Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 5:5-10
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Rasul Yohanes menangis dengan sedih di Pulau Patmos sebab tidak ada yang layak membuka gulungan kitab yang termaterai. Jika tidak ada pembukaan firman, maka tidak ada pembukaan pintu di dunia sampai tidak ada pembukaan pintu Sorga.
Siapa yang layak membuka gulungan kitab yang termaterai?
- Yesus sebagai singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud yang telah menang.
- Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih.
Yohanes 1:29
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih sama dengan Yesus yang mati di kayu salib untuk menghapus dosa dunia, untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Jadi, setiap pembukaan firman harus mendorong kita untuk terlepas dari dosa-dosa.
Kisah Rasul 19:1-5
19:1 Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.19:2 Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
19:3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."19:4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
Proses keselamatan adalah:
- Iman, percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat, lewat mendengar firman Kristus yaitu firman yang diurapi Roh Kudus.
- Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
- Baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga bangkit bersama Yesus untuk mendapat hidup baru. Hidup baru atau hidup Sorgawi adalah kita membenci dosa-dosa dan dusta.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Membenci dosa dan dusta sama dengan takut akan Tuhan.
Yesaya 11:1-3
11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2 (1)Roh TUHAN akan ada padanya, (2)roh hikmat dan (3)pengertian, (4)roh nasihat dan (5)keperkasaan, (6)roh pengenalan dan (7)takut akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Takut akan Tuhan sama dengan mengalami baptisan Roh Kudus, sehingga kita hidup dalam urapan Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya.
Praktek sehari-hari kehidupan yang diurapi Roh Kudus adalah:
- Menjadi pelita yang menyala mulai di rumah tangga, di depan orang, sampai menjadi terang dunia.
Artinya adalah hidup dalam kebenaran dalam segala aspek hidup kita. Juga menjadi senjata kebenaran, yaitu menjadi imam dan raja yang beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kedua kali).
- Bermata tujuh.
Wahyu 5:6
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Ibrani 12:1-2
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Tujuh adalah angka sempurna.
Bermata tujuh artinya mata atau pandangan imam dan raja tertuju kepada Yesus yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, yang sanggup membawa kita untuk mencapai kesempurnaan.
Prakteknya:
- Melihat Yesus sebagai Imam Besar yang suci, sehingga kita bisa meneladani Yesus untuk hidup dalam kesucian.
Ibrani 7:26
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Seorang imam/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan harus selalu berada di tempat kudus atau Ruangan Suci. Di dalamnya terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia Roh Kudus.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Hasilnya adalah:
- Kita tidak pernah menyangkal Tuhan selama-lamanya.
- Kita bertumbuh ke arah kedewasaan rohani atau kesempurnaan. Kita mengalami penyucian yang terus-menerus dan bertambah-tambah sehingga menjadi hamba Tuhan yang suci, untuk dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Yesaya 52:11-12
52:11 Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!
52:12 Sungguh, kamu tidak akan buru-buru keluar dan tidak akan lari-lari berjalan, sebab TUHAN akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu.
Yesaya 52:11-12[terjemahan lama]
52:11 Pergilah, pergilah kamu, keluarlah dari sana; jangan kamu jamah yang najis itu; keluarlah dari tengah mereka itu, sucikanlah dirimu, hai kamu yang menggandar benda Tuhan!
52:12 Karena adapun kamu akan keluar itu bukannya dengan gopoh-gopoh; adapun kamu akan berjalan itu bukannya seperti orang lari, karena Tuhan juga akan berjalan di hadapan mukamu, dan Allah orang Israelpun akan menjadi tutup tentaramu.
Jika melayani dalam kesucian, maka hidup kita tidak akan pontang-panting. Tuhan yang akan berjuang untuk memberkati hidup kita. Tuhan berjuang supaya hidup kita aman dan damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Efesus 2:21
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
Tuhan berjuang supaya hidup kita menjadi rapi dan indah.
- Melihat Yesus sebagai Imam Besar yang tabah, sehingga kita bisa meneladani Yesus untuk menjadi imam dan raja yang tabah, kuat dan teguh hati.
Ibrani 12:3
12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Kita bisa taat dengar-dengaran pada Tuhan apa pun resikonya. Kita bisa hidup benar dan suci apa pun resikonya. Kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan apa pun resikonya, sampai garis akhir. Kita tetap menyembah Tuhan apa pun resikonya, sampai garis akhir.
Daniel 6:20-21
6:20 Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa;
6:21 dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?"
Jika kita menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang kuat dan teguh hati, maka kita menjadi hamba Allah yang hidup. Artinya:
- Tuhan sanggup melindungi dan memelihara hidup kita secara jasmani di tengah kesulitan dunia sampai di jaman antikris berkuasa di bumi selama 3.5 tahun. Kita dipelihara secara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran dan Perjamuan Suci.
- Tuhan sanggup memelihara hidup kita secara rohani, sehingga kita tidak berbuat dosa sampai puncaknya dosa, tidak disesatkan oleh ajaran lain atau gosip-gosip. Kita tetap berkenan kepada Tuhan. Kita tetap mengikut dan melayani Tuhan sampai garis akhir.
- Melihat Yesus sebagai Imam Besar yang penuh kemurahan dan belas kasihan yang besar.
Ibrani 2:17-18
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Buktinya adalah kita mengaku hanya tanah liat. Kita mengaku tidak layak, banyak kekurangan dan kelemahan. Kita mengaku kecil dan tidak berdaya, sehingga kita hanya bergantung pada tangan belas kasih dan kemurahan Tuhan yang besar. Semua ini mendorong kita untuk selalu tersungkur di bawah kaki Tuhan, menyembah dengan hancur hati. Kita hanya berseru dan berserah kepada Tuhan, sehingga hati Tuhan tergerak oleh belas kasihan untuk mengulurkan tanganNya kepada kita.
Hasilnya adalah:
- Tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
Matius 14:14
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
Matius 15:22,24-28
15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Nikah dan buah nikah yang hancur akan dipulihkan oleh Tuhan sehingga menjadi nikah yang benar, suci, dan menyatu, sampai mencapai Perjamuan Nikah Anak Domba.
Lukas 7:13
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
Yang mati akan dibangkitkan oleh Tuhan.
- Tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup menyelesaikan dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
Mazmur 51:1-3,18-19
51:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
51:2 ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
51:3 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
51:18 Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Tuhan mengampuni segala dosa kita sampai tidak ada bekasnya lagi. Sesudah itu, jangan berbuat dosa lagi.
Mazmur 51:20
51:20 Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem!
Kita tidak dihukum oleh Tuhan malahan menerima kebaikan Tuhan.
- Tangan anugerah Tuhan yang besar memberi mahkota kepada kita, sampai bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Mazmur 103:4
103:4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
Tuhan memberkati.