Matius 26:6-7, 1226:6. Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, 26:7 datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. 26:12 Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapanuntuk penguburan-Ku. Matius 26secara keseluruhan menunjuk pada
buli-buli emas berisi manna, yakni keubahan hidup dari manusia daging (buli-buli tanah liat) menjadi manusia rohani yang sama sempurna seperti Yesus (buli-buli emas).
Matius 26:1-5adalah
Berita tentang Paskah.
Matius 26:6-13adalah
Persiapan Paskah (Persiapan kematian/penyaliban/penyembelihan Yesus sebagai Anak Domba Paskah.
Keluaran 12:3, 612:3 Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. 12:6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja. Dalam Perjanjian Lama, anak domba Paskah diambil dan dikurung pada tanggal 10, kemudian disembelih pada tanggal 14.
Jadi, ada persiapan selama 4 hari.
II Petrus 3:83:8. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.Dalam Perjanjian Baru, 1 hari = 1.000 tahun.
Jadi, ada waktu 4.000 tahun persiapan korban Kristus.
- Zaman Adam sampai Abraham: 2.000 tahun.
- Zaman Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali: 2.000 tahun.
Dilihat dari korban Paskah, selama 4.000 tahun korban Kristus masih merupakan bayangan, yakni dalam bentuk binatang korban.
- Zaman Adam sampai Abraham: korban binatang (belum jelas jenis binatang apa yang dikorbankan).
- Zaman Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali: korban binatang berupa lembu, kambing, domba, burung tekukur.
Dilihat dari keadaan manusia;
- Zaman Adam sampai Abraham: Manusia mati tanpa hukum Allah.
Allah memberikan perintah dan larangan, namun manusia melanggar.
- Zaman Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali: Manusia membusuk karena melanggar hukum Allah.
Allah memberikan hukum Taurat kepada bangsa Israel, namun manusia masih juga melanggar.
Selama 4.000 tahun manusia mati dan membusuk dalam dosa.
Keadaan manusia yang mati dan busuk dalam dosa = keadaan Lazarus yang mati dan busuk selama 4 hari.
Yohanes 11:3911:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." Ada 3 macam kebusukan yang melanda manusia (termasuk anak-anak Tuhan dan hamba Tuhan):- Kebusukan moral.
- Pikiran busuk: prasangka buruk, pikiran najis.
- Perkataan busuk: dusta, fitnah (membenarkan yang salah, menyalahkan yang benar).
- Perbuatan busuk: perbuatan dosa (mencuri, merugikan sesama, dsb.) sampai puncak dosa, yakni dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan berbagai ragamnya, nikah yang salah).
- Kebusukan dalam nikah.
- Terjadi pertengkaran, percekcokan.
- Terjadi kekerasan dalam nikah (lewat perbuatan, perkataan).
- Terjadi perselingkuhan, kawin-cerai, sampai kawin-mengawinkan.
- Kebusukan secara jasmani.
- Pekerjaan dan keuangan yang hancur-membusuk.
- Kebusukan dalam studi.
- Kebusukan dalam pergaulan.
- Masa depan yang busuk.
Selama 4.000 tahun manusia mati dan membusuk dalam dosa, seperti Lazarus yang mati dan membusuk 4 hari.
Kalau dibiarkan tidak ditolong (ataupun terlambat sedikit saja), akan berulat = binasa selamanya di neraka, bagaikan buli-buli tanah liat yang hancur berantakan.
Yesaya 66:2466:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.Oleh sebab itu,
tepat 4.000 tahunsetelah zaman penciptaan (Zaman Adam), Yesus datang ke dunia sebagai Anak Domba Paskah yang tersembelih/mati di kayu salibuntuk melakukan 2 hal:
- Untuk menebus dosa-dosa manusia yang sudah membusuk, supaya manusia diselamatkan dan jangan binasa.
= Memulihkan buli-buli tanah liat yang sudah hancur.
Sehancur apapun bejana hidup kita, masih bisa dipulihkan lewat korban Kristus.
Kembali pada korban Kristus!
Jangan mempertahankan dosa yang membuat hidup kita hancur, busuk, dan sebentar lagi berulat!
Sebaliknya, sekalipun kita sudah berhasil, jangan sombong!
Tetap berpegang pada korban Kristus (kemurahan Tuhan)!
Ingat! Semakin tinggi buli-buli tanah liat ditempatkan, semakin mudah jatuh dan semakin hancur saat jatuh.
- Yohanes 16:7
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Untuk mencurahkan Roh Kudus, sebagai kekuatansupaya manusia darah-daging (buli-buli tanah liat) jangan hancur lagi dalam dosa, tetapi justru diubahkan menjadi sama mulia dan sempurna seperti Yesus (buli-buli emas).
Yesus dengan persiapan 4.000 tahun tidak mungkin meleset, semua manusia bisa ditolong.
Yesus datang dan mati di kayu salib dengan persiapan 4.000 tahun, supaya tidak ada seorangpun yang tidak tertolong.
Kalau ada manusia yang tidak tertolong (berulat dan binasa), itu karena salah sendiri, mempertahankan dosa dan kekerasan hati.
