Matius 24:29-31adalah keadaan pada saat kedatangan Yesus kedua kali. Memperingati kenaikan Tuhan tidak bisa dipisahkan dengan kedatangan Yesus kedua kali, memperingati kenaikan Tuhan berarti satu tahun lebih dekat pada kedatangan Yesus kedua kali.
Matius 24:31adalah keadaan ketiga saat kedatangan Yesus kedua kali, yaitu terdengar tiupan sangkakala yang dahsyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dalam kemuliaan di awan-awan yang permai.
Sangkakala yang dahsyat bunyinya ini sekarang menunjuk pada firman penggembalaan, firman pengajaran yang benar dan kuat, yang dipercayakan Tuhan pada seorang gembala, untuk disampaikan pada sidang jemaat dengan setia dan berulang-ulang, sehingga gereja Tuhan mengalami penyucian dan pembaharuan, keubahan hidup sedikit demi sedikit, sampai menjadi sama mulia dengan Yesus saat sangkakala terakhir dibunyikan, dan kita terangkat di awan-awan yang permai, bertemu Yesus dalam Pesta Nikah Anak Domba (
Wahyu 19:9). Manusia masuk ke dunia lewat nikah yang jasmani, nanti kita juga akan keluar dari dunia lewat nikah yang rohani, nikah yang sempurna, Pesta Nikah Anak Domba. Nikah Kristen tidak hanya sampai di dunia, tapi sampai mencapai Pesta Nikah Anak Domba. Setelah ini nikah yang sempurna dikembalikan pada Kerajaan 1000 tahun Damai, Firdaus yang baru. Lanjut masuk Kerajaan Sorga yang kekal, Yerusalem Baru.
Jadi,
firman penggembalaan mengandung kuasa pengangkatan, untuk mengangkat sidang jemaat dari pengaruh dunia (kesibukan dunia, kesukaan dunia, kesusahan, penderitaan, dll.), sampai saat sangkakala terakhir kita benar-benar diangkat dari dunia sampai di tempat tertinggi di tahta Allah Bapa.
Pengangkatan ke Sorga sudah terjadi sejak permulaan zaman, sampai nanti akan terjadi lagi di akhir zaman.
Ada 4 pribadi yang sudah terangkat ke Sorga, yaitu: Henokh, Musa, Elia, dan Tuhan Yesus Kristus (Ibadah Kenaikan Tuhan, 21 Mei 2009). Di zaman akhir, masih akan terjadi lagi, yaitu
gereja Tuhan akan terangkat ke Sorga pada waktu kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, atau pada waktu sangkakala yang terakhir.
1 Korintus 15:51-52,mati atau hidup saat kedatangan Tuhan bukanlah perkara yang penting, yang penting adalah kita
mengalami penyucian oleh firman penggembalaan(bunyi sangkakala) selama kita hidup.Pada saat kedatangan Yesus kedua kali, saat sangkakala terakhir dibunyikan, maka:- Orang yang mati dalam keubahan/penyucian oleh firman penggembalaan akan dibangkitkan dalam tubuh yang mulia seperti Yesus.
- Orang yang hidup dalam keubahan/penyucian oleh firman penggembalaan akan diubahkan dalam sekejap mata menjadi tubuh yang mulia seperti Yesus.
1 Tesalonika 4:15-17,keduanya akan menjadi satu tubuh Mempelai Wanita untuk siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali, sampai masuk Kerajaan Sorga.
Kejadian 25:25,27,Esau sebenarnya punya potensi, tetapi dia tidak tergembala, sehingga suatu waktu dia kehilangan segala-galanya, hak kesulungannya diambil Yakub dan ia mencucurkan air mata selamanya (
Ibrani 12:16-17). Sebaliknya Yakub menunjuk pada kehidupan yang tidak punya potensi, tetapi dia tekun berada dalam kemah, dalam penggembalaan, maka tangan Tuhan yang bekerja, sehingga Yakub mendapatkan segala-galanya.
Tetapi kehidupan yang sudah tergembala juga jangan sampai bangga. Ada kehidupan yang sama-sama tergembala tetapi hasilnya berbeda, yaitu seperti Yusuf dan kakak-kakaknya.
