Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
IBADAH PENYERAHAN ANAK

Markus 4:35-41
4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"


Perjalanan hidup kita mengikut dan melayani Tuhan di dalam dunia adalah bagaikan kapal yang menyeberangi lautan dunia untuk menuju pelabuhan, yaitu masa depan yang berhasil dan indah, sampai masuk Yerusalem Baru atau Kerajaan Sorga yang kekal selamanya.
Tanggung jawab orang tua adalah membawa nikah dan buah nikah bukan hanya sampai masa depan yang berhasil dan indah, tetapi sampai kekal di Yerusalem Baru.

Perjalanan di lautan dunia ini harus menghadapi angin dan gelombang, baik pencobaan jasmani maupun pencobaan rohani. Ini dilancarkan oleh setan supaya kita tidak bisa beribadah melayani Tuhan, supaya kita gugur dari iman.
Angin dan gelombang harus dihadapi dengan kekuatan dari Tuhan, yaitu diam dan tenang.
Diam artinya mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika ada dosa, maka harus diselesaikan dengan mengaku kepada Tuhan dan sesama.
Tenang artinya tergembala, bertekun dalam tiga macam ibadah. Tenang juga artinya menguasai diri sehingga tidak berharap siapa pun, tetapi hanya berharap pada Tuhan.

Diam dan tenang sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan juga akan mengulurkan tangan anugerahNya yang besar. Dia bisa melakukan apa saja, memelihara, menolong, meneduhkan angin dan gelombang, sampai menuntun kita ke Yerusalem Baru.

Tuhan memberkati.

IBADAH RAYA
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 5:1
5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

Gulungan kitab di tangan kanan Tuhan sama dengan Alkitab/ Kitab Suci yang kita miliki di dalam dunia lewat wahyu/ ilham Tuhan kepada hamba-hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan. Contohnya nabi Musa bisa menulis 5 kitab tentang kejadian yang jauh sebelum dia lahir, Rasul Yohanes juga bisa menulis 5 kitab tentang kejadian yang belum terjadi.

Ada dua keadaan gulungan kitab:
  1. Ditulisi sebelah luar dan dalam. Artinya firman Allah sanggup menyucikan kita luar dan dalam (lahir dan batin), seluruh hidup kita (tubuh jiwa, roh) sampai sempurna seperti Tuhan.
  2. Dimeterai dengan 7 meterai, artinya tidak dibukakan rahasianya, tidak ada wahyu dari Tuhan.

Wahyu 5:2-3
5:2 Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"
5:3 Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.

Tidak ada yang dapat membuka gulungan kitab, baik di Surga (malaikat yang gagah), di bumi (manusia yang lemah), di bawah bumi (setan).

Wahyu 5:4
5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

Rasul Yohanes yang dibuang di Pulau Patmos menangis dengan amat sedih karena tidak ada pembukaan firman (wahyu) dari Tuhan. Mengapa demikian? Sebab Rasul Yohanes merindukan supaya firman Allah bisa dibukakan rahasianya sampai dipraktikkan.

Kolose 2:1-4
2:1 Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi,
2:2 supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,
2:3 sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.
2:4 Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.


Rasul Paulus juga berjuang menangis karena rindu untuk mendapat pembukaan firman Allah. Sebab itu adalah harta Sorga yang tak ternilai harganya.

Oleh sebab itu, kita harus mengubah tangisan kita dari menangis karena perkara jasmani (sakit, masalah ekonomi, dll) menjadi tangisan untuk bisa menerima wahyu/ pembukaan firman Allah. Kegunaan pembukaan firman:
  1. Supaya terjadi pembukaan jalan dari segala masalah yang kita hadapi, sampai pembukaan pintu Sorga.

  2. Supaya sidang jemaat tidak menjadi liar.
    Amsal 29:18
    29:18Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.

  3. Supaya sidang jemaat tidak diperdaya oleh kata-kata yang indah, seperti Hawa diperdaya oleh ular.
    Kolose 2:4
    2:4 Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.

Matius 24:3-5,11,24
24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

Di akhir jaman, akan terjadi banyak penyesatan, bahkan sampai pada orang pilihan juga akan disesatkan. Orang pilihan adalah orang yang sudah mengenal dan mengalami firman pengajaran yang benar,
Penyesatan disebutkan empat kali, artinya penyesatan akan melanda seluruh dunia.

Tersesat artinya melangkah keluar dari firman pengajaran yang benar yang sudah menjadi pengalaman hidup, atau meninggalkan firman pengajaran yang benar yang sudah menjadi pengalaman hidup. Tersesat sama dengan kapal yang kehilangan arah ke pelabuhan Yerusalem Baru.

