Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Ini merupakan pemberitahuan tentang kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga di dalam awan-awan kemuliaan.
Sementara kita membaca awan kemuliaan, ada awan lain yang negatif yang membawa pada kebinasaan.
Yudas 1:11-12
1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.Awan yang tak berair adalah awan yang kosong, yang lenyap ditiup angin, binasa selamanya. Mereka ini adalah manusia, termasuk hamba Tuhan, yang hidup dalam dosa seperti:
- Kain yang dendam, iri hati, benci tanpa alasan.
- Bileam yang beribadah melayani hanya untuk mendapatkan perkara jasmani.
- Korah yang durhaka pada gembala, sama dengan durhaka pada Tuhan.
Sampai hidup dalam puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.
Sekarang ini, hamba Tuhan/ anak Tuhan harus mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga di awan-awan yang permai. Semua persiapan hal-hal jasmani di dunia harus kita lakukan dengan baik, tetapi yang terpenting adalah persiapan untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali. Sebab kalau kita ketinggalan, semua yang kita dapatkan di dunia akan sia-sia dan binasa.
Ada 3 macam awan:
- Awan-awan kebenaran.
Mazmur 57:11
57:11 sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.
Kebenaran sama dengan keselamatan. Manusia berdosa sampai puncaknya dosa (awan kosong) bisa menjadi kehidupan yang diselamatkan (awan kebenaran) lewat mendengar injil keselamatan.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Injil keselamatan adalah firman yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali untuk mati di kayu salib dan menyelamatkan manusia berdosa.
Proses menjadi awan kebenaran:
- Percaya (Pintu Gerbang), iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.
- Bertobat (Mezbah Korban Bakaran), yaitu hati percaya dan mulut mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita harus mati terhadap dosa.
- Baptisan air (Kolam Pembasuhan).
Baptisan air yang benar adalah orang yang mati terhadap dosa harus dikuburkan.
Roma 6:2-4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Kita dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk kemudian bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru, hidup lepas dari dosa. Seperti Yusuf yang tidak mau berbuat dosa dengan istri Potifar sekalipun ada kesempatan, keuntungan, ancaman.
Yesaya 44:22
44:22 Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!
Kalau lepas dari dosa, maka dosanya yang seperti awan yang lenyap.
- Baptisan Roh Kudus (Pintu Kemah).
Yang menghasilkan hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran. Segala aspek hidup kita harus benar. Kita melayani Tuhan dengan setia dan benar. Maka kehidupan kita menjadi awan-awan kebenaran.
Mazmur 57:11
57:11 sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.
Kalau sudah menjadi awan kebenaran, maka kita hidup dari kasih setia Tuhan yang selalu baru dan tidak terbatas oleh apa pun juga.
Yesaya 44:22
44:22 Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!
Biar kita membuang dosa dan kembali pada ibadah pelayanan.
- Awan dimuati air, sama dengan awan kesucian.
Ayub 37:11
37:11 Awanpun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
Mazmur 77:18
77:18 Awan-awan mencurahkan air, awan-gemawan bergemuruh, bahkan anak-anak panah-Mu beterbangan.
Ulangan 32:1-2
32:1 “Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Yaitu dimuati air hujan firman pengajaran. Jadi, kehidupan kita harus diisi dengan firman pengajaran supaya tidak menjadi awan kosong yang ditiup angin sehingga lenyap dan binasa selamanya.
Di mana awan diisi dengan air hujan firman pengajaran? Di Ruangan Suci, yang menunjuk pada kandang penggembalaan. Di dalamnya terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa.
Dalam penggembalaan, tubuh, jiwa, roh kita diisi terus dengan air hujan firman pengajaran yang diulang-ulang, sampai kita menjadi mantap. Kita menjadi awan yang tidak bisa ditiup angin pencobaan, angin ajaran palsu, dan angin dosa sampai puncaknya dosa.
