Matius 26:14-1626:14. Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. 26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. 26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pengkhianatan terhadap Anak Domba Paskah.Yudas Iskariot mengkhianati Yesus sebagai Anak Domba Paskah (Anak Domba Allah).
Mengapa Yudas Iskariot mengkhianati Yesus sebagai Anak Domba Paskah?- Sebab Yudas Iskariot masuk dalam persekutuan yang tidak benar(tanpa Firman Pengajaran benar).
Waspada! Persekutuan mulai dari nikah, penggembalaan, fellowship/persekutuan antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna.
Persekutuan yang benar didasari oleh Firman Pengajaran benar.
Sebaliknya, kalau persekutuan tidak berdasarkan Firman Pengajaran benar, hanya menuju pembangunan tubuh Babel yang akan dibinasakan selamanya.
- Sebab Yudas Iskariot tidak mau menyerah kepada Tuhan, tetap mempertahankan keinginan jahat dan najis dalam buli-buli tanah liat kehidupannya.
Matius 26:15
26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
Yudas tidak mau menyerah, akibatnya Yudas menyerahkan Yesusseharga 30 keping perak.
Ad 2.Dulu, Yudas Iskariot mengkhianati Yesus.
Sekarang, banyak kehidupan yang meninggalkan Yesus (meninggalkan pelayanan, Firman Pengajaran benar) hanya untuk mendapat sesuatu di dunia ini.
Kisah Para Rasul 1:16-201:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. 1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini." 1:18 --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. 1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah--. 1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Sekalipun Yudas mendapat uang, tetapi hanya untuk membeli tanah kuburan.
Artinya:
- Tidak ada artinya, sia-sia.
- Tidak bisa menikmati.
Semua tidak ada artinya tanpa Yesus (tanpa Firman Pengajaran benar).
Akibat selanjutnya, jabatannya diambil orang lain = jubah maha indah diambil orang lain.
- Hidupnya tidak indah.
- Berkubang dalam dosa, hanya menimbun dosa dalam perut hatinya, sampai suatu waktu pecah terburai dan binasa selamanya (seperti buli-buli tanah liat yang hancur berantakan).
Sebab itu, supaya kita tidak mengkhianati/menjual/meninggalkan Tuhan,
kita harus berusaha untuk menyerahkan hidup kita dalam tangan Tuhan.PROSES UNTUK MENYERAHKAN HIDUP KE DALAM TANGAN TUHAN:- Mazmur 40:13
40:13 Sebab malapetaka mengepung aku sampai tidak terbilang banyaknya. Aku telah terkejar oleh kesalahanku, sehingga aku tidak sanggup melihat; lebih besar jumlahnya dari rambut di kepalaku, sehingga hatiku menyerah.
Malapetaka/kesusahan berkaitan dengan kesalahan/dosa kita, jangan menyalahkan Tuhan.
Tuhan mengejar untuk menolong kita.
Penyerahan I: Menyerahkan dosa-dosa kepada Tuhan.
Penyerahan pertama dimulai dari menyerahkan yang negatif dulu (dosa).
Kalau yang negatif dan merugikan (dosa) saja dipertahankan, bagaimana mau menyerahkan yang positif.
Pengertian menyerahkan dosa:
- Mengaku dosa dengan seterang-terangnya (sejujur-jujurnya) kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal).
I Yohanes 1:7, 9
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kitadan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Saatkita mengaku dosa, darah Yesus aktif untuk:
- Mengampuni/menutup dosa kitasampai tidak terlihat dan tidak ada bekasnya lagi.
- Menyucikan/mencabut akar-akar dosa, sehingga kita mati terhadap dosa (bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan).
- Baptisan air.
Roma 6:2, 4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Sesudah kita mati terhadap dosa, kita harus dikubur dalam baptisan air bersama dengan Yesus.
Lanjut, kita bangkit dalam hidup yang baru, yakni jenis kehidupan Surga = hidup dalam kebenaran = selamat.
Kelahiran dari orang tua jasmani hanya menghasilkan jenis kehidupan duniawi.
Lewat baptisan air, kita menerima kehidupan Surgawi.
