IBADAH PENYERAHAN ANAKMusa berarti diangkat dari air.
Zipora berarti burung kecil.
Keduanya menunjukkan keadaan manusia di dunia ini;
- Bayi Musa di Sungai Nil: tidak berdaya apa-apa, kekuatannya hanya bisa untuk menangis.
- Zipora: sehebat apapun manusia di dunia ini, sebenarnya hanya seperti burung kecil yang tidak berguna apa-apa.
Burung kecil hanya dibutuhkan suaranya.
Jadi,
kehidupan manusia di dunia ini ditentukan oleh perkataan/lidahnya, sekalipun ia tidak berdaya dan tidak berguna.
Namun, kenyataannya manusia semata-mata hanya memiliki perbuatan dan perkataan dosa.
Sebab itu, kita perlu mengalami
kelahiran baru.
Efesus 4:23-254:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, 4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. 4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. Kelahiran baru/pembaharuan dimulai dari mulut (perkataan), yakni:
- Dari luar ke dalam: bayi rohani hanya membutuhkan air susu yang murni dan rohani (Firman Penggembalaan).
Hanya Firman Penggembalaan, jangan dengar yang lain!
- Dari dalam ke luar: perkataan benar (tanpa dusta) dan menyembah Tuhan.
Hasilnya:
- Musa diangkat dari air: Tangan anugerah Tuhan menyelamatkan kita.
- Musa dijadikan anak raja: Tangan anugerah Tuhan mengangkat dan memberi keberhasilan.
- Musa dipakai Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir: Tangan anugerah Tuhan mampu memakai kita dalam kegerakan Roh Kudus Hujan Akhir.
- Musa meninggal dunia, namun kuburnya tidak ditemukan sampai hari ini: Tangan anugerah Tuhan mampu menyempurnakan dan mengangkat kita di awan-awan permai.
- Zipora sebenarnya hanya bangsa Kafir yang hidup dalam dosa bagaikan anjing dan babi, namun bisa diangkat menjadi mempelai Musa: Tangan anugerah Tuhan mengangkat kita untuk menjadi mempelai wanitaNya.
IBADAH RAYAMatius 26:20-25 menunjuk pada
"Makan Perjamuan Paskah".Dalam Perjanjian Baru, makan Perjamuan Paskah = makan Firman Pengajaran benar dan Perjamuan Suci, yang sanggup menyucikan kehidupan kita dari dosa-dosa, sampai dosa yang tersembunyi bahkan puncak dosa sekalipun.
Kehidupan yang disucikan layak diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja (pelayan Tuhan).
Matius 26:24-2526:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." 26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."Yesus mengatakan bahwa
percuma Yudas Iskariot dilahirkan ke dunia, sekalipun ia adalah seorang rasul (memiliki kedudukan rohani yang tinggi) dan bendahara (orang kepercayaan Tuhan).
Mengapa?
Sebab Yudas Iskariot tidak mengalami kelahiran baru, sehingga ia tetap menjadi manusia darah daging (mempertahankan buli-buli tanah liat).
Kita tidak bisa 'asal saja' dalam melayani Tuhan!
I Korintus 15:5015:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.Manusia darah daging tidak mewarisi Kerajaan Surga, hidupnya hanya untuk dibinasakan selamanya.
Jadi,
sekalipun seorang anak Tuhan hebat secara jasmani dan rohani, kalau ia tidak mengalami kelahiran baru (pembaharuan), semuanya sia-sia dan menuju kehancuran kekal.Kita semua MUTLAK harus mengalami kelahiran baru.Dalam surat Petrus, dituliskan ada 2 macam kelahiran baru:
- I Petrus 1:3-4
1:3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
Kelahiran baru oleh kematian dan kebangkitan Yesus = baptisan air.
Roma 6:2, 4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Jika kita secara pribadi ataupun keluarga bisa masuk dalam baptisan air yang benar, semua merupakan anugerah/rahmat Tuhan yang besar.
Contoh: Nuh sekeluarga masuk dalam bahtera Nuh dan diselamatkan.
Di luar baptisan air yang benar (bahtera Nuh) = belum dibaptis, belum lahir baru, masih manusia darah daging (buli-buli tanah liat yang hancur dan binasa), semua percuma/sia-sia belaka.
Baptisan air yang benar: kehidupan yang sudah mati terhadap dosa, diselamkan dalam air bersama Yesus, kemudian bangkit dalam hidup yang baru.
Biarlah kita mohon kepada Tuhan untuk bisa masuk dalam baptisan air yang benar.
Setelah masuk dalam baptisan air yang benar (lahir baru), kita menjadi seperti bayi yang baru lahir, anak-anak Allahyang berhak mewarisi rumah Allah (Kerajaan Surga).
Tandanya:
- Hidup penuh pengharapan hanya kepada Tuhan(I Petrus 1:3).
Buktinya adalah saat-saat mengalami kesulitan, kita hanya menangis kepada Tuhan.
Seperti bayi yang terus menangis sampai mendapat pertolongan ibunya, biarlah kita juga tidak pernah putus asa untuk menangis dan berharap hanya pada Tuhan.
- Bergantung pada air susu yang murni dan rohani (I Petrus 2:2).
= Selalu rindu dan bergantung pada Firman Penggembalaan yang benar (tergembala).
Jangan minum yang lain-lain (=racun)!
Sistem penggembalaan adalah sistem asuhan.
