Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 7:13-15
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar;dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Siapa yang memakai jubah putih dan bisa berdiri di hadapan takhta Sorga dan melayani Tuhan siang malam?
Mereka adalah hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang keluar dari kesusahan besar.

Ada dua kesusahan besar:
  1. Kesusahan besar pada saat antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
    Kalau mulai sekarang tidak sungguh-sungguh di dalam Tuhan, tidak sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan dan penyembahan, maka akan masuk dalam aniaya antikris, mengalami siksaan yang sangat dahsyat. Hanya sedikit yang tetap menyembah Yesus, sehingga harus disiksa sampai dipancung kepalanya. Ini sama dengan mencuci jubah di dalam darahnya sendiri. Tetapi waktu Yesus datang kedua kali, akan dibangkitkan di dalam tubuh kemuliaan, berjubah putih dan berdiri di hadapan takhta Allah, melayani Dia siang dan malam.

  2. Kesusahan besar mulai sekarang ini, sama dengan mencuci jubah di dalam darah Anak Domba.
    Kita mengalami percikan darah, yaitu sengsara daging bersama Yesus, pengalaman kematian bersama Yesus, mulai sekarang. Kalau kita mengalami salib bersama Yesus, maka kita akan mengalami pengalaman kebangkitan bersama Yesus, dan kita juga mengalami pengalaman kemuliaan bersama Yesus, sampai berdiri di hadapan takhta Sorga, melayani Dia siang dan malam.

Sikap yang salah terhadap pengalaman kematian bersama Yesus:
  • Bersungut-sungut, mengomel, kecewa, putus asa, sehingga akan mengalami kebinasaan selamanya.
  • Mencari jalan sendiri di luar firman/ melawan firman, sama dengan jalan buntu dan kebinasaan selamanya.

Matius 27:61
27:61 Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu.

Sikap yang benar terhadap pengalaman kematian bersama Yesus adalah seperti Maria duduk di depan kubur Yesus, artinya tidak mau cepat-cepat keluar/ beranjak dari pengalaman kematian bersama Yesus. Ini sama dengan sabar dalam pengalaman kematian bersama Yesus, sabar dalam jalan salib, sabar dalam menunggu waktu Tuhan. Dan waktu Tuhan selalu tepat, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.

Praktek sehari-hari sabar dalam pengalaman kematian atau jalan salib, sama dengan sabar menunggu waktu Tuhan:
  1. Kita harus selalu sabar untuk menghampiri takhta kasih karunia di mana Yesus sebagai Imam Besar duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
    Ibrani 4:14-16
    4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
    4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
    4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia,supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

    Menghampiri takhta kasih karunia artinya kita harus selalu mengalami pelayanan pendamaian oleh Yesus Imam Besar yang setia dan berbelas kasih. Pelayanan pendamaian Imam Besar adalah untuk mendamaikan, membenarkan, dan menyelamatkan kita manusia berdosa.

    Kisah Rasul 16:29-34
    16:29 Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
    16:30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
    16:31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
    16:32 Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
    16:33 Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
    16:34 Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.

    Keselamatan itu lebih dari semua harta di dunia.
    Contoh: satu keluarga kepala penjara (bangsa Kafir) diselamatkan.

    Prosesnya:
    • Sengsara daging untuk mendengarkan firman Allah dalam urapan Roh Kudus sampai kita percaya/ iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.

    • Sengsara daging untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Sengsara daging untuk bertobat, mati terhadap dosa terutama dari 8 dosa yang menenggelamkan ke lautan api dan belerang/ neraka selamanya.
      Wahyu 21:8
      21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhaladan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

      Dusta adalah penutup dosa, artinya jika ada dusta maka masih ada 7 dosa lain.

