Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 8:6-13
8:6 Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.
8:7 Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
8:8 Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
8:9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
8:10 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
8:11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
8:12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
8:13 Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

Ada dua kemungkinan dalam peniupan sangkakala:
  1. Peniupan sangkakala sekarang ini, yaitu firman penggembalaan yang diperdengarkan Tuhan kepada kita sekalian, supaya kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna, layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.

  2. Peniupan sangkakala yang akan datang, merupakan penghukuman Anak Allah atas dunia, bagi manusia yang menolak bunyi sangkakala sekarang, yang menolak firman pengajaran yang keras, menolak penyucian dan pembaharuan.
    Peniupan sangkakala pertama adalah hukuman Anak Allah Allah yang pertama atas dunia, ditandai dengan hujan es, dan api, bercampur darah.

Hujan es dalam arti rohani adalah krisis kasih/ kasih menjadi dingin.
Api adalah kedurhakaan yang bertambah-tambah.
Darah artinya menumpahkan darah orang yang tidak bersalah/ orang benar. Mulai dari menjelek-jelekan orang benar, memfitnah orang benar sampai membunuh orang benar.

Akibatnya adalah sepertiga bumi terbakar, sepertiga pohon-pohon terbakar, dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
Rumput hijau = penggembalaan, menjadi hangus. Artinya karena krisis kasih maka terjadi kedurhakaan dalam penggembalaan, sehingga gembala dan domba-domba tidak tergembala/ tercerai berai.

Contoh: Petrus.
Yohanes 18:18
18:18 Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Juga Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka.

Petrus mengalami krisis kasih/ kasih menjadi dingin, artinya tidak lagi tergembala, tidak lagi tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Sehingga tidak mengalami api firman (Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci), tidak mengalami api Roh Kudus (Ibadah Raya), tidak mengalami api kasih Allah (Ibadah Doa Penyembahan). Sehingga Petrus berdiang pada api dunia, api dosa, dan api hawa nafsu daging.

Akibatnya adalah Petrus mendurhaka kepada Tuhan, Petrus menyangkal Yesus tiga kali.

Prakteknya:
  1. Petrus menyangkal pertama kali di depan pintu gerbang keselamatan = Petrus menyangkal salib Yesus/ korban Kristus.
    Yohanes 18:17
    18:17 Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: "Bukankah engkau juga murid orang itu?" Jawab Petrus: "Bukan!"

    1 Petrus 4:1-2
    4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa -- ,
    4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

    Salib adalah rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup menurut kehendak Allah, yaitu hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran. Hidup benar sama dengan selamat dan diberkati oleh Tuhan.

    Filipi 3:18-19
    3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
    3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

    Mengapa Petrus durhaka dan menolak salib?
    Karena pikiran hanya tertuju kepada perkara dunia, sehingga mengorbankan perkara rohani yang kekal. Kehidupan semacam ini hanya berbuat dosa sampai puncaknya dosa, enjoy dalam dosa sampai puncaknya dosa.

    Menyangkal Yesus sama dengan tanpa salib, tanpa keselamatan.

  2. Petrus menyangkal Yesus sebagai Guru = menyangkal firman pengajaran yang benar.
    Yohanes 18:26
    18:26 Ia menyangkalnya, katanya: "Bukan." Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: "Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?"

    Ada dua macam pemberitaan firman, yaitu firman penginjilan dan firman pengajaran.
    Firman penginjilan/ susu adalah bagi orang yang di luar Yesus dan orang-orang yang baru lahir di dalam Yesus (percaya, bertobat, baptisan air).
    Tetapi harus dilanjutkan dengan firman pengajaran/ makanan keras, yaitu firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk mendewasakan kerohanian kita.

    Firman pengajaran yang benar adalah:
    • Firman yang tertulis di dalam Alkitab.
    • Diilhamkan/ diwahyukan oleh Tuhan, yaitu dibukakan rahasianya lewat ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
    • Berani mengungkapkan nikah yang benar dan tahbisan yang benar.
    • Tidak mencari keuntungan jasmani.