1 Timotius 4:1-2
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

Jika ada pembukaan firman/ wahyu dari Tuhan, maka sidang jemaat akan selalu disucikan, sehingga selalu hidup dalam urapan Roh Kudus. Sehingga bisa tegas untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, apa pun resikonya, dan tegas untuk menolak ajaran lain yang menyesatkan. Ini sama dengan memihak Tuhan, dan Tuhan akan memihak kita.
Jika tidak ada pembukaan firman, sama dengan tidak ada penyucian, maka akan menjadi kering rohani dan ada dosa yang disembunyikan, sama dengan tanpa urapan Roh Kudus. Ini sama dengan mengikuti logika dan pikiran daging, perasaan daging, sehingga tidak tegas untuk menolak ajaran lain. Saat memberi kesempatan untuk mendengar ajaran lain, maka hati nurani dicap oleh setan sehingga hati nurani tidak tulus, tidak murni, tidak taat. Sehingga akan mulai mengkritik sampai menolak firman pengajaran yang benar.

1 Timotius 1:19-20
1:19 Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka,
1:20 di antaranya Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan kepada Iblis, supaya jera mereka menghujat.


Jika hati nurani sudah tidak murni, maka iman akan menjadi kandas, dan hanya tinggal menunggu tenggelam di lautan api dan belerang.

Kisah Rasul 27:41
27:41 Tetapi mereka melanggar busung pasir, dan terkandaslah kapal itu. Haluannya terpancang dan tidak dapat bergerak dan buritannya hancur dipukul oleh gelombang yang hebat.

Perjalanan pengikutan pelayanan kita kepada Tuhan bagaikan kapal yang mengarungi lautan untuk mencapai pelabuhan sejahtera Yerusalem Baru. Jika tersesat karena angin ajaran palsu, maka pasti kapal akan menjadi kandas dan menabrak busung pasir. Kapal yang menabrak busung pasir sama dengan kehidupan Kristen yang tidak taat dengar-dengaran dan menolak wahyu Tuhan.

1 Timotius 1:20
1:20 di antaranya Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan kepada Iblis, supaya jera mereka menghujat.

Praktek menabrak busung pasir adalah dimulai dengan mulut yang bersungut-sungut, protes, mengkritik firman, bergosip, memfitnah, sampai menghujat Tuhan.
Jika iman sudah menjadi kandas, maka kapal kehidupan pasti akan hancur. Ada dua macam kerusakan:
  1. Buritan/ bagian belakang kapal.
    Yesus tidur di buritan kapal, menunjuk Yesus yang mati di kayu salib atau kasih mula-mula.
    Buritan kapal hancur artinya tidak ada lagi kasih mula-mula, tidak lagi menghargai korban Kristus. Prakteknya adalah:
    • Jatuh bangun dalam dosa, hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
    • Tidak setia dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, sampai tinggalkan jabatan pelayanan.

  2. Haluannya terpancang.
    Efesus 2:11-13
    2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
    2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
    2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.


    Artinya:
    • Tanpa sunat = tanpa kesucian.
    • Tanpa Kristus = tanpa urapan Roh Kudus.
    • Tanpa janji Kerajaan Sorga.
    • Tanpa pengharapan = hanya kecewa dan putus asa.
    • Tanpa Allah = tanpa kasih.
    Akibatnya adalah gagal, telanjang, sengsara, menderita. Sampai tidak bisa mencapai pelabuhan Yerusalem Baru.

Oleh sebab itu, kita harus memeriksa hati nurani supaya kapal kehidupan tidak kandas, rusak, dan binasa. Hati nurani harus tulus, murni, dan taat.

Kejadian 6:5
6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

Kenyataan yang ada adalah hati nurani manusia cenderung jahat, sehingga memilukan hati Tuhan, memedihkan hati orang tua, membuat gembala berkeluh-kesah.

Dari mana kita bisa menerima hati nurani yang baik?
Dari luka kelima Yesus yang mengeluarkan darah dan air, yaitu kita harus bertobat dan masuk baptisan air. Maka kita akan mendapat hidup baru.

1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Baptisan air yang benar sama dengan menguburkan hati nurani yang tidak baik dalam air bersama Yesus, sehingga keluar dari dalam air bersama Yesus untuk mendapat hati nurani yang baru, yaitu hati nurani yang tulus, murni, taat. Serta hati nurani yang tenang, yaitu tidak tertuduh dan tidak menuduh.

1 Yohanes 3:21-22
3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

Jika hati nurani baik, maka kita bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati.

Yesaya 57:15
57:15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

Maka Yesus sebagai Imam Besar akan hadir untuk memberi kekuatan baru kepada kita, sehingga kita tidak kecewa dan putus asa. Kita bisa tetap setia dan berkobar-kobar apa pun yang kita hadapi. Dia juga sanggup untuk menolong dan memulihkan apa yang sudah rusak dalam hidup kita. Bahkan Dia sanggup menuntun kita sampai ke pelabuhan Yerusalem Baru.

