Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 9:119:11 Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion.
Setiap dosa ada rajanya, yaitu malaikat jurang maut, Abadon dan Apolion.
Artinya malaikat jurang maut memerintah dan menguasai manusia/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa, serta mengikat manusia/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan dalam dosa sampai puncaknya dosa. Manusia tidak bisa lepas dari dosa, enjoy dalam dosa sampai puncaknya dosa.
Supaya bisa lepas dari dosa sampai puncaknya dosa, lepas dari Abadon dan Apolion sebagai kepala dosa, maka kita harus menempatkan Yesus sebagai Kepala.
Matius 6:31-34
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Bukti menempatkan Yesus sebagai Kepala adalah tidak ada lagi kekuatiran, untuk kehidupan sekarang, dan untuk masa depan.
Kalau masih kuatir, berarti dikuasai oleh Abadon dan Apolion. Akibatnya:
- Tidak bisa setia dalam ibadah pelayanan, tidak bisa hidup benar, tidak bisa taat.
- Bungkuk rohani.
Amsal 12:25
12:25 Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.
Lukas 13:10-11,15-16
13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"
Praktek bungkuk rohani adalah:
- Beribadah melayani hanya untuk mencari perkara jasmani, tanpa menghiraukan firman pengajaran yang benar.
- Tidak puas, kering rohani. Dimulai dengan perkataannya kering (dusta, gosip, fitnah), perkataan yang melemahkan orang lain, membesarkan masalah jasmani lebih dari firman.
Kalau tidak puas, maka pasti akan mencari kepuasan lain di dunia sehingga jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.
- Tidak berubah hidupnya.
2 Timotius 3:1-5
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan (1)mencintai dirinya sendiri dan (2)menjadi hamba uang. Mereka akan (3)membual dan (4)menyombongkan diri, mereka akan menjadi (5)pemfitnah, mereka akan (6)berontak terhadap orang tua dan (7)tidak tahu berterima kasih, (8)tidak mempedulikan agama,
3:3 (9)tidak tahu mengasihi, (10)tidak mau berdamai, (11)suka menjelekkan orang, (12)tidak dapat mengekang diri, (13)garang, (14)tidak suka yang baik,
3:4 (15)suka mengkhianat, (16)tidak berpikir panjang, (17)berlagak tahu, (18)lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Sekalipun beribadah, tetapi tidak berubah sebab menolak kuasa ibadah, yaitu firman pengajaran yang benar. Tetap mempertahankan manusia darah daging dengan 18 sifat tabiat daging, sehingga dicap 666 dan menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan selamanya.
Lukas 12:22-25
12:22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
12:23 Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.
12:24 Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
12:25 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?
Matius 6:26-30
6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
6:30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Jalan keluar menghadapi kekuatiran yang melanda adalah belajar pada burung di udara, bunga bakung, dan rumput di ladang.
Prakteknya adalah:
- Burung di udara tidak menabur dan tidak menuai, tetapi dipelihara oleh Tuhan.
Kita lebih dari burung di udara yang tidak menabur dan tidak menuai.
Artinya kita harus aktif dalam kegerakan menabur dan menuai benih firman Allah.
Imamat 19:19
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Syaratnya adalah:
- Hanya boleh ada satu jenis benih firman. Jika ada dua jenis benih firman, maka pasti akan menajiskan.
Hanya boleh ada satu jenis benih firman, yaitu tertulis dalam Alkitab, dan dibukakan rahasianya lewat ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
- Tanah hati yang lembut, sehingga bisa menerima firman pengajaran sekeras apa pun, selama apa pun.
Saat pujian adalah penting untuk menggemburkan tanah hati.
Saat doa untuk firman, itu adalah untuk mengusir setan Abadon dan Apolion, serta mohon urapan Roh Kudus untuk melembutkan hati.
Kegiatan menabur dan menuai adalah lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Meja Roti Sajian), yaitu persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
Lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, kita mengalami penyucian dobel lahir dan batin, sehingga kita hidup dalam kesucian. Hasilnya adalah:
- Hidup kita menjadi tenang dan damai sejahtera, semua enak dan ringan.
- Kenyang. Secara jasmani, Tuhan memelihara hidup kita secara ajaib dan berkelimpahan di tengah kesulitan dunia, sampai jaman antikris berkuasa di bumi selama 3.5 tahun. Secara rohani, Tuhan juga memelihara hidup kita sampai hidup kekal selamanya.
- Bunga bakung tidak memintal, tetapi memiliki pakaian yang indah.
Kita lebih dari bunga bakung, artinya kita harus masuk dalam kegiatan memintal/ menenun pakaian rohani. Ini adalah lewat ketekunan dalam Ibadah Raya (Pelita Emas), yaitu persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
Jika kita bertekun dan setia (tidak bisa dihalangi), maka pelita tetap menyala. Sehingga lanjut bisa bertekun dalam kandang penggembalaan.
Lewat ketekunan dalam Ibadah Raya, Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh Kudus yang menentukan jabatan pelayanan. Karunia dan jabatan pelayanan sama jubah yang indah, sehingga kita bisa melayani dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Rumput di ladang hari ini ada dan besok dibuang ke api, tetapi didandani oleh Tuhan.
Kita lebih dari rumput, artinya Tuhan sedang mendandani kita secara rohani lewat ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan (Mezbah Dupa Emas), yaitu persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Dalam doa penyembahan, terjadi perobekan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Doa puasa dan doa malam adalah untuk mempercepat perobekan daging.
Semakin daging dirobek, semakin kita merasakan kasih Tuhan yang mendandani kita, mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita bisa taat dengar-dengaran pada Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi.
Jadi, supaya tidak ada kekuatiran, kita harus tekun dalam kandang penggembalaan, dalam 3 macam ibadah.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah, hati disucikan dari kekuatiran, mulut disucikan dari perkataan sia-sia menjadi perkataan benar dan suci, perbuatan dosa sampai puncaknya dosa disucikan menjadi perbuatan yang benar dan suci.
Maka kita akan diurapi Roh Kudus sehingga bisa setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir. Kita dikhususkan menjadi biji mata Tuhan sendiri, kesayangan Tuhan. Menjadi biji mata Tuhan artinya kita hanya mengingat Tuhan, dan kita diingat dan dipedulikan oleh Tuhan. Maka Tuhan juga mengingat, memperhatikan, dan mempedulikan kita. Tuhan mengulurkan tangan belas kasihNya yang besar kepada kita.
Yesaya 40:11
40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Lukas 12:32
12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.
Tangan belas kasih Gembala Baik mampu:
- Menghimpunkan kita yang tercerai-berai, memeluk kita. Tuhan mampu memelihara hidup kita di tengah kesulitan dunia. Tuhan mampu menyatukan nikah kita.
- Memangku kita, artinya semua letih lesu dan beban berat sudah ditanggung oleh Yesus di kayu salib. Tuhan memberikan damai sejahtera, semua enak dan ringan. Semua masalah ditanggung oleh Tuhan dan diselesaikan tepat pada waktuNya.
- Menuntun kita ke Yerusalem Baru, kandang penggembalaan terakhir.
Di Yerusalem Baru tidak boleh ada kebimbangan dan dusta. Biar kita hanya berseru kepada Tuhan, jujur dan percaya kepada Tuhan. Maka setia langkah hidup kita adalah langkah mujizat, langkah berhasil dan indah. Jika Yesus datang kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sama sempurna dengan Tuhan. Kita terangkat ke awan-awan yang permai dan memandang Dia muka dengan muka.
Tuhan memberkati.