Matius 24:26-31adalah nubuat yang kelima tentang kedatangan Yesus yang kedua kali, dibagi menjadi beberapa bagian:
- ay. 26-27, tanda kedatangan Tuhan kedua kali
- ay. 28, sikap gereja Tuhan menanti kedatangan Tuhan kedua kali.
ad.2 Ayub 39:30-33, gereja Tuhan dalam menanti kedatangan Tuhan kedua kali harus memiliki sikap yang jelas, yaitu seperti burung nazar, memiliki pandangan yang jauh ke depan = pandangan rohani.
Ada 2 macam pandangan:
- pandangan jasmani, yaitu beribadah melayani Tuhan hanya untuk mencari perkara-perkara jasmani, bahkan mengorbankan yang rohani untuk mendapatkan yang jasmani. Lukas 13:10-11, dalam Alkitab digambarkan sebagai perempuan bungkuk 18 tahun = dicap antikris.
- pandangan rohani, yaitu:
- II Korintus 4:18, pandangan pada yang tak kelihatan, yang kekal, sehingga berani mengorbankan yang jasmani untuk mendapat yang rohani.
- Ibrani 12:2, pandangan yang hanya tertuju pada Yesus, yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Ada 3 pengertian mata memandang Yesus:
- pandangan iman, II Korintus 5:6-9, prakteknya:
- percaya dan mempercayakan diri kepada Yesus, kepada firman, dengan keyakinan bahwa firman yang sanggup menciptakan yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil, Roma 4:16-17.
- II Korintus 5:8, tabah, tidak bimbang, tidak ragu terhadap firman saat menghadapi pencobaan atau kemustahilan, bahkan tidak kecewa dan tidak putus asa. Roma 4:19-21.
- II Korintus 5:9, hidup dalam kebenaran apapun resikonya.
- pandangan salib, Kejadian 13:14-15, prakteknya adalah, I Petrus 4:1-2, sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan bisa taat dengar-dengaran pada firman, kembali pada kehendak Bapa
Salah satunya adalah lewat berpuasa, Matius 17:15,21, untuk menghadapi penyakit ayan, yaitu: - dosa yang diulang-ulang, sampai puncaknya dosa, yaitu dosa seks dan dosa makan-minum
- masalah yang tidak kunjung selesai.
- pandangan kepada Yesus sebagai Imam Besar di sebelah kanan Allah Bapa, prakteknya:
- Kolose 3:1, setia, mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di bumi
- menyembah Tuhan = memandang wajah Yesus yang bagaikan matahari, Wahyu 1:16
Kegunaan matahari:
- untuk menghadapi pencobaan (mendung dan hujan), sehingga terjadi pelangi kemuliaan Tuhan untuk menyelesaikan segala masalah kita, sehingga wajah kita berseri
- untuk mengubahkan kehidupan kita, dari manusia daging menjadi manusia rohani
- Wajah muram diubahkan menjadi wajah berseri
Wajah muram: pahit hati/ iri/ dendam (Kain), stres/ depresi/ tertekan (ibu Hanna), putus asa (dua murid ke Emaus). - Wajah pucat (kekuatiran, banyak pertanyaan hidup) diubahkan menjadi wajah berseri.
- Wajah buruk (kelakuan buruk, tabiat buruk) sampai seperti wajah setan diubahkan menjadi wajah berseri sampai menjadi wajah Mempelai Tuhan.
Tuhan memberkati