    • Sengsara daging untuk masuk baptisan air yang benar.
      Roma 6:2,4
      6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
      6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Kita yang sudah percaya Yesus dan bertobat (mati terhadap dosa) harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit/ keluar dari kuburan air bersama Yesus. Sehingga langit terbuka, Sorga terbuka, dan kita mendapat hidup baru/ hidup Sorgawi. Kita hidup dalam urapan Roh Kudus, yaitu hidup dalam kebenaran. Kita menghampiri takhta kasih karunia. Seperti Nuh masuk bahtera mendapat kasih karunia [Kejadian 6:8], kita sekarang masuk baptisan air yang benar, sehingga mendapat hidup baru, hidup dalam urapan Roh Kudus, hidup dalam kebenaran. Ini sama dengan mendapat kasih karunia, atau kita berada di takhta karunia Yesus sebagai Imam Besar.

    Hasilnya:
    • Yesus sebagai Imam Besar ikut merasakan, artinya menanggung segala letih lesu, beban berat, susah payah, air mata akibat kutukan-kutukan dosa sehingga kita bisa hidup damai sejahtera, semua enak dan ringan. Kita mengalami kebahagiaan Sorga.
      Ibrani 4:15
      4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.


    • Yesus sebagai Imam Besar dapat menolong kita tepat pada waktuNya, menyelesaikan semua masalah yang mustahil tepat pada waktuNya.
      Ibrani 4:16
      4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

  2. Yesus sebagai Gembala Agung mengangkat/ meninggikan kita pada waktuNya.
    1 Petrus 5:2-6
    5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
    5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
    5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
    5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
    5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Sabar menunggu waktu Tuhan artinya kita harus selalu menjadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik.

    Keluaran 32:25
    32:25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang-- sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka --

    Kalau lepas dari kandang penggembalaan yang benar, maka akan menjadi kuda liar yang hanya mengikuti keinginan daging/ hawa nafsu daging yang besar, sehingga mau bebas, mau cepat, dan menuju kebinasaan.

    Syarat tergembala dengan benar dan baik:
    • Sengsara daging/ salib untuk sabar dan tekun dalam kandang penggembalaan/ ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
      • Pelita Emas (ketekunan dalam Ibadah Raya).
        Persekutuan dengan Allah Roh kudus dalam urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Domba-domba diberi minum, sehingga tidak kering rohani, tetap segar.

      • Meja Roti Sajian (ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci).
        Persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci. Domba-domba diberi makan supaya mendapat kekuatan ekstra sehingga tidak tersandung, tidak terjatuh di padang gurun dunia.

      • Mezbah Dupa (ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan).
        Persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kasih itu kekal. Kita bernafas dengan kasih Allah, sehingga mendapat hidup kekal selamanya.

      Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, roh kita melekat kepada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Maut tidak bisa menjamah kita, sekalipun kita hanya domba sembelihan yang hanya satu langkah jaraknya dengan maut.

      Di dalam kandang penggembalaan, keinginan daging yang besar sedang dibendung.
      Hati-hati, domba memang kecil tak berdaya tapi keinginan dagingnya besar sehingga perlu dibendung di kandang penggembalaan supaya tidak menjadi kuda liar.

      1 Petrus 5:2-6
      5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
      5:3 Janganlah kamuberbuat seolah-olah kamu mau memerintahatas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladanbagi kawanan domba itu.
      5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
      5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklahkepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
      5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    • Tidak boleh dipaksa, tidak terpaksa, tetapi harus sesuai kerelaan hati oleh dorongan firman pengajaran yang benar.

    • Dengan pengabdian diri, tidak mencari keuntungan jasmani malah berkorban (waktu, tenaga, uang, dll).

    • Tidak memerintah, tidak mengusir, tetapi menjadi teladan iman, teladan kesetiaan, teladan kasih.

