Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 16:3
16:3 Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.
Hukuman/ cawan murka Allah yang kedua ditumpahkan ke atas laut, maka air laut menjadi darah seperti darah orang mati.
Matius 26:37-39
26:37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
26:38 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Sebenarnya cawan murka Allah sudah diterima oleh Yesus di kayu salib dengan sangat sedih dan gentar, sebagai bukti kasihNya yang besar kepada manusia berdosa.
Oleh sebab itu, jika manusia berdosa menolak kasih Allah, maka akan menerima tumpahan cawan murka Allah.
Yesaya 57:20-21
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.
Pengertian laut secara rohani adalah kumpulan orang fasik/ jahat/ berdosa yang hanya menimpulkan sampah (=sesuatu yang tidak berguna) dan lumpur (=dosa), sehingga menimbulkan kekeruhan. Dalam suasana kutukan, tidak ada damai sejahtera, hanya letih lesu, beban berat, air mata. Jika dibiarkan, laut menjadi darah seperti darah orang mati, artinya mati rohani, hanya berbuat dosa sampai puncak dosa, enjoy dalam dosa, sampai binasa selamanya.
Setelah berabad-abad manusia terhilang seperti lautan yang menghasilkan sampah dan lumpur, maka Tuhan mencedok sedikit air laut yaitu Abraham [Kejadian 12]. Tuhan memanggil Abraham dari tengah-tengah bangsa yang keras hati di Urkasdim, Sinear. Di Sinear pernah didirikan menara Babel [Kejadian 11] sebagai bukti kekerasan hati manusia, yaitu mau membuat jalan sendiri ke Sorga = membuat jalan sendiri dalam pencobaan.
Sesudah itu Tuhan memanggil keturunan Abraham, yaitu Ishak dan Yakub.
Keluaran 32:9
32:9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Keturunan Yakub yaitu bangsa Israel adalah bangsa yang keras hati.
Keluaran 19:6
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Tuhan memanggil bangsa Israel menjadi imam dan raja, sampai menjadi inti dari mempelai wanita Sorga.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Ini dinubuatkan oleh nabi Yesaya, dan digenapkan dalam kitab Wahyu.
Wahyu 7:4-8
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
7:6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
7:7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
7:8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
Wahyu 14:1
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Jika Tuhan mencedok air laut = memanggil bangsa Israel yang berdosa dan keras hati untuk menjadi imam dan raja sampai menjadi inti mempelai wanita Surga, ini merupakan pernyataan kasih Tuhan.
1 Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Kasih Allah dinyatakan lewat korban Kristus di kayu salib, yang bukan hanya memanggil, tetapi juga menebus/ membeli manusia berdosa yang murahan dengan darahNya yang mahal, sehingga hidup kita berharga di mata Tuhan. Oleh sebab itu, jangan ditukar dengan perkara murahan, yaitu dosa-dosa sampai puncak dosa.
Dalam perjanjian lama, Tuhan memanggil Abraham dan keturunannya lewat kasih Tuhan yang besar.
Dalam perjanjian baru, Tuhan memanggil bangsa kafir lewat kemurahan, belas kasihNya.
1 Petrus 2:9-10
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Supaya kita menjadi imam dan raja, sampai menjadi kelengkapan dari mempelai wanita Surga [Wahyu 7:9-17].
Wahyu 7:9-10
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
Jadi bangsa Israel + bangsa kafir menjadi satu tubuh, mempelai wanita Tuhan yang sempurna.
Untuk menjawab dan menerima panggilan Tuhan, kita harus:
- Menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan sampai menjadi doulos, artinya:
- Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang hanya mempunyai kewajiban, tanpa hak, sehingga tidak bisa menuntut Tuhan dan sesama.
- Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak berhak atas dirinya sendiri, pasti ditingkatkan menjadi mempelai wanita Tuhan.
1 Korintus 7:4
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
Contoh: Yesus sebagai Suami, Mempelai Pria Surga, tidak berhak atas diriNya tetapi sudah menyerahkan sepenuh untuk memandikan kita = menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Gereja Tuhan sebagai istri, tunduk kepada Yesus, taat sampai daging tidak bersuara. Kita mengutamakan Tuhan lebih dari semua, maka Tuhan akan mengutamakan kita.
