Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 8:1-58:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.Ini adalah tentang pembukaan meterai yang ketujuh.
Ada dua keadaan yang berlawanan/ kontras:
- [Wahyu 8:1-4] Suasana ketenangan yang semakin meningkat sampai sunyi senyap setengah jam di Sorga.
- [Wahyu 8:5] Suasana kegoncangan yang semakin meningkat sampai suasana kegoncangan di neraka selamanya.
[Wahyu 8:1] Sunyi senyap = ketenangan, perhentian, damai sejahtera = Sabat.
Keluaran 31:16-1731:16 Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal.31:17 Antara Aku dan orang Israelmaka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat."Dalam Perjanjian Lama, Sabat adalah perhentian pada hari ketujuh. Ini berlaku untuk bangsa Israel asli/ umat pilihan Allah/ keturunan Abraham, Ishak, Yakub secara jasmani.
Dalam Perjanjian Baru sudah digenapi, yaitu perhentian dalam Roh Kudus yang bisa dialami setiap waktu. Setelah mengalami perhentian/ damai sejahtera baru bisa bekerja untuk Tuhan. Dan ini berlaku untuk semua bangsa di dunia (bangsa Kafir dan bangsa Israel asli).
Ada 3 macam Sabat/ perhentian:
- Sabat kecil = perhentian dalam Roh Kudus = kepenuhan Roh Kudus = urapan Roh Kudus.
Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, diusir ke dunia, maka semua manusia di dunia sudah berbuat dosa. Dosa inilah yang membuat manusia letih lesu, beban berat, susah payah di dunia sampai binasa selamanya di neraka. Supaya kita mengalami Sabat kecil, maka kita belajar pada Yesus di kayu salib, yaitu rendah hati dan lemah lembut.
Rendah hatinya Yesus di kayu salib yaitu Yesus yang tidak mengenal dosa tetapi mau mengakui dan menanggung dosa-dosa manusia sampai mati di kayu salib. Di kayu salib, Yesus mengampuni segala dosa manusia dan melupakannya.
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi.Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu,tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Yesus mati di kayu salib tetapi Yesus bangkit dan naik ke Sorga untuk memberikan Sabat kecil kepada kita.
Dari pihak kita, rendah hati adalah kemampuan untuk mengakui dosa kepada Tuhan dan sesama, dengan sejujur-jujurnya. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Lemah lembut adalah kemampuan dan kerelaan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Saat kita rendah hati dan lemah lembut, saling mengaku dan saling mengampuni, maka darah Yesus membasuh segala dosa kita, sehingga kita dibenarkan oleh darah Yesus dan kita bisa hidup dalam kebenaran.
Yesaya 32:17
32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Jika kita sudah hidup dalam kebenaran, maka kita memiliki hati damai sejahtera = hati-Nya Yesus, hati Mempelai. Kita tidak tertuduh lagi dan tidak menuduh, maka Roh Kudus mengurapi kita sehingga kita mengalami kelegaan/ perhentian dalam Roh Kudus. Kita mengalami Sabat kecil dan hidup kita menjadi enak dan ringan.
- Sabat besar/ Kerajaan seribu tahun damai, sebab setan sudah dibelenggu.
Wahyu 20:1-2,6
20:1 Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya;
20:2 ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,
20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imamAllah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai rajabersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Dari pembacaan ini, bisa disimpulkan bahwa penghuni Kerajaan seribu tahun damai adalah imam-imam dan raja-raja.
Imam = seorang yang suci/ kudus.
Keluaran 29:1,7
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku:Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
29:7 Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia.
Dulu, proses penyucian seorang imam adalah harus membawa korban binatang. Sekarang, kita dilepaskan dari dosa-dosa oleh darah Yesus.
Dulu, harus membawa roti tidak beragi. Sekarang, kita disucikan lewat firman pengajaran yang benar (Alkitab), yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab = pedang firman dalam urapan Roh Kudus.
Imam = seorang yang memegang jabatan pelayanan.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kalau kita hidup dalam kesucian oleh pekerjaan darah Yesus, pekerjaan pedang firman, pekerjaan urapan Roh Kudus, maka kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus (jubah yang indah). Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai bisa melayani dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Seorang imam/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan harus selalu berada di Ruangan Suci = kandang penggembalaan.
Tuhan memperlihatkan Sorga kepada Musa di Gunung Sinai, kemudian Tuhan memerintahkan Musa membuat Sorga di bumi supaya di bumi seperti di Sorga.
Kerajaan Sorga terdiri dari 3 ruangan:
- Halaman = percaya Yesus, bertobat, baptisan air, baptisan Roh Kudus.
Kita hidup dalam kebenaran, sama dengan selamat. - Ruangan Suci = kesucian.
- Ruangan Maha Suci = kesempurnaan.