Hasilnya:
- Mempunyai kekuatan ekstra sehingga mampu bertahan menghadapi angin pencobaan, ajaran palsu, dan dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sampai bertahan menghadapi maut.
2 Korintus 4:7-9
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Kita tidak putus asa, tidak kecewa, tetap berharap Tuhan. Kita tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar. Kita tetap hidup dalam kebenaran.
- Kita disucikan sampai sempurna.
Efesus 5:26-27
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Air hujan pengajaran menyucikan kita sampai tidak bercela.
Amsal 6:16-19
6:16 Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya:
6:17 (1)mata sombong, (2)lidah dusta, (3)tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,
6:18 (4)hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, (5)kaki yang segera lari menuju kejahatan,
6:19 (6)seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan (7)yang menimbulkan pertengkaran saudara.
[terjemahan lama]
6:16 Maka enam perkara inilah yang dibenci Tuhan, bahkan, ada tujuh yang kebencian kepadanya:
6:17 (1)mata yang angkuh, dan (2)lidah yang bercabang, dan (3)tangan yang menumpahkan darah orang yang tiada bersalah,
6:18 dan (4)hati yang mengadakan tipu daya, dan (5)kaki yang pantas berjalan kepada kejahatan,
6:19 dan (6)saksi dusta yang bertutur bohong, dan (7)orang yang menanamkan percideraan di antara saudara bersaudara.
Kita harus disucikan dari 7 hal ini. Yang menimbulkan pertengkaran adalah kebenaran diri sendiri, atau orang berdosa yang tidak mau mengaku dosa tetapi malah menyalahkan orang lain. Kalau semua kembali pada Alkitab, maka tidak mungkin ada pertengkaran.
- Awan kemuliaan.
Matius 24:30-31
24:30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
1 Raja-raja 8:10-11
8:10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,
8:11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
1 Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Awan kemuliaan kita peroleh dari percikan darah, sengsara daging bersama Yesus. Salah satu bentuknya adalah sengsara untuk bisa beribadah, doa puasa, doa malam, difitnah, dll.
Kegunaan awan kemuliaan adalah mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Istilah "tidak tahan berdiri" sama dengan:
- Daging tidak lagi bersuara, yaitu tidak ada keinginan lagi, menjadi taat dan setia. Seperti Abraham yang taat pada perintah Tuhan untuk menyerahkan anak.
- Beribadah dengan tertib dan teratur untuk memuji dan menyembah Tuhan, yang melonjak-lonjak adalah jiwa dan roh.
- Menjadi seperti bayi, hanya menangis kepada Tuhan. Maka mujizat jasmani juga akan terjadi, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
1 Raja-raja 8:22-24,29,34-35,46,50
8:22 Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit,
8:23 lalu berkata: “Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;
8:24 Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud, ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini.
8:29 Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.
8:34 maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga dan mengampuni dosa umat-Mu Israel dan mengembalikan mereka ke tanah yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka.
8:35 Apabila langit tertutup, sehingga tidak ada hujan, sebab mereka berdosa kepada-Mu, lalu mereka berdoa di tempat ini dan mengakui nama-Mu dan mereka berbalik dari dosanya, sebab Engkau telah menindas mereka,
8:46 Apabila mereka berdosa kepada-Mu--karena tidak ada manusia yang tidak berdosa--dan Engkau murka kepada mereka dan menyerahkan mereka kepada musuh, sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri musuh yang jauh atau yang dekat,
8:50 Engkau kiranya mengampuni umat-Mu yang telah berdosa kepada-Mu, mengampuni segala pelanggaran yang dilakukan mereka kepada-Mu, dan kiranya Engkau membuat mereka menjadi kesayangan orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, sehingga orang-orang itu menyayangi mereka,
Mulut Tuhan berjanji dan tanganNya bekerja menggenapi janji. Mata Tuhan terbuka untuk memperhatikan kehidupan kita, Tuhan bergumul bersama kita. Tuhan mengadakan pengampunan dan pemulihan dalam kehidupan kita. Sampai mujizat terakhir, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia saat kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.