Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 14 secara keseluruhan menunjuk 7x percikan darah di depan Tabut Perjanjian = sengsara gereja Tuhan bersama Yesus = penyucian terakhir dari gereja Tuhan untuk mencapai kualitas tidak bercela/ sempurna.
Wahyu 14:1-5 menunjuk pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus sebagai Anak domba Allah.
Wahyu 14:1
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.Istilah 'percikan darah' dan 'pengikutan', artinya pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus adalah pengikutan yang ditandai dengan percikan darah, sehingga kita mengalami peningkatan dalam penyucian sampai tidak bercela (sempurna) dan mencapai bukit Sion.
Yesus sebagai Anak domba Allah bisa berdiri/ tampil di bukit Sion dengan melewati 3 bukit yang lain. Demikian pula, pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus harus melewati 3 bukit untuk bisa meningkat sampai ke bukit Sion, yaitu:
- Bukit Moria
Kejadian 22:2,11-14
22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
2:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
Abraham mempersembahkan Ishak sesuai dengan perintah Tuhan di Gunung Moria, tetapi Tuhan mengganti dengan korban anak domba jantan (binatang). Korban binatang ini menunjukkan bayangan dari korban Kristus sebagai Anak domba Allah (korban penebusan). Di Gunung Moria ini juga kemudian didirikan Bait Allah Salomo, yaitu bayangan dari pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Korban anak domba untuk menebus apa? Untuk menebus Abraham dari dosa ketidaktaatan. Di Taman Eden, Adam dan Hawa tidak taat, kemudian Allah menyembelih binatang tetapi tidak disebutkan dengan jelas jenis binatangnya. Ketidaktaatan Abraham adalah mengambil Hagar sesuai dengan perintah istrinya (Sara) untuk mendapatkan keturunan yang tidak sesuai dengan janji Tuhan, yaitu Ismail. Karena penebusan oleh korban anak domba binatang, maka Abraham tidak dihukum, tidak dikutuk, dan Ishak tidak jadi dikorbankan.
Abraham takut akan Tuhan = taat dengar-dengaran dan rela mengorbankan apa pun yang Tuhan minta.
Dulu Tuhan memerintahkan Abraham untuk menunggu dengan sabar, namun Abraham tidak sabar dan mengambil Hagar untuk mendapat keturunan. Kalau kita menolak apa yang Tuhan minta, maka Tuhan akan meminta kemudian yang lebih besar. Abraham bisa saja bernegosiasi dengan Tuhan untuk mengganti persembahan Ishak, tetapi Abraham dengar-dengaran dan tidak menolak apa yang Tuhan minta. Hasilnya, Ia diberkati Tuhan dengan berlimpah, Tuhan membuat keturunannya menjadi sangat banyak.
Kejadian 22:17-18
22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langitdan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
22:18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
Keturunan Abraham seperti bintang di langit = kehidupan yang dipakai untuk memuliakan nama Tuhan, kehidupan yang diberkati sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain, kehidupan yang berkemenangan atas musuh-musuh, sampai bisa mewarisi negeri Kanaan (negeri perjanjian). Apa pun yang Tuhan minta dari kita, Tuhan tidak akan menipu kita, Tuhan akan memberkati dan memakai hidup kita, sehingga kita berkemenangan sampai mewarisi Kanaan.
Filipi 2:15-16
2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
2:16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Jika kita sudah diberkati, jangan berpegang/ bergantung pada berkat jasmani, tetapi tetap berpegang pada firman pengajaran benar dan taat dengar-dengaran. Jika berpegang pada berkat jasmani dan tidak taat pada pengajaran yang benar, maka keturunan bagai bintang akan diseret sepertiganya oleh ekor naga dan dilemparkan ke bumi, menjadi seperti pasir di tepi laut.
Kejadian 16:11-12
16:11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.
16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
Keturunan Abraham seperti pasir di tepi laut = Ismail = hidup dalam kekafiran (kelakuannya seperti keledai liar), berbuat dosa sampai puncak dosa, dan akan diinjak-injak Antikris.
Wahyu 12:17-18
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.
Mereka yang tertinggal di zaman Antikris akan disiksa/ diinjak-injak. Jika tidak tahan dan bergantung pada berkat jasmani, mereka akan menyembah Antikris dan dibinasakan selamanya.
- Bukit Golgota.
Yohanes 1:29
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Yesus yang tidak berdosa harus mengorbankan nyawaNya untuk bisa taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib, untuk menjadi korban penebusan bagi bangsa Israel (keturunan Abraham secara jasmani) yang tidak taat dan melanggar Taurat.
Serahkan apa yang Tuhan minta dari kita saat ini, apalagi jika Tuhan hanya meminta dosa kita. Yesus (Anak domba Allah) merupakan kenyataan/ kegenapan dari korban Ishak yang sudah digantikan dengan korban anak domba binatang.
Yohanes 19:31-34
19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Menurut ketentuan hukum hari Sabat, tidak boleh ada mayat yang tergantung, sehingga mereka berusaha mematahkan kaki penjahat yang disalib supaya cepat mati. Tetapi, Yesus sudah mati dengan 4 luka utama, 2 di tangan dan 2 di kaki (untuk menebus/ menyelamatkan bangsa Israel), sehingga seorang prajurit bangsa Kafir menikam lambung Yesus dan membuat luka yang terbesar dan terdalam untuk mengerjakan penebusan bagi bangsa Kafir.
Kita, gereja Tuhan, juga harus naik ke Bukit Golgota. Buktinya adalah kita harus menerima tanda darah dan air yang keluar dari lambung Yesus.