Ada 2 kemungkinan dalam penggembalaan:- Kejadian 37:4,18-20,seperti kakak Yusuf, yaitu hidup dalam penggembalaan tetapi tidak berubah, tidak mengalami kesucian dan keubahan hidup, karena mempertahankan hati yang keras.
Hati yang keras adalah hati yang iri, benci, tidak taat, prakteknya:
- perkataan tidak baik,
- perbuatan tidak baik, mulai tidak setia dan tidak tanggung jawab dalam pelayanan,
- bersekongkol yang tidak baik untuk menjatuhkan orang lain,
- membunuh.
Akibatnya adalah mengarah kepada antikris.
- Kejadian 37:2,seperti Yusuf yang biasa dalam penggembalaan, yaitu setia dan tekun dalam penggembalaan, sehingga mengalami penyucian dan keubahan hidup, yaitu hati yang damai dan hati yang taat dengar-dengaran.
Hati yang damai adalah:
- tidak menyimpan dosa, baik dosa sendiri maupun dosa orang lain,
- tidak ada kebencian, tidak ada iri hati, dll.
Kejadian 37:13,biar kita menjadi kehidupan yang taat dengar-dengaran apapun resikonya, seperti Yusuf tetap taat saat disuruh mendatangi kakak-kakaknya apapun resikonya.
Hati yang damai adalah landasan yang kuat untuk menerima Roh Kudus.
Hati yang taat juga adalah landasan yang kuat untuk menerima Roh Kudus.
Kisah Rasul 5:32,hati yang damai dan taat adalah landasan yang kuat untuk menerima curahan Roh Kudus, salah satu janji Tuhan. Kalau damai dan taat, mau tidak mau, Tuhan pasti akan menepati janjinya untuk mencurahkan Roh Kudus; urapan, kepenuhan, sampai meluap-luap dalam Roh Kudus.
Hasil menerima kuasa Roh Kudus:
- Kejadian 37:3, Roh Kudus (dulu digambarkan Yakub) memberikan karunia-karunia Roh Kudus (jubah maha indah), kemampuan ajaib untuk bisa melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan kita.
Jubah maha indah = karunia dan jabatan, untuk bisa melayani dalam pembangunan tubuh Kristus.
Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, semua manusia adalah telanjang. Permulaan hidup manusia di bumi menjadi indah adalah saat menerima karunia dan jabatan yang menutupi ketelanjangannya.
Kejadian 37:31,tetapi jubah ini masih harus dicelup dalam darah, sengsara tanpa dosa,supaya bisa menjadi jubah putih berkilau-kilau saat Tuhan datang kedua kali (Wahyu 19:8).
- Kejadian 41:37-39,49,Roh Kudus memberikan hikmat kebijaksanaan yang lebih dari hikmat dunia, yaitu mengumpulkan firman secara dobel.
Mungkin saat ini dihina, seperti 5 perawan yang membawa minyak cadangan. Saat ini mungkin kelihatannya bodoh, tetapi suatu saat akan terbalik.
Kegunaan firman yang dobel ini adalah untuk menghadapi kelaparan dobel, yaitu:
- Kelaparan jasmanidi dunia karena persaingan dan krisis global.
Kepandaian, pengalaman manusia tidak akan sanggup menghadapi kelaparan jasmani, seperti Petrus yang merupakan nelayan berpengalaman, tetapi semalam-malam hasilnya nol. Tetapi saat dia taat pada firman, dia bisa menangkap ikan.
- Amos 8:11-14,kelaparan rohani, yaitu kelaparan akan firman.
Tanpa firman Allah, kehidupan rohani akan menjadi letih lesu, sampai nanti jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa seks. Tanpa firman, pasti akan masuk dalam kebinasaan.
- Kejadian 45:4-5,15,Yusuf bisa kembali menyatu dengan saudara-saudaranya, yaitu Roh Kudus menyatukan tubuh Kristus.
Roma 5:5,8:35-37,Roh Kudus akan mencurahkan kasih Allahuntuk kita bertahan, tidak kecewa, tidak putus asa saat menghadapi kebencian, penderitaan, dll., sehingga kita tetap melayani Tuhan, dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
Kolose 3:14,kasih Tuhan akan menyatukan kita dalam satu kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.
Tuhan memberkati.