Oleh pekerjaan Roh Kudus (Roh Kemuliaan), bejana tanah liat diubah menjadi buli-buli emas, bejana yang tahan banting, tidak mudah berbuat dosa lagi.
Proses menerima Roh Kemuliaan:- Yohanes 11:3-5
11:3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
11:4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."
11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
Hati yang mengasihi Tuhan = taat dengar-dengaran.
Hati = kirbat, tempat menampung air anggur.
Hati yang lama (berdosa, penuh iri hati dan kebencian, tidak taat) tidak bisa menerima air anggur yang baru. Kalau dipaksakan, kirbat akan hancur (kehidupan itu bisa sombong) dan air anggur-pun terbuang sia-sia.
Praktek hati yang mengasihi Tuhan:
- Selalu taat mempraktekkan Firman Tuhan, apapun resikonya.
Contoh: Abraham taat pada Tuhan sekalipun harus mengorbankan Ishak.
- Saat menghadapi masalah, tidak mencari/membuat jalan keluar sendiri tetapi selalu menantikan jalan Tuhan.
Saat menghadapi Lazarus yang sakit, Maria dan Marta mengirim kabar pada Yesus.
Jalan keluar di luar Firman adalah jalan buntu dan kebinasaan (berulat).
- Yohanes 11:21, 32
11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Satu hati, mulai dengan satu Firman Pengajaran benar.
Sekalipun berjauhan, kalau sama-sama diisi satu Firman Pengajaran benar, tidak perlu dipaksa pasti akan menyatu.
Maria dan Marta berada di tempat yang berbeda, namun bisa satu hati dengan perkataan yang sama.
Suami dan istri harus satu Firman Pengajaran benar untuk bisa menyatu.
Sementara nikah yang sudah satu Firman Pengajaran masih butuh penyesuaian untuk bisa menyatu, apalagi nikah yang tidak satu Firman Pengajaran - pasti tidak akan pernah jadi satu.
Selanjutnya, kalau satu hati pasti juga satu pelayanan (saling mendukung), satu penyembahandan doa kita dijawab Tuhan, hati menjadi damai sejahtera.
Kalau satu Firman Pengajaran benar = satu komando, tidak akan sulit dalam pelayanan.
Matius 18:19
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
- Yohanes 11:31-32
11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Hati yang kuat dan teguh.
Dengan hati yang taat dan damai sejahtera, kita tidak akan meratap di kuburan, tetapi pasti bertemu Yesus.
Prakteknya:
- Tidak putus asa, tidak kecewa menghadapi apapun juga.
= Tidak meratap.
= Tidak menyalahkan orang lain.
- Selalu tersungkur di bawah kaki Yesus = selalu menyembah Tuhan;
- Hancur hati, terharu, mencurahkan isi hati hanya kepada Tuhan.
Sekalipun dalam penderitaan, tidak menyalahkan Tuhan ataupun sesama.
Jangan meratap pada orang lain (apalagi lewat media umum), tidak akan bertemu Yesus, justru bertemu kuburan.
Hati-hati!
Apalagi dalam persoalan nikah, lebih baik mencari jalan keluar lewat mendengar Firman.
Jangan meratap pada sembarang orang, apalagi meminta nasehat dari orang yang di luar Tuhan! Nikah itu justru akan hancur.
Yohanes 11:35
11:35 Maka menangislah Yesus.
Kalau kita mencurahkan isi hati hanya kepada Tuhan, ada tanggapan positif dari Tuhan: Yesus menangis = Yesus turut menanggung beban kita, Ia menyedot segala beban berat kita.
Kita akan menemukan kekuatan dan kelegaan.
- Kita mengaku hanya tanah liat.
Mengaku tidak layakdi hadapan Tuhan (mengaku saya banyak dosa dan kesalahan, tidak menuntut apa-apa).
Mengaku tidak mampuberbuat apa-apa.
Percaya dan mempercayakan diri hanya kepada Tuhan, apapun resikonya.
Yohanes 11:39-40
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Yang harus diubah dari Marta: Tidak percaya kepada Tuhan.
Kalau kita percaya dan mempercayakan diri hanya kepada Tuhan, Roh Kemuliaan (Shekinah Glory) akan diturunkan pada kita.
Hasil jika kita menerima Roh Kemuliaan:- I Petrus 4:14
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kita berbahagia, sekalipun berada di tengah penderitaan.
- Yohanes 11:43-44
11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Tuhan mampu memulihkan segala sesuatu yang sudah busuk dan mustahil.
- II Korintus 3:17-18
3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Roh Kudus mengubahkan kita, semakin mulia sampai sama seperti Yesus, kita terangkat di awan-awan permai menyambut Tuhan datang kedua kali.
Tanda keubahan:
- Semua ikatan di tangan dan kaki dilepaskan = tidak terikat lagi, kita bebas dalam beribadah dan melayani Tuhan, tidak terhalangi.
- Kain peluh yang menutupi wajah dibuka = kita bisa memandang Tuhan, suka menyembah Tuhan.
Tuhan memberkati.