Tanda darah = percaya Yesus sebagai satu-satunya penebus dan kita bertobat (mati terhadap dosa).
Tanda air = baptisan air yang benar. Bangsa Kafir, yang sudah percaya Yesus dan bertobat, harus dikubur dalam air bersama Yesus. Kemudian, kita bangkit dalam hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran (lepas dari dosa) dan taat dengar-dengaran, sampai kita rela berkorban apa pun untuk Tuhan.
Kita mengorbankan apa pun yang jasmani, termasuk harga diri. Sebab Tuhan sendiri telah mengorbankan semuanya bahkan Sorga ditinggalkanNya, dan nyawaNya diberikan untuk menebus kita. Yesus mengorbankan harga diriNya untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Kita taat dan rela berkorban apa pun untuk Tuhan, sehingga keturunan Kafir (keledai) bisa diangkat menjadi keturunan Abraham secara rohani, kita bisa hidup dari iman.
Galatia 3:7
3:7 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.
Hasilnya adalah selamat (tidak dihukum), diberkati melimpah, bahkan menjadi bintang (senjata kebenaran) = imam-imam dan raja-raja yang dipakai untuk memuliakan nama Tuhan. Kita juga akan dipermuliakan mulai sekarang, sampai kelak selama-lamanya di bukit Sion.
Yohanes 1:35-38
1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
1:37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
Kita mengikut Yesus, Anak domba Allah, yang sudah bangkit dari kematian. Buktinya adalah:
- Kita mengikut Yesus sebagai Gembala Agung = kita menjadi kehidupan yang tergembala. Perhatikan untuk selalu berada dalam kandang penggembalaan, tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Semua, mulai dari gembala dan imam-imam, harus tergembala.
- Kita mengikut Yesus sebagai Guru, dikaitkan dengan tempat kediamanNya (Tabernakel) = kita menerima fiman pengajaran Tabernakel/ Kabar Mempelai. Kita mendengar sampai taat dengar-dengaran.
Kita menjadi seperti keledai yang tertambat pada pokok anggur yang benar. Jangan menjadi keledai liar (tidak taat) ataupun keledai jalang (hidup dalam dosa sampai puncak dosa, dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan), sehingga menjadi keturunan Abraham bagaikan pasir yang hanya akan diinjak-injak Antikris.
Jika kita tergembala dan taat pada firman pengajaran benar, sampai berkorban apa pun, kita menjadi ranting yang dibersihkan dan disucikan terus-menerus. Kita bisa menjadi keledai yang ditunggangi Tuhan, dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (hujan akhir), mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna. Dalam kesucian, kita bisa saling melayani sebagai satu kesatuan anggota tubuh Kristus.
Selama kita menerima penyucian, kita masih mendapat kesempatan untuk tidak dipotong dari tubuh Kristus. Jika kita disucikan, cepat atau lambat, pasti akan berbuah manis. Dalam penggembalaan, kita bisa mengakui "takkan kekurangan aku", artinya kita dipelihara secara jasmani dan rohani sampai sempurna.
- Bukit Sion.
Wahyu 14:1
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Yesus dalam kemuliaan sebagai Kepala. Dia diikuti oleh 144.000 orang dari 12 suku Israel (masing-masing 12.000) sebagai inti mempelai/ tubuh Kristus yang sempurna. Bangsa Kafir juga akan menjadi bagian dari tubuh Kristus yang sempurna. Saat ini kita memang belum sempurna, namun kita sedang menuju pada kesempurnaan.
Kita menerima nama Mempelai Pria Sorga sebagai bukti kepemilikan, sebagaimana istri adalah milik suami dan begitu pula sebaliknya.
Filipi 2:8-10
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Yesus menerima nama di atas segala nama lewat ketaatanNya sampai mati di kayu salib. Bagi kita, kita harus taat sampai daging tidak bersuara lagi (Pintu Tirai terobek) sehingga kita bisa mendapat nama Yesus.
Proses mendapat nama Yesus:
- Nama Yesus dipercayakan kepada kita, artinya kita bisa menyeru nama Yesus dan kita mendapatkan kuasa kemenangan atas setan tritunggal yang merupakan sumber dosa sampai puncak dosa, sumber masalah dan kemustahilan, sumber penyakit, sumber air mata, letih lesu, beban berat, susah payah. Jika kita menang atas setan, maka semuanya diganti dengan damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan.
- Nama Yesus dimeteraikan di dahi kita = kita menerima perlindungan dan pemeliharaan Tuhan di tengah dunia dengan kesulitan yang makin bertambah-tambah.
Wahyu 9:4-5
9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.
Lima bulan menunjuk waktu di mana air bah berkuasa di muka bumi, keadaan krisis yang bertambah-tambah sampai kemustahilan. Tuhan mampu memelihara kita di tengah krisis, bahkan kita dilindungi dari antikris, sampai kita keluar dari bumi ini.
- Nama Yesus dilekatkan pada nama kita = kita mendapat nama baru = kuasa pembaharuan, mujzat yang terbesar, mulai dari pembaruan lidah. Jangan ada lagi gosip ataupun fitnah, gunakan lidah untuk memuliakan dan menyembah Tuhan. Apa yang ada di hati akan muncul ke lidah/ mulut. Kalau hati kita percaya pada Tuhan dan tidak lagi kuatir, maka mulut kita bisa memuliakan dan menyembah Tuhan. Justru di saat pencobaan hebat datang, kita bisa menguatkan kepercayaan kepada Tuhan. Tuhan mampu mengubah yang mustahil menjadi tidak mustahil, sampai kita semua bisa disempurnakan dan masuk bukit Sion, Yerusalem yang baru, selamanya.
Tuhan memberkati.