Hidup benar = selamat.
Kalau tidak benar = tidak selamat.
- Menyerahkan kekuatiran.
I Petrus 5:7
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Salah satu dosa yang sering tidak disadari adalah kekuatiran.
Jangan kuatir/takut untuk taat pada Firman, biarlah Tuhan yang menolong kita.
Menyerahkan kekuatiran = tergembala, berada dalam kandang penggembalaan (Ruangan Suci dalam Tabernakel) yakni ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Emas: ketekunan dalam Ibadah Raya.
- Meja Roti Sajian: ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Mezbah Dupa Emas: ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Kandang penggembalaan adalah tempat pemeliharaan secara jasmani, terutama secara rohani (pemeliharaan jiwa kita) - memantapkan kita dalam kebenaran dan keselamatan.
Gembala Agung memberikan jaminan yang pasti untuk pemeliharaan hidup jasmani dan rohani.
Dalam ayat selanjutnya (I Petrus 5:8), kalau kita beredar-edar (tidak tergembala), pasti bertemu iblis dan kita bisa kehilangan keselamatan.
- Roma 6:12-14
6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Penyerahan II: Menyerahkan diri untuk menjadi pelayan Tuhan yang setia dan benar (senjata kebenaran).
Kalau tetap hidup dalam dosa (hidup tidak benar), lalu memaksa melayani = menjadi senjata, namun yang keluar adalah peluru dosa.
Jangan menjadi senjata dosa!
Kita bertanggung jawab di hadapan Tuhan!
Jangan asal melayani! Kita berhutang darah kepada sesama.
Buang dosa dan layani Tuhan!
Kalau kita sudah hidup benar, tidak ada yang bisa menghalangi kita untuk melayani Tuhan.
Jika pelayanan kita menjadi senjata kebenaran, pelayanan kita bisa menjadi berkat bagi sesama, membawa kehidupan yang lain kepada kebenaran dan keselamatan juga.
Wahyu 1:5-6
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Sesuai dengan Alkitab, darah Yesus melepaskan kita dari dosa terlebih dulu, baru mengangkat kita menjadi imam dan raja sampai selamanya.
Biarpun pandai/bodoh, kaya/miskin, asal bebas dari dosa, kita bisa diangkat untuk melayani Tuhan.
Kalau Tuhan sendiri yang mengangkat kita menjadi imam dan raja, Tuhan pasti memberi kemampuan.
Darah Yesus mampu menebus kita dari segaladosa (I Yohanes 1:7).
Jangan berkata "saya tidak bisa lepas dari dosa ini"! Itu sama dengan menghina darah Yesus.
Ada 3 kemungkinan setelah ditebus oleh darah Yesus:
- Menganggur = tidak mau melayani Tuhan.
Sudah dibebaskan dari dosa dan masuk baptisan air, namun menganggur/tidak mau melayani Tuhan. Akibatnya:
Setan (tuan yang lama) datang lagi untuk menarik kita melayani dosa lagi, bahkan hidup lebih buruk dari sebelum dibaptis.
Dalam perumpamaan tentang Kebun Anggur, Tuhan Yesus sendiri keluar mulai dari pagi-pagi benar untuk mencari pekerja-pekerja bagi Kebun AnggurNya.
Tuhan sudah berupaya sampai mengorbankan nyawaNya untuk menjadikan kita imam dan raja.
- Tidak setia dalam ibadah-pelayanan.
Tidak setia dalam ibadah-pelayanan = membuka kesempatan untuk jatuh dalam dosa, bahkan puncak dosa.
Kita harus menggunakan kesempatan selubang jarum-pun untuk beribadah dan melayani Tuhan, supaya terbuka kesempatan seluas-luasnya untuk kita hidup benar dan diberkati Tuhan.
Tuhan tidak pernah menipu kita.
- Melayani dengan setia dan benar.
Roma 6:14
6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Kalau melayani dengan setia dan benar, maka kita tidak lagi dikuasai dosa, tetapi kita menerima kasih karunia Tuhanyang lebih dari segala sesuatu.
