Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 9:1-12 tentang peniupan sangkakala yang kelima/ penghukuman Anak Allah yang kelima atas manusia yang ada di dunia ini, yaitu berupa sengatan kalajengking selama lima bulan lamanya.
Wahyu 9:4-6 9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.9:6 Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.Siapa yang mengalami penghukuman sangkakala kelima/ sengatan kalajengking selama lima bulan?
[Wahyu 9:4] Yaitu manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya. Oleh sebab itu mulai sekarang kita harus selalu berusaha untuk menerima/ memiliki meterai Allah di dahi kita.
Ada tiga meterai yang harus kita miliki supaya kita bebas dari siksaan kalajengking selama lima bulan:
- Meterai penebusan oleh darah Yesus.
Keluaran 13:13,16
13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
13:16 Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."
Dalam Perjanjian Lama, jika keledai lahir tanpa penebusan oleh darah anak domba, maka keledai harus dipatahkan batang lehernya.
Dalam Perjanjian Baru, keledai menunjuk pada bangsa Kafir.
Jadi, jika bangsa Kafir tidak ditebus oleh darah Yesus di kayu salib, maka lahir hanya untuk mati, binasa selamanya. Segala sesuatu di dunia ini yang hebat, tetapi jika tanpa meterai penebusan darah Yesus hanyalah sia-sia, hanya masuk siksaan kalajengking lima bulan lamanya, sampai binasa selamanya.
Bangsa Kafir mutlak menerima meterai penebusan oleh darah Yesus, harus ada tanda darah di dahi.
Proses untuk menerima meterai darah Yesus:
- Bangsa Kafir harus beriman/ percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.
Kalau hati percaya, maka mulut akan mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal), sama dengan kayu salib. Maka kita akan mengalami pengampunan dosa oleh darah Yesus, ada tanda darah.
- Bertobat dan mengalami kelepasan dari dosa.
Bertobat artinya berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Kita mengalami kelepasan dari dosa. Maka saat itu darah Yesus dimeteraikan pada dahi (pikiran/ batin) dan tangan kita (perbuatan/ lahir).
1 Korintus 5:7-8,11
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah,pemabukatau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Bertobat berarti mengalami kelepasan dari dosa, terutama dari enam dosa yang mendarah daging, yang menguasai lahir dan batin (tubuh, jiwa, roh, seluruh hidup kita).
- Menguasai tubuh: cabul dan pemabuk.
Ini berarti menjadi satu tubuh dengan Babel, jatuh dalam dosa kawin-mengawinkan (laki-laki dan perempuan yang bukan suami-istri sah, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, sampai manusia dengan binatang), nikah yang salah (kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan).
- Menguasai jiwa: kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (mencuri milik Tuhan dan sesama), pemfitnah, penipu/ dusta.
- Menguasai roh: penyembahan berhala, yaitu patung-patung, jimat-jimat, termasuk segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengutamakan ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Kalau kita sudah memiliki meterai darah Yesus pada dahi dan tangan, maka kita bisa terlepas dari enam dosa yang mendarah daging. Kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian [1 Korintus 5:8]. Kalau sudah ada batas kemurnian dan kebenaran, hasilnya adalah suasana pesta/ kebahagiaan Sorga, ada suasana kelimpahan, selalu mengucap syukur dan menjadi berkat bagi orang lain.
- Meterai firman penggembalaan.
Ulangan 6:4-9
6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
6:5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulangkepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
6:9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
Firman penggembalaan dipercayakan oleh Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan secara berkesinambungan dan secara berulang-ulang sebagai makanan bagi sidang jemaat, menjadi komando bagi sidang jemaat.
Bangsa Kafir yang tadinya hanya binatang haram (bagaikan anjing dan babi, bagaikan keledai), tetapi kalau sudah ditebus oleh darah Yesus, maka harus menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik, sama dengan harus selalu berada di kandang penggembalaan/ Ruangan Suci (ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok):
- Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus. Kita diberi minum supaya tidak kering rohani, tidak mencari kepuasan-kepuasan di dunia, dan selalu segar/aktif dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus. Kita diberi makan supaya kuat, tidak tersandung, tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, bertumbuh ke arah kedewasaan rohani, ke arah kesempurnaan.
- Mezbah Dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Kita bernafas dengan kasih Allah supaya mencapai hidup kekal.