    Permulaan menyangkal firman pengajaran yang benar adalah bimbang/ ragu-ragu terhadap firman pengajaran benar, sebab mendengar suara asing/ suara lain. Sehingga berada dalam situasi ketidakpastian dalam hidup sehari-hari, pelayanan tidak ada kepastian, nikah tidak ada kepastian, masa depan tidak ada kepastian, sampai keselamatan tidak ada kepastian.

    Akibatnya adalah pasti menolak yang benar, dan memilih ajaran asing sebab cocok bagi hawa nafsu daging. Kehidupan semacam ini tidak disucikan dan tidak dibaharui, tetap menjadi manusia darah-daging yang tidak mewarisi Sorga, melainkan tenggelam di lautan api belerang, binasa selamanya.

    Jadi, menyangkal Yesus sama dengan tanpa firman pengajaran yang benar, tanpa kesucian, tanpa keubahan hidup, hanya manusia darah-daging yang tidak mewarisi Kerajaan Sorga.

  3. Petrus menyangkal Yesus sebagai sahabat.
    Yohanes 18:26-27
    18:26 Ia menyangkalnya, katanya: "Bukan." Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: "Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?"
    18:27 Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.

    Artinya:
    • Sahabat adalah hubungan kasih yang murni.
      Yohanes 15:13
      15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

      Petrus tidak mengasihi Yesus sebagai sahabat, berarti Petrus tanpa kasih, tidak mengasihi Tuhan dan tidak mengasihi sesama.

      Kolose 3:14
      3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

      Tanpa kasih = tanpa kesatuan dan tanpa kesempurnaan, tidak bisa masuk kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna, tidak bisa menjadi mempelai wanita Tuhan, tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.

    • Tidak taat.
      Yohanes 14:15
      14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

      Yohanes 21:3,7
      21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
      21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

      Petrus tidak taat dengar-dengaran sebab mengikuti kehendak daging, mengikuti logika, bukan iman.
      Petrus menentang perintah Tuhan dan kembali menjadi penjala ikan, sama dengan menyangkal Tuhan hanya karena perkara jasmani.
      Akibatnya adalah gagal total. Segala aktifitas di dunia ini (jasmani dan rohani) tanpa firman pengajaran yang benar/ tidak sesuai perintah Tuhan adalah sia-sia, gagal total, sampai telanjang (dipermalukan), jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.

Matius 10:33
10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

Petrus tiga kali menyangkal Tuhan, artinya tubuh, jiwa dan rohnya menyangkal Allah Tritunggal.
Puji syukur, masih ada kokok ayam, yaitu firman penggembalaan yang diulang-ulang/ rumput hijau/ ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

Yohanes 21:15,17
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Setelah Petrus menerima kokok ayam/ firman penggembalaan yang diulang-ulang dalam kandang penggembalaan maka Petrus mengalami dua hal:
  1. Sedih hati.
    Firman penggembalaan yang diulang ulang membuat kita sadar ada sesuatu yang belum beres sehingga kita tidak akan menghakimi orang lain. Kita bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama dengan sejujur-jujurnya. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Maka darah Yesus akan membereskan dosa-dosa, dan kita mengalami kasih Tuhan.

    Amsal 28:13
    28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.

    Kita mengalami kasih Tuhan sehingga bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai mengasihi musuh. Kita tidak mengalami dingin rohani. Selalu ada kasih.

  2. Diubahkan, bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Petrus rela berkorban apa saja untuk Tuhan.
    Yohanes 21:18-19
    21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmudan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
    21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

    Saat menyembah Tuhan, maka hati bertemu hati, mata bertemu mata (kita melihat Tuhan, Tuhan melihat kita), mulut bertemu mulut (kita berseru "Tuhan tolong", Dia menjawab doa kita), tangan bertemu tangan (kita mengulurkan angan, Tuhan mengulurkan tangan belas kasih-Nya, tangan kuasa-Nya kepada kita).

    2 Raja-Raja 4:34-36
    4:34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslahbadan anak itu.
    4:35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
    4:36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu ini!"