Contohnya adalah Daud yang jatuh dengan Betsyeba. Tetapi Raja Daud hancur hati, dan keadaannya dipulihkan oleh Tuhan.
Mazmur 51:1-3,19
51:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
51:2 ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
51:3 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Perempuan Samaria mengalami kehancuran nikah dan buah nikah. Tetapi perempuan ini bisa mengakui kesalahannya [Yohanes 4:15-18], dan keadaannya dipulihkan oleh Tuhan.

Matius 14:29-31
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

Petrus menjadi bimbang dan mulai tenggelam. Tetapi Petrus berseru pada Tuhan, dan Tuhan mengangkat Petrus.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Februari 2010 (Senin Sore)
    ... boleh menghakimi Matius - sebab orang yang menghakimi dia sendiri juga akan dihakimi. Matius - sebab dosa orang yang menghakimi lebih besar dari dosa orang yang dihakimi. Sebab itu tidak layak untuk menghakimi orang lain. Korintus Korintus sebab waktunya belum tiba. Saat Yesus datang kembali baru kita akan menghakimi dunia ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Februari 2016 (Senin Sore)
    ... kepadanya Sebelum Filipus memanggil engkau Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara. . Kata Natanael kepada-Nya Rabi Engkau Anak Allah Engkau Raja orang Israel . Yesus menjawab kata-Nya Karena Aku berkata kepadamu Aku melihat engkau di bawah pohon ara maka engkau percaya Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Juli 2022 (Sabtu Sore)
    ... kita kepada Tuhan adalah mendapatkan dan mengalami kuasa Tuhan lewat firman penginjilan--kuasa keselamatan--dan firman pengajaran--kuasa kesempurnaan. Bagi yang lama firman penginjilan untuk memantapkan keselamatan. Imam-imam kepala ahli Taurat dan tua-tua tidak mengerti kuasa Tuhan sehingga tidak mendapatkan dan mengalami kuasa Tuhan sehingga mengalami kekeringan rohani seperti pohon ara yang dikutuk oleh Tuhan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 01 Mei 2016 (Minggu Sore)
    ... perempuan itu Benar TUHAN namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. 'anak-anak' dombanya TUHAN yaitu umat Israel umat TUHAN. Waktu perempuan Kanaan--bangsa kafir--minta tolong pada Yesus Yesus katakan 'Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing'. Jadi istilah 'anjing' di sini adalah bangsa kafir tidak ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 Mei 2009 (Rabu Sore)
    ... mempelajari pelayanan buta dikaitkan dengan pelayanan pelita yang padam pelayanan gadis yang bodoh karena tidak memiliki minyak persediaan. Sebab mata ini adalah pelita tubuh sehingga kalau matanya buta pelitanya juga padam. Tanda pelayanan buta ini tidak taat tidak dengar-dengaran pada firman bahkan menentang Firman. menyimpan mempertahankan sesuatu yang tidak benar ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 Februari 2011 (Selasa Sore)
    ... kehidupan itu akan beroleh hidup kekal menjadi buli-buli emas. Roma Jadi iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus. Iman yang benar berasal dari mendengar Firman Kristus Firman yang diurapi oleh Roh Kudus Firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat menerangkan ayat Firman pengajaran yang benar. Hati-hati Ada iman yang tidak ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 Oktober 2020 (Kamis Sore)
    ... kesempurnaan selalu dihalangi oleh setan supaya gereja Tuhan tidak sempurna ketinggalan saat Yesus datang kembali dan binasa selamanya. Ini seperti yang sudah terjadi pada saat bangsa Israel berkembang pesat di Mesir dan menghadapi kelepasan dari Mesir menuju Kanaan. Saat itu mereka menghadapi hadangan dari Firaun setan supaya tidak bisa keluar ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Mei 2020 (Minggu Pagi)
    ... Gomora Sodom adalah orang-orang dunia yang tidak memperhatikan bahkan menolak firman pengajaran yang benar. Tetapi hati-hati Sodom juga menunjuk pada gereja Tuhan yang murtad menolak pedang firman penyucian sama dengan tanpa firman. Akibatnya Ibadah pelayanan termasuk doa penyembahannya tanpa firman pengajaran yang benar tanpa penyucian sehingga ditolak oleh Tuhan membuat Tuhan benci ...
  • Ibadah Doa Malang, 19 November 2020 (Kamis Sore)
    ... Yohanes saudaranya dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja. . Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. ad. . Doa penyembahan yang benar adalah proses perobekan daging dengan segala keinginan ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 November 2010 (Minggu Pagi)
    ... pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Pelita Emas jaman Musa -- ketekunan dalam persekutuan jaman hujan awal -- ketekunan dalam Ibadah Raya jaman hujan akhir Meja Roti Sajian -- ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan roti -- ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.