Kita sudah selamat, tetapi belum sempurna. Kita mutlak berada di Ruangan Suci, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok yang dibina oleh firman pengajaran yang benar/ pribadi Yesus/ pokok anggur yang benar, ayat yang satu menerangkan ayat lain dalam Alkitab.
Di dalam Ruangan Suci terdapat 3 macam alat:
- Pelita emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
- Meja roti sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
- Mezbah dupa emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Dalam kandang penggembalaan, maka tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah setan tritunggal. Kita tidak melanggar kesucian, tidak jatuh dalam dosa, tidak disesatkan oleh setan, tetapi justru kita mengalami penyucian tubuh, jiwa, roh yang terus-menerus oleh Allah Tritunggal, sehingga kita meningkat dalam kesucian dan meningkat dalam urapan Roh Kudus. Maka:
- Kita mengalami perhentian/ damai sejahtera yang semakin meningkat, mulai Sabat kecil sampai Sabat besar/ Kerajaan seribu tahun damai.
- Kita semakin setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan.
- Kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Kita bagaikan hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tidak punya hak, hanya melakukan kewajiban (doulos). Kita menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang memuliakan Tuhan.
Yesaya 49:3-4
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
Maka hak dan upah ada di tangan Tuhan. Hak dan upah untuk hidup sekarang, masa depan, sampai hidup kekal selamanya.
2 Timotius 4:7-8
4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Seorang imam harus berjuang untuk mempertahankan iman kepada Yesus, mempertahankan firman pengajaran yang benar sampai garis akhir. Kita bisa setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali). Pada saat bunyi sangkakala tarakhir, maka yang mati dalam Yesus akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan. Sedangkan yang masih hidup yang tetap mempertahankan firman pengajaran benar, tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, maka dalam sekejap mata akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan. Keduanya menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna untuk mendapat mahkota Mempelai, untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, untuk masuk Firdaus (Kerajaan seribu tahun damai).
- Sabat kekal, Yerusalem Baru kekal selamanya.
Syaratnya adalah kita harus mengalami pembaharuan, keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, sampai sempurna seperti Yesus.
Wahyu 21:1
21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru,sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
Pembaharuan ke arah Yerusalem Baru ditandai oleh tidak ada lagi yang lama, yaitu:
- Laut tidak ada lagi.
Yakobus 1:6-8
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Artinya tidak boleh ada lagi hati yang bimbang/ mendua hati.
Orang yang bimbang tidak mendapat apa-apa, gagal total, tidak menerima apa-apa, kosong, hampa, tidak pernah puas, sehingga akan mencari kepuasan-kepuasan semu di dunia.
Orang yang bimbang tidak tenang hidupnya/ tidak mengalami sabat kecil, maka tidak mengalami sabat besar, maka tidak mengalami sabat kekal. Sehingga ketinggalan saat Yesus datang kedua kali.
Mengapa bimbang? Karena membuka pintu telinga untuk mendengar suara asing/ suara ular seperti Hawa, yaitu suara yang berbeda dengan suara Tuhan (Alkitab). Kalau berani membuka telinga untuk suara asing maka berani menutup pintu Firdaus/ pintu Sorga. Hidupnya mulai tidak tenang, goncang, sampai tenggelam.
Kita tidak boleh bimbang terhadap firman pengajaran yang benar, terhadap kuasa Tuhan.
- Maut tidak ada lagi.
Wahyu 21:4
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
1 Yohanes 3:14-15
3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Maut = kebencian tanpa alasan, iri, benci, dendam (kepahitan).
- Tidak ada lagi laknat/ kutuk, yaitu tidak taat.
Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
Ulangan 28:15
28:15 "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:
Tidak taat akibatnya telanjang, berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
Praktek hati lembut:
- Bisa menerima firman Allah sekeras apa pun, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga bisa disucikan sampai disempurnakan.
Yakobus 1:21
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu,yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
- Bisa mengulurkan tangan, menyembah Tuhan, hidup dari belas kasih Tuhan.
Mazmur 141:1-2
141:1 Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!
141:2 Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
Hati yang keras tidak bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, hanya mengandalkan sesuatu dari dunia. Oleh sebab itu, Tuhan ijinkan sesuatu yang luar biasa terjadi, sampai mau tidak mau hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Contohnya adalah Petrus yang diijinkan hampir tenggelam. Tetapi Petrus mengulurkan tangan, berseru dan berserah kepada Tuhan. Petrus diangkat tepat pada waktunya, yang gagal menjadi berhasil dan indah, bejana hancur akan dibentuk kembali menjadi bejana baru. Kita mengalami damai sejahtera.
Contoh lain adalah perempuan yang pendarahan 12 tahun hatinya lembut sehingga mengulurkan tangan kepada Tuhan. Dan Tuhan menolong tepat pada waktuNya.
Sampai saat Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna, menjadi mempelai wanita Sorga dengan suara "Haleluya".
Tuhan memberkati.