat Firman, Roh Kudus, dan doa penyembahan, kita tidak akan gugur dari pelayanan seperti Yudas. Kita bisa tetap beribadah dan melayani Tuhan, mempertahankan jubah pelayanan sampai Yesus datang kedua kali, bahkan sampai selama-lamanya.
Hasilnya:
Kalau kita tetap mempertahankan jubah maha indah, maka Gembala Agung akan menjadikan semua indah pada waktuNya. Kita tinggal menunggu waktu Tuhan.
Sebaliknya, siapa menanggalkan jubah pelayanan maka semua yang tadinya indah menjadi telanjang dan hancur. Sebelum itu terjadi, jangan menantang!
Bagi kehidupan yang belum melayani, berdoa, supaya Tuhan menunjukkan/memberi beban pelayanan.
Perlu kita ingat:
Sekalipun kita hebat di hadapan manusia, namun sesungguhnya kita hanya senilai anjing. Gembala baik yang menyelamatkan dan mengangkat kita. Selanjutnya, jangan lupa untuk melayani Dia dengan sungguh-sungguh.
Kita semua tidak ada yang tahu sampai kapan batas waktu yang masih Tuhan berikan. Bisa jadi ini adalah suara panggilan Tuhan yang terakhir bagi kehidupan yang sudah meninggalkan pelayanan. Kalau masih ditolak, akibatnya akan seperti Esau yang meraung-raung untuk selama-lamanya.
- I Petrus 5:4-6
5:4. Maka kamu, apabila Gembala Agungdatang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
(terjemahan lama)
5:4. Dan apabila kelihatan kelak Penghulu gembalaitu, maka kamu akan beroleh makota kemuliaan yang tiada akan layu.
Penampilan III: Yesus tampil sebagai Penghulu Gembala dalam kemuliaan untuk memberikan mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Kita bisa melihat indahnya rencana Tuhan. Tuhan mau menjadikan semua baik, indah, bahkan sampai dipermuliakan (ditinggikan).
Syaratnya:
- Tidak layu = kita tidak boleh jadi layu ataupun bosan, tetapi selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah-pelayanan.
- Rendah hati
= Kemampuan untuk mengaku dosasejujur-jujurnya pada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
= Kemampuan untuk mengakui segala kegagalandan ketidakberdayaan kita. Di tengah kegagalan, jangan kita justru menyalahkan orang lain!
- Tunduk = taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, apapun resiko yang harus kita hadapi.
Hasilnya:
Kalau kita setia, rendah hati, serta taat dengar-dengaran = kita sedang mengulurkan tangan pada Yesus sebagai Gembala dan Yesus juga mengulurkan tangan pada kita.
Kita hidup dalam tangan sang Penghulu Gembala.
Yohanes 10:27-28
10:27. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28. dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
- Tangan belas kasih sang Gembala mampu memberikan jaminan kepastian atas hidup kita untuk pemeliharaan hidup sekarang, masa depan, dan sampai selama-lamanya.
- Tangan belas kasih sang Gembala mampu memberikemenangan atas musuh-musuh sampai yang sudah mustahil sekalipun. Kita berkemenangan dalam Dia.
- I Petrus 5:6
5:6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Tangan belas kasih sang Gembala mampu mengangkat dan meninggikan kita pada waktuNya. Kita diangkat dari segala kegagalan dan kejatuhan supaya bisa berhasil dan memuliakan Tuhan.
- Tangan Gembala Agung juga menyucikan dan mengubah kita sampai sama sempurna seperti Dia, kita layak menerima mahkota mempelai. Tangan sang Gembala mengangkat kita sampai di awan-awan permai menyambut Dia datang kedua kali, semua jadi berhasil, semua dipermuliakan. Kita bersama Tuhan untuk selama-lamanya.
Yesus tampil 3 kali sebagai Gembala Baik, Gembala Agung, dan Penghulu Gembala untuk mengangkat hidup kita dari kehidupan bangsa Kafir (anjing) yang banyak penderitaan sampai bisa hidup dalam tangan sang Gembala.
Upaya dari Tuhan sudah sangat cukup, tinggal sikap kita:
- Apakah kita mau menerima panggilan Gembala Baik? Tergembala.
- Apakah kita mau menerima panggilan Gembala Agung? Melayani Tuhan, jangan tanggalkan jubah!
- Apakah kita mau menerima panggilan Penghulu Gembala? Setia, rendah hati, dan taat.
Mungkin kehidupan kita tidak berharga, namun jika kita menerima panggilanNya maka Tuhan yang akan mengangkat dan meninggikan kita.
Tuhan memberkati.