Saat bersalah - kita diingatkan dan dituntun untuk kembali ke jalan yang benar. Kalau tetap berkeras dan tidak menurut = 'memilih sendiri' untuk keluar dari penggembalaan (bukan dipecat).
Jika kita tergembala, kita sedang diarahkan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna dengan Yesus sebagai Kepala.
Yudas Iskariot setidaknya sudah 3x diperingatkan Yesus, sampaipun peringatan yang paling keras, namun Yudas tetap menolak = memilih sendiri untuk keluar.
- Tidak dapat cemar (I Petrus 1:4) = tidak dicemarkan oleh dosa,hidup dalam kebenaran dan kesucian.
Dimanapun kita hidup (dunia perdagangan, pendidikan, gereja, dsb.), pasti ada pergaulan dosa, namun jangan kita cemar oleh dosa!
Kalau tidak tergembala, kita tidak memiliki kekuatan untuk menahan/menolak kecemaran dosa.
- Tidak dapat layu (I Petrus 1:4) = tidak mudah putus asa, tidak kecewa, tidak bangga dengan sesuatu, tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Jangan bangga saat dipuji!
- Tersimpan di Surga (I Petrus 1:4) = sekalipun kita masih hidup di dunia, namun kita menerima suasana Surga, sampai kita layak masuk Kerajaan Surga saat Tuhan datang kedua kali.
- I Petrus 1:23
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Kelahiran baru oleh Firman Allah yang hidup dan kekal (hidup dan kuat).
Firman Allah yang hidup dan kekal = pedang Firman yang hidup dan kuat, lebih tajam dari pedang bermata dua manapun = air hujan Firman Pengajaran benar.
Ulangan 32:1-2
32:1. "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Tingkatan pengertian kita kepada Firman:
- Firman seperti embun: masih banyak yang tidak dimengerti, namun kita harus terus tekun dan setia.
- Firman seperti hujan renai: Firman sudah mulai diperhatikan/dimengerti.
- Firman seperti dirus hujan/hujan lebat untuk memandikan/menyucikan kita.
Setelah dimandikan dalam baptisan air, kita harus diselamkan/dimandikan dalam air Firman Pengajaran benar lewat setiap ibadah, sampai puncaknya lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Untuk bisa menyelamkan/memandikan/mengubahkan kita dalam baptisan air dan Firman Pengajaran benar, Yesus harus rela berkorban mati di kayu salib.
Biarlah kita juga terdorong untuk mengorbankan segala sesuatu, untuk kita bisa dibaharui lewat baptisan air dan Firman Pengajaran benar.
Kita hanya berkorban waktu dan tenaga untuk beribadah dan melayani Dia, tidak sebanding dengan korban Kristus di kayu salib.
Dimandikan lewat Firman Pengajaran benar= disucikan dan dibaharui(yang lama dibuang/dibersihkan, muncul yang baru/bersih) = didewasakan secara rohani, sampai sempurna seperti Yesus dan layak menjadi mempelaiNya,untuk masuk dalam Kerajaan Surga yang kekal.
Pintu masuk Kerajaan Surga adalah lewat perjamuan kawin Anak Domba Allah.
Ibrani 5:12-14
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Tanda kehidupan yang sudah disucikan dan dibaharui lewat pekerjaan Firman Pengajaran benar:
- Memiliki panca indera yang terlatih = bisa membedakan yang baik dari yang jahat.
- Mulai dengan perkara Tuhan dulu, kita bisa membedakan Firman Pengajaran benar dari yang palsu.
- Kita bisa berpikir dengan baik (berprasangka baik).
- Kita bisa berkata dan berlaku baik (perkataan dan perbuatan-perbuatan baik), paling sedikit: kita tidak merugikan orang lain, tidak menjadi beban bagi orang lain, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.
- Yohanes 9:21, 35-38
9:21 tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."
9:35. Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
9:36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Bisa menyembah = bisa melihat wajah Tuhan dan berkata-kata dengan Dia.
Untuk berpegang pada yang benar, kita memang harus mengalami saat-saat dimusuhi dan dikucilkan (di dalam gereja, apalagi di dunia ini).
Di atas kayu salib Yesus rela ditinggalkan sendiri, untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang 'ditinggal sendiri'.
Saat-saat kita dikucilkan, dihina, ditinggalkan sendiri, justru saat itu ada kesempatan luas untuk kita bisa memandang wajah Yesus dan berkata-kata dengan Dia.
Maka, kita akan mengalami pandangan kasih karunia/anugerah Tuhan yang besar.
Bilangan 6:25
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
Kegunaan kasih karunia/anugerah Tuhan:
- Kejadian 6:8
6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Kasih karunia Tuhan menyelamatkan kita.
- Kasih karunia Tuhan menyelesaikan segala masalah-masalah yang sudah tidak mampu kita tanggulangi lagi.
- Kasih karunia Tuhan melindungi kita dari dosa-dosa bahkan puncak dosa.
- Kasih karunia Tuhan melindungi kita dari penghukuman Allah atas dunia ini maupun penghukuman neraka.
- Kisah Rasul 7:9-10
7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
- Kasih karunia Tuhan membuat kita berhasildi tengah suasana krisis, keterbatasan (suasana penjara) dan kesulitan.
- Kasih karunia Tuhan mampu memakai kita dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Wahyu 22:20-21
22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Kasih karunia Tuhan membasuh, menyucikan kita sedikit demi sedikit, sampai kita sempurna dan bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Penyucian dan keubahan dimulai dari jangan ada lagi dosa Yudas (dusta, pencurian, pengkhianatan)!
Tuhan memberkati.