Wahyu 21:5,pada mulanya Tuhan sudah menciptakan manusia yang sama dengan Dia, Tuhan juga menciptakan taman Eden sehingga manusia yang diciptakan Tuhan bisa ditempatkan di sana dan berbahagia bersama Tuhan. Tetapi sayang, manusia jatuh dalam dosa sehingga diusir dari taman Eden ke dalam dunia, dan hidup dalam suasana kutukan.
Manusia termasuk anak Tuhan berbuat dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan, mulai zaman Nuh sampai akhir zaman. Pada zaman Nuh mereka menerima hukuman air bah, di akhir zaman akan dihukum oleh api dari langit.
Tuhan berusaha supaya anak-anak ciptaannya tidak binasa. Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru, Yerusalem Baru, sebagai tempat manusia baru ciptaanNya yang sama mulia dengan Dia.
Proses penciptaan manusia baru disebut
PROSES PEMBAHARUAN / KEUBAHAN HIDUP,dari manusia daging menjadi manusia rohani, manusia yang sama mulia dengan Tuhan. Jadi kita harus mengalami pembaharuan demi pembaharuan sampai puncaknya pembaharuan Yerusalem Baru, di mana kita menjadi sama mulia dengan Tuhan.
Pembaharuan Yerusalem Baru ditandai dengan kata 'TIDAK ADA LAGI':
- Wahyu 21:1,laut tidak ada lagi.
- Wahyu 21:4,maut tidak ada lagi.
- Wahyu 21:4,perkabungan tidak ada lagi.
- Wahyu 21:4, ratap tangis tidak ada lagi.
- Wahyu 21:4, dukacita tidak ada lagi.
- Wahyu 22:3,laknat/kutukan tidak ada lagi.
- Wahyu 22:5,malam tidak ada lagi.
ad. 2. Maut tidak ada lagi.Maut tidak ada lagi berarti tidak ada lagi perkabungan, ratap tangis, dan dukacita.
Matius 8:18-20,Yesus menyuruh murid-murid bertolak ke seberang artinya:
- Kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, menyediakan tubuh bagi Tuhan yang adalah kepala.
Tubuh Kristus ini mulai dari dalam nikah, harus aktif melayani dalam nikah. Lanjut aktif dalam penggembalaan, lanjut antar penggembalaan, sampai nanti tubuh internasional, Israel dan Kafir menjadi satu tubuh, sehingga Yesus mempunyai tempat untuk meletakkan kepala.
Dalam pelayanan tubuh Kristus memang ditandai banyak pengorbanan. Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu firman pengajaran yang benar. Pengorbanan-pengorbanan kita masih tidak sebanding dengan pengorbanan Yesus sebagai Kepala yang sudah mati di Bungkit Tengkorak, Dia bertanggung jawab sampai mati.
- Meninggalkan suasana lama, dan berpindah ke suasana baru = mengalami pembaharuan.
Jadi, dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus = mengalahkan maut.
Bentuk kuasa maut yang dihadapi manusia:- Matius 8:18-20,serigala dan burung.
Wahyu 18:2,burung menunjuk pada roh najis, serigala menunjuk pada roh jahat. Kalau digabung, roh jahat dan roh najis = dosa Babel.
Matius 15:19,wujud hati yang dikuasai roh jahat dan roh najis: - pikiran jahat, prasangka buruk
- pembunuhan = kebencian
- perzinahan
- percabulan
- pencurian
- sumpah palsu
- hujat.
Biar kita menempatkan Yesus sebagai Kepala (Yohanes 1:14), yaitu mengutamakan firman pengajaran yang benar = mendengar dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya dan yakin, sampai praktek firman (Ibrani 4:12-13). Hati disucikan oleh firman pengajaran yang benar, perbuatan dan perkataan disucikan, sampai seluruh hidup disucikan oleh Tuhan.
- Matius 8:21-22,tubuh yang mati, prakteknya:
- Tidak setia dalam ibadah pelayanan.
Matius 25:26-30,kalau tidak setia, pasti ada maut di situ, pasti ada ratapan dan kertak gigi. Kalau setia = menang atas maut, pasti akan berbahagia. - Tidak berubah, tetap manusia daging, sekalipun beribadah dan melayani Tuhan.
2 Timotius 3:1-5,tidak berubah adalah sebab memungkiri kekuatan ibadah yang mengubahkan, menolak firman pengajaran yang benar.
Kolose 3:10-14,kita harus mengutamakan firman pengajaran yang benar dalam ibadah. Ini sama dengan menempatkan Yesus sebagai Kepala.
- Matius 8:23-26,angin dan gelombang di lautan dunia.
Angin menunjuk pada pengajaran-pengajaran sesat.
Gelombang menunjuk pada pencobaan-pencobaan di segala bidang.
Tenggelam atau tidaknya kapal bukan tergantung besar kecilnya pencobaan, tapi bergantung pada ada atau tidaknya Yesus dalam kehidupan kita.
Tujuan nabi palsu meniupkan angin dan gelombang ini adalah untuk membuat bimbang anak-anak Tuhan, sampai tenggelam.
Menghadapi angin dan gelombang ini, sikap Yesus adalah tidur, tidak tergairah untuk menolong kita / menjawab doa kita. Mengapa? Salah satunya adalah karena kita: - bimbang dalam pengajaran yang benar,
- belum mantap dalam penggembalaan,
- belum percaya dan menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Tanda doa yang menggairahkan Tuhan:
Yohanes 15:7,kalau firman tinggal di dalam hati kita, sehingga doa sesuai dengan firman, dan itu doa yang akan dijawab oleh Tuhan.
Amsal 28:9,doa yang tidak sesuai dengan firman adalah suatu kekejian bagi Tuhan.
Matius 8:25,kalau doa sesuai firman, dinaikkan dengan keyakinan teguh, hanya percaya dan berserah kepada Tuhan, maka Tuhan akan bangkit dan mengulurkan tanganNya dengan kuasa kebangkitan untuk menolong kita. Tangan Tuhan juga akan diulurkan untuk menenangkan hati dan kehidupan kita, untuk kemudian menuntun kita ke masa depan yang indah, sampai ke pelabuhan Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.