    • Tunduk, taat dengar-dengaran pada suara Gembala/ firman penggembalaan sampai daging tak bersuara lagi. Kita lari dari suara asing. Ini sama mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan Gembala Agung mengulurkan tangan kepada kita untuk meninggikan kita pada waktunya sekalipun kita hanya domba sembelihan yang kecil tak berdaya. Ditinggikan pada waktunya artinya:
      • Gembala Agung sanggup memelihara kehidupan kita/ domba-domba yang kecil secara ajaib di tengah kesulitan besar di dunia ini, sampai jaman antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun.
      • Diangkat dari kemerosotan, dipulihkan, dari kegagalan menjadi berhasil.
      • Diangkat berarti dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir/ kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna/ Mempelai Wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali. [1 Petrus 5:4] Sesudah melayani jangan layu, tetapi harus tetap setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir (sampai meninggal dunia/ sampai Tuhan Yesus datang kedua kali), sampai di takhta sorga melayani Dia siang dan malam.

  3. Sabar menghadapi percikan darah/ salib/ sengsara bersama Yesus. Di balik salib, Yesus sanggup membuat semua indah pada waktunya. Segala yang Yesus kerjakan dalam hidup kita dari awal sampai akhir adalah indah, kalau kita berada di jalan salib.
    Pengkhotbah 3:11
    3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

    Mengapa Tuhan ijinkan kita masuk pengalaman salib/ sengsara daging bersama Yesus?
    2 Korintus 4:16-17
    4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
    4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekalyang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

    Supaya kita mengalami keubahan hidup mulai dari hati yang keras.

    Contoh:
    • Ayub diijinkan mengalami ujian habis-habisan untuk merubah hatinya yang sombong (kebenaran diri sendiri), menjadi hancur hati.
      Ayub 32:1-2
      32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
      32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

      Kebenaran diri sendiri yaitu kebenaran di luar Alkitab, menutupi kesalahan dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan, menyalahkan firman pengajaran benar.

      Ayub 42:5-6
      42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
      42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

      Ayub diubahkan menjadi hancur hati, yaitu mengaku hanya debu dan abu. Sehingga Ayub dipulihkan secara dobel, semua indah pada waktunya (jasmani indah, rohani indah).

    • Janda Sarfat.
      Janda Sarfat mengandalkan tepung (mengandalkan sesuatu di dunia, yaitu suami/ anak/ gaji, dll). Janda Sarfat diijinkan mengalami bahaya kelaparan sampai melembut dan hanya bergantung kepada Tuhan.

      1 Raja-Raja 17:12-13
      17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
      17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.

      Sampai tidak egois lagi, sehingga bisa mengutamakan Tuhan dan mengandalkan Tuhan lebih dari semua.

      1 Raja-Raja 17:17
      17:17 Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi.

      Sampai anaknya diijinkan mati supaya hanya mengandalkan Tuhan. Tetapi setelah itu anaknya dibangkitkan, semua dipulihkan, indah pada waktuNya.

