Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:3,6
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Pribadi dan tahta Tuhan memancarkan sinar kemuliaan/ shekinah glory dalam wujud sinar dari batu-batu atau permata-permata yang indah.
Ada empat macam batu/ permata yang ditampilkan:
- Batu/ permata yaspis, menunjuk iman.
Dalam Tabernakel, menunjuk pada Pintu Gerbang.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Iman yang benar berasal dari mendengar firman Kristus, firman yang diurapi Roh Kudus. Roh Kudus menolong kita untuk bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh, mengerti firman, sampai percaya dan yakin akan firman.
- Batu/ permata sardis berwarna merah, menunjuk pertobatan.
Dalam Tabernakel, menunjuk pada Mezbah Korban Bakaran.
Dulu, binatang korban disembelih untuk pengampunan dosa. Sekarang, semua korban binatang sudah digenapkan oleh korban Kristus di kayu salib.
Bertobat artinya berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Kita mati terhadap dosa.
- Batu/ permata kristal, sama dengan lautan kaca, menunjuk baptisan air.
Lautan kaca mengingatkan pada Laut Kolsom, menunjuk pada Bejana Pembasuhan dalam Tabernakel.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus dan mendapatkan hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran. Kita harus bisa menyinarkan sinar kebenaran dalam setiap aspek kehidupan kita. Secara pribadi, hidup kita benar, pekerjaan benar, sekolah benar, nikah benar. Dalam ibadah pelayanan juga benar.
- Batu/ permata zamrud, atau pelangi, menunjuk baptisan Roh Kudus.
Dalam Tabernakel, menunjuk pada Pintu Kemah.
Roma 8:15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Kehidupan yang dikuasai Roh Kudus akan bisa berseru "Ya Abba, ya Bapa!". Kita bisa taat dengar-dengaran apa pun resiko yang dihadapi, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Matius 7:21
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Kalau taat dengar-dengaran, maka pintu Sorga terbuka, sampai kita bisa duduk bersanding dengan Dia di tahta Sorga selamanya.
Praktek sehari-hari taat dengar-dengaran:
- Menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik.
Yohanes 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Dua hal yang kita alami jika kita tergembala dengan benar dan baik:
- Yesus mengenal kita dengan baik, dan kita mengenal Yesus dengan baik lewat suara penggembalaan.
Yohanes 10:4
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Kita mengenal Yesus lebih dalam dan semakin mendekat padaNya. Sampai kita duduk bersanding dengan Dia di tahta Sorga.
Yohanes 10:5
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
Hati-hati dengan suara asing, yaitu gosip, ajaran palsu, ajaran yang tidak senada dengan suara gembala.
- Kita mengikut jejak Yesus dengan tanda darah, yaitu rela sengsara daging bersama Yesus.
Yohanes 10:27
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
Jangan ragu, sebab jika ada tanda darah Yesus, maka setan tidak bisa menjamah. Sehingga kita tidak terjatuh, tidak tersandung, tidak tersesat, kita tetap mengikut dan melayani Tuhan sampai Tuhan datang kedua kali.
Yohanes 10:4
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Kita mengikut Yesus dengan dua arah:
- Masuk ke dalam kandang penggembalaan (Ruangan Suci).
Di dalam Ruangan Suci terdapat tiga macam alat yang menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman dan korban Kristus.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga "takkan kekurangan aku". Artinya kita dipelihara sampai berkelimpahan, sampai selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Tubuh jiwa roh kita juga disucikan sampai sempurna dan tidak bercacat cela.
- Ke luar kandang.
Yohanes 10:16
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menyatu dengan kandang-kandang domba yang lain. Kita menjadi satu kawanan dengan satu Gembala, satu tubuh dengan satu Kepala. Kita siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
- Hidup dalam kesucian dan saling mengasihi, mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan bisa mengasihi musuh.
1 Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Maka kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, sama dengan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Jabatan pelayanan sama dengan jubah yang indah. Kalau Tuhan mengangkat kita menjadi imam dan raja, Tuhan sedang menghiasi dan memperindah hidup kita.
Jika tidak mau menjadi imam dan raja, maka akan dipakai untuk pembangunan Babel yang akan dibinasakan selamanya.
- Tahan uji, sama dengan menang atas setan tritunggal.
Matius 7:24-25
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
- Hujan lebat, yaitu setan dengan roh jahat dan roh najis yang merusak dan menceraiberaikan nikah rumah tangga.
Tahan uji berarti kita tetap hidup benar dan hidup suci, sehingga nikah kita menjadi suci, satu, dan bahagia.
- Angin kencang, yaitu nabi palsu dengan kekuatan roh dusta, gosip, ajaran palsu, yang merusak ibadah pelayanan.
Tahan uji berarti tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, tetap mempertahankan ibadah pelayanan yang benar.
- Banjir, yaitu antikris dengan kekuatan roh jual-beli, yang membuat hamba Tuhan/ pelayan Tuhan menjadi kikir dan serakah, yang merusak penyembahan yang benar.
Kikir artinya tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan.
Serakah artinya merampas hak orang lain. Juga beribadah melayani hanya untuk mencari perkara jasmani.
Kikir dan serakah sama dengan menyembah uang, menyembah berhala.
Tahan uji berarti tetap menyembah Tuhan dalam penyembahan yang benar, apa pun yang terjadi.
Tahan uji sama dengan bijaksana, sama dengan bintang-bintang yang bercahaya.
Matius 7:24
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Daniel 12:3
12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Yohanes 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Posisi kehidupan yang taat dengar-dengaran adalah ada di dalam tangan Gembala Agung, Imam Besar. Artinya Yesus selalu memperhatikan, mengerti, mempedulikan keadaan kita, sampai Ia berteriak di kayu salib "Sudah selesai!".
Hasilnya:
- Tangan anugerah Gembala Agung memberi jaminan kepastian untuk memelihara hidup kita sekarang di tengah dunia yang sulit, masa depan yang berhasil dan indah, sampai hidup kekal selamanya.
Tangan anugerah Gembala Agung sanggup memberi kemenangan atas musuh-musuh yang lebih kuat dari kita, sebab tangan anugerah Tuhan yang berperang ganti kita untuk menyelesaikan semua masalah yang mustahil tepat pada waktuNya. Kita tidak tersandung atau jatuh dalam dosa, tetapi tetap hidup benar dan suci.
- Tangan anugerah Gembala Agung memberikan mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
1 Petrus 5:4
5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Tangan Gembala Agung mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Kita tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, tidak layu, sampai garis akhir.
Efesus 4:24-25
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Kita terus diubahkan sampai tidak lagi salah dalam perkataan. Kita hanya menyeru "Haleluya" untuk menyambut kedatanganNya kedua kali, sampai duduk bersanding dengan Dia di tahta Sorga selamanya.
Tuhan memberkati.