Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 22:6-17 kedatangan Tuhan Yesus
Wahyu 22:6 22:6 Lalu Ia berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi."
Tuhan telah menyampaikan perkataan-perkataan yang tepat dan benar = firman pengajaran benar yang menunjukkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi harus segera terjadi, terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga = Kabar Mempelai. Lewat perantaraan para nabi, rasul Yohanes sampai hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan, berisi 7 peringatan/ nasihat dan tegoran, untuk disampaikan kepada sidang jemaat yang adalah mempelai wanita Tuhan.
Wahyu 22:7-17 merupakan 7 peringatan kepada sidang jemaat.
Peringatan pertama adalah berbahagia yang menuruti firman nubuat.
Wahyu 22:7 22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"Firman nubuat adalah:
- Firman yang diungkapkan rahasianya yaitu ayat menerangkan ayat dalam Alkitab, firman pengajaran benar.
- Firman yang mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti terjadi, terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga di awan permai = Kabar Mempelai.
Wahyu 1:3 1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.Wahyu 22:7 22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"Suatu waktu tidak ada kesempatan lagi untuk membaca dan mendengar firman, artinya:
- Pada saat itu terjadi kelaparan rohani.
Matius 15:32
15:32 Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
Akibatnya adalah pingsan rohani = tidak mati tidak hidup, tidak dingin tidak panas = suam-suam kuku seperti jemaat Laodikia.
Tidak panas = tidak setia berkobar dalam ibadah pelayanan.
Tidak dingin = tidak sejuk, tidak damai, ada iri, benci, dendam, kepahitan, hidupnya tidak tenang, letih lesu, beban berat.
Hidupnya seperti muntah, perkataan sia-sia: gosip, dusta, fitnah, hujat.
Amos 8:11-14
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."
Rebah dan tidak bangkit lagi, mati rohani, jatuh dalam dosa sampai puncak dosa, enjoy dalam dosa, tidak mau bertobat sampai tidak bisa bertobat seperti setan.
Oleh sebab itu, sekotor/ senajis apa pun manusia, jika masih bisa mendengar firman pengajaran benar, masih bisa tertolong, dibangkitkan, diangkat dari kejatuhan, kembali hidup benar dan suci.
Amos 8:5
8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,
Penyebab kelaparan rohani adalah ada neraca palsu, mengecilkan efa (timbangan untuk gandum/ firman) dan membesarkan syikal (timbangan untuk uang). Artinya:
- Hanya mengejar/ memburu perkara jasmani sehingga tidak ada kesempatan untuk beribadah melayani Tuhan, untuk mencari firman.
- Beribadah melayani untuk mencari perkara jasmani (uang, kedudukan, dll).
- Menjual terigu rosokan.
Amos 8:6
8:6 supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?"
Artinya senang dengan firman yang berupa dongeng, lawakan, tanpa ayat, sampai ajaran sesat, karena enak bagi daging.
Sikap yang benar supaya tidak masuk kelaparan rohani yaitu membesarkan efa, mengecilkan syikal. Artinya kita harus rela berkorban apa saja untuk mengumpulkan firman, seperti Yusuf menimbun gandum, sehingga bisa menembusi kelaparan dan menyatukan 12 suku Israel.
Seperti Israel mengumpulkan manna secara dobel pada hari keenam.
Keluaran 16:16, 22
16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
Mazmur 78:24-25
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Manna = roti malaikat = firman penggembalaan, firman yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia dan diulang-ulang menjadi makanan sehingga bisa bertumbuh kearah kedewasaan rohani, kesempurnaan.
Manna yang dobel adalah firman penggembalaan yang berlimpah untuk menghadapi akhir zaman di mana dunia dalam keadaan paling gelap, paling sulit, kegoncangan di segala bidang. Juga untuk menghadapi kedatangan Yesus kedua kali.
Cara mengumpulkan manna yang dobel:
- Lewat tergembala, selalu berada di kandang penggembalaan.
- Lewat persekutuan.
Hasilnya adalah ‘tak kan kekurangan aku’ = pemeliharaan dobel secara jasmani dan rohani. Sampai tidak bercacat cela, sempurna seperti Yesus.
- Firman sudah harus mendarah daging dalam hidup kita, menjadi tabiat.
Lewat kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kita mempercepat proses firman (tabiat Yesus) mendarah daging/ menjadi tabiat dalam hidup kita.
Amsal 31:10
31:10 Isteri yang cakap (berbudi, TL) siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
Tabiat istri/ gereja Tuhan yaitu cakap/ berbudi/ bijaksana.
Pengkhotbah 10:2
10:2 Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.
Matius 25:32-33
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Artinya menjadi domba yang tergembala dengan benar dan baik sehingga tidak bisa diterkam binatang buas (setan dengan dosa, pencobaan, ajaran palsu). Kita bisa mengasihi Tuhan dan sesama. Sampai mendapat hidup kekal.
Matius 7:24
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kita bisa mendengar dan taat dengar-dengaran/ tunduk pada firman.
1 Petrus 3:5-7
3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Seperti Sara tunduk kepada Abraham, tahu batas dalam perkataan.
Suami mengasihi istri seperti diri sendiri dan tidak kasar, tahu batas dalam perkataan.
Maka doa terjawab, pintu rahim terbuka sehingga melahirkan Ishak. Aib diambil.
Kejadian 18:13
18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
Kejadian 21:6-7
21:6 Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
21:7 Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."
Dari tertawa kecut menjadi tertawa bahagia. Pintu-pintu di dunia terbuka. Kita membangun nikah/ rumah tangga di atas batu, sehingga kokoh, sampai sempurna.
- Kita sudah menjadi keluarga Allah.
Markus 3:35
3:35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Sekalipun bukan saudara kandung, jika sama-sama taat pada firman, kita menjadi dekat seperti saudara kandung.
Sebaliknya, sekalipun suami/ istri, saudara kandung, jika tidak taat pada firman, akan merasa jauh bahkan terpisah.
1 Timotius 3:14-15
3:14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
3:15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Orang yang taat pada firman = keluarga Allah = tiang penopang. Artinya setia, tanggung-jawab, rela berkorban.
Contoh tiang penopang adalah Abraham.
Ibrani 11:8
11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Kejadian 12:1-2
12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Sehingga diberkati dan menjadi berkat.
Ibrani 11:11-12
11:11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
11:12 Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.
Abraham tahan uji, tidak bimbang terhadap janji Tuhan/ firman pengajaran benar. Yakin Tuhan setia dan menggenapi janjiNya.
Ibrani 11:17
11:17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
Kita rela berkorban apa saja untuk Tuhan oleh dorongan firman.
Kejadian 22:2
22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
2 Tawarikh 3:1
3:1 Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.
Arah pengorbanan kita sesuai firman untuk pembangunan tubuh Kristus. Kita menempatkan Yesus sebagai Kepala yang bertanggung-jawab sampai mati di bukit tengkorak.
Kejadian 22:12, 14
22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
Hubungan tubuh dan kepala adalah leher = doa penyembahan.
Kita bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati, menyerahkan kekurangan kelemahan jasmani dan rohani.
Hasilnya adalah Yehovah Jireh, Tuhan menyediakan yang tidak ada menjadi ada untuk memelihara hidup kita. Yang mustahil menjadi tidak mustahil. Tuhan menolong menyelesaikan semua masalah mustahil. Tuhan memberi masa depan berhasil dan indah.
Yakobus 2:21-22
2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Tuhan menjadikan iman kita teguh, teruji, sampai sempurna.
Tuhan memberkati.