- Harus mengikuti dan menuruti panggilan dan kehendak Tuhan, apa pun yang harus dikorbankan. Seperti lembu dicocok hidungnya.
Kejadian 12:1
12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
Contohnya adalah Abraham menerima dan mengikuti panggilan Tuhan, sehingga Abraham rela meninggalkan:
- Sanak saudara secara daging, artinya daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, emosi, ambisi, tabiat daging, harus ditinggalkan.
Kita harus mengalami penyaliban/ perobekan daging sehingga daging tidak berkuasa lagi (= ruangan suci), sampai daging tidak bersuara lagi (= tirai terobek, ruangan maha suci). Sehingga kita hanya mengutamakan kehendak Tuhan. Maka kita tidak akan keluar dari rel kehendak Tuhan, tidak akan pernah jatuh, pasti berhasil, sampai hidup kekal.
- Meninggalkan rumah bapa = iblis, bapa pendusta dan pembunuh.
Artinya kita harus terlepas dari dosa dusta dan kebencian. Sehingga kita bisa bertobat, kembali kepada Tuhan.
- Meninggalkan negeri = meninggalkan dunia yang lama, pergaulan yang tidak baik, dosa. Kita meninggalkan keduniawian, dunia dengan segala pengaruhnya, yaitu kesibukan, kesusahan, kesukaan, dll, sehingga kita bisa tetap setia dalam ibadah pelayanan.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Jika bersahabat dengan dunia, maka akan menjadi tidak setia, menjadi musuh Tuhan.
1 Yohanes 2:15-16
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Mengasihi dunia = mengikuti keinginan daging, keinginan mata, keangkuhan hidup. Mengandalkan sesuatu di dunia lebih dari Tuhan = tidak mengasihi Tuhan. Ini sama dengan laut yang membawa sampah dan lumpur. Semua sia-sia, tidak berguna, sampai binasa.
Jika kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, mengasihi sesama sampai mengasihi musuh, maka kita bisa berguna bagi Tuhan dan sesama. Maka Tuhan sanggup menjadikan semua baik, yang hancur menjadi baik.
- Kita harus memuliakan Tuhan.
1 Korintus 6:19-20
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Kejadian 12:2
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Tugas utama imam dan raja adalah memuliakan Tuhan lewat diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.
Kalau melayani untuk mencari berkat, maka akan memalukan Tuhan.
Wahyu 14:7
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
Bagaimana kita bisa memuliakan Tuhan?
- Lewat takut akan Tuhan = membenci dosa, sehingga hidup dalam kesucian.
- Lewat menyembah Tuhan Sang Pencipta, Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga.
Kita merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan, mengaku hanya tanah liat yang tidak layak dan tidak mampu, hanya bergantung pada belas kasih, kuasa Tuhan.
Hasilnya adalah:
- Tuhan menghembuskan Roh Kudus kepada kita, sehingga kita menjadi makhluk hidup.
Kejadian 2:7
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Artinya Roh Kudus mampu memelihara secara jasmani di tengah krisis dunia sampai zaman antikris. Kita disingkirkan ke padang gurun, dipelihara lewat firman pengajaran dan perjamuan suci.
Secara rohani, Roh Kudus menolong kita untuk hidup benar dan suci, tidak terpengaruh oleh dosa.
- Roh Kudus sanggup membelah laut Kolsom.
Keluaran 14:21
14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Artinya Roh Kudus sanggup memberi jalan keluar dari segala masalah yang mustahil, menyelesaikan semua masalah mustahil. Roh Kudus sanggup memberi masa depan berhasil indah. Kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, pembangunan tubuh Kristus.
- Tuhan mencurahkan Roh Kudus secara dobel di akhir zaman
Kisah Para Rasul 2:1-4
2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Untuk mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Mulai dari mulut tidak berdusta, tetapi jujur.
Tuhan memberkati.