Kejadian 6:8
6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Kegunaan kasih karunia Tuhan:
- Melindungi kita dari dosa-dosa.
- Melindungi kita dari api penghukuman yang akan melanda dunia, sampai api neraka.
- Memelihara kita.
- Kita bertahan melayani Tuhan sampai Dia datang kedua kali.
Wahyu 22:20-21
22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Kenapa banyak pelayan yang tidak bertahan sampai Tuhan datang kedua kali? Karena mempertahankan dosa, seperti Yudas.
Ada juga yang setia tetapi tidak benar(tetap mempertahankan dosa). Nasibnya hanya seperti Yudas.
Ada di dalam penggembalaan, namun banyak mendengar "suara asing".
Akibatnya: mengkhianati Tuhan, menjadi antikris.
- Mazmur 31:6
31:6 Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia.
Penyerahan III: Menyerahkan nyawa kepada Tuhan = menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan.
Siapakah kita, sehingga begitu perhitungan dengan Tuhan?
Raja Daud sendiri dalam keadaan kaya dan diberkati, mau mengaku dosa (menyerahkan dosa), sampai menyerahkan nyawa.
Teladan yang sempurna bagi kita: Yesus rela meninggalkan Surga sampai menyerahkan nyawaNya untuk kita.
Matius 27:50
27:50. Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus menyerahkan nyawaNya = taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.
Bagi kita, menyerahkan nyawa kepada Tuhan= banyak MENYEMBAH TUHAN sehingga daging terobek dan kita bisa TAAT DENGAR-DENGARAN sampai daging tidak bersuara.
Contoh: Janda Sarfat dengan segenggam tepung dan sedikit minyak untuk dirinya dan anaknya, kemudian mereka akan mati.
Namun, ia taat dan mau menyerahkannya lebih dulu untuk Elia (untuk Tuhan).
Penyerahan sepenuh = mengulurkan tangan pada Tuhan dan Tuhan juga mengulurkan tangan pada kita = kita hidup dalam tangan Tuhan, tidak akan pernah terlepas = bayi dalam gendongan tangan sang Ibu.
Bayi taat dan menyerah sepenuh pada ibunya, tidak ada perlawanan sedikitpun.
Tuhan tidak pernah menipu/merugikan kita, Ia menggendong kita.
Ibu di dunia saja bisa mengerti keadaan bayinya, apalagi Tuhan.
Tuhan yang mengerti segala keadaan kita dan turut bergumul bersama kita.
Yesaya 46:3-4
46:3 "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukungsejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjungsejak dari rahim.
46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendongkamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggungkamu terus; Aku mau memikulkamu dan menyelamatkankamu.
- Tuhan menanggung/menggendong kita = tangan kasih Tuhan bertanggung jawab untuk memelihara dan melindungi kita mulai di dunia ini sampai zaman antikris sekalipun.
Sekalipun dunia ini sulit, tetapi pasti ada jaminan pemeliharaan dari Tuhan, seperti bayi dalam gendongan ibunya.
Kalau kita hidup seperti bayi (menyembah Tuhan dan taat dengar-dengaran), biarpun manusia tidak peduli, Tuhan mempedulikan kita.
Manusia di dunia saja sangat peduli dengan bayi, apalagi Tuhan.
Jangan curiga dengan Tuhan!
- Tuhan memikul kita = tangan kasih Tuhan memikul segala pencobaan dan beban berat kita, sehingga kita merasa enak dan ringan.
Saat kita merasa semakin berat, bisa jadi itu ujian, atau mungkin kita sudah ada di luar tangan kasih Tuhan karena mempertahankan dosa.
Tangan kasih Tuhan juga mampu menyelesaikan segala masalah dan persoalan kita.
- Tuhan mendukung/menjunjung = tangan kasih Tuhan menjaga kita supaya jangan jatuh dalam dosa.
- Tuhan menyelamatkan = tangan kasih Tuhan membasuh segala dosa dan kekurangan kita, sampai menyempurnakan kita menjadi mempelai wanitaNya.
Seperti saat bayi membuang kotoran, tangan sang ibu yang membersihkannya.
Tuhan memberkati.