    • Sadrakh, Mesakh, Abednego (kaum muda) diijinkan menghadapi api yang dipanaskan tujuh kali sampai menjadi kuat dan teguh hati.
      Maka Tuhan akan membuat semua indah pada waktuNya. Sampai jika Yesus datang kedua kali, yang paling indah adalah kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, untuk diangkat ke awan-awan yang permai, bertemu Dia muka dengan muka, sampai berdiri di hadapan takhta Sorga dan melayani Dia siang dan malam bersama keluarga kita.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 14 April 2024 (Minggu Pagi)
    ... pesta. Ad. Tidak layak untuk datang. Matius - Ia menyuruh pula hamba-hamba lain pesannya Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu Sesungguhnya hidangan telah kusediakan lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih semuanya telah tersedia datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya ada yang pergi ke ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Maret 2023 (Selasa Sore)
    ... kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja Mempelai Pria Surga di awan permai ayat Harus ada suara haleluya . Kita harus menjadi raja-raja hamba Tuhan pelayan Tuhan yang taat setia jujur saling mengasihi. ayat Kita harus bersukacita bersorak-sorai dan memuliakan Tuhan. Dengan apa kita memuliakan Tuhan Dengan terang ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 18 Januari 2017 (Rabu Dini Hari)
    ... di sungai Nil maka lama-kelamaan pasti akan tenggelam. Sungai Nil menunjuk pada pengalaman kematian arus duniawi pergaulan dunia kesibukan dunia kesulitan-kesulitan dunia yang banyak membuat putus asa ajaran palsu. Supaya bisa bertahan di sungai Nil maka peti pandan ini harus dipakal dengan gala-gala dan ter. Gala-gala menunjuk pada firman Allah. ...
  • Ibadah Tutup dan Buka Tahun, 31 Desember 2015 (Kamis Malam)
    ... sama dengan dikuasai oleh antikris. Waspada ini melanda nikah penggembalaan antar penggembalaan. Dalam nikah kalau sudah tidak berkobar dalam perkara rohani maka akan terjadi pertengkaran dalam nikah kekerasan rumah tangga sampai perceraian. Tidak mati dan tidak bangkit. Tidak mati artinya tidak mati terhadap hidup lama tidak mati terhadap dosa sama ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 18 September 2013 (Rabu Malam)
    ... lain Syarat pertama adalah doa orang benar Doa orang yang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya . Doanya benar jika hidupnya benar. Prosesnya adalah saling mengaku dan saling mengampuni menyelesaikan dosa memperbaiki medzbah yang runtuh. Sebab jika ada dosa yang dismebunyikan maka medzbah doa kita runtuh. Jika kita bersalah maka kita ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 Juli 2019 (Selasa Sore)
    ... dibiarkan maka akan mati rohani sampai binasa selamanya. Mengapa terjadi kekeringan rohani dalam kehidupan sehari-hari nikah dan ibadah kepada Tuhan Hatinya kotor yaitu berisi kepahitan iri hati kebencian dendam dll. Yohanes . Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya Masakan Engkau seorang Yahudi minta minum kepadaku seorang Samaria Sebab orang Yahudi tidak bergaul ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Januari 2009 (Kamis Sore)
    ... Allah yang menghapus dosa dunia melihat Yesus sebagai Juru Selamat yang mati di kayu salib untuk menyelamatkan orang berdosa tanda kematian. Praktek melihat Yesus yang mati di kayu salib Mati terhadap dosa bertobat. Baptisan air. Kolose . Baptisan yang benar adalah baptisan yang sesuai firman baptisan sepeti Yesus dibaptis yaitu dikuburkan. Dalam baptisan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Oktober 2010 (Senin Sore)
    ... terjadi juga kalau anak kecil menghalangi orang tua datang kepada Tuhan. Atau orang tua menghalangi anak kecil datang kepada Tuhan. Matius - maut bekerja pada USIA MUDA lewat kekayaan ikatan akan uang . Ini artinya terikat pada dosa kejahatan. Dan ini biasanya disertai dengan dosa kenajisan. Matius - maut bekerja pada ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 Oktober 2012 (Minggu Sore)
    ... perasaan mulai diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Oktober . Malam ini kita masi mempelajari pembaharuan yang ketiga. Perasaan dibaharui sehingga tidak ada ketakutan. Kita sudah mempelajari mengenai ketakutan-ketakutan mulai dari dunia ini menghadapi penghakiman sampai kedatangan Yesus kedua kali diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya Oktober . Yohanes . Di dalam kasih ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 April 2010 (Selasa Sore)
    ... kali sebagai Mempelai Pria Surga sehingga terjadi pertemuan di udara di awan-awan yang permai antara Yesus Mempelai Pria Surga dan kita mempelai wanitaNya. Bagaimana menyongsong kedatangan Yesus kedua kali Hubungan antara Mempelai Pria dan mempelai wanita sama dengan hubungan kepala suami dengan tubuh istri yaitu dihubungkan oleh leher ini hubungan yang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.