    1 Petrus 5:5-6
    5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
    5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Tangan Tuhan diulurkan dengan kuasa pengangkatan, artinya:
    • Tangan Tuhan menyelesaikan segala masalah yang mustahil tepat pada waktuNya. Yang gagal menjadi berhasil dan indah pada waktuNya.
    • Kita dipakai untuk memuliakan nama Tuhan. Kita disucikan dan diubahkan, sampai kalau Yesus datang kedua kali, kita sempurna seperti Dia, diangkat di awan-awan permai bersama Dia selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 Maret 2022 (Minggu Siang)
    ... apa yang dilakukan orang Amalek kepadamu pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir . bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka sedang engkau lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan Allah. . Maka apabila TUHAN Allahmu sudah mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada segala ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 Februari 2015 (Selasa Sore)
    ... Kudus kudus kuduslah Tuhan Allah Yang Mahakuasa yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang. . Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya . maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 April 2017 (Kamis Sore)
    ... layak membuka gulungan kitab yang termaterai Yesus sebagai singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud yang telah menang. Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih sama dengan Yesus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia dan untuk melepaskan kita dari dosa-dosa. Jadi pembukaan firman yang dikaitkan dengan Yesus sebagai ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 November 2017 (Rabu Sore)
    ... untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia terus menerus berkesinambungan dan diulang-ulang sebagai makanan rohani bagi sidang jemaat untuk menumbuhkan mendewasakan kerohanian sidang jemaat sampai sempurna sama mulia dengan Yesus--menjadi mempelai wanita Yesus. Kita memang buli-buli tanah liat yang rapuh retak hancur sampai binasa tetapi ada jalan keluarnya supaya tidak hancur ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 10 Mei 2018 (Kamis Sore)
    ... kepada anak sulungnya itu sebab katanya Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku. Manasye anak sulung Yusuf lahir di tanah Mesir atau di daerah Kafir. Artinya bangsa Kafir juga mendapat kesempatan untuk menjadi anak sulung sehingga mendapat hak kesulungan dari Tuhan. Apakah hak kesulungan ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 Agustus 2021 (Kamis Sore)
    ... batu yang terpilih sebuah batu penjuru yang mahal dan siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan dipermalukan. . Karena itu bagi kamu yang percaya ia mahal tetapi bagi mereka yang tidak percaya Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Oktober 2019 (Sabtu Sore)
    ... malam merupakan pelipatgandaan dari korban tahbisan. Kalau tiap hari menyembelih binatang berarti bersuasana pesta siang dan malam sama dengan TAHBISAN YANG BERPESTA. Yang lalu kita belajar nikah yang berpesta diterangkan dalam Ibadah Kaum Muda Remaja September sampai Ibadah Kaum Muda Remaja Oktober . Tahbisan sama dengan ibadah pelayanan. Jadi beribadah melayani Tuhan harus ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Agustus 2009 (Rabu Sore)
    ... dengan langit dan bumi yang berlalu. Jadi kalau tidak mengalami pembaharuan maka kita akan berlalu seperti dunia ini. Korintus - ay. - tidak ada ikatan dengan apapun yang ada di dunia ini. ay. yang harus dibaharui adalah PERHATIAN kita. Perhatian kita sekarang terutama kepada perkara Tuhan perkara yang tidak berlalu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 April 2017 (Senin Sore)
    ... tahun ia masih bisa berjuang--tidak mau menyembah antikris disiksa dan dipandung kepalanya sampai mati ia menang ia akan dibangkitkan untuk menyambut kedatangan TUHAN. Ada lima macam MAHKOTA yang didapatkan lewat kemenangan bersama Yesus Timotius - . Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik aku telah mencapai garis akhir dan aku telah ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Juni 2014 (Minggu Pagi)
    ... mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat katanya Haleluya Karena Tuhan Allah kita Yang Mahakuasa telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai dan memuliakan Dia Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba dan pengantin-Nya telah siap sedia. Lalu ia ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.