Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:9 19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali sebagai Kepala, Mempelai Pria Surga dengan sidang jemaat sempurna, mempelai wanita Surga di awan-awan yang permai. Sesudah itu masuk kerajaan 1000 tahun damai [Wahyu 20], sampai masuk Yerusalem baru [Wahyu 21-22]. Ini benar dan pasti terjadi, tidak bisa dihalangi/ digagalkan oleh siapa pun.
Pertemuan mempelai di awan permai adalah pertemuan dalam kasih mempelai, kasih Allah yang sempurna = dua loh batu. Oleh sebab itu kita harus menerima dan memiliki 2 loh batu, ibadah pelayanan dalam kasih, sehingga mengarah pada perjamuan kawin Anak Domba.
Matius 23:8-1223:8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.23:10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.23:11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.23:12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.Tanda ibadah pelayanan dalam kasih:
- Ayat 8-10 tidak menuntut hak, hanya melakukan kewajiban.
- Ayat 11 menjadi hamba/ pelayan Tuhan.
- Ayat 12 merendahkan diri.
ad.1 Tidak menuntut hak, hanya melakukan kewajiban, buktinya:
- [ayat 8] Menempatkan Yesus sebagai Guru, kita sebagai murid. Murid tidak menuntut hak, hanya melakukan kewajiban yaitu belajar, dll.
- [ayat 9] Menempatkan diri sebagai anak Bapa. Anak tidak menuntut hak, hanya melakukan kewajiban yaitu taat, "ya Abba, ya Bapa".
- [ayat 10] Menempatkan Yesus sebagai Pemimpin/ Mesias.
Mesias = yang diurapi Roh Kudus: raja, nabi, imam besar.
Dalam ibadah pelayanan yang benar, maka kita menempatkan Yesus sebagai Pemimpin/ Mesias artinya menempatkan Yesus sebagai Imam Besar dan Gembala Agung.
Dulu Musa dan Harun menjadi pemimpin umat Israel menuju Kanaan. Harun = Imam besar. Musa = gembala.
Dalam perjanjian baru, Yesus sebagai Imam Besar dan Gembala Agung.
Jika kita menempatkan Yesus sebagai Imam Besar dan Gembala Agung, maka kita menempatkan diri sebagai imam-imam dan domba.
Kewajiban imam adalah beribadah melayani Tuhan. Kewajiban domba adalah tergembala.
Jadi kewajiban kita adalah beribadah melayani Tuhan dalam sistem penggembalaan. Tandanya:
- Punya kandang penggembalaan (ruangan suci), ketekunan dalam 3 macam ibada pokok. Kita mengalami pertumbuhan rohani ke arah kesempurnaan.
- Harus ada makanan/ firman penggembalaan = firman pengajaran benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berkesinambungan, diulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat.
Yohanes 10:4-510:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."Domba yang tergembala dengan benar dan baik hanya mengenal suara gembala, mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala, bisa makan firman penggembalaan. Dan lari dari suara asing yang menyesatkan.
Waspada, iblis menyamar sebagai malaikat terang/ gembala untuk menyampaikan suara asing (gosip, ajaran palsu, dll). Atau gembala tidak setia/ tidak mau memberi makan sidang jemaat.
Waspada, jika domba-domba lebih mendengar/ percaya suara asing daripada suara gembala, berarti belum tergembala, sehingga bisa diterkam binatang buas.
Mengapa kita harus tergembala?
- Sebab kita diutus oleh Tuhan seperti anak domba di tengah serigala.
Lukas 10:3
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Yang dibutuhkan adalah Gembala Agung dan gembala manusia.
- Sebab dalam penggembalaan, karakter kita sedang dibentuk menjadi cerdik seperti ular, tulus seperti merpati = bijaksana, berhikmat.
Matius 10:16
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Ini untuk menghadapi serigala yang buas dan ganas.
Jika hanya cerdik saja, bisa memperdaya orang lain. Jika hanya tulus saja, bisa dibodohi orang lain.
Kita menggunakan hikmat dari Tuhan, firman yang dipraktikkan.
Praktik bijaksana dalam kehidupan sehari-hari:
- Mendengar dan dengar-dengaran pada perkataan Yesus/ firman pengajaran benar.
Matius 7:24-25
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
1 Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kita mengalami penyucian hati, pikiran, perbuatan, perkataan, sehingga kita hidup dalam kesucian dan saling mengasihi.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kita diperlengkapi jabatan dan karunia untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus di atas dasar batu karang = kokoh, tahan uji.
[Matius 7:25] Sehingga tidak roboh oleh:
- Hujan = setan dengan roh jahat dan najis.
- Angin kencang = nabi palsu dengan ajaran palsu, gosip. Ini menghantam dinding/ persekutuan (dalam nikah, penggembalaan, dst). Jika tidak taat pada firman, pasti bimbang oleh gosip, sampai tinggalkan firman pengajaran benar.
- Banjir = antikris dengan kekuatan mamon, ikatan akan uang, cinta uang sehingga tidak mengasihi Tuhan dan sesama. Tidak tahan menghadapi pencobaan terutama di bidang ekonomi. Kikir = tidak bisa memberi. Serakah = mencuri milik Tuhan dan sesama.
Kita disucikan sampai lebih bahagia memberi daripada menerima, lebih bahagia menyembah Tuhan.
- Mempunyai minyak persediaan.
Matius 25:1,3-4
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
Ada dua macam minyak:
- Minyak dalam pelita = Roh Kudus mengurapi, memenuhi hidup kita dan memberikan karunia-karunia Roh Kudus supaya kita bisa melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan. Sehingga pelita menyala/ bersinar.
- Minyak persediaan = meluap-luap dalam Roh Kudus. Aktifitas kita dalam Roh Kudus untuk melayani Tuhan, menyembah Tuhan, dan menanti kedatangan Tuhan kedua kali.
Jika bosan beribadah melayani dan menyembah Tuhan, menjadi kebiasaan, merasa terpaksa, berarti tidak punya minyak persediaan, minyak dalam pelita hampir habis atau sudah habis. Bahayanya, baru tahu saat kedatangan Yesus datang kedua kali sehingga ketinggalan, pintu perjamuan kawin Anak Domba tertutup, pintu di dunia juga tertutup.
Oleh sebab itu kita harus meningkatkan kesucian untuk mendapat minyak persediaan sehingga pelita tetap menyala sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Kegunaan minyak persediaan/ pelita tetap menyala:
- Menang atas kegelapan dosa sehingga tetap hidup dalam kesucian, tetap melayani Tuhan. Kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan.
- Tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
- Tetap menyembah Tuhan.
Keluaran 19:9
19:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.
Dalam doa penyembahan dengan awan yang tebal (= urapan Roh Kudus yang kuat) maka Tuhan datang di tengah kita untuk berbicara/ menyampaikan firman, menjawab doa-doa kita (oracel), mujizat terjadi.
1 Raja-raja 8:15
8:15 Ia berkata: "Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang telah menyelesaikan dengan tangan-Nya apa yang difirmankan-Nya dengan mulut-Nya kepada Daud, ayahku, demikian:
Tuhan menyelesaikan apa yang Dia janjikan/ firmankan dengan tanganNya sendiri. Kita bisa menjadi saksi Tuhan supaya orang-orang percaya bahwa Allah itu ada, Allah beserta kita.
- Roh Kudus membuat kita kuat teguh hati.
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Maka Roh Kudus akan menyelesaikan semua masalah mustahil. Kita bisa menanti kedatangan Tuhan kedua kali.
Tuhan memberkati.