Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 7:13-15
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar;dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Siapa yang memakai jubah putih dan bisa berdiri di hadapan takhta Sorga dan melayani Tuhan siang malam?
Mereka adalah hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang keluar dari kesusahan besar.

Ada dua kesusahan besar:
  1. Kesusahan besar pada saat antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
    Kalau mulai sekarang tidak sungguh-sungguh di dalam Tuhan, tidak sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan dan penyembahan, maka akan masuk dalam aniaya antikris, mengalami siksaan yang sangat dahsyat. Hanya sedikit yang tetap menyembah Yesus, sehingga harus disiksa sampai dipancung kepalanya. Ini sama dengan mencuci jubah di dalam darahnya sendiri. Tetapi waktu Yesus datang kedua kali, akan dibangkitkan di dalam tubuh kemuliaan, berjubah putih dan berdiri di hadapan takhta Allah, melayani Dia siang dan malam.

  2. Kesusahan besar mulai sekarang ini, sama dengan mencuci jubah di dalam darah Anak Domba.
    Kita mengalami percikan darah, yaitu sengsara daging bersama Yesus, pengalaman kematian bersama Yesus, mulai sekarang. Kalau kita mengalami salib bersama Yesus, maka kita akan mengalami pengalaman kebangkitan bersama Yesus, dan kita juga mengalami pengalaman kemuliaan bersama Yesus, sampai berdiri di hadapan takhta Sorga, melayani Dia siang dan malam.

Sikap yang salah terhadap pengalaman kematian bersama Yesus:
  • Bersungut-sungut, mengomel, kecewa, putus asa, sehingga akan mengalami kebinasaan selamanya.
  • Mencari jalan sendiri di luar firman/ melawan firman, sama dengan jalan buntu dan kebinasaan selamanya.

Matius 27:61
27:61 Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu.

Sikap yang benar terhadap pengalaman kematian bersama Yesus adalah seperti Maria duduk di depan kubur Yesus, artinya tidak mau cepat-cepat keluar/ beranjak dari pengalaman kematian bersama Yesus. Ini sama dengan sabar dalam pengalaman kematian bersama Yesus, sabar dalam jalan salib, sabar dalam menunggu waktu Tuhan. Dan waktu Tuhan selalu tepat, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.

Praktek sehari-hari sabar dalam pengalaman kematian atau jalan salib, sama dengan sabar menunggu waktu Tuhan:
  1. Kita harus selalu sabar untuk menghampiri takhta kasih karunia di mana Yesus sebagai Imam Besar duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
    Ibrani 4:14-16
    4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
    4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
    4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia,supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

    Menghampiri takhta kasih karunia artinya kita harus selalu mengalami pelayanan pendamaian oleh Yesus Imam Besar yang setia dan berbelas kasih. Pelayanan pendamaian Imam Besar adalah untuk mendamaikan, membenarkan, dan menyelamatkan kita manusia berdosa.

    Kisah Rasul 16:29-34
    16:29 Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
    16:30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
    16:31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
    16:32 Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
    16:33 Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
    16:34 Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.

    Keselamatan itu lebih dari semua harta di dunia.
    Contoh: satu keluarga kepala penjara (bangsa Kafir) diselamatkan.

    Prosesnya:
    • Sengsara daging untuk mendengarkan firman Allah dalam urapan Roh Kudus sampai kita percaya/ iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.

    • Sengsara daging untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Sengsara daging untuk bertobat, mati terhadap dosa terutama dari 8 dosa yang menenggelamkan ke lautan api dan belerang/ neraka selamanya.
      Wahyu 21:8
      21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhaladan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

      Dusta adalah penutup dosa, artinya jika ada dusta maka masih ada 7 dosa lain.

    • Sengsara daging untuk masuk baptisan air yang benar.
      Roma 6:2,4
      6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
      6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Kita yang sudah percaya Yesus dan bertobat (mati terhadap dosa) harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit/ keluar dari kuburan air bersama Yesus. Sehingga langit terbuka, Sorga terbuka, dan kita mendapat hidup baru/ hidup Sorgawi. Kita hidup dalam urapan Roh Kudus, yaitu hidup dalam kebenaran. Kita menghampiri takhta kasih karunia. Seperti Nuh masuk bahtera mendapat kasih karunia [Kejadian 6:8], kita sekarang masuk baptisan air yang benar, sehingga mendapat hidup baru, hidup dalam urapan Roh Kudus, hidup dalam kebenaran. Ini sama dengan mendapat kasih karunia, atau kita berada di takhta karunia Yesus sebagai Imam Besar.

    Hasilnya:
    • Yesus sebagai Imam Besar ikut merasakan, artinya menanggung segala letih lesu, beban berat, susah payah, air mata akibat kutukan-kutukan dosa sehingga kita bisa hidup damai sejahtera, semua enak dan ringan. Kita mengalami kebahagiaan Sorga.
      Ibrani 4:15
      4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.