Di dalam kandang penggembalaan, maka tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga kita tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal, tidak bisa lagi menjadi anjing yang menjilat muntah, tidak bisa lagi menjadi babi yang terus berkubang dalam dosa, tidak bisa lagi menjadi keledai liar/ keledai jalang yang ditunggangi Bileam menuju pembangunan Babel. Tetapi kita ditunggangi Yesus menuju Yerusalem, yaitu dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir menuju Yerusalem Baru kekal selamanya. Kita bisa dipakai melayani dalam nikah, dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Kita menjadi seperti ranting yang melekat pada pokok anggur yang benar, maka cepat atau lambat pasti akan berbuah lebat dan berbuah manis, kelimpahan dan kemanisan akan kita nikmati.
Proses menerima meterai firman penggembalaan:
- Roh Kudus menolong untuk mendengar firman penggembalaan yang diulang-ulang dengan setia dan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan, seperti anjing menjilat remah-remah roti.
- Roh Kudus menolong untuk mengerti firman. Firman ditulis di dahi.
- Roh Kudus menolong kita untuk percaya dan yakin akan firman. Firman ditulis di hati, menjadi iman dalam hati.
- Roh Kudus menolong kita untuk bisa mempraktekan firman. Firman ditulis di tangan.
Hasilnya adalah firman menjadi hikmat dan kuasa Allah untuk menyucikan dan mengubahkan kita dari manusia daging (angka enam) menjadi manusia sempurna seperti Yesus (angka tujuh).
Ulangan 6:6-7
6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Permulaan pembaharuan hidup bangsa Kafir adalah lidah anjing menjadi lidah domba. Kita bisa menjilat remah roti/ menjilat firman. Perkataan menjadi benar dan baik sesuai firman. Kita bisa bersaksi sampai menyembah Tuhan. Maka kehidupan kita bersama rumah tangga menjadi rumah doa, selalu ada hadirat Tuhan. Rumah tangga menjadi tempat yang dirindukan.
Wahyu 13:5-8
13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
13:7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
13:8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Kalau tidak ada meterai firman penggembalaan/ firman pengajaran yang diulang-ulang, maka bangsa Kafir pasti dicap 666. Prakteknya adalah lidah berdusta, bergosip, fitnah, sampai menghujat Tuhan, menyalahkan pengajaran yang benar, membenarkan ajaran yang salah, sampai menyembah antikris dan menjadi sama dengan antikris untuk dibinasakan.
- Meterai nama Yesus.
Keluaran 28:36-38
28:36 Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN.
28:37 Haruslah patam itu engkau beri bertali ungu tua, dan haruslah itu dilekatkan pada serban, di sebelah depan serban itu.
28:38 Patam itu haruslah ada pada dahi Harun, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala persembahan kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga TUHAN berkenan akan mereka.
Prosesnya:
- Lewat baptisan air yang benar.
Kolose 2:11-12
2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
Orang yang sudah percaya kepada Yesus dan bertobat/ mati terjadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus di dalam nama Bapa, Anak Laki-Laki, dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Sehingga keluar dari air untuk mendapat hidup baru, yaitu nama Tuhan Yesus Kristus dimeteraikan pada dahi
- Kita harus menjadi imam-imam dan raja-raja, yaitu seorang yang suci, seorang yang memangku jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, seorang yang beribadah melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan dengan setia dan benar sampai garis akhir (sampai meninggal/ sampai Tuhan datang). Bukti kita sudah menerima meterai nama Yesus di dahi adalah kita selalu ingat Yesus, maka Yesus selalu ingat kita, selalu memperhatikan, memperdulikan, bergumul untuk kita.
Hasilnya:
- Tuhan memperhatikan Israel dalam kesengsaraan.
Keluaran 3:7-9
3:7 Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Kudi tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
3:9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
Artinya Tuhan bergumul untuk kehidupan yang letih lesu dan berbeban berat, air mata, susah payah. Tuhan bergumul untuk memberi damai sejahtera, untuk menyelesaikan masalah yang mustahil. Tuhan sanggup memelihara kehidupan kita secara rohani (rohani kita kuat dan tumbuh) dan jasmani (tidak kekurangan, selalu mengucap syukur), sampai sempurna sampai Tuhan datang kedua kali.
- Tuhan memperhatikan, memperdulikan, bergumul untuk kita yang hanya seperti asap/ angin.
Mazmur 144:3
144:3 Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?
144:4 Manusia sama seperti angin,hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.
Tuhan mau menyucikan dan mengubahkan sampai menjadi seperti bayi yang baru lahir. Kita bisa jujur mengaku apa adanya kepada Tuhan dan Tuhan akan mengadakan mujizat, sampai kesempurnaan.
Mazmur 8:5-6
8:3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
8:4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Tuhan memberkati.