    • Yesus sebagai Imam Besar dapat menolong kita tepat pada waktuNya, menyelesaikan semua masalah yang mustahil tepat pada waktuNya.
      Ibrani 4:16
      4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

  2. Yesus sebagai Gembala Agung mengangkat/ meninggikan kita pada waktuNya.
    1 Petrus 5:2-6
    5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
    5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
    5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
    5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
    5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Sabar menunggu waktu Tuhan artinya kita harus selalu menjadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik.

    Keluaran 32:25
    32:25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang-- sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka --

    Kalau lepas dari kandang penggembalaan yang benar, maka akan menjadi kuda liar yang hanya mengikuti keinginan daging/ hawa nafsu daging yang besar, sehingga mau bebas, mau cepat, dan menuju kebinasaan.

    Syarat tergembala dengan benar dan baik:
    • Sengsara daging/ salib untuk sabar dan tekun dalam kandang penggembalaan/ ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
      • Pelita Emas (ketekunan dalam Ibadah Raya).
        Persekutuan dengan Allah Roh kudus dalam urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Domba-domba diberi minum, sehingga tidak kering rohani, tetap segar.

      • Meja Roti Sajian (ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci).
        Persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci. Domba-domba diberi makan supaya mendapat kekuatan ekstra sehingga tidak tersandung, tidak terjatuh di padang gurun dunia.

      • Mezbah Dupa (ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan).
        Persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kasih itu kekal. Kita bernafas dengan kasih Allah, sehingga mendapat hidup kekal selamanya.

      Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, roh kita melekat kepada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Maut tidak bisa menjamah kita, sekalipun kita hanya domba sembelihan yang hanya satu langkah jaraknya dengan maut.

      Di dalam kandang penggembalaan, keinginan daging yang besar sedang dibendung.
      Hati-hati, domba memang kecil tak berdaya tapi keinginan dagingnya besar sehingga perlu dibendung di kandang penggembalaan supaya tidak menjadi kuda liar.

      1 Petrus 5:2-6
      5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
      5:3 Janganlah kamuberbuat seolah-olah kamu mau memerintahatas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladanbagi kawanan domba itu.
      5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
      5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklahkepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
      5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    • Tidak boleh dipaksa, tidak terpaksa, tetapi harus sesuai kerelaan hati oleh dorongan firman pengajaran yang benar.

    • Dengan pengabdian diri, tidak mencari keuntungan jasmani malah berkorban (waktu, tenaga, uang, dll).

    • Tidak memerintah, tidak mengusir, tetapi menjadi teladan iman, teladan kesetiaan, teladan kasih.

    • Tunduk, taat dengar-dengaran pada suara Gembala/ firman penggembalaan sampai daging tak bersuara lagi. Kita lari dari suara asing. Ini sama mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan Gembala Agung mengulurkan tangan kepada kita untuk meninggikan kita pada waktunya sekalipun kita hanya domba sembelihan yang kecil tak berdaya. Ditinggikan pada waktunya artinya:
      • Gembala Agung sanggup memelihara kehidupan kita/ domba-domba yang kecil secara ajaib di tengah kesulitan besar di dunia ini, sampai jaman antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun.
      • Diangkat dari kemerosotan, dipulihkan, dari kegagalan menjadi berhasil.
      • Diangkat berarti dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir/ kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna/ Mempelai Wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali. [1 Petrus 5:4] Sesudah melayani jangan layu, tetapi harus tetap setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir (sampai meninggal dunia/ sampai Tuhan Yesus datang kedua kali), sampai di takhta sorga melayani Dia siang dan malam.

  3. Sabar menghadapi percikan darah/ salib/ sengsara bersama Yesus. Di balik salib, Yesus sanggup membuat semua indah pada waktunya. Segala yang Yesus kerjakan dalam hidup kita dari awal sampai akhir adalah indah, kalau kita berada di jalan salib.
    Pengkhotbah 3:11
    3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

    Mengapa Tuhan ijinkan kita masuk pengalaman salib/ sengsara daging bersama Yesus?
    2 Korintus 4:16-17
    4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
    4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekalyang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

    Supaya kita mengalami keubahan hidup mulai dari hati yang keras.

    Contoh:
    • Ayub diijinkan mengalami ujian habis-habisan untuk merubah hatinya yang sombong (kebenaran diri sendiri), menjadi hancur hati.
      Ayub 32:1-2
      32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
      32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

      Kebenaran diri sendiri yaitu kebenaran di luar Alkitab, menutupi kesalahan dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan, menyalahkan firman pengajaran benar.

      Ayub 42:5-6
      42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
      42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

      Ayub diubahkan menjadi hancur hati, yaitu mengaku hanya debu dan abu. Sehingga Ayub dipulihkan secara dobel, semua indah pada waktunya (jasmani indah, rohani indah).

    • Janda Sarfat.
      Janda Sarfat mengandalkan tepung (mengandalkan sesuatu di dunia, yaitu suami/ anak/ gaji, dll). Janda Sarfat diijinkan mengalami bahaya kelaparan sampai melembut dan hanya bergantung kepada Tuhan.

      1 Raja-Raja 17:12-13
      17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
      17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.

      Sampai tidak egois lagi, sehingga bisa mengutamakan Tuhan dan mengandalkan Tuhan lebih dari semua.

      1 Raja-Raja 17:17
      17:17 Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi.

      Sampai anaknya diijinkan mati supaya hanya mengandalkan Tuhan. Tetapi setelah itu anaknya dibangkitkan, semua dipulihkan, indah pada waktuNya.

    • Sadrakh, Mesakh, Abednego (kaum muda) diijinkan menghadapi api yang dipanaskan tujuh kali sampai menjadi kuat dan teguh hati.
      Maka Tuhan akan membuat semua indah pada waktuNya. Sampai jika Yesus datang kedua kali, yang paling indah adalah kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, untuk diangkat ke awan-awan yang permai, bertemu Dia muka dengan muka, sampai berdiri di hadapan takhta Sorga dan melayani Dia siang dan malam bersama keluarga kita.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 11 Februari 2018 (Minggu Pagi)
    ... menuju kebinasaan. Wahyu - Ketakutan stress. ad. . Ketakutan stress melanda dunia. Wahyu - Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan ...
  • Ibadah Paskah Surabaya, 31 Maret 2024 (Minggu Siang)
    ... datang dan Yerusalem baru selamanya--kita tampil sebagai tembok yang besar lagi tinggi. Kalau suci tidak akan sulit melayani mulai dari nikah. Kalau pandai bodoh kaya atau miskin akan sulit melayani nikah. Dalam perjanjian lama Paskah adalah kelepasan bangsa Israel dari Mesir untuk menuju Kanaan negeri perjanjian. Dalam perjanjian baru Paskah adalah kelepasan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 25 Agustus 2010 (Rabu Sore)
    ... dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai kepadanya akan diberi sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 31 Agustus 2014 (Minggu Sore)
    ... kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat tahu dengan pasti bahwa Yesus satu-satunya Juruselamat . Mendengarkan firman dengan sungguh-sungguh dan berkobar-kobar inilah kobaran kasih mula-mula. Kalau mendengarkan firman dengan mengantuk loyo itu berarti tidak ada kasih mula-mula. ay. bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan mati terhadap dosa. Roh Kudus membuat kita ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Februari 2023 (Minggu Siang)
    ... adalah perjanjian antara Allah dengan Abraham dan keturunannya secara daging. Dalam perjanjian baru baptisan air sunat Kristus sunat rohani adalah perjanjian Tuhan dengan Israel rohani--Israel asli dan bangsa kafir. Pelaksanaan baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Juli 2022 (Sabtu Sore)
    ... kita kepada Tuhan adalah mendapatkan dan mengalami kuasa Tuhan lewat firman penginjilan--kuasa keselamatan--dan firman pengajaran--kuasa kesempurnaan. Bagi yang lama firman penginjilan untuk memantapkan keselamatan. Imam-imam kepala ahli Taurat dan tua-tua tidak mengerti kuasa Tuhan sehingga tidak mendapatkan dan mengalami kuasa Tuhan sehingga mengalami kekeringan rohani seperti pohon ara yang dikutuk oleh Tuhan ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Maret 2009 (Selasa Sore)
    ... membahas bagian yang ketiga ay. . Wahyu . Sangkalala adalah firman penggembalaan yang menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat sampai sempurna dan ditampilkan dalam wujud pelita emas yang bercahaya. Tugas gereja Tuhan adalah bersaksi dan mengundang. Kita masih belajar tugas pertama yaitu bersaksi baik tentang Injil keselamatan untuk menyelamatkan orang-orang berdosa di luar ...
  • Ibadah Persekutuan di Wawondula III, 22 Februari 2023 (Rabu Sore)
    ... layak untuk menjadi warga kerajaan Surga layak untuk masuk kerajaan Surga layak untuk menerima kunci kerajaan Surga. Praktik salib sengsara daging karena Yesus dalam kehidupan sehari-hari Sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa bertobat dan hidup menurut kehendak Allah sesuai pengajaran yang benar hidup dalam kebenaran . Petrus - Jadi karena ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 November 2010 (Senin Sore)
    ... menuju ke kanan tetapi hati orang bodoh ke kiri. Yang menentukan posisi kita ada di kiri atau di kanan adalah berhikmat atau bodoh. Domba di sebelah kanan adalah kehidupan yang memiliki hikmat surgawi sedangkan kambing di sebelah kiri adalah hamba Tuhan yang bodoh. Kita sudah mendengar cara kita mendapat hikmat Surga dan bagaimana ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Mei 2021 (Sabtu Sore)
    ... saja yang disukai mereka. . Berfirmanlah TUHAN Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia karena manusia itu adalah daging tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja. . Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi dan juga pada